Klasifikasi SMU Negeri Di Indonesia Berdasarkan Indikator Mutu Sekolah

RINGKASAN

ANTONY FAlSAL SIREGAR. Klasifikasi SMU Negeri di Indonesia Berdasarkan Indikator
Mutu Sekolah (Classification of State Se~iiorHigh School in Indonesia based on School's Indicators of'
Quality). Dibimbing oleh ANANG KURNIA dan I MADE SUMERTAJAYA.
Dalam rangka peningkatan mutu sekolah khususnya SMU Negeri di Indonesia, Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia membutuhkan informasi mengenai kondisi SMUN-SMUN
yang ada agar dapat d~ambilkeputusan yang benar. Penelitian ini benuJuan untuk mengelompokkan
SMUN-SMUN di Indonesia berdasarkan beberapa indikator mutu sekolah. I.ebih lanjut dibandingkan
hasil pengelompokan yang menggunakan analisis gerombol non-hirarki dengan hasil pengelompokan
berdasarkan skor terbohoti. Data yang digunakan adalah data survey mtin sekolah tahun 1998 yang
diadakan D e p d h a s .
Hasil pengelompokan dengan analisis gerombol non-hiiarki menghasilkan 4 gerombol dengan
jumlah masing-masing anggota adalah 25, 468, 449 dan 575 SMUN. Geromhol yang terjadi cukup
menggambarkan kondisi mutu SMUN yang ada berdasarkan kemiripan antar unit pengamatan, tapi
belum sepenuhnya menunjukkan tingkatan kualitas antar kelompok yang jelas. Jika yang dinginkan
adalah pengelompokan yang menghasilkan klasifikasi dengan tingkatan mutu yang jelas, diperlukan
cara analisis yang lehih pasti.
Pengelompokan dengan mengunakan skor terbohoti menggunakan dua cara pembobotan. Cara
pertama menggunakan pembobotan yang ditentukan secara kepakaran subjektif berdasarkan tingkat
kepentingan peubah dalam penentuan mutu sekolah. Hasilnya adalab 4 kelompok dengan jumlah

anggota kelompok masing-masing sebanyak 247,545,476 dan 249 SMUN. Cara kedua menggunakan
pembobotan dari skor komponen utama pertama dari gugus data awal. Pembobotan cara kedua ini
menghasilkan 4 kelompok yang masing-masing heranggotakan 248, 557, 474 dan 238 SMUN.
Kelompok-kelompok yang terhentuk dari skor terbohoti ini telah menunjukkan perbedaan tingkatan
mutu sekolah yang jelas di antara kelompok-kelompok yang dihasilkan, sehingga diperoleh kelompok
SMUN yang dianggap lehih baik indikator mutunya dihanding kelompok yang lainnya. Penggunaan
pembobotan berdasarkan skor komponen utama pertama dari gugus data awal menghasilkan
pengelompokan yang hanya memiliki sedikit perbedaan dari pembobotan secara kepakaran sehingga
penggunaannya dapat dgadikan alternatif. Penentuan pembobot disarankan menggunakan kombinasi
dari kedua cara yaitu skor komponen utama pertama dari gugus data awal sehagai dasar penentuan
pembobotan oleh pakar yang telah herpengalaman di bidang pendidikan.
Hasil pengelompokan analisis gerombol non-hirarki menunjukkan penyebaran kualitas SMUN
yang cukup seimbang antara Pulau Jawa dan P. Bali dengan di luamya. Namun pengelompokan
dengan skor terbohoti menunjukkan ketimpangan penyeharan kualitas SMUN di Indonesia. Sebagian
besar SMUN herkualitas terbaik (75,31% dengan pembohot cara pertama atau 78.64 % dengan
pembobot cara kedua) herada di P. Jawa dan P. Bali. Pemerintah perlu mencermati keadaan ini agar
kualitas SMUN-SMUN di daerah tidak terlalu jauh tertinggal dari keadaan di P. Jawa dan P. Bali.

I$


/517>
loo{

b~?iiP

KLASIFIKASI SMU NEGERI DI INIIONESIA BERDASARKAN
INDIKATOR MUTU SEKOLAH

JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2001

RINGKASAN

ANTONY FAlSAL SIREGAR. Klasifikasi SMU Negeri di Indonesia Berdasarkan Indikator
Mutu Sekolah (Classification of State Se~iiorHigh School in Indonesia based on School's Indicators of'
Quality). Dibimbing oleh ANANG KURNIA dan I MADE SUMERTAJAYA.
Dalam rangka peningkatan mutu sekolah khususnya SMU Negeri di Indonesia, Departemen

Pendidikan Nasional Republik Indonesia membutuhkan informasi mengenai kondisi SMUN-SMUN
yang ada agar dapat d~ambilkeputusan yang benar. Penelitian ini benuJuan untuk mengelompokkan
SMUN-SMUN di Indonesia berdasarkan beberapa indikator mutu sekolah. I.ebih lanjut dibandingkan
hasil pengelompokan yang menggunakan analisis gerombol non-hirarki dengan hasil pengelompokan
berdasarkan skor terbohoti. Data yang digunakan adalah data survey mtin sekolah tahun 1998 yang
diadakan D e p d h a s .
Hasil pengelompokan dengan analisis gerombol non-hiiarki menghasilkan 4 gerombol dengan
jumlah masing-masing anggota adalah 25, 468, 449 dan 575 SMUN. Geromhol yang terjadi cukup
menggambarkan kondisi mutu SMUN yang ada berdasarkan kemiripan antar unit pengamatan, tapi
belum sepenuhnya menunjukkan tingkatan kualitas antar kelompok yang jelas. Jika yang dinginkan
adalah pengelompokan yang menghasilkan klasifikasi dengan tingkatan mutu yang jelas, diperlukan
cara analisis yang lehih pasti.
Pengelompokan dengan mengunakan skor terbohoti menggunakan dua cara pembobotan. Cara
pertama menggunakan pembobotan yang ditentukan secara kepakaran subjektif berdasarkan tingkat
kepentingan peubah dalam penentuan mutu sekolah. Hasilnya adalab 4 kelompok dengan jumlah
anggota kelompok masing-masing sebanyak 247,545,476 dan 249 SMUN. Cara kedua menggunakan
pembobotan dari skor komponen utama pertama dari gugus data awal. Pembobotan cara kedua ini
menghasilkan 4 kelompok yang masing-masing heranggotakan 248, 557, 474 dan 238 SMUN.
Kelompok-kelompok yang terhentuk dari skor terbohoti ini telah menunjukkan perbedaan tingkatan
mutu sekolah yang jelas di antara kelompok-kelompok yang dihasilkan, sehingga diperoleh kelompok

SMUN yang dianggap lehih baik indikator mutunya dihanding kelompok yang lainnya. Penggunaan
pembobotan berdasarkan skor komponen utama pertama dari gugus data awal menghasilkan
pengelompokan yang hanya memiliki sedikit perbedaan dari pembobotan secara kepakaran sehingga
penggunaannya dapat dgadikan alternatif. Penentuan pembobot disarankan menggunakan kombinasi
dari kedua cara yaitu skor komponen utama pertama dari gugus data awal sehagai dasar penentuan
pembobotan oleh pakar yang telah herpengalaman di bidang pendidikan.
Hasil pengelompokan analisis gerombol non-hirarki menunjukkan penyebaran kualitas SMUN
yang cukup seimbang antara Pulau Jawa dan P. Bali dengan di luamya. Namun pengelompokan
dengan skor terbohoti menunjukkan ketimpangan penyeharan kualitas SMUN di Indonesia. Sebagian
besar SMUN herkualitas terbaik (75,31% dengan pembohot cara pertama atau 78.64 % dengan
pembobot cara kedua) herada di P. Jawa dan P. Bali. Pemerintah perlu mencermati keadaan ini agar
kualitas SMUN-SMUN di daerah tidak terlalu jauh tertinggal dari keadaan di P. Jawa dan P. Bali.

KLASIFIKASI SMU NEGERI DI INDONESIA BERDASARKAN
INDIKATOR MUTU SEKOLAH

ANTONY FAISAL SIREGAR

Skipsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains
pada
Jurusan Statistika

JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2001

Judul

: Klasifikasi SMU Negeri di Indonesia Berdasarkan Indikator Mutu

Nama
NRP

: Antony Faisal Siregar
: GO3496026


Sekolah

Menyetujui

Ir. I Made 4.umerta a a M .Si.
Pembimbing I1

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Padangsidimpuan pada tanggal 5 Desember 1977 sebagai putera pextama dari
lima bersaudara dari pasangan Malkan Siregar dan Kartini Harahap.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeti 26 Padangsidimpuan pada tahun 1990,
pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 4 Padangsidimpuan pada tahun 1993, dan pendidikan
menengah atas di SMA Negeri 1 Padangsidimpuan pada tahun 1996. Pada tahun yang sama penulis
diterima di IPB pada jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui jalur
USMI. Selama kuliah penulis mengambil bidang penunjang ilmu komputer.
Selama kuliab penulis aktif dalam berbagai organisasi dan kepanitiaan, di antaranya sebagai staf
Divisi Dana Pekan Pertanian Indonesia 1997, menjadi Relawan Pemantau Pemilu 1998 dari UNFREL
simpul Bogor, Ketua Tim Pengajar Pelatihan Dasar Komputer Gamma Sigma Beta 1999 dan Direktur
Pelatihan Dasar Komputer Gamma Sigma Beta 2000. Penulis pemah melakukan Praktek Lapang di
Pusat Pengembangan Sumber Daya dan Pemberdayaan Masyarakat (CRESCENT) sebagai Asisten

Sistem Informasi dan Produksi Media.
PRAKATA
Alhamdulillab, puji dan syukur hanyalah milk Allah SWT atas karunia serta limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah ini. Di kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besamya kepada :
1. Orangtua dan adik-adikku atas segala do'a, motivasi dan dorongan tak terbatas yang memberiku
semangat dan kekuatan selama penyusunan karya ilmiah hi.
2. Bapak Anang Kurnia, M.Si dan Ir. I Made Sumertajaya, MS selaku pembimbing atas pengarahan
dan bimbingannya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan.
3. Seluruh guru-guruku mulai dari pendidikan terendah sampai perguruan tinggi, baik formal
maupun informal, atas ilmu pengetahuan yang tidak ternilai yang telah ditumnkan kepadaku.
4. The crew at CRESCENT, atas pengalaman dan ilmu yang sangat berguna bagi penulis.
5 . Hasan, out ofsight near of of rind!!!
6. Ex occupants of MU-41, B-ra, Andi, Dendi, we lvill miss that place!!
7. Kiki dan Rifa, we are The A Team!! The Ani~~ration
(and Any nrissio~r)Team!!
8. Munasir (the best gamer I've ever known), Didah (tlranks for the final ANOVA), Rina, Sandi,
Utami, Fafan, Yanti, Widi, Wiwi', Yaya', Pimpi, Nanang, Njoe, Asep, Molly, Arif, Sri, Indra,
Siska, Reni (R & M), and the rest of STK-33 (this will be a class absency sheet $1 continue...),
friends, in joy and in need.

9. Irsan dan Rahmat, teman-teman di Bafak 40, nice housernates.
10. Ibu Sulis, Bu Markonah, Bu Dedeh, Bu Balqis, Anna, Pak Sudin, Pak Iyan, Mang Herman dan
Durrohman atas bantuan di administrasi dan perpustakaan Jurusan Statistika.
11. Seluruh individu dan pihak yang tidak sempat disebutkan di sini satu per satu karena keterbatasan
tempat yang membantu penulisan karya ilmiah ini.
Semoga karya ini dapat bermanfaat.

Bogor, Pebmari 2001
Antony Faisal Siregar.

DAFTAR IS1
RINGKASAN .......................................................................................................................

0

NWAYAT HIDUP ....................................................................................................................
1
PRAKA TA

I


PENDAHULUAN...........................................................................................................................
1
Latar Belakan
Tujuan ...........

1
1

TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................................1
Analisis Gerombo

1
1
2

BAHAN DAN METODE..............................................................................................................
2
..
Bahan Penelltlan .........................

.
......................................................................................... 2
..
Metode Penelltian

. ..................................................................................
3

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................................
3
. .
Hasil Analisis Gerombol Non-Hlrarla .......................................................................................4
. . ...............................4
Hasil Pengelompokan berdasarkan skor terboboti
..
. .
Anallsls Tabulas~Sllang ..................................................................................................... 6

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................................
7


DAJXAR PUSTAKA.....................................................................................................................
7

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Peubah-peubah
.........................2
Tabel 2. Nilai rataan gero
Tabel 3. Pembobot cara
Tabel 4. Pembobot cara 2.
Tabel 5. Nilai rataan kelompok(indeks) dengan pembobot cara 1 untuk tiap peubah ...........................5
Tabel 6. Nilai rataan kelompok(indeks) denganpembobot cara 2 untuk t i a G u b a h .............................5
Tabel 7. Tabulasi silang kelompok hasil skor terboboti dengan pembobot cara 1 vs. analisis
gerombol. .......................................................................................................................
6
Tabel 8. Tabulasi silang kelompok hasil skor terboboti dengan pembobot cara 2 vs . analisis
gerombol.
.... 6
'l'abcl 9 . Tabulasi silang krlompok 11as1lskor [erboboti deng~npembobot card 1 vs. pembobot cara 2. 7

DAFTAR LAMPIRAN
9
Lampiran 1. Diagram kotak garis peubah-peubah asal
. .................................... 9
Lampiran 2. Statistik deskriptif peubah-peubah asal
Lampiran 3. Diagram batang nilai rata-rata masing-masing gerombol untuk tiap peubah .................... 10
Lampiran 4. Diagram batang nilai rata-rata masing-masing kelompok hasil skor terboboti dengan
pembobot cara 1 untuk tiap peubah ............................................................................ 10
Lampiran 5. Diagram batang nilai rata-rata masing-masing kelompok hasil skor terboboti dengan
. ................................ 10
pembobot cara 1 untuk tiap peubah
Lampiran 6. Tabulasi silang propinsi vs. kelompok hasil analisis gerombol ........................................ 11
Lampiran 7. Tabulasi silang propinsi vs. kelompok hasil skor terboboti pembobot cara 1................... 12
Lampiran 8. Tabulasi silang propinsi vs. kelompok hasil skor terboboti pembobot cara 2 ................... 13

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan identik dengan kemajuan dan
peningkatan taraf kehidupan masyarakat.
Pendidikan diperlukan untuk menciptakan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Sekolah Menengah Umum Negeri adalah
salah satu jenjang lembaga pendidikan yaug
dikelola oleh pemerintah dalam rangka
menyediakan pendidikan berkualitas. Pendidikan
berkualitas memerlukan lembaga pendidikan
yang berkualitas juga. Terdapat berbagai faktor
yang dapat dijadikan sebagai indikator mutu
suatu sekolah, utamanya dari masukan (input),
proses dan keluaran (output) dari lembaga
pendidikan tersebut.
Dengan adanya tuntutan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia, diperlukan
identifikasi terhadap kualitas lembaga-lembaga
pendidikan
yang
ada.
Penelitian
ini
mengkhususkan pada SMU Negeri sebagai
lembaga pendidikan yang dikelola oleh
pemerintah (DEPDIKNAS). Depdiknas sendiri
memiliki program peningkatan mutu sekolah
dengan penyaluran sejumlah bantuan, agar
alokasinya sesuai dengan kebutuhan maka perlu
diketahui mutu dari sekolah-sekolah yang ada,
artinya diperlukan adanya pengklasifikasian
terhadap sekolah-sekolah tersebut.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menggerombolkan SMU Negeri di Indonesia
berdasarkan indikator mutu sekolah.
2. Membandingkan hasil penggerombolan
antara metode analisis gerombol non-hirarki
dengan skor terboboti.

TINJAUAN PUSTAKA
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah metode-metode
yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan
informasi yang berguna. Analisis deskriptif
meliputi upaya penelusuran dan pengungkapan
informasi relevan yang terkandung dalam data
dau penyajian hasilnya dalam bentuk yang lebih
ringkas dan sederhana yang pada akhimya
mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan
penafsiran (Aunuddin,l989).

Analisis Gerombol
Analisis gerombol adalah suatu metode untuk
menggerombolkan n unit pengamatan ke dalam k
buah gerombol (kVar(Y,)> ... > Var(Y,).

Skor komponen utama nntuk setiap
pengamatan dapat &hitung melalui persamaan :
y.. = a ,:XU + a2ix2j+ ... + a,jxPj
di mana Yij adalah skor komponen ke-i untuk
pengamatan ke-j.
Jika dari p peubah X yang diamati tidak
semuanya menggunakan satuan p e n g u h a n yang
sama, maka peubah asal perlu dibakukan dulu ke
dalam peubah baku (Z) terlebih dahulu.
Sebagai ukuran keeratan hubungan antara
masing-masing peubah yang telah dibakukan
terhadap komponen utama ke-j, digunakan
koefisien korelasi antata peubah ke-i dengau
komponen utama ke-j yang dimmuskan sebagai :

r..
v =a,.&
'I
di mana ag adalah unsur ke-i dari vektor ciri ke-j.
Semakin besar nilai rc menunjukkan semakin
dekat hubungan antara komponen utama ke-j
dengan peubah ke-i.

BAHAN DAN METODE
Bahan Penelitian
Data yang digunakan mempakan data hasil
survey mtin sekolah di Indonesia yang dilakukan
oleh Dirjen Dikmenum pada tahun 1998. Unit
pengamatan yang diteliti adalah pada SMU
Negeri di Indonesia.
Peubah-peubah yang diamati adalah indikator
mutu sekolah yang mempakan unsur-unsur
masukan (input), proses dan keluaran (output)
dari sekolah-sekolah yang diteliti. Peubahpeubah tersebut disajikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Peubah-peubah yang diamati
I
Peubah
I Keterangan
XI l ~ a s i jumlah
o
siswa
l~roses
I
lterhadap gum
X2 INEM minimum yang
llnput
diterima
NEM maksimum pendaftar Input
X3
Output
NEM rata-rata lulusan
X4
Input
Rasio jumlah pendaftar
X5
(
(terhadapjumlah yang
1
diterima
Proses

I

I

Berdasarkan keragaman dari setiap
peubah dan secara subjektif ditentukan
dari tingkat kepentingan peubah dalam
penentuan
mutu
SMUN secara
kepakaran.
4 Sebagai
pembanding,.
pembobot
ditentukan berdasarkan nilai mutlak skor
komponen utama pertama (PCI) dari
analisis komponen utama terhadap
s e l u ~ gugus
h
data.
Kedua cara pembobotan sebenamya
memiliki
kelemahan
masing-masing.
Penggunaan pakar memiliki kesulitan dalam
penentuan "pakar" yang dianggap bisa
memberikan pemhohotan yang sesuai.
Penggunaan pembobotan berdasarkan skor
komponen utama pertama dari gugus data
awal lebih
banyak
menggambarkan
keragaman data tanpa memperhatikan faktafakta yang ada di lapangan mengenai
perilaku dari peubah-peubah yang diamati.
2. Penentuan skor masing-masing SMU dengan
menggunakan masing-masing pembobot
yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Pengelompokan SMU berdasarkan skor
SMU dari butk 3, dengan ketentuan sebagai
berikut :
Buruk(D)
:S