Kajian Ekonomi Industri Telur Asin Brebes.

RJNGKASAN

Manis R. Nursamsiyah. D03496019. 2000. Kajian Ekonomi h d u s t r i telur Asin
Brebes. Slriysi. Juiusan Sosial Ekouolni Iudustii Peteiuakau. Fakultas Peteiuakan.
Iustitut Peitauiau Bogor.
Pembimbiug Utama : Prof Dr. h.Kooswardhouo Mudikdjo, MSG.
Pembunbiug Anggota : Ir. Ruluniasih, MS.
Iudustii telur ash Brebes di Kabupateti Brebes cukup beipotensi ui~tuk
dilcembaugkan. Namuu, b e l m ada infoimasi dau kajian yang meudalam mengeuai
potensi iudustii telur asiu sebagai salah satu upaya uutuk meuiugkatkan atau paling
tidak mempeitahankan kemajuau perkembangan hdustii telur asiu Brebes. Petielitian
iui beitujuan : (1) meugetahui kondisi umum iudust1.i telur ash Brebes, (2)
meugetahui proid usaha iudustii telur ash Brebes, dan (3) meugai~alisisuilai tambah
yalig dihasi!.kau daii peugolahau telur asiu Brebes.
Sampel peuelitian adalah 30 unit usaha telur asin di Kelurahau Brebes dau
Limbaugan Wetan, Kecamatan Brebes, yang ditentukan secara pulposive. Aialisis
data meliputi analisis desluiptifdau aualisis nilai tambah metode Haya~ni(1987).
Hasil Penelitian meuunjukkan bahwa usaha telur asin telah ada sejak tahun
1959. Sampai pada tahuu 1998, sebauyak 47 unit usaha telur asin tersebar di dua
sentra produksi, yaitu Kelurahan Brebes dau Libaugau Wetan, dan telali metiyerap
teuaga keija sebanyak 168 orang. Kelurahan Brebes dan Limbangau Wetau

ditetapkan sebagai sentra produksi telur asiu di Kabupaten Brebes. Telur asiu daii
kedua daerah tersebut dikeual sebagai telur ash Brebes dan menjadi salah satu
komoditi uuggulan dari sektor hdustri di Kabupaten Brebes.
Manajemeu iudustii telur asin Brebes masih bersifat keluarga. Sebagiau besar
pengusaha adalah wauita (57%), sedaugkau daii 59 orang tenaga keija yang terlibat
langsuug dalam proses produksi telur asiu sebagian besar adalah piia (68%). Tenaga
keija usaha telur asiu Brebes lebih bauyak adalah tenaga kerja keluarga (67%). Usaha
telur asiu kebmyakan adalah usaha turun-temruu. Kebanyakan pengusaha (47%)
dan teuaga keija (37%) iudustii telur ash Brebes adalah tamatan SD. Ada tiga sistem
pembeiian upah uutuk teuaga keija usaha telur asiu Brebes, yaitu sistem bulanan,
haiiau dan borougau.
Berdasarkan Masfiasi iudustii menuiut BPS (1997), maka sebagiau besar
iudustii telur asiu Brebes teimasuk dalam iudustii iumah taugga (80%) dau hauya
20% meiupakan industii kecil. Iudustii kecil telur asiu membutuhkan modal keija
sebanyak Rp 28.019.543,29 uutuk memproduksi 54.167 butir telur ash per bulau,
sedangkau iudustii telur ash berskala iwnah taugga membutuhkan modal keija
sebanyak Rp 12.210.327,14 untuk memi~roduksi22.063 butir telur asiu per bulan.
Umumuya peugusaha telur ash hanya mengguuakau modal sendini untuk membiayai
usal~atelur asiuuya.


Bahan baku pengolahan telur asin Brebes adalah telur itik mentah berukuran
besar (71-83 g) dengan harga Rp 450-520 per butir dan kecil(63-67 g) dengan harga
Rp420-500 per butir. Bahan baku sebagian besar dibeli dari bakuvpedagang besar.
Ada empat cara pembelian bahan baku, yaitu tunai tanpa memesan terlebih dulu,
tunai dengan memesan terlebih dulu, memberi uang muka, dan cicilan. Bahan baku
lebih banyak berasal dari luar Kabupaten Brebes (90%), yaitu dari Semarang,
Pemalang, Cirebon, dan Tegal.
Sistem produksi yang meliputi peralatan produksi dan teknologi produksi
masih tergolong sederhana dan diperoleh secara turun-temurun atau mengikuti
kebiasaan setempat. Kemasan produk juga masih sangat sederhana.
Telur asin produksi Brebes dipasarkan ke wilayah Cirebon, Indramayu, Tegal,
Pekalongan, Pemalang, Semarang, Bandung, Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
Jurnlah telur asin yang dijual dalam bentuk matang adalah 41% dari jumlah
produksi total dan sisanya (59%) dijual dalam bentuk mentah. Harga telur asin
Brebes bervariasi menurut jenis dan ukurannya. Harga telur asin per butir berbahan
pelnbalut bata merah adalah Rp 600 - 750 (mentah) dan Rp 800 - 900 (matang).
Harga telur asin per butir berbahan pembalut tanah adalah Rp 450 - 650 (mentah).
Industri telur asin berskala kecil dan rumah tangga yang memakai jenis bahan
pembalut bata merah menghasilkan nilai tambah dan tingkat keuntungan serta
menyerap tenaga kerja lebih banyak daripada yang memakai bahan pembalut tanah.

Nilai tambah dan keuntungan yang diperoleh industri telur asin Brebes
berskala kecil lebih besar daripada yang diperoleh industri telur asin Brebes berskala
rumah tangga, terutama pada industri telur asin berskala kecil yang menggunakan
bahan pembalut bata merah.

IUJIAN EICONOMI INDUSTRI TELUR ASIN BREBES

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Peternakan
pada Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
Manis R. Nursamsiyah
DO3496019

SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
2000


KAJWV EMONOMI IlirTDUSTRI TELUR ASIN BREBES

Slc~ipsiini telall disetujui dali disidallgkall di hadallan I