22
3.4 Pembuatan Pereaksi 3.4.1 Pereaksi besi III klorida 1
Sebanyak 1 g besi III klorida ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air secukupnya hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.2 Pereaksi timbal II asetat 0,4 M
Sebanyak 15,17 g timbal II asetat ditimbang,  kemudian dilarutkan dalam air suling bebas karbon dioksida sebanyak 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.3 Pereaksi natrium hidroksida 2 N
Sebanyak  8  g  kristal  natrium  hidroksida  dilarutkan  dengan  air  suling
sebanyak 100 ml Depkes RI, 1995. 3.4.4 Pereaksi asam klorida 2 N
Sebanyak 17 ml larutan asam klorida pekat ditambahkan air suling hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.5 Pereaksi asam sulfat 2 N
Sebanyak 5,5 ml larutan asam sulfat pekat ditambahkan air suling sampai 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.6 Pereaksi kloralhidrat
Sebanyak 50 g kristal kloralhidrat ditimbang lalu dilarutkan dalam 20 ml air suling Depkes RI, 1995.
3.4.7 Pereaksi Mayer
Sebanyak 1,4 g raksa II klorida dilarutkan dalam air suling hingga 60 ml pada wadah lain ditimbang sebanyak 5 g kalium  iodida lalu dilarutkan dalam 10
ml  air  suling,  kedua  larutan  dicampurkan  dan  ditambahkan  air  suling  hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes RI, 1995.
Universitas Sumatera Utara
23
3.4.8 Pereaksi Molisch
Sebanyak  3  g  α-naftol  ditimbang,  dilarutkan  dalam  asam  nitrat  0,5  N hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes RI,1995.
3.4.9 Pereaksi Dragendorff
Sebanyak 0,8  g bismut III nitrat  ditimbang, dilarutkan dalam 20  ml asam nitrat pekat, pada wadah lain ditimbang sebanyak 27,2 g kalium iodida, dilarutkan
dalam  50  ml  air  suling,  kemudian  kedua  larutan  dicampurkan  dan  didiamkan sampai  memisah  sempurna.  Larutan  yang  jernih  diambil  dan  diencerkan  dengan
air suling hingga volume larutan 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.10  Pereaksi Bouchardat
Sebanyak  4  g  kalium  iodida  ditimbang,  dilarutkan  dalam  air  suling secukupnya,  lalu  ditambahkan  2  g  iodium  kemudian  ditambahkan  air  suling
hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.11  Pereaksi Liebermann-Burchard