Gambar 4.7. Penampang samping patahan panjang ukur 120 mm, ligamen 12 mm
c. Golongan lebar, G= 130 mm
· l = 13.1 mm, t = 3,1 mm. · t.l = 40,61 mm².
· W
f
= 247,55 kg.mm. · w
f
= l
t W
f
. = 6,09 kg.mmmm².
· Beban maksimal = 204,8 kg. ·
σ
net
=
2
56 .
43 10
. 222
mm kg
= 5,04 kgmm². ·
s s
y net
= 1,02. Dengan analog seperti perhitungan di atas untuk setiap panjang ligamen
didapatkan hasil seperti tabel L2.c dilampiran. 1 mm
Serat tegak urus bidang
patahan
Void Matrik
Bidang patahan
Gambar 4.8. Grafik w
f
Vs l, G=130 mm Dari gambar 4.8 di atas didapatkan suatu hubungan persamaan antara w
f
dan panjang ligament. Persamaan yang didapat w
f
= 0,28l + 2,22. Berdasarkan persamaan tersebut harga kerja essensial patah spesifik untuk panjang ukur 130 mm adalah
w
e
= 2,22 kg.mmmm
2
, sedangkan untuk harga kerja non essential patah spesifik βw
p
= 0,28. Berdasarkan gambar grafik 4.10 didapatkan nilai korelasi R antara w
f
dan panjang ligamen adalah 0.45. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa hubungan antara
w
e
dan panjang ligamen kurang bagus hal ini diindikasikan sebaran data yang didapat terlalu jauh meskipun membentuk garis linear. Dari data di atas juga didapatkan nilai
σ
net
σ
y
rata – rata 1,18 ini mengindikasikan bahwa grafik di atas berada dalam kondisi plane stress. Hal ini sesuai dengan teori bahwa jika nilai p.c.f mendekati 1 maka
termasuk dalam kondisi plane stress dan telah sesuai dengan syarat panjang ligamen dalam kondisi plane stress 3-5t
≤l≤ 2
3
p
r atau
w .
G = 130 mm
y = 0.28x + 2.22 R
2
= 0.20
1 2
3 4
5 6
7 8
10 11
12 13
14 15
16 17
Ligamen mm w
f
k g
.m m
mm ²
Gambar 4.9. Penampang samping patahan panjang ukur 130 mm ligamen 14,5 mm
d. Golongan panjang, G= 140 mm
a. l = 11.6 mm, t = 3,3 mm. b. t.l = 38,28 mm².
c. W
f
= 192,17 kg.mm. d. w
f
= l
t W
f
. = 5,02 kg.mmmm².
e. Beban maksimal = 220,70 kg. f.
σ
net
=
2
56 .
43 10
. 222
mm kg
= 5,76 kgmm². g.
s s
y net
= 1,42. Dengan analog seperti perhitungan di atas untuk setiap panjang ligamen
didapatkan hasil seperti tabel L2.d dilampiran: 1 mm
Matrik Bidang
patahan Serat tegak
lurus bidang patahan
Gambar 4.10. Grafik w
f
Vs l, G= 140 mm.
Dari gambar 4.10 di atas didapatkan suatu hubungan persamaan antara w
f
dan panjang ligament. Persamaan yang didapat w
f
= 0,26l + 1,83. Dari hasil tersebut harga essensial patah spesifik untuk panjang ukur 140 mm adalah w
e
= 1,83 kg.mmmm
2
, sedangkan untuk harga kerja patah non spesifik βw
p
= 0,26. Berdasarkan grafik di atas didapatkan koefisien korelasi antara w
f
dan panjang ligamen sebesar 0,78. Hal ini menandakan bahwa hubungan antara panjang ligamen
dan w
f
bagus. Ditandai dengan sebaran data yang dihasilkan tidak jauh dengan garis linear yang dihasilkan pada grafik gambar 4.13. Dari data di atas didapatkan nilai
σ
net
σ
y
rata - rata 1,13 ini mengindikasikan bahwa grafik diatas berada dalam kondisi plane stress. Hal ini sesuai dengan teori bahwa jika nilai p.c.f mendekati 1 maka
termasuk dalam kondisi plane stress dan telah sesuai dengan syarat panjang ligamen dalam kondisi plane stress 3-5t
≤l≤ 2
3
p
r atau
w .
G = 140 mm
y = 0.26x + 1.83 R
2
= 0.62
1 2
3 4
5 6
7
10 11
12 13
14 15
16 17
18
Ligamen mm w
f
k g
.mm m
m²
Gambar 4.11. Penampang samping patahan panjang ukur 140 mm ligament 14 mm
e. Golongan panjang, G=150mm