Keberhasilan Reproduksi Penyerbukan alami dan buatan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2008 di kebun percobaan Ilmu dan Teknologi Benih, Lewikopo, Darmaga, Bogor. Bahan dan Alat Bahan tanaman yang digunakan adalah 84 tanaman berumur ± 1 tahun yang terbagi atas empat genotipe, yaitu genotipe yang berasal dari Lampung, Bengkulu, Palembang dan Kediri. Bahan tanaman ini diperoleh dari Kebun Induk Jarak Pagar Pakuwon, Sukabumi. Bahan-bahan lain yang digunakan adalah polibag ukuran 50x50 cm, tanah dan pupuk kandang, benang dan plastik untuk pelabelan, dan kantong plastik transparan. Media tumbuh yang digunakan adalah tanah top soil, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1:1. Alat-alat yang digunakan antara lain cangkul, sprayer, gunting, dan lain-lain. Metode Percobaan Rancangan Percobaan Penelitian ini terdiri atas dua percobaan yaitu pengamatan keberhasilan reproduksi dan penyerbukan alami dan buatan.

1. Keberhasilan Reproduksi

Percobaan ini dilaksanakan dengan melaksanakan pengamatan pada seluruh tanaman. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak RKLT satu faktor yaitu genotipe yang terdiri atas empat jenis yaitu Lampung, Bengkulu, Palembang dan Kediri. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga percobaan ini terdiri atas 12 satuan percobaan, untuk setiap satuan percobaan digunakan 7 tanaman, sehingga seluruh tanaman yang digunakan sebanyak 84 tanaman dengan masing-masing genotipe sebanyak 21 tanaman. Model rancangan percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y ij = µ + α i + j + ij Click here to buy A w w w .ABBYY.c o m Click here to buy A w w w .ABBYY.c o m dimana, i= 1, 2, 3, 4 dan j= 1, 2, 3 Y ij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ = Rataan umum α i = Pengaruh perlakuan ke-i j = Pengaruh kelompok ke-j ij = Galat percobaan Apabila perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap pengamatan, maka dilakukan uji Duncan Multiple Range Test DMRT pada taraf 5 . Keberhasilan reproduksi dihitung berdasarkan rasio buahbunga betina dan rasio bijiovul.

2. Penyerbukan alami dan buatan

Percobaan ini dilaksanakan dengan melakukan penyerbukan alami dan buatan. Penyerbukan alami dilaksanakan dengan membiarkan terjadinya penyerbukan alami pada tanaman yang diberi perlakuan penyerbukan alami. Penyerbukan buatan dilaksanakan dengan melakukan penyerbukan buatan pada tanaman yang terdiri atas penyerbukan silang dan sendiri. Penelitian ini disusun secara petak terbagi split plot. Genotipe digunakan sebagai petak utama yang terdiri atas empat jenis yaitu Lampung, Bengkulu, Palembang dan Kediri. Tipe penyerbukan digunakan sebagai anak petak yang terdiri atas tiga jenis perlakuan yaitu penyerbukan alami, penyerbukan silang, dan penyerbukan sendiri. Dengan demikian, diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga di dapatkan 36 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri atas tiga tanaman untuk penyerbukan alami dan masing-masing dua tanaman untuk penyerbukan buatan. Model rancangan percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y ijk = µ + k + α i + ik + j + α ij + ijk dimana, i = 1, 2, 3, 4 dan j = 1, 2, 3 serta k = 1, 2, 3 Y ijk = Nilai pengamatan pada faktor genotipe taraf ke-i, faktor tipe penyerbukan taraf ke-j, dan ulangan ke-k µ = rataan umum = Pengaruh kelompok ke k Click here to buy A w w w .ABBYY.c o m Click here to buy A w w w .ABBYY.c o m α i = Pengaruh faktor genotipe j = Pengaruh faktor tipe penyerbukan ik = Galat faktor genotipe α ij = Pengaruh interaksi faktor genotipe ke-i dengan faktor tipe penyerbukan ke-j ijk = Galat percobaan Pelaksanaan Penelitian 1. Penggantian polibag Tanah yang digunakan untuk mengisi polybag adalah top soil dengan campuran pasir dan pupuk kandang 3:1:1. Pasir disaring dengan menggunakan ayakan berdiameter lubang ± 5 mm untuk membuang kerikil. Bahan tanaman dipindahkan ke polibag yang berjumlah 84 polybag dengan ukuran 50 x 50 cm masing-masing diisi ± 20 kg media. 2. Pemeliharaan a. Pemangkasan daun Pemangkasan daun dilaksanakan saat pertama kali tanaman dipindahkan ke polibag besar untuk menyeragamkan pertumbuhan daun dan mengurangi transpirasi pada daun. Pemangkasan dilaksanakan pada saat penggantian ke polibag ukuran 50x50 cm dengan menyisakan daun pucuk. b. Pemupukan Pemupukan menggunakan pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik diberikan sewaktu dicampur dengan media tanam pada saat penggantian polibag. Pupuk anorganik yang diberikan adalah Urea 20 g, SP-36 50 g, dan KCL 10 g tiap polibag dengan dua kali aplikasi, setengah diberikan seminggu setelah pemindahan dan setengah lagi dua bulan setelah pemindahan. c. Penyiraman Penyiraman dilakukan apabila tidak ada hujan dengan intensitas penyiraman sekali dalam seminggu. Click here to buy A w w w .ABBYY.c o m Click here to buy A w w w .ABBYY.c o m d. Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila terdapat gejala- gejala serangan hama dan penyakit dengan cara menyemprotkan larutan bubur belerang hasil rekomendasi Puslitbangbun dengan konsentrasi 10mll air. Komposisi larutan ini terdiri atas kapur gamping, belerang dan air. Perbandingan yang digunakan adalah 2:1:2 yaitu dua kg kapur gamping, 1 kg belerang, dan 2 liter air. Keberhasilan Reproduksi Penelitian dilaksanakan dengan melakukan pengamatan yang meliputi jumlah bunga jantan per malai BjM, jumlah bunga betina per malai BbM, jumlah buah per malai BhM, jumlah benih per buah BBh, dan jumlah malai per tanaman MT. Pengamatan BjM dan BbM dilaksanakan setiap hari dengan menghitung jumlah bunga yang mekar pada hari itu. Pengamatan BhM dilakukan dengan menghitung seluruh buah siap panen yang terbentuk pada setiap malai pada tanaman. Buah ini dicirikan dengan kulit buah berubah warna menjadi kuning kecoklatan atau hitam dan mengering. Pengamatan BBh dilakukan dengan menghitung jumlah benih dari tiap buah hasil pengamatan BhM. Keberhasilan reproduksi dapat diketahui dengan menghitung rasio buahbunga betina dan rasio bijiovul. Penyerbukan Alami dan Buatan Tanaman jarak pagar diberi perlakuan tiga macam penyerbukan, yaitu: a. Penyerbukan alami Pada penyerbukan ini tidak dilakukan perlakuan khusus, malai dibiarkan terbuka begitu saja agar terjadi penyerbukan secara alami. b. Penyerbukan silang buatan Semua malai yang memiliki bunga betina siap mekar dibungkus dengan plastik transparan untuk mencegah terjadinya penyerbukan tidak dikehendaki. Penyerbukan buatan dilakukan antara pukul 08.00 – 10.00 WIB pada bunga betina yang telah mekar penuh dengan cara mengusapkan antera yang sudah pecah ke kepala putik secara perlahan dengan tangan langsung tanpa bantuan Click here to buy A w w w .ABBYY.c o m Click here to buy A w w w .ABBYY.c o m pinset karena morfologi bunga cukup besar. Sumber polen yang digunakan berasal dari tanaman IP-1P. Tanaman IP-1P dipilih karena tanaman ini merupakan populasi komposit hasil seleksi Puslitbangbun. Bunga yang telah diserbuki kemudian diberi label dan dibungkus dengan kertas sampai 1 hari setelah penyerbukan kemudian dibuka untuk menghindari pembusukan. c. Penyerbukan sendiri buatan Malai yang akan digunakan untuk menyerbuk sendiri dibungkus dengan kantong plastik transparan seperti pada penyerbukan silang sebelum bunga betina mekar penuh. Penyerbukan buatan dilakukan pukul 08.00 – 10.00 WIB pada bunga betina yang telah mekar penuh dengan cara mengusapkan antera yang sudah pecah ke kepala putik secara perlahan dengan tangan langsung tanpa bantuan pinset. Sumber polen yang digunakan berasal dari malai tanaman itu sendiri. Bunga yang telah diserbuk kemudian diberi label dan dibungkus lagi dengan kertas sampai 1 hari setelah penyerbukan kemudian dibuka untuk menghindari pembusukan. Pengamatan meliputi jumlah buah BhM, jumlah bijibuah BBh, daya berkecambah DB, potensi tumbuh maksimum PTM dan kecepatan tumbuh Kct. Benih hasil dari ketiga perlakuan dikecambahkan dalam polibag ukuran 10x15 cm untuk selanjutnya dilakukan uji viabilitas dan vigor benih dengan menghitung daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan potensi tumbuh maksimum. Pengamatan

1. Keberhasilan Reproduksi

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kesesuaian Lahan Di Desa Rumah Pilpil, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Untuk Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L)

1 29 66

Sintesis Surfaktan Metil Ester Sulfonat Minyak Jarak Dari Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

5 84 71

Analisis Nutrisi Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn) Melalui Detoksifikasi Secara Kimiawi Sebagai Bahan Baku Pakan Ikan

0 5 20

Karakteristik Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) dan Hubungannya dengan Fotosintesis Leaf Characteristic of Jatropha curcas L. and Its Relation to Photosynthesis

1 1 8

Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) dengan Stek Batang: Pengaruh Panjang dan Diameter Stek Vegetative Propagation of Physic Nut (Jatropha curcas L.) by Stem Cuttings: Effects of Cutting Length and Diameter

0 1 8

Karakter Tanaman yang Mempengaruhi Hasil Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Plant Characters that Affected Physic Nut (Jatropha curcas L.) Yield

0 0 8

Pertumbuhan dan Distribusi Akar Tanaman Muda Beberapa Genotipe Unggul Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

0 0 9

Kajian PendahuluanPerbanyakan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Melalui Kultur Antera dan Mikrospora Secara in vitro Preliminary Study on Physic Nut (Jatropha curcas L.)Propagation Via In VitroAnther and Microspore Culture

0 0 12

Penapisan Genotipe Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) untuk Toleransi terhadap Kekeringan Genotypes Screening of Physic Nut (Jatropha curcas L.) for Tolerance to Drought

0 0 7

Performa Ayam Broiler yang Diberi Ransum Mengandung Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Hasil Fermentasi Menggunakan Rhizopus oligosporus

0 0 9