BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UUPT dan
peraturan pelaksanaannya, hal ini sesuai yang dinyatakan dengan Pasal 1 Ayat 1 UUPT.
Sedangkan yang dimaksud dengan organ Perseroan sesuai yang dinyatakan dalam Pasal 1 Ayat 2 UUPT adalah RUPS, Direksi,
dan Dewan Komisaris. RUPS, adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang
yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UUPT dan atau Anggaran dasar, sesuai
yang dinyatakan pada Pasal 1 Ayat 4 UUPT. Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan
serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran dasar, sesuai yang dinyatakan
pada Pasal 1 Ayat 5 UUPT.
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan
Anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi, sesuai yang dinyatakan pada Pasal 1 Ayat 6 UUPT.
Badan usaha yang berbentuk PT mempunyai kelebihan dibanding badan usaha lain dimana PT merupakan suatu badan
hukum yang mandiri yang mempunyai karakteristik sebagai suatu asosiasi modal, kekayaan dan utang Perseroan adalah terpisah dari
kekayaan dan utang pemegang saham, tanggung jawab pemegang saham terbatas pada saham yang disetorkan, mempunyai komisaris
yang berfungsi berada pada RUPS.
14
Menurut Soedjono Dirjosisworo, ada lima hal pokok yang penting yang merupakan ciri dari suatu Perseroan terbatas yaitu
Perseroan terbatas merupakan badan hukum, didirikan berdasarkan perjanjian, menjalankan usaha tertentu, memiliki modal yang terbagi
dalam bentuk saham, memenuhi persyaratan yang diatur dalam undang-undang.
15
B. Dasar Hukum