KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MUTU GURU (STUDI KASUS DI SMU NEGERI 7 MEDAN).

KEPEMII\1PINAN KEPALA SEKOLAH
DALAM PENGEMBANGAN MUTU GURU
( Studi Kasus di SMU Negeri 7 Medan)

MILIK PERPUSTAKAAN1
0 Ich

~

UI\fiMED

NIRM. 0150330021 I API RF:GULF.R

Tesis Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
dari Persyaratan Memperoleb Gelar Magister Pt•ndidikan
dalam bidang Administrasi Pendidikan

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI l\'IEDAN
ME DAN


2004
. ·--··-···

··········-·····

--·-···--·
-~

, .r

?)1- r po!I
-Ht~r
1-< •

TESIS
KEPEMII\IPINAN KEPALA SEKOLAH
DALAM PENGEMBANGAN MUTU GURU
Disusun dan iliajukan oleh
\


StJTAN HARAHAI'
NJRM, 0150J0021

pada tanggal ! I Maret 2004 dinyatakan telah lulus
d.·.m memenuhi sebagian syarat untuk Mempcrofch
Gclar Magister Pcndidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Meda.n, l I Maret 2004

MenyetujUI,
Tim Pembtmhmg

Pembimbing H

Pcmbimbing f

~:.
! )f Hmu Ha_1ar Damamk. M Si


. -·-·····" .... ·-- .. ---- ..

~-.

Dr FJj

-

apitu~d;-

- -~

·- - - - - - - - · - · · - - · ......---··---..- ....



..

........---· ...------·--·-·-..--


ABSTRAK

Barahap, Sutan. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan Mutu
Guru (Studi Kasus di SMU Negeri 7 Medan). Tesis, 2004.

Masalah kepemimpinan merupakan masalah yang cukup menarik dan
penting. Sebab, setidaknya kepemimpinan itu dapat menjadi suatu unsur penentu dan
terpenting dalam mempengaruhi berhasil atau gagalnya suatu pencapaian tujuan.
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah sejauhmanakah motivasi
kepala sekolah sela.ku pimpinan disekolah terhadap para guru dalarn mengembangkan
keprofesionalan guru sebagai pendidik.
Dalam pada itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendisk:ripsikan motif
kepala sekolah dan aktivitas dalam pengembangan mutu .guru. Selain itu, faktorfaktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat dalam n emban an
Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif pada satu
konteks sekolah, dan mengacu pada kaidah-kaidah penelitian kualitatif yang
dikembangkan oleh Bogdan & Taylor (J 992), Huberman & Miles ( 1992).
Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah sebagai informan
kunci , yang tidak terlepas dari prinsip tentang pemilihan narasumber dengan teknik
sampel purposif dengan karakteristik utama adalah bersifat berkembang dan
berkelanjutan, serta senantiasa disesuaikan dan diarahkan untuk mencapai kejenuhan

data. Dalam pada itu pengumpulan data penelitian diperoleh dengan teknik observasi,
wawancara dan studi dokumentasi.
Berikut, analisis data dilakukan dengan membangun hubungan logis yang
tidak terlepas daripada proses reduksi data, display data, dan penarikan
kesimpulanlverifikasi.
Untuk membangun keabsahan penelitian dilakukan dcngan cara: (I)
member check; (2) audit trail; (3) peer debriefing; (4) triangulasi; (5) referensial. Hal
ini sekaligus dalam tahap peninjauan proses penelitian yang dilakukan.
Selanjutnya, penelitian ini mengungkapkan beberapa hal, yaitu: (l ) Peranan
hubungan antarpribadi merupakan kesatuan dari ·motivasi diri dan sosialisasi nilai
yang mengharapkan agar para guru memahami perannya sebagai pendidik maupun ·
sebagai individu dengan lebih baik; (2) Perilaku kepala sekolah merupakan suatu
gaya dasar kepemimpinan dari peran sebagai disseminator dan konsistensi diri dalam
aktivitas mempengaruhi para guru dan pemberian instruksi kepada. wakasek l ; (3)
Praktek manajerial yang dilakukan merupakan .kesatuan dari pola motivasi dan
sumber semangat sebagai keserasian (keselarasan) yang didasari konsistensi diri
dalam memotivasi dan mempertahankan motivasi terhadap para guru; (4) ketiadaan
sistem perencanaan manajerial secara khusus merupakan suatu pemberian sanksi pada ·
tahap sebatas pola preventif dan tanpa peran sebagai enterpreneur daripada
kebiasaan-kebiasaan para guru serta lebih menampakkan sifat delegatifnya selaku

pimpinan terhadap pihak komite sekolah.

v

ABSTRACT

Harahap, Sutan. Principal's Leadership In Improving Teachers' Quality (Case
Study At State 7 Senior High School Medan). Thesis, 2004.

Principal's leadership is an interesting and an important factors because at
least leadership can be as detenninator and important elements for the success and
failure of goal mastery. In this study, analysis is focused on how far principal's
motivation as school leader affects the teachers in improving teachers'
professionalism as educator.
This study is aimed to describe principal's motive and activities in
improving teachers' quality. Besides, to find out factors which facilitate and restrict ·
teachers' quality.
1s s y use qualitative method for a school contex which was based on
Bogdan and Taylor (1992), Huberman and Miles (1992).
Infonnants for this study was the headmaster. They were as key informants

since this study applied the tight strategy in choosing the sample that was through
purposive sampling. This strategy emphasizes main character that is having an ability
to improve and to continue and always adapted and directed to find the fixed data. ·
Collecting data was done through observation, interview and documentation ways.
Then, data analysis were done by making logical relationship .which applies
the process of data reduction, data display and making conclusion or veritication. ·
The validity of data were done through: (.1) member check; (2) audit trail; ·
(3) peer debriefing; (4) triangulation; (5) referencial. Those were done · iri order to
fulfil the requirement of research exami.nation process.
Finally, this study suqcessfully revealed: ( 1) the role of personal relationship
is as union of self-motivation and· value socialization which needs the teachers
understand their role as educators ttnd individuals as well; (2) the principal's attitude .. ·
is as foundation to basic style of leadership which plays the role of disseminator and · ·
self-consistency in guiding the teacher and directing the vice to the school principal;
(3) the application of managerial practice was the hannoniously union of motivation
pattern and spirit source which based on self-consistency in · motivating and
maintening the teachers' motivation; (4) punishment to the absense of particular
managerial pratice system and bad attitude of teachers restricted to merely preventive
pattern and did not reflect the role of principal as enterpreneur. The main role of
principal in this case merely as the reflection of delegation characteristic of the leader

to the school comitee.

vi

KATA PENGANTAR

Sebagai suatu prasyarat untuk memperolch Gelar Magjster Pendidikan,
maka dalam tinjauan akademik seorang mahasiswa harus melaksanakan penelitian
sebagai suatu bahan dalam pembuatan t ugas akhir (tesis).

Dalam pada itu, tema yang dijadikan untuk peneJitian ini adalah masalah
kepemimpinan. Dan pembahasan tentang masalah kepemimpinan pada prinsipnya

Bertolak dari hal tersebut, maka yang menjadi pembahasan dalam penelttian
hanya dikbususkan pada sifat mempengarubi dari salah satu bagian fungsi
kepemimpinan. Hal ini dianalogikan kedalam motivasi kepala sekolah selaku
pimpinan disekolah terhadap para guru dalam mengembangkan keprofesionalan guru
sebagai pendidik dalam mengaj ar, yang mana untuk meningkatkan mutu pendidikan,
maka guru merupakan bagian dari suatu sistem persekolahan yang terutama harus
ditingkatkan mutunya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan itu


sendiri.
Selanjutnya. penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini mac;ih sangat jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu peneliti mengharapkan saran dan masukan ilmiah dari
berbagai pihak.
Demikian hasil penelitian ini diperoleh, atas segala kekurangan penulis
mohon maaf. Terimakasih.

UCAPAN TERIMAKASIH

Selaku orang beragama penulis menghaturkan rasa syukur mendalam
kepada ALLAH S. W. T. atas segala rahmat dan karunia yang diberikanNYA kepada
penulis dalam menyelesaikan studi, yang sekaligus tugas akhir (tesis) ini.
Dalam pada itu, selaku anak penuhs menghaturkan rasa bangga serta
terimakasih mendalam kepada kedua orangtua ayahanda (H. BE. Harahap) dan
fbunda tersavang yang tidak Ielah
rnendoakan, memberi petunjuk, dorongan, sernangat serta finansial yang cukup bijak
dalam mengelola pembiayaan, baik disaat akan - sedang - menyelesaikan studi di
Program Pascasaijana Universitas Negeri Medan.
Selanjutnya selaku abang penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada

kedua adik-adikku (Seprida Hanum Harahap, S.E., A. md dan Iskandar Muda

Harahap, A.md) yang telah cukup memberikan dorongan. Khususnya terhadap adinda
Iskandar Muda Harahap yang telah cukup sering membangkitkan kekritisan ilmiah
penulis melaluj sharing ilrniah. Dalam hal ini, juga tidak lupa kepada !Iham Fathonah
Batubara, A.md. (saudara sepupu) dan Ari Suganda (adiklkeluarga angkat).
Berikut selaku kemanakan penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada

paman Sepman Batubara, S.pd yang telah cukup memberi masukan mengenai ruang
lingkup pendidikan secara umum, dan pemahaman mengenai guru dalam praktek
dilapangan khususnya selaku guru SMU Negeri 1 Medan.
Selaku mahasiswa penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada rektor,
ketua program akademik, ketua program studi, para dosen serta para staf/pcgawai.

ii

Ill

Khususnya kepada bapak pembimbing I (Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si.) yang
cukup kritis dalarn konteks ke-ilmu-an dan pembimbing If (Dr. Efcndi Napitupulu, .

M Pd) dalam konteks motivasi diri secara fonnal .
Hal tersebut tidak lupa pula kepada bapak Dr. Sukirno, M, Pd. dan Dr.
Siman, M. Pd. yang cukup kritis dalam konteks metodoJogi penelitian kualitatJf
maupun Prof Dr. H. M. Yacob, M. Ed. yang cukup kritis dalam konteks kompetensi
seorang guru selaku narasumber maupun penguji; dan kepada bapak Dr. Ibrahim
emahaman metodolo i penelitian
kualitatif secara praktis.
Dalam pada itu, penulis juga tidak lupa menghaturkan rasa terimakasih
kepada bapak Prof H Syamsul Arifin, S.H., M.H sebagai narasumbt;r informal
dalam memberi pemahaman tentang sifat ke-ilrniah-an seorang calon Magister.
Berikut selaku ternan penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada
abangda Candra Wijaya, S. Ag., M. Pd., kakanda Dra. Sri Nurabdiah Pratiwi, M. Pd.,
Za1tun Dalimunte, S.S., M.Pd (yayang), abangda Hendra (mantan bursa buku PPs di
Unimed). Dan tidak lupa kepada ternan seangkatan (200 1) yang tidak dapat
disebutkan namanya satu persatu.
Selanjutnya, se)aku peneliti' penulis menghaturkan ras·a terimakasih kepada
bapak Drs. H. BE. Harahap selaku kepala sekolah dan kepada semua guru dan
pegawai serta rnasyarakat luar lingkungan sekolah di SM1J Negeri 7 Medan;
termaksud mantan kepala-kepala sekolah, khususnya kepada bapak Umar Baki.
Dalam pada itu, juga tidak lupa bagi pihak-pihak yang cukup membantu dan tidak
dapat disebutkan namanya satu persatu.

iv

Terakhir, meminjam istilah Soekarno (presiden pertama) "saya berjumpa
dengannya di alam cita", maka berdasarkan hal tersebut ada baiknya bahwa ucapan
terimakasih merupakan hal yang wajar diberikan kepada mereka yang telah cukup
dapat membentuk pola berpikir dari suatu konsep-konsep yang mereka ketengahkan,
seperti kepada; Bogdan & Taylor, Cangara, Danim, Fisher, Glesne, Hubennan &
Miles, Herawati, Imran, Kincaid & Schramm, Maxwell, Mcleod Jr, Moleong,
Ndraha, Silalahi, Sallis, Samana, Siman, Surya, Sukimo, Terry, Thoha, Tilaar,
Wienir Wi"a a.

DAFTAR JSr

Hal am an

LEMBAR PENGESABAN

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
UCAPAN TE.RIM"AKA.Sm ................................................................................................ ii
ABSTRAK ............................................................................................................................ v

ABSTRA.CT .......................................................................................................................... vi
DAFTAR lSI .......................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ..........................
~
ix .
III • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •• •• • • • • • •• •• •• • • • •• •• • • • • • • • . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . ... . -

• •• •

BAB I PENDABULUAN ................................................................................................~ .... l
A. Latar Belakang Masalah .................................................. ................. ........ .......... ..
. . ..................... ............................................. ...... :...... ........ .... .... 5
C. Tujuan Penelitian.... .............................................................. ......... ............. ....... ....... 5

D. Kegunaan Penelitian ........................................... ...................................... ................ 6
BAB ll KAJ'IA.N TEORI'TJS ................................................................~ ............................. 7
A. Kepemimpinan ................................................................... ..... .......... .' ... .'......... ......... 7
B. Kepemimpinan Kepala Seko.lah ................................... ..................... .................. ... 13
C. Pengembangan Mutu Guru ..............;.......... ........ .... ... .......................... ............... .... 18
BAB ill METODE PENELITIAN................................................................. :.~ ............... 28
A. Alasan Pemakaian Metode Penelitian Kualitatif. ........................... ......... :.. .... ........ 28
B. Tahap Orientasi ..................... .'................................................................ ......... ... ...... 29
C. Prosedur Pemilihan Narasumber ............................ ............. ........................ ....... ... 34
D. Instrumen Penelitian ............................................................................................ ... 35
E. Mekanisme Pengumpulan Data .................................. ............... ............................. 35
F. Anahsis Data............................. .......................... ............ .... ....... ............ ................. 39
G. Membangun Keabsahan Penelitian.......................... ..... ..................... ·....... .............. 46
BAB IV KARAKTERISTIK SMU NEGER17 MEDAN .............................................. 54
A. Sejarah singkat keberadaan SMU Negeri 7 Medan .......................... ..... ...... ....... ... 54

B. Struktur Organisasi SMU Negeri 7 Medan .................................... .......... ......... .... 57
BAB V ANALJSJS DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN PENELIT.JAJ\1 ............ 64
A. Analisis Logis ...................................................... .... ................... ....... ....... .............. 64
B. Pembahasan Temuan Penelitian ........................ ..................................................... 84
C. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... .................... 92
BAD VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 97
A. SimpuJan ...................................................... ........... .... .... .... ............... ..... ........... ..... 97
B. Saran ............................................................................. ............ ........... .... .... ........... 98

VII

Vlll

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................· 99
LAMPIRAN
DAFTAR RIWA YAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Haiaman
Tabel.I: Situasi Sosial ................... ................................................................. 30
Tabel.2: Mekanisme Pengumpulan Data ....................................................... 39
Tabel.3: Priode Pimpinan SMU Negeri 7 Medan .......................................... 56
Tabe/.4: Keadaan Guru SMU Negeri 7 Medan ............................................ . 63

lX

BABJ
PENDAHULUAN

IMILIK_ PERPUSTAKAAN
L

Uf\/JMED _I

A. Latarbelakaog Masalab
Dalam konteks pendidikan, dengan mengetahui perkembangan iaman yang
semakin kompetitif dan menuntut keprofesionalan guru ada1ah merupakan kunci
utama disamping sistern manajemen yang ada dalam suatu wadah organisasi sekolah.
Kenyataan menunjukkan bahwa keadaan saat ini rna

a

esan bahwa guru dalam melaksanakan kewajiban atau tugasnya hanya bersifat

rutinitas semata. Kegiatan yang dilaksanak.annya bersifat monoton, kurang
menampakkan kedinarnisan dalam bekeija. Hal ini, bila ditelaah, sebagaimana
dinyatakan Ti1aar (2002) bahwa profesi guru, seperti juga dengan profesi-profesi
lainnya, bukanlah merupakan profesi yang sudah jadi. Artinya, menjadi guru berarti
terus-menerus mengubah di.ri oleh karena pengalaman mendidik adalah hukan
pengalaman rutin. Dengan kata lain, oleh sebab tindakan pedagogis sebagai salah satu
elemen dari proses individuasi dalam dunia kehidupan yang terus-menerus berubah,
maka sosok guru atau profesi guru pun akan terus-menerus berubah.
Bertolak dari hal tersebut dalam pengembangan mutu guru merupakan salah
satu langkah manajemen sumberdaya manusia untuk menjamin ketcrsediaan tenaga
guru profesional, melalui: staff development, staff improvement, professional growth

dan career developmenl (Imran, 1998). Demikian pula pemberdayaan guru
(empowering) merupakan langkah mengoptimalkan kepemimpinan pendidikan ontuk

memaksimalkan peluang guru meningkatkan mutu pembelajaran pelajar-pelajar

2

mereka (Sallis, 1993) melalui upaya mehbatkan guru dalam pemecahan masalah
pembelajamn, membagi informasi untuk memantapkan komitmen, peningkatan mutu

guru dari kebijakan manajerial, membangun komunikasi yang efekrif, otonomi guru,
peningkatan kesejahteraan dan lainnya.
Dalam kaitan sistem persekolahan (schooling), maka pada prinsipnya bisa
dikatakan bahwa guru dalam karakteristik keprofesionalannya turut andil mengambil
kebijakan sekolah lewat daya kreatifnya dalam suatu pengambilan keputusan untuk
menentukan yang terbaik akan perkembangan-kebutuhan peserta didi
emaJuan pendidikan disekolah.
Hal ini, bila dikaitkan dengan pendapat Tilaar (2002) yang mengemukakan
bahwa seorang guru haruslah seorang ilmuwan, khususnya pada tingkat sekolah
menengah dan universitas, maka pacta prinsipnya, untuk mencapai hal tersebut
setidaknya harus me]alui suatu upaya, salah satunya adalah dalam pengembangan

mutu guru.
Dalam kaitan itu, di dunia modem dewasa ini, organisasi masyarakat baik
pemerintnhan, bisnis, organisasi sosial hams cepat beradaptasi dengan perubahan.
Sekolah adalah salah satu organisasi masyarakat. Apabila sekolah dapat berfungsi
dengan baik maka organisasi tersebut harus terbuka dengan perubahan. Sekolah
sebagai learning organization ialah suatu organisasi yang dituntut untuk selalu

memperbaharui dirinya. Diperlukan suatu perubahan yang terencana, bertahap tetapi
mantap menuju perubahan yang diharapkan. Oleh sebab itu, maka suatu sekolah
sebagai organisasi pembelajaran masyarakat modem hanya akan dapat eksis di era
globalisasi jika inovasi pendidikan dilak:sanakan didalamnya. Terutamajika dikaitkan

3.

dalam tinjauan pelaksanaan school-based management dan . community-based

educat;on yang pada saat belakangan ini menjadi perhatian dalam penyelenggaraan
pendidikan.
Belak:angan ini yang menjadi objek dalam pendidikan bukan hanya sebatas
persoalan yang dihadapi, diantaranya kurikulum terlaJu berat dan rigid (kaku), terlalu
terfokus pada standard NEM, pengajaran mengutamakan intelektualisme, penjurusan
yang mengurangi penguasaan ilmu, atau juga siswa lebih diharapkan dengan konsep
siap pakai, guru lebih berorientasi kepada target pencapaian kurik
i isi pengaJaran; tetapi, sudah berkembang kearah

m

perturnbuhan profesional guru disekolah.
Untuk: itu, tuntutan akan keprofes1onalan guru dengan perkembangan,yang

ada. maka dalam menciptakan·program pengembangan

mutu guru lewat pendidikan

dan pelatihan secara formal (DIKLAT) serta penataran, seminar-seminar, sarasehan
dalam peodidikan, sudah sewajamya mengikuti perkembangan yang ada. Artinya,
guru dituntut bukan hanya layak sebagai seorang guru, namun juga layak sebagai
seorang i1muwan dalam pendidikan, yang dapat menemukan hal-hal yang bersifat
baru untuk perkembangan-kebutuhan pesena didiknya. Dan hal ini, tidak dapat
dilepaskan

daripada

dukungan.

kepala

sekolab

sebagai

manaJer

dalarn

kepemirnpinannya yang perlu merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi,
mengevaluasi. dan mengkomunikasikan berbagai perkembangan dalam pendidikan.
Selama ini peran kepaJa sekolah sebagai manajer pendidikan tidak lain hanya
diartikan memimpin suatu lembaga pendidikan atau sekolah, bukan sebagai manajer
yang penuh dengan inovasi-inovasi sebagaimana dipahami daJam dunia perusahaan.

4

Disini kepaJa seko1ah hanya sebatas fotmalitas jabatan dan wewenang, bukan manajer
yang memiliki tanggungjawab terhadap kemajuan atau kemunduran sckolah
khususnya, dan pendidikan umumnya.
Bertolak dari uraian-ura1an tersebut, banyak hal se~nary

yang ingin

diketahui, khususnya terkait dengan kepala sekolah selaku pimp1nan disekolah dalam
koridor ·pengembaogan mutu guru; yang perlu merencanakan, mengorganisasikan,
mengawasi, mengevaluasi dan mengkomunikasikan berbagai perkembangan dalam
pendidikan terhadap para guru selaku bawahannya sebagai suatu upa a. N
t

individu (se!j). Dengan kata lain, tentu mempunyai suatu Iatarbelakang ataupun suatl..l
nilai-nilai yang diyakininya dan didapatnya mela1ui pengalaman sosialnya; bahkan
tidak jarang seorang pemimpin (kepala sekolah) dalam sistem manajerial yang
dilakukannya sedikit-banyak bertolak dari pengalaman sosialnya, tanpa mengikuti
aturan yang cukup ketat sebagai suatu sistem manajemen · disekolah yang
dipimpinnya.
Menurut pengamatan studi pendahuluan yang dilakukan di SMU Negeri 7
Medan terhadap kepala sekolah diketahw ada beberapa fenomena umwn, yang
mempunyai kecenderungan-kecenderungan dalam mengelola (sistem manajerial)
hanya berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang telah terpola dan terkait dengan
pembinaan terhadap para guru dalam koridor pengembangan mutu guru, diantaranya:
(1) kecenderungan memberi pembinaan terhadap para guru melalui suatu motivasi
diri; (2) sistem manajerial cenderung mengikuti pola dari kepala sekolah sebelumnya;
(3) pembiayaan pendidikan cenderung masih belum ada untuk pembinaan guru; (4)

5

pendidikan dan peJatihan cenderung diperbatkn~

(5) kepala sekolah cenderung lebih

berperan sebagai disseminator dalam pembinaan terhadap para guru.
Bertolak dari hal tersebut, yang menjadi persoalan adalah sejauhmanakah
motivasi kepala sekolah selaku pimpinan disekolah terhadap para guru dalam
mengembangkan keprofesionalan guru sebagai pendidik. Hal ini sekaligus menjadi
suatu fokus penelitian yang akan dicari jawabannya melalui pcnelitian yang
dilakukan.

Berdasarkan fokus penelitian, maka untuk menemukan jawabannya, hal ini
dapat dilakukan mel alui penelitian alamiah ( naturalistik/kualitatit), yang tidak
terlepas daripada pertanyaan penelitian secara rinci, sebagai berikut:
1. Apakab motif kepala sekolah dalam pengembangan mutu guru?
2. Bagaimanakah aktivitas dalam peogembangan mutu guru?
3. Faktor-faktor apakah yang menjadi pendukung dalam pengembangan mutu
guru?
4. Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat dalam pengembangan mutu

guru?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mendiskripsikan motif kepala sekolah dalam pengembangan mutu guru.

6

2. Mendiskripsikan aktivitas dalam pengembangao mutu guru_

3. Mengungkapkan fuktur-faktor apa yang menjadi pendukung dlilam

pengembangan mutu guru.
4. Mengungkapkan faktor-fuktor apa yang menjadi penghambat dalam

pengembangan mutu guru.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki tiga kegunaan v
a se olah sebaga; bahan masukan, agar dalam peogembaogan motu
guru dapat lebih terarah.

2. Pihak komite sekoiah sebagai bahao masukan, agar dalam setiap program
kerja yang diperbuat dapat mempunyai sumbangsih terhadap para guru
secara langsung melalui suatu tipe program terhadap para !,'Uru daiam
koridor pengembangan mutu guru.

BABVI
SIMPULAN DAN SARAN

I

MILJK PERPUSTN