48
dirumuskan. Dengan demikian, data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan.
71
Sesuai dengan sumber data diatas, pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara mendalam
Menurut Deddy Mulyana wawancara merupakan bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi
dari seorang
lainnya dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
berdasarkan tujuan tertentu. Metode ini bertujuan memperoleh bentuk- bentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi susunan kata dan
urutanya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden.
72
Dalam pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, peneliti dapat menggunakan metode wawancara mendalam. Sesuai dengan pengertiannya,
wawancara mendalam bersifat terbuka. Pelaksanaan wawancara tidak hanya sekali atau dua kali, malainkan berulang-ulang dengan intensitas yang
tinggi. Peneliti tidak hanya ”percaya dengan begitu saja” pada apa yang dikatakan informan, melainkan perlu mengecek dalam kenyataan melalui
pengamatan. Itulah sebabnya cek dan ricek dilakukan secara silih berganti dari hasil wawancara ke pengamatan di lapangan, atau informan yang satu
ke informan yang lain.
73
71
Ahmad Tanzeh, Metode Penelitian Praktis, Yogyakarta:Teras, hal. 83
72
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal. 180
73
Ibid, hal.100
49
Wawancara dilaksanakan
dengan maksud
antara lain:
Mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan motivasi, tuntutan, kepedulian, dan kebutuhan lain-lain.
74
Penelitian ini menggunakan pedoman wawancara, tetapi disaat lain bisa juga tidak, meskipun pertanyaan mendalam dapat dikembangkan secara
spontan selama proses wawancara berlangsung. Tujuanya adalah mengkaji lebih dalam atau lebih fokus tentang hal-hal yang dibicarakan dalam tahapan
teknik wawancara sebagai berikut; a.
Menentukan informan yang di wawancarai. b.
Persiapan wawancara dengan garis besar pertanyaan. c.
Memantapkan waktu. d.
Melakukan wawancara dan selama proses wawancara berlangsung peneliti berusaha hubungan yang wajar sehingga informasi yang
diperoleh akan objektif. Teknik wawancara ini digunakan untuk memeperoleh data-data tentang:
1 Apa saja macam-macam metode pembelajaran kitab kuning di
Pondok Pesantren Pangung Tulungagung. 2
Problematika apa yang ada didalam pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Panggung Tulungagung.
3 Bagaimana upaya mengatasi Problematika yang ada didalam
pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Panggung Tulungagung.
74
Ibid., hal: 135
50
Informan yang akan menjadi sumber data dalam penelitian ini antara lain:
1 Dewan Asatidz Pondok Pesantren Panggung Tulungagung.
2 Wakil Ketua Pondok Pesantren Panggung Tulungagung.
3 Pengurus Pondok Pesantren Pangung Tulungagung.
2. Observasi Partisipan