Pengembangan Koperasi Desa Pantai Untuk Menunjang Pembangunan Wilayah Pesisir Secara Berkelanjutan (Studi Kasus Koperasi Tambak di Kabupaten Indramayu)

OLEH :

URlP TRIYONO

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2003

ABSTRAK
URlP TRIYONO. Pengembangan Koperasi Desa Pantai Untuk Menunjang
Pembangunan Wilayah Pesisir Secara Berkelsnjutan: Studi Kasus Koperasi
Tambak di Kabupaten lndramayu
Development of Coastal Village
Cooperative for SustainaMe Coastal Area Devdoprnent: A Case Study of
Fishpond Cooperatrve in District of Indrarnayu). Dibimbing obh HAD1 S.
ALIKOORA sebagai ketua KOOSWARDHONO MUDIKDJO dan DEDl
SOEDHARMA masingmssing sebqai anggota.
Tujuan dari pmlitian ini adalah mengembangkan koperasi desa pantai

me


untuk menunjang pembangunan klayah pesisir secara berielanjutan melalui
(a) evaluasi pengusahaan tambak, (b) evaluasi peran kojmasi, dan

(c) penyusunan konsep.
Pengumpulan data dilakukan melalui (1) wawancara, (2) pengamatan
lapang, dan (3) kajiin pustaka.

Analisis SWOT dilakukan terhadap SDM

petarnbak, organisasi, permodalan, teknologi, dan lingkungan pertarnbakan pada

masing-masing kelompok petambak dengan menggunakan teknik: (a) matriks
faktor strategi internal, (b) mstriks faktor strategi ekstemai, dan c) matrik evsluasi

posisi den tindakan strategis.
Dari penelitian dihasilkan kesimpulan: (1) penurunan tingkat produktivitas

usaha tambak, faktor dominan dipengaruhi oleh kualitas SDM petambak. (2)
koperasi tambak sebagai pusat playanan belurn k i p r a n -ra


tepat dalarn

pengembangan usaha tarnbak. (3) konsep pengembangan koperasi desa pantai
adalah meningkatkan dan memantapkan kondisi internal koperasi untuk
mengembangkan usaha dan lingkungan melalui upaya-upaya peningkatan
pemberdayaan. kapasitas dan bertceianjutan.

Dari penelitian. menyarankan: (1) meninglcatkan members of education, (2).

dukungan iMim yang kondusif, (3). meningkatkan sense of belonging dan (4).
dukungan dari faktor-faktor ekstemal.

ABSTRACT

TRIYONO, URIP. The Developmentof the Coastal Village Cooperative for
Sustainable Coastal Area Development. Supervisor : ALIKODRA,HADI;
Co-supervisors :
1. MUDIKDJO, KOOSWARDHONO 2.SOEDHARMA, DEDl
The objective of the research is to develop the coastal village cooperative in term
of supporting the coastal development in sustainable manner.

With regard to the Coastal Village Cooperative Development, the researcher
addressed to some valuable aspect, which must be evaluated, are as follows: 1).
Fishery Business;
2). Cooperative-roles; 3).Logical f rarnewrk

In order to frame the research problem, the researcher examined that it can only
be potentially answered using the evidence obtained from an empirical study
based on some methods, are as follows: 1).lntenriews to representative
respondents in the field, 2) .Partidpant observation; 3) .Reference analysis
(secondary data).
It is recognized that the human capital is playing the important role in this
research. To examine the human capital the researcher was using the SWOT
Analysis, especially focusing on the fisheries, institutions, capital, technology, and
environment in each group of fisheries. The tools of analysis are internal strategy
factor of matrix, external strategy factor of matrix, and action and lay out strategy
of matrix.
In this research condusion, the researcher reviews the main points of the field
research and their implications for studying are as follows: l).lncreasing the
fishpond production. Considering this production, the researcher #cognized that
it is dominant by the quality of human capital, who are in charge to this activities.

P).The role of Cooperative, as the center of senrice, is still inefkiency in term of
developing the cooperative in sustainable manner. S).ConceptualIy, the
development of cooperative is increasing and maintaining the internal condition.
In connecting the development of cooperative to fisbbusiness, some variables
must be taken into awunt, such as empowement, capacity building and
sustainability.
The researcher doses with policy and strategy recornmndations in
cooperative development at the grassmts level, such as I), increasing of the
member's education level; 2). The nationai rules are more conducive.3).
increasing the sense of belonging of the members 4). Supporting of the external
factors. Last, The Development of the Coastal Village Cooperative for
Sustainable Coastal Area Development in this case study can be generalized and
applied to any program that deal with the development of cooperative in coastal
village.

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Disettasi yang bejudul:

PENGEMBANGAN KOPERASI DESA PANTAl UNTUK MENUNJANG

PEMBANGUNANWlUYAH PESISIR SECARA BERKEUNJUTAN
(Studi Kasus Koperasi Tambak di Kabupaten Indramayu)
adalah benar mempakan hasil karya saya sendiri dan bebm pernah dipublikasikan.
Semua s u m b data dan infmmi yang diiunakan blah dinyatakan m r a jelas dan
dapat diperiksa kebenarannya.

Urip Triyono
NRP 99522208

PENGEMBANGANKOPERASI OESA PANfAl UHTUK MENUNJANG
PEMSANGUNAN WlLAYAH PEStSIR SECARA BERKELANJUTAN
(Studi Kaarw Kopemsi Tambak di Kabupaden Indtamayu)

OLEH :
UR1P TRlYONO

Disettasi
sebagai sdah satu syarat untuk memperoleh gelat
Doldor pada
Program Studi tlmu Pengelohan Swnberdaya Alam dan Lingkmgan


-RAM
PASCASARJAMA
INSTITUT PERTANIANBOGOR
2063

Judul Disertasi

: PENGEMBANGAN KOPERASl DESA PANTAl UNTUK
MENUNJANG PEMBANGUNAN WllAYAH PESfSlR
SECARA BERKELANJUTAN (Studi Kasus Koperasi Tambak
di Kabupaten lndramayu)

Nama Mahasiswa : Urip Trjono

Nomor Pokok

: 99522208

Program Studi


: llmu Pengelohan Sumberdaya Ahrn dan Lingkungan

Menyetujui,
1. Komisi Pembhnbing

Prof. Dr. Ir. Kooswardhono M..M.Sc.

Anggota

Prof. Dr. It. Dedi Soedhama. DEA.
Anggota

2. Ketua Program Studi
3. Direktur Program Pascasajana
llmu Pengelohan S u m M a y a Ahm
dan Lingkungan

Tanggal Lulus: 8 Oktober 2003


Penulis dilahirkan di kota Jember Jawa Timur pada tanggal 28 September
1956. Penulis menrpakan putra ketiga dari tiga bersaudara, dari keluarga Bapak

Sstimun (Alm) dan Ibu Saelah {Aim).
Penulis menikah dengan Retno Hidayati pada bulan Februari tahun 1981
dan dikaniniai tiga orang anak, yaitu 6ayu Andhiny Triasari, Fanny lndra
Diwiaspathya, dan Trifadhy Arthtya Pmmudia.

Pendidikan Penulis dimulai pada tahun 1963 dengan memasulri Sekolah

Dasar Kesilir, Wuluhan, Jember Jawa Timur dan lulus tahun 1969. tulus dari
Sekolah Menengah Pertama Persiapan Negeri Wuluhan tahun 1972 dan
menplesaikan pendidikan Sekolah Pertanin Menengah Atas Negeri di Malang
Jawa Tmur pada tahun 1975. Pada tahun 1993 memperoleh gebr Sajana

Adrninistrasi Negara dad Sekolah Tnggi llmu Administrasi (STIA-LAN) Jakarta.

Pada tahun 1995 rnemperoleh gelar Magister Sains dari Fakuftas llmu Sosiat dan
llmu Poliitik Universitas Indonesia.


Pada tahun 1999/2000 penuls masuk

Program Pascasajana IPB pada Program Studi tlmu Pengeldaan Sumberdaya

Alarn dan Lingkungan (PSL). Sebagai salah satu syarat untuk rnemperoleh gelar

Doktor tersebut penulis menyusun Diertasi dengan judul Pengembangan
Kopemsi

Desa

Pantai

untuk

Pembangunan Wilayah

Pesisir Secara

Berkelanjutan: Studi Kasus di Kabupaten tndramayu dengan dibimbing oleh

Prof. OF.Ir. Hadi S. Alikodra, M.S. sebagai ketua, Prof. Dr. Ir. Kooswardhono

Mudikjo, M-Sc., dan Prof. Dr. Ir. Dedi W h a t m a , DEA masingmasing sebagai
Anggota Komisi Pembimbing.
Sejak tahun 1g94 penulis menjadi Staf Direktorat Jenderal Koperasi

Departemen Perdagangan dan Koperasi. Pada tahun 1997 menjabat sebagai
Pelaksana Tugas Kepala Seksi Perdagangan Sub Direldomt Perdagangan

Direktorat Jendefal Bina Koperasi Perkotaan. Pada tahun 1999 penulis menjabat

sebagai Kepala Seksi Penyaluran Sub Direktmt Perdagangan Direktorat
Jenderal Bina Koperasi Pedmtaan dan pada tahun 2002 menjabat sebagai
Kepala Sub Bidang Perencanaan pada Asisten Deputi Penelitian Kopemsi,
Deputi Bidang Pengkajian dan pengembangan Sumberdaya Usaha Kecil dan
Menengah dan Koperasi, Kernentenan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah.

PRAKATA
Puji den spkur penuliis panjatkan kehadirat Allah S W , karena atas


rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesailran penyusunan disertasi ini

sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program doktor pada Program
Studi llmu Pengelolaan Surnberdaya Alam dan

Lingkungan, Program

Pascasajana InstiM Pertanian Bogor (IPB).
Disertasi dengan judul : Pengembangan Koperasi Desa Pantal Untuk

Menunjang Pembangunan Wilayah Pesisir S c a m Berkelanjutan (Studi
Kasus Koperasi Tarnbak di Kabupaten Indramayu) ini dikksanakan dengan
bimtiingan Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, M.S. selaku Ketua Komisi Pembimbing,

Prof. Dr. Ir. Kmswardhono M, M.Sc, dan Prof. Dr. Ir. Dedi Soedharma, DEA
masing-masing selaku Anggota Komisi Pembimbing

Penuls menyadsri bahwa disertasi ini masih jauh dari sernpurna,

rnempunyai kelemahan dan kekurangan, untuk itu saran, kritik dan koreksi dari
berbagai pihak sangat diharapkan baik untuk melengkapi disertasi ini maupun
untuk penelitian lebih tanjut.

Harapan penulis, semaga disertasi ini bemanfaat bagi diri penulis, instansi
penulis kkerja, Pemda Kabupaten lndmmayu dan Dinas-dinas terkait serta bagi
siapa saja yang berkenan membacanya.

Bogor, Oktober 2003

Penulis

UCAPAN TERIMA KASlH
Alhamdulillah.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S W

k s m atas berlsat dan rahmat seda hidayahNya penulis dapat menyetesaikan

penyusunan DiseFtasi sebagai satah satu syarat untuk mernperoleh gebr Doktor

dari InstiM PertanLn Bogor. Disertasi ini disusun bedasarkan hasil p e n e l i n

tapangan yang dilattukan di betempa desa pantai di witayah Kabupaten
lndramayu Propinsi Jawa Barat.

Pada kesernpabn ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada Rektor lnstitul Pertanian Bogor yang telah betkenan memberikan

kesempatan untuk mengikuti pendidikan pad8 jenjang D W r . Wpm terima

kasih disampaikan kepade Prof. Dr. !r. Sjafrida Manuwoto, M.Sc setaku DireMur
Program Pamsrtjana IPB dan Prof. Dr. Ir. M. Sri Saeni, MS dan Dr. Ir. Surjono
Hadi Sutjahjo, MS masing-masing setaku mantan ketua dan selaku Ketua

Program Studi llmu Pengelolaan Sumberdaya Abrn d m Ligkungan yam tehh
memberitcan bimbingan dan

arahakarahan kepada penutis selama mengikuti

pendidikan program pascsrsajana sehingga penuli dapat menyelesaikn
seluruh kewajiban dalam studi.

Penghargaan yang sting@-tingginya dan

u p a n terirna kasih disampaikan pula kepada Prof. Dr. tr. Hadi S. Alikodra, MS.
setaku Ketua Komisi Pembimbiq serta Prof. Dr. Ir. Kooswardhono Mudikdjo,

M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Dedi Soedharma, DEA. masing-masing selaku w t a
Komisi Pembimbing, yang tebh memberikan petunjuk, saran, arahan dan
birnbingannya, baik secara mwal mupun material sehingga permlis dapat

menyelesaikan tugas penyusunan disertasi ini. Khusus kepada Dr. Ir. Muslimin
N a w t h , APU, penuli mqucapkan banyak M m a h s i h atas kesediaen
sebagai penguji luar pada sidang tertutup dart sidang terbuka, sekalius
memberikan koreksi, arahan dan masukan dahm mengidentifilcasi masalah dan

menelaah masalah kekmbagaan, temsuk k e h l b g a a n k o w s i , sekaliius
mernberikan beberapa buku sebagai surnber kepustakaan. Kepada Prof. Dr. Ir.
Eriyanto, M.=, yang dalam kesibukannya masih betkenan memberikan kareksi
d m masukawmasukan datam penyernpumaan Disertasi hi. BeWau dengan arif
telah mmimikan awhan-arahan dan pembekalan wawasan secara akadernb.

atas jasanya penulis juga mengucapkan banyak terima kasih Tak lupa penulis

mnyarnpaikan ucapan terimakasih. Demikian juga kepada Dr. Em&,

M.Sc.F,

dari Blro Perencanaan dan Keuangan, Departemen Kehutanan, yang telah

mambantu untuk menyusun, rnenyempumakan dan mentejemahkan abstrak
(bahasa Inggeris) dalam disertasi ini, penulis juga mengucapkan terima kasih.

Kepada Dr. Noer Sutrisno, Ir. Meliii Sembiring M. Sc. dan t.Wahju Sandjaja,
MBA dari Deputi Bidang Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Koperasi

dan UKM juga diucapkan terima kasih atas kebijakan, kin serta dukungannya
sehingga

penulis

dapat

mengikuti dan

merlyelesaikan

pendidikan

di

Pascasajatm IPB.

Pmuhs juga mengmpkan terlma kasih kepada Bapalr Wajo, SH., MM
seiaku Kepala Sub Dinas Koperasi Kabupaten lndrarnayu yang telah rnembantu
penulis dalam pengumpula data sekunder tentang koperasi tarnbak di
Kabupaten Indramayu; serta

H. Syafrudin, Sukari dan W i m staf pada Subdin

Koperasi Kabupaten tndramayu yang telah banyak memtmikan bantuan dalam

pmgumpulan data primer di lapangsn. Kepada &n-rekan

sejawat yakni Dm.

Popon Rasrnayanti, MSi., Hermansyah Rusli, BBA., Ir. Sri Retno Wahyuni dan
Sri Hastuti. masingmasing staf pada Deputi Bimg Kelembagaan Koperasi dan
UKM Kementerian Koperasi dan UKM, penulis mequcapkan banyak terima
kadh atas bantuannya kepada Budi Santoso, Kmmat Sapta Priana dan Suyoto
Edi Winarko yang telah banyak rnernbarrtu dalam mengetik, mengoreksi dan
menyiapkan bahan-bahan presentad dan ujm.

vii

Tak Iupa penuhs ucapkan terima kasih kepada Dr. It. Juhara P. Lubis,
MSc. dari Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian IPB seblru
penguji luar waJctu Prelim, d m telah memberikan saran dan kriiik yang kmstruktif
serta bantuan buku-buku

penyusunan diitlasi ini.

kepustakaan yang

sangat

tiiutuhkan dalam

Kewa Dr. Lr. Ma'mun Sarma, MS., MSc.

juga

diucapkan terima kasih atas jasanya, selaku penguji dari luar pada sidang
terbuka

, tenrtarna dalam rnemfmikan saran, loitik dan bantuan sumber

kepustakaan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ir. Agus Prjono

Kartono, MSi., Ir. Agus Setiawan, MSL. dan Wawan Gunawan, S.Hut., Faisal
Siregar, S-Hut., Wtm Ikbal. S-Hut. dari Laboratorium Ekologi Satwaliar Jurusn

Konsewasi Sumberdaya Hutan atas kesediaannya membantu penuli d a m
peneliian dan penyusunan Disertasi.

Akhimya, ucapan terima kasih perwlb sampaikan kepada isbi t e h i h
Retm Hidayati dsn anak-anakku tersayang Bayu Ancthiny Triasari, Fanny lndra

Diiaspathya, Trifadhi Arthya Pramudya karena atas pengorbanan d m
pengertiannya pad8 penulis dalam menyeksaikan se!uruh rangkaian tugas-&gas

dalam pendidikanjenjang M o r .

Halaman

PRAKATA ................................................................................................ V
UCAPAN TERlMA KASlH ...............................................................
vi
vii
DAFTAR IS1 .............................................................................................
OAFTAR TABEL ...................................
................................................
xi
DAFTAR TABEL LAMPlRAN ..................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xiv

.....................................................................................
Latar Bebkang .........................................................................
Kemngka Berfikir ......................................................................
Perurnusan Masalah ................................................................
Tujuan dan Manfaat .................................................................
Tujuan ..............................................................................................
Manfaat ............................................................................................
RNJAUAN PUSTAKA ...........................................................................
. .
Wdayah Pesls~r........................................................................
Pengertran .........................................................................................
Tata Ruang .......................................................................................
Sumberdaya Atam ............................................................................
Manusia dan Permukiman ..............................................................
Pembangunan Wilayah Pesisir Secara Berkdanjutan......................
Pemrasalahan ...................................................................................
Koperasi....................................................................................
Pewertian .........................................................................................
Organisasi Koperasi...........................................................................
Faktor Penentu dalarn Koperasi .......................................................
Pemn Koperasi dalam Pengembangan Usaha .................................
Peran Koperasi dalam Pengembangan Lingkungan .......................
Permawlahan ...................................................................................
Pengembangan Kapasitas ......................................................
Pengertian dan Tujuan.....................................................................
........................................................
Unsur-unsur .........................
.
Pewnasalahan ...................................................................................
METODE PENELITIAN ...........................................................................
Lokasi dan Walrtu ....................................................................
Jenis Data yang Dikumpulkan..................................................
Metode Pengumpulan Data .....................................................
Penentuan Desa Contoh...................................................................
Unit Pendtian dan Jumlah Responden ...........................................
Evaluasi .............................................................................................
PENDAHULUAN

Pengurnpulan Data ..................................................................
Wawancara dengan Responden .......................................................
Pengamatan Lapangan......................................................................
Kajian Pwtaka (Studi Literatur) .........................................................

1

Program Pengembangan Lingkungan .....................................
Rehabilitasi Kerusakan Hutan Mangrove .........................................
Penanganan Limbah Pettarnbakan ...................................................
Penanganan Kualitas Perairan..........................................................
Pengendalian Abmsi Pantai ...........................................................
Keterpaduan Program .............................................................

KESIMPULAN DAN SARAN.......................... .
......................................
Kesimpulan ..............................................................................

Saran ....................................................................................
DAFTARPUSTAKA

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Kondisi Umum Desa Pantai di Wilayah Pesisir Kabupaten
lndramayu ..................................................................................................

53

2 . Kriteria Keaktifan Koperasi Tarnbak di Lokasi Penelian.........................

54

3. Sebaran Kekradaan dan Kondisi Aktivitas Koperasi di Desa
Pantai Kabupaten Indramayu....................................................................
4 . Jumlah Responden pada Desa Contoh ...................................................

54
55

5. Penggunaan Lahan di Lokasi Penditian pad8 Tahun 1999 ....................

68

6. Distribusi Penggunaan k h a n di Masing-masing Desa Cantoh

69

..............

7 . Distribusi Hutan Mangmve dan Andil di Masingmasing Desa
Contoh ......................................................................................................

70

8. tuas dan Lokasi program Rehabilitasi Mangrove Tahun 1995

2000 ........................................................................................................

9. Kondisi Kependudukan Kecamatan tokasi Penelitian

............................

71
78

10. Kondisi Kependudukan di Masing-masing Desa Contoh

11. Tingkat Pendidikan Angkatan Kerja di Masiw-masing Desa
Contoh ...................................................................................................... 80
12. Sarana dan Prasarana Pendidikan yang Terdapat di Desa
Contoh .....................................................................................................

81

13.Sebaran
Penduduk
Desa
Contoh
Berdasarkan
Matapencaharian ......................................................................................

83

14. Luas Tambak di Masing-masing Desa Contoh ........................................

84

15. Luas Hutan Mangrove. Andil. dan Jumlah Pesanggem di
Masiwmasing Desa Contoh ...................................................................

86

16. Jarak dan Sarana Transporksi Desa Contoh ke lbukota
Kecamatan dan Kabupaten ......................................................................

94

17. Kondisi Befbagai Jenis industri Kecil di Kabupaten lndramayu
Tahun 2000 ...............................................................................................

96

18. Kondisi Keuangan Koperasi di Kabupaten lndramayu sampai
dengan Desernber 2000 ...........................................................................

99

19. Disbibusi Jurnlah Koperasi dan Anggota Koperasi di Masingmasing Kecamatan Wilayah Penelitian ....................................................

100

20. Kondisi Keuangan Koperasi Secara Agregat di Lokasi
Penelitian ..................................................................................................

1Of

21 . Neraca Keuangan Empat Koperasi Pertambakan Cmtoh

......................

102

22. Kondisi Ernpat Koperasi yang Dijadikan Sampel Penelitian ...................

103

23. Distribusi responden berdasarkan kelompk umur ( d a m
tahun) .........................................................................................................
24. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan..............................
25. Distribusi mspnden berdasarkan pengalaman (lamanya) bertarnbak
(dalam tahun) ..........................................................................................

26. Oistribusi responden berdasarkan jumlah anggota keluarga
(orang) .......................................................................................................
27 . Distribusi responden bedasarkan pendapatan keluarga dari
usaha tambak sebagai pekejaan pokok ..................................................
28. Perkembangan Jumlah anggota dan cabn anggota
koperasi tarnbak selama 3 tahun (1999-2001) .........................................
29. Distribusi responden berdasarkan persepsi rnasyarakat terhadap
koperasi tambak .........................................................................................
30. Distribusi responden berdasarkan persyaratan menjadi
anggota koperasi .......................................................................................
31. Oistribusi responden bedasadcan manfaat menjadi anggota
Kopemsi.....................................................................................................

32. Distribusi responden berdasarkanjenis usaha koperasi..........................
33. Distribusi responden berdasarkan faktor yang mempengaruhi
kelangsungan dan keamanan waha tambak ...........................................
34. Perolehan SHU dan beban jwnlah utang di 4 kopefasi per 31
Desember 2001 .........................................................................................

35. Distribusi responden berdasahn keragaan koperasi tambak ................
36. Distribusi responden berdasarkan Modal Sendiri .....................................

37 . Distribusi responden berdasarkan Modal Pinjaman ...............................
38. Distribusi responden berdasarkan Kernjiban yang Mengikat..................

39. Distribusi responden berdasarkan pemahaman fun@

mangrove ...................................................................................................

40. Distribusi

responden bedasarkan upaya pelestarian
mangrove...................................................................................................

41 . Distribusi responden berdasarkan penggunaan pestisida .......................

42. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan penentuan
dosis pakan ................................................................................................

43. Distribusi responden bedasarkan limbah yang dihasilkan ......................
44. Distribusi responden berdasrtrkanjenis limbah ........................................

45. Distribusi responden berdasarlran cara penanganan efeMif ....................

46. DistFibusi responden krdasrkan pengetahuan tentang

salinitas yang baik .....................................................................................

47 . Distribusi responden berdasarkan Sistem Pertarnbalm .........................
48. Matrik SWOT bedasarkan SDM petambak .............................................

48 Niloi IFAS dan EFAS sumberdaya manusia petambak ............................
50 Matrik SWOT Organisasi Koperasi menuwt persepsi
petambak ...................................................................................................

51 Nilai IFAS dan EFAS Organisasi Koperasi Menurut Persepsi
Petarnbak ...................................................................................................
52 Matrik SWOT Permodalan ......................................................................
53 Nilai IFAS dan EFAS Permodalan Petarnbak...........................................
54 Matrik SWOT Teknologi ............................................................................

55 Nilai IFAS dan EFAS Teknologi Petambak ...............................................

56 Matrik SWOT Kondisi Lingkunwn Tambak ..............................................
57 Nitai IFAS dan EFAS Kondisi Linglarngan Tambak ..................................

Halaman

Nomor
1 . Ringkasan nilai unsur-unsur kekuatan SDM petambak ............................

3

2 . Ringkasan nibi kelemahan SDM petarnbak .............................................

5

3 . Ringkasan nilai petuang SDM petambak ..................................................

7

4. Ringkasan nilai unsur-unsur ancarnan petarnbak ....................................

8

5. Ringkasn nilai unsur-unsur kekuatan petambak.....................................

11

6. Ringkasan nilai unsur-unsur kelemahan petambak..................................

12

7. Ringkasan nilai unsur-unsur peluang organisasi ......................................

14

8

Ringkasan nilai unsur-unsur ancarnan organisasi ....................................

9. Ringkasan nilai unsur-unsur kekuatan pennodalan

................................

15
16

10. Ringkasan nilai unsur-unsur kelemehan permodalan petambak .............

17

f 1. Ringkasan nilai unsur-unsur peluang p e m d a h n petambak

18

.................

12. Ringkasan nilai unsur-unsur ancaman permodalan petambak

...............

19

....................

23

.................

25

15. Ringkasan nilai unsur-unsur peluang teknologi petambak ......................

27

16. Ringkasan nilai unsur-unsur ancaman teknologi petambak

29

13. Ringkasan niiai unsur-unsur kekuatan teknologi petambak

14. Rirylkasan nilai unsur-unsur kebmahan teknologi petambak

....................

17. Ringkasan nilai unsur-unsur kekuatan lingkungsn petarnbak ................

31

18. Ringkasrm nilai unsur-unsur kelemahan lingkungan petambak ...............

33

19. Ringkasan nibi unsur-unsur peluang lingkungan petambak ...................

35

.................

36

20. Ringkasan n i b unsur-unsur ancaman lingkungan petambak

PENDAHULUAN

Negara lndonesia merupakan negara kepulauan tehesar di dunia dengan
teritorial darat dan hut sefuas 7,7 juta km2, terdiri atas 17.528 pulau. Lebih dari

75% wilayah Indonesia terdiri atas perairan hut, pantai dan pesisir dengan

panjang pantai lebih dari 81.000 km (Dahuri 2000).

Secara biofisik maupun

sosial-ekonomi, M y a h pesisir memiki peran yang penfig.
Secara b i s i k , wilayah pesisir memilii arti penting karena rnemiliki

keanekaragaman hayati yang tinggi. Perairan lad Indonesia merupakan h a b i t
berbagai jenis flora dan fauna hut, termasuk ikan, udang, kepiting dan
sebagainya.

Secara sosial ekonomi wihyah pesisir rnemilii arti penting karena sekitar
140 juta (60%) penduduk Indonesia bermukim di wibyah pesisir (Dahuri 2000).

Masyarakat pesisir pantai umumnya bermatapencaharian dalam bidang per-

ikanan, yang mebputi perikanan tangkap (nehyan) sebanyak 2.597.961 orang
dan perikanan budidaya tambak (230.469 orang) udang dan bandeng.
Pendapatan rata-rata petambak tahun 1998 mencapai Rp 57.083.744 dan tahun
199Q Rp 37.826.M; tejadi penurunan sebesar 33,73%.

Penurunan

pendapatan, sebagaimana tejadi di Kabupaten Indrarnayu, terjadi karena
turunnya produksi yang disebabkan

OM kerusakan lingkungan dan penyaki.

Walaupun terjadi penunrnan, rata-rata pendapatan petambak tersebut relatif
masih besar.
Berdasarkan hasil pernantauan lapangan (Pemda Kabupaten lndramayu

2000), pada umumnya kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir pantai masih

rendah. Hal ini antara lain dihrnjukkan dengan tingkat pendapatan bruto petani
dan nelayan yang baru mencapai Rp 12.862.289 per kepala keluarga (KK) per
tahun, tingkat pendiiikan rata-rata yang hanya setingkat sekdah dasar, dan

penguasaan informasi dan bknologi yang rnasih terbatas.

Meningkatnya perminban pasar tehadap ikan, terutama udang dan
bandeng, merangsang budidaya tambak terus behembang. Menumt Oien Perikanan (1999), secara nasional pada tahun 1997 has tambak banr mencapai
358.308 ha dengan pmduksi 1.099.330 ton; tahun 1998 luasnya menjadi

368.244 ha dengan produksi 1.145.130 ton, berarti tejadi peningkatan luas
tambak sebesar 1 1.936 ha (3,35%) yang diiuti dengan pmingkatan produksi

sebesar 45.800 ton (4,17%). Khusus di Propinsi Jawa Barat, budidaya tambak
menunjukkan gejala penurunan produksi. Antara tahun 19981999 mengalami
penurunan sebesar 0,52% (BPS 2000). Penurunan ini diuga disebabkan oleh
kenrsakan ljngkungan di wilayah pesisir, antara lam menurunnya kualitas tanah,
pencemaran air, pembabatan hutan mangrove, dan masalah gangguan

keamanan. Jika penurunan kualitas lmgkungan terus bedanjut, produktivitas
tambak

akan terus menurun dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat wilayah

pesisir akan terganggu.
Sebagai upaya memperbaiki kondbi sosial, ekonomi dan lingkungan,

sejak tahun 1993, secara nasbnal pemerintah telah menmnangkan program
pembangunan b e w a s a n lingkungan (Alikodra 1999a). Dalam pembangunan
wilayah pesisir, pemerintah daemh setempat beserta empat instansi utama yang
terkait dengan pembangunan hgkungan seperti Dinas Kopmsi, Dinas Per-

ikanan dan Kelautan, Dinas Kehutanan dan Dias Pennukiman dan Prasarana
Wilayah (Kimpraswil) telah membuat program perbaikan kenrsakan lingkungan

yang tejadi di desa pesislr pantai, termasuk peningkatan m i a t dan ekonomi

masyarakatnya. Akan tetapi, hingga saat hi progmm tersebut bdum dapat
diimphentasikan dengan baik. Hal ini terutarna disebabkan masih terbatasnya
pemahaman, pengerthn dan dukungan masyarakat terhadap perrnasalahan
pembangunan behelanjutan.
Sahh satu lembaga ekonomi yang rnerniliki peran strategis dalam

peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah koperasi. Sebagai satah satu
fembaga ekonomi masyarakat, koperasi pada dasamya dibentuk dengan tujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan anggota (Hetherington 1992). Di Kabupaten
Indramayu, lembaga koperasi yang telah terbentuk adalah diantaranya adalah
delapan unit koperasi tambak.

Dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat wilayah

pesisk,

keberadaan kaperasi sepgyanya menjadi salah satu instrumen penting datam
pembinaan dan pengembangan desa pantai. Untuk itu pedu dimmuskan konsep
pengembangan koperasi desa pantai untuk pembangunan wilayah pesisir

secara berkelanjutan.

Desa pantai sebagai bagian dari wilayah pesisir, merupakan wilayah yang
sangat penting karena merupakan salah satu tempat hidup dan kehidupan bagi
masyarakat. Di desa pantai terdapat lebih dari satu macam sumberdaya alam
dan jasa-jasa ligkungan serta terdapat l e b i dari satu kelompok masyarakat

yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan lapangan kej a yang berbeda.
Dari dimensi pasokan ( s u m , desa pantai memberikan berbagai

sumberdaya bagi kehidupan masyarakat seperti lahan, air, tumbuh-tumbuhan,
satwa, ikm, dan rnikroorganisme.

Dad dimensi permintaan (demand),

kehidupan masyarakat memerlukan berbagai sumberdaya tersebut untuk
kepentingan pertanian, perikanan, petemakan, kehutanan, pehubungan,
perindustrian, dan pariwisata. Selain itu,
merupakan

tempat

witayah pesisir pada umumnya

konsentrasi permukiman

penduduk

dan

kegiatan

pembangunan.
Meningkatnya kebutuhan masyamkat (demand) mendorung kegiatan
pembangunan yang menyebabkan tejadinya pengurasan sumberdaya alam dan
konversi penggunaan lahan. Hat ini mengakibatkan terjadkrya kerusakan pesisir
pantai, seperti tejadinya kenrsakan hutan mangrove, akumubasi limbah,
pencemaran perairan, dan abrasi pantai yang menyebabkan terjadinya

ketidakseirnbangan antara pasoken dan permintaan sumberdaya alam dan
selain itu karma tidak efekMasnya penataan nrang,
kerusakan lingkungan penganrh

sehingga tejadi

&sternal yang negatii dan penurunan

pruduktivitas mkanan t m a s u k usaha pertambakan.

Usaha pertambakan di desa panhi merupakan mata pencaharian penting
karena melibMan jumlah penduduk yang retatif banyak, baik =fa

langsung

maupun tidak langsung. Usaha pertambakan tersebut melibatkan pernik lahan,
penggarap, den buruh tambak, penjual benurlnener, penjual satma produksi

tambak (pakan dan obat-obatan), pedagang hasil tambak, sarana transportasi,

dan pemodal (formal maupun informal) serta industri pengotahan hasil panen. Di
antara kebrnpok rnasyarakat yang teriibat dalarn usaha pertambakan tersebut,
masih banyak yang secara sosial ekonomi masih rniskin.
Kemiskinan struktural yang tejadi pada rnasyarakat petambak tersebut

antam lain disebabkan oleh masih rendahnya produktivis. Hal ini disebabkan

oleh kondisi lingkungan yang semakin menurun berupa antara lain
menyempitnya hutan mangrove, tejadinya akumubsi limbah, pencemaran
petairan, dan abrasi pantai. Menuntnnya kondisi lingkungan dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain rendahnya k u a l i s sumberdaya manusia (SDM),
permodalan yang terbatas,

dan teknologi yang digunakan belum ramah

lingkungan dari pelakupelaku ekonami. Untuk menjaga kelangsungan dan

meningkatkan produktivitas usaha pertambakan tersebut dipehkan strategi
pengelohan tambak yang berlrelanjutan, termasuk rnengoptimalkan bmbaga
lembaga yang ada di desa pantai.
Salah satu lembaga ekonofni di desa pantai yang memiliki peran strategis

dalam upaya mengatasi masalah sosiakkonomi dan lingkungan di wihyah
pesisir pantai adahh koperasi. Koperasi pada
anggotanya

dasarnya adalah institusi yang

sekaligus sebagai pemilik dan pelanggan yang memlii tujuan

memenuhi kepentingan anggota dalam meningkatkan kesejahteraannya.

Sebagai ocganisasi perekonomian yang berazaskan sukarela dan kekeluargaan,
koperasi merupakan wadah yang memitiki peran strategis dabm mengorganisir
kepentingan-kepentingan bersama untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonomi
anggota dan masyarakat.

Dari dimensi pasokan (sup&) koperasi rnernliki b-ai

potensi antara

lain menghimpun dan melayani anggota, memberikan pinjaman permodalan,
menyediakan sarana produksi, dan memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk
meningkatkan usaha anggota, pendapatan, dan kesejahteraannya. Dari dimensi
permintaan (demand) keberadaan koperasi dipedukan untuk memenuhi
kepentingan anggota dan masyarakat, antara lain dalam penyediaan
permodalan, penyediaan sarana produksi dan pemasaran, peningkatan
pengetahuan dan keterampilan angaota serta sebagai penyedia informasi.
Meningkatnya perminban anggoh dan masyarakat tersebut belum
sepenuhnya dapat dilayani oieh kaperasi. Hal ini disebabkan oleh manajemen
koperasi yang beturn profesional, k e r nbagaannya belum mantap, partisipasi
anggota masih rendah, dan perrnodalannya terbatas yang mengakibatkan
koperasi belum berperan secara efektif sebagai lembaga ekonomi yang
mengemban misi usaha dan lingkungan secara berkelanjutan.

Untuk

mengefekman peran kopemsi tersebut, khususnya di biang pertambakan,
diperlukan strategi peningkatan peran koperasi dalam pengembangan usaha
dan perbaikan kondisi lingkungan.
Melihat kuahas SDM masyarakat desa pantai umumnya masih rendah;
organisasi koperasi betum profesional; permodalan masih terbatas; teknologi
yang ditetapkan bdum ramah lingkungan, d m kuaCtas kondii lingkungan

perlambahan cenderung menurun, maka perlu disusun konsep untuk

meningkatkan peran kopemsi dahm pengembangan usaha dan peitiaikan
kondii tingkungan di desa pantai. Konsep ini diharapkan dapat mempebaiki

kualitas SDM, organisasi, permodalan, teknologi, dan kualitas

lingkungan

tambak, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota
koperasi dan rnasyamkat desa panhi yang terintegrasi dengan pembangunan

wilayah pesisir secara berkelanjutan. Kerangka bemkir diatas dbajikan pada

Gambar I.

2

-

1-

PEMANFAATAN

Perrgusahaenhh

&a-&
P m n

-K

I

PEMBAMGUNANWBLAYAH PESLSR SECARA BERKELANJUTAN
SQM ye*

berkuaws

Organksi yeng
ma-p

Gambar 1 .

Permodabn ~q memadmi

Teknologi yeng aesuai

~mdisihngkmgan

yaw baik

Bagan kerangka pikir pengembangan koperasi desa pantai untuk
menunjang pembangunan wilayah pesisir secara berkelanjutan
(Modifikasi Gold. 19801

Perurnusan Masalah

Pembangunan desa pantai sebagai bagian dari wilayah pesisir selarna ini
belum mengoptimalkan peran koperasi dabm pengembangan usaha dan

lingkungan secara berkehnjutan. Hal ini dbebabkan oleh masih rendahnya
kualis SDM, organisasi koperasi bekrm berperan, belurn tersedianya

permodalan, dan tekndogi yang diterapkan belum ramah lingkungan, serta
kualitas lingkungan pertambakan yang semakin menunm. Jika keadaan ini terus
berlanjut dan tidak diatasi, dikhmalirkan akan terjadi kerusakan sumberdaya

atam (SDA), termasuk lingkungan pertambakan yang semakin parah dan
berpengaruh negatif tehadap kehidupan sosial-ekonomi masyamkat desa

pantai. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dimmuskan konsep
pengembangan koperasi desa pantai yang dapat mengernbangkan usaha dan
lingkungan untuk pembmgunan wihyah pesisir secara berkelanjutan.
Berdasarkan uraian di atas, maka perurnusan masalahnya dapat disusun
sebagai berikut:

a. Bagaimanakah pengembangan usaha tambak di desa pantai selama ini?

b. Bagaimanakah pemn koperasi dalam pengusahaan tambak sebma ini?
c. Bagaimana konsep pengembangan koperasi desa pantai untuk menunjeng

pembangunan whyah pesisir secara berketanjutan?
Tujuan dan Manfaat

Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun kmsep pengembangan
koperasi desa pantai unkrk menunjang pembangunan wilayah pesisir secara

berkelanjutan melalui tahapan:

a. Mengevaluasi pengusahaan tambak di desa pantai.
b. Mengevatuasi peran koperasi dalam pengusahaan tambak.

8

c. Merurnuskan konsep pengembangan koperasi desa panhi untuk rnenunjang

pembangunan wilayah

pesisir secara berkelanjutan dengan memperkuat

keterkain dengan lembagalembaga stakeholders.
Manfaat

Bagi Pemerintah
Memberikan rnasukan dalam memperbaiki tad hidup anggota koperasi dan

masyarakat melalui kebijakan pengembangan koperasi desa pantai.
Bagi anggota koperasi dan masyarakat

Memberikan akses yang M i h k s a r dalam meningkatkan kemampuan dan
partisipasi bagi anggota kopemsi dan masyarakat desa pantai.
Bagi llmu Pengetahuan

Memberikan sumbangan yang b e ~ dalam
r
pengembangan institusi untuk
meningkatkan eftsiinsi, efektivhs dan produktivitas, khususnya dabm

pengembangan koperasi desa pantai.

TIMJAUAN PUSTAKA
Wilayah Pesisir
Pengertian
Wilayah pesisir adalah wiiayah yang di dalamnya terdapat daratan yang
krb8tasan dengan laut (Dahuri 2000). Batas di d a m n adalah daerahdaerah

yang tergenang maupun yang tidak tergenang air yang masih dipengaruhi oleh
proses-proses laut, seperti pasang surut, angin laut dan intrusi garam,
sedangkan batas di laut adatah daemh-daerah yang dipengaruhi proses-pmses

alami di daratan, seperti sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut, serta
daerah-daerah laut yang dipengamhi OMkepiatan-kegiatan rnanusia di daratan.
Lebih lanjut Dahuri (2000) mengemukakan bahwa wilayah pesisir merupakan
tempat atau habitat bagi berbagai makhluk hidup serta mengadung berbagai

sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang bermanfaat bagi manusia.
Beberapa lcaralrtefistik sumberdaya wilayah pesisir menurut Dahuri (1997)

adalah:
1) Terdapat k e t e r k a i ekobgis antar ekosistern di dalam kawasan pesisir
rnaupun antar ekosistern lahan darat dan laut lepas;
2) Terdapat lebih dari satu macam sumberdaya dam dan jasajasa lingkungan;
3) Terdapat tebih dari satu kelompok masyarakat yang memiliki keterampilan

dan lapangan kerja yang berbeda;
4) Pemanfaahn wilayah ini secara monokultur dari segi ekologis maupun
e k w m i s sangat rentan terhadap pembahan internal mapun ekstemal.
5) Merupakan sumberdaya milik bersama yang dapat dimanfaatkan d e h semua

orang.
Adiwibowo

(2000) menyatakan bahwa

sumberdaya alam

masyarakat pesisir, dan laut memiliki karakbr sebagai berikut:

(SDA),

,

1) Ketergantungan terhadap sistem lain; mutu output ekosistem lain turut

mempenganrhi tingbt kenrsakan dan atau pencemaran pesisir dan laut.
2) Kepuiihan ekosistem; kepulihan mutu pesisir dan laut memalran waMu lama.
3) Fluktuasi Mbat musim; fluktuasi pasang surut dan musim mempenganrhi

pola pngeldaan dan kegiatan lembaga lokal dalam mengelola sumberdaya.
4) Persepsi terhadap sumMaya:

Persepsi terhadap daya pulih dan laut akan mempenganrhi investasi dan
pola pengetolaan sumberdaya atam yaw akan dilakukan.
a

Persepsi apakah pesisir dan laut rnerupakan milik publik atau mat akan
mempenganrhi pola pengelolaan sumberdqa alam.
Pesisir dan laut akan dapat dikelda dengan efektif bila terdapat hak atau

noma-noma masyarakat 11-

yang dapat menutup pihak lain memiliki

akses tehadap sumberdaya alam.
Tata Ruang

Menurut Undang-undang Nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang,

tata ruang adalah wilayah struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik
direncanakan atau tidak (KLH 1993).

Ruang tersebut pada hakebtnya

merupakan potensi sumberdaya alam yang petlu dijaga keseimbangan dan

ketestariannya untuk memenuhi kebutuhan dan keberadaan mahluk hidup dan
manusia. Ruang adalah wadah yang rneliputi ruang daratan, mang lautan, dan
ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, ternpat rnanusia dan mahluk hidup
lainnya hidup dan melahkan kegiatan serta memelihara keiangsungan

hidupnya.
Sugandhy (2000) menyaEakan bahwa untuk rnencapai keseimbangan
lingkungan, pemanfaatan Surnberdaya Alam (SDA) hams dioptimalkan dengan
pemanfaatan ~

n wilayahnya.
g
Untuk ini cam yang efelrtif adalah dengan

m e m M nihi ekonomi dan sosial budaya yang sebasar-tiesemya tehadap SDA
dan mencegah dampak negatif pemanfaatannya hingga sekecil rnunghn. Hal ini

terlihat seperti di wilayah pesisir yang sangat rentan terhadap dampak kegiatan

Lawrence (1996) rnenyatakan bahwa, pemanfaatan wilayah psisir di
berbagai neg8ra dewasa ini ditekankan pada eksploitasi barang tambang dan
bahan mentah lainnya sebagai dasar untuk pembangunan indusbi secara cepat.

Sdain itu, wilayah pesisir juga dimanferatkan untuk rekreasi dan pariwisata,
pengangkutan dan perhubungan, pemiagaan, dan perdagangan intemasional.

Pada masa yang akan datang. dihawatirkan wilayah pesisir beserta SDA-nva
akan mengalami tekanan semakin besar sebagai konsekuensi cepahya laju

perturnbuhanjumlah penduduk dan kegiatan pembangunan.
Salah satu bentuk p a n f a a t a n ruang di wilayah psisir yang cularp
penting adalah penggunaan lahan untuk budidaya tarnbak. Pada tahun 1982,
dipeddrakan luas tambak di Indonesia seluas 193.700 hektar, tahun 1990
menjadi 289.000 hektar dan tahun I997 msncapai 3W.182 ha (Kusmana 1999),
berarti terjadi penamkhan areal tambak lebih dari 100% dalam kuwn waktu 15

tahun.
Dinjau dari aspek penggunaan mang secara mikro, budidaya tambak,
secara umum terdiri atas dua kategori, yaitu tambak dengan sistem bbuka dan
tambak dengan sistem sihfishety. Prinsip dasar dad sistem sylvolishery adalah

rnenyediakan ruang untuk pertumbuhan mangrove dan mengembangkan
produksi perikanan tradisional. Menurut Kusmana (1985), dari segi ekologis.
tambak dengan sistem syhlishery akan menjamin kesinambungan fungsi hutan

mangrove, sehingga terdapat keseirnbangan antara ekosistem terestrial dan
ekosistem lautan.
Terdaoat beberapa jenis poh silvofishery yang dilakukan dahm
pengusahaan tambak, antara lain adalah I ) model tradisional, 2) model
komplangan, 31 model empang terbuka, 4) model kao-kao, d m 5) model tasik
rejo (Gambar 2).

Saluran air ( d M )

& Q ~ U I IWII$Jata*

l

~

~ -. $

-

w

-Ian
*

mangrove

! Pintu air masuk
~
Salwan air ( M ;

a. ModeI &fishery

empang tradishal
Saluran air

Beoian empang
Tanoaul

Piniu air
Baoian bemanom
Pintu air

b. Model sihrofishery model komplanpn
Saluran air lo&#)

Pintu air hluar
Tanaaul

Baqian ernrmna

Baaian bermanarwe

* .

. ...

..

Piniu air mas!!!:

c. Model sdvofisherjr empang terbuka
Saluran air (wtkt)
Pintu air M u a r

Tanggul
Bagian emwng

-

Pinkt air m ~ u n
Saluran air (if&)

d. Model silvolishery h e k a o

Pintu air ksluar
Tanggul
Rnninn n m y n s

wve
Pintu air mauk

e. Model M s h e r y tasik rejo

Gambar 2. Model-model silvafishery

q

]

Ekosistem mangrove, pada sistem silvofishery, berfungsi sebagai mata

rantai utama daiam jaringan makanan ekosistem pantai yang akan berpengaruh
baik terhrtdap pertumbuhan ikan dan biota akuatik lainnya serta terhadap
kernantapan ekosistem mangrove.

Kernantapan ekosistem tersebut dicirikan

oleh keanekaragamanjenis Rora den faunanya. %menbra pada sistem tambak

tehuka, adanya konversi hutan bakau menjadi tambak terbuka akan
berpengaruh bunrk terhadap pemn biologisnya yang berkartan erat dengan
potensi perikanan. Rusak atau hilangnya hutan mangrove akan mengakibtkan
terganmunya mata rantai utama jaringan makanan bagi biota alnratik di
ekosistem pantai. Sebagian tingkat daur hidup beberapa jenis biota akuatik yang
k r n i b i ekonomis (nener bandeng, udang, kepiting) berlangsung di habitat
mangrove. Dengan demikian, ditebangnya hutan mangrove akan mengancam
potensi dan kehidupan biota akuatik tersebut (Kusmana 1985).

Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam (SDA) adalah benda, mahluk, atau energi yang terdapet

di alam yam dapat digunakan oleh rnanusia untuk rnemenuhi kebutuhan dan

memperbaiki kesqahteraan hidupnya (Camp and Daugherty 1991). Camp and
Daugherty (1991) membagi SDA ke daiarn tiga k8lOmpok, yaitu (1) sumberdaya
terpulihkan, (2) sumberdaya tak tetpulihkan, dan (3) sumkrdaya yang dapat
habis. Sumkrdaya terpulihkan adalah sumberdaya yang memiliki kemampuan
untuk dapat memulihksn dirinya kembali ke kondisi semula dalam keadaan
normal setelah dimanfaatkanldie~rtasi. Sumberdaya tak terputihkan adalah

s u m M a y a yang apabila mengalami kerusakan atau hams akibat kegiatan
eksploitasi tidak dapat pulih kembali ke kondisi semula. Sumberdaya yang dapat
habis adalah sumberdaya yang apabila dipergunakan akan habis atau jurnlahnya
bemifat terbatas.

Salah satu komponen penting SDA pesisir adalah hutan mangrove.
Ekosistem mangrove sebagai salah satu jenis SDA mempunyai produlrtifttas
yang cukup tinggi. Sumberdaya mangrove tidak hanya menyediakan berbagai
jenis p d u k hutan, tetapi jwa betperan sebagai habitat berbgai jenis fauna
baik fauna terestris maupun fauna akuatik. Untuk negara-negara berkembang
termasuk Indonesia,hutan mangrove merupakan salah satu s u M a y a penting
bagi modal pernbangunan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui

kegiatan eksploitasi dan pemnrtya sebagai pengenddi k u a l i i linglungan antara

d m t a n dan lautan (wilayah pesisir). Karena ketergantungan manusia terhadap
sumberdaya mangrove tersebut, hutan mangmve harus diketola secara rasional

bedasarkan prinsip-prinsip

keseimbangan antara kelestarian hasil dan

kelestarian fungsi ekdogis ekosistemnya (Kusrnana 1995a).

Kusmana (1995b) menyatakan bahwa hutan mangmve merupakan hutan

yang dipenganrhi pasang-sutut air lad. fipe hutan ini disamping mempunyai
fungsi ekonomis melalui hasil berupa kyu dan hasit hutan ikutannya juga
mempunyai fungsi ekologis yang sangat penting sebagai pertemuan (inh?d%tee)
antara ekosistern daratan dengan ekosistem lautan. Dengan demikian di dalam
ekosistem mangrove paling sedikit terdapat 5 (lirna) unsur ekosistem yaw saling
Wit-rnengkait, yaitu: flora, fauna, perairan, daratan, dan manusia (penduduk

Idral) yang hidup bergantung pada ekosistem mangmve.
Kusmana (1985) menyatakan t>aMperan dan potensi hutan mangmve
sangat m a r , antara lain: (1) sebagai surnber produksi hasit hutan berupa kayu

untuk bahan bakar, arang, kayu perkakas; (2) sebagai pelindung pantai atau

wilayah pesisir terhadap gempuran ombak, arus, dan angin; (3) sebagai
penghasil zat organik yang produktif, sehingga merupakan tempat makanan

untuk behagai jenis ikan dan udsng; dan (4) sebagai tempat memijah d m

rnernbesarfran anak-anak ikan, udang, dan satwa lainnya.

Soemdihardp dldr. (1989) dan Kusmana (1995c) menyatakan bahwa
pentingnya kebemdaan h u m mangrove di daerah pesisir sudah diyaldni secara
luas di Indonesia, namun manajemen dan pemanfaatan hutan mangrove tersebut

saat ini belum didasarkan pada data dasar yaw komprehensif, sehirtgga banyak
hutan mangrove yang terdegradasi bahkan hilang sama sekali.

Menurut

Yayasan Mangrove Indonesia (995),
I
dqradasi hutan mangrove merupakan

f e n m a umum di berbagai negara, temtama di negara-negara yaw sedang
berkembang. Degradasi hutan ini tenrtama disebabkan oleh konversi mangrove
untuk kegiatakkegiatan p d u k s i hinnya