Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Rumput Laut di Zona Pemanfaatan Tradisional Taman Nasional Ujung Kulon

I'ARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN
RUMPUT LAUT DI ZONA PENANFAATAN TAMAN
NASIONAL UJUNG KULON

Oleh :
HIKMAH

PROGRAlM PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

Hikmah. 99729. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Ekosistem
Rurnput Laut di Zona Pemanfaatan Tradisional Taman Nasional Ujung
Kulon. Dibawah bimbingan Dietrich G Bengen dan Victor Nikijuluw
ABSTRAK
Ekosistem rumput laut mempunyai peranan penting baik dari segi
ekologi maupun ekonomi. Secara ekologi, ekosistem rumput laut dapat
merneberikan banyak manfaat terhadap lingkungan sekitarnya. Ekosistem
ini berperan sebagai tempat perbesaran dan perlindungan bagi jenis ikanikar~tertentu dan merupakan makanan alami ikan-ikan herbivora. Ditinjau
dari segi biologi, rumput laut memegang peranan penting sebagai produsen
primer, penghasil bahan organik dan oksigen di lingkungan periran. Dari

segi ekonomi, rumput laut merupakan komoditi yang potensial untuk
b a h m baku industri dan sebagai mata pencaharian penduduk. Dari sisi
n u t ~ i srumput
i
laut dapat dijadikan bahan makanan seperti, sayuran, agaragar, kue, dan menghasilkan bahan algin, keragian, dan furcelaran yang
digunakan dalam industri farmasi, kosmetik,tekstil dan lainnya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi
masyarakat dalarn pemanfaatan dan pelestarian rumput laut di zona
pemanfaatan tradisional, mengetahui faktor-faktor apa saja yang
menlpengaruhi tingkat partisipasi masyarakat terhadap pemanfaatan dan
pelestarian ekositem rumput laut di kawasan zona pemanfaatan tradisional
dan menyusun strategi untuk pengembangan partisipasi masyarakat dalam
pemanfaatan dan pelestarian ekosistem rumput laut di zona pemanfaatan
tradi sional Taman Nasional Ujung Kulon.
Kegiatan penelitian di mulai pada bulan Juli 200 1. Lokasi penelitian
dilakukan di zona pemanfaatan tradisional Tarnan Nasional Ujung Kulon
yaitu di kampung Cegok, Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang.
Analisis data yang digunakan adalah Analisis Kompnen Utama
(Principal Component Analysis) untuk melihat pengaruh dari faktor-faktor
karakateristik responden

dan analisis SWOT untuk arahan strategi
pengembangan partisipasi masyarakat.
Dalarn kegiatan pemeliharaan ekosistem rumput laut, 32%
responden tingkat partisipasi tinggi, 10% tergolong sedang d m , 58% tingkat
partisipasi masyarakat tergolong rendah. Rendahnya partisipasi masyarakat
dalarn pelestarian disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap
ekes~stemrumput, kurangnya pembinaan dan penyuluhan dari lembaga
Swaclaya Masyarakat dan pengelola Tarnan Nasional Ujung bxlon, sehingga
kesaciaran mereka untuk melestarikan ekosistem rumput laut masih rendah.
Hasil Analisis Komponen Utama, faktor-faktor atau variabel yang
berpc:ngaruh terhadap partsipasi masyarakat pelestarian ekosistem rumput
laut adalah keikutsertaan masyarakat dalarn organisasi, persepsi masyarakat
terhadap ekosistem rumput laut dan jumlah anggota keluarga.
Dengan mengacu pada karakteristik individu dan tingkat partisipasi
masyarakat serta dari hasil analisis SWOT, untuk mengupayakan
pengi~mbagan partisipasi masyarakat dihasilkan beberapa strategi

pengelolaan antara lain: (1)menggalakkan kelembagaan dan organisasi serta
kelompok swadaya masyarakat dalam upaya membina masyarakat,
(2) mendorong kegiatan kelembagaan dan organisasi serta kelompok

swatlaya masyarakat dalam bentuk pelatihan-pelatihan dan diskusi,
(3)nleningkatkan kerjasama antara pengelola dengan perangkat desa dalam
menlbina masyarakat, (4) meningkatkan berpartisipasi masyarakat dalam
pengelolaan ekosistem rumput laut, (5) mengupayakan alternatif mata
penc:aharian dengan memberikan bantuan usaha bagi masyarakat.

Dengan ini saya menyatakan bahwa thesis yang berjudul:
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN RUMPUT LAUT DI
U)NA PEMANFAATAN TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan.
Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan
dengan jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Mei 2002

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN
RUMPUT LAUT DI ZONA PEMANFAATAN TAMAN
. NASIONAL UJUNG KULON


Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains
pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan

PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

Judid Tesis
Nama ~ a h a s i s w a

: Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan
Rumput Laut di Zona Pemanfaatan Tradisional
'raman Nasional Ujung Kulon
: Hikmah

Nom or Pokok
Program Studi

:


Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan

Komisi Pembimbing,

1

Dr. lk. Dietrieeh G. ~ e n e e dDEA
-

Dr. d. Victor hikiiuluw
Anggo ta

Ketua

Meng
Ketua Program Studi SPL

Dr. lk. Rokhmin Dahuri, M.S
-


Lulus Tanggal : 15 Februari 2002

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Anjir Serapat, Kuala Kapuas Kalimantan Tengah pada
tanggal 1.6 Februari 1976 dari pasangan Madani dan Jaleha, sebagai anak ketiga dari
lima bers'audara.
Pendidikan SD Penulis selesaikan di SDN I Selat Dalam Kuala Kapuas pada
tahun 1988. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di SMP N 3 Kuala Kapuas
dan 1ulu:s tahun 1991. Tahun 1994 Penulis lulus dari SMU N 2 Selat, Kuala Kapuas.
Setelah lulus SMU, Penulis diterima di Program Studi Managemen Sumberdaya
Perairan, Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian, Universitas Palangkaraya melalui
jalur PMIIK. Setelah menyelesaikan kuliah S 1 pada tahun 1999 Penulis melanjutkan
pendidikan S2 di Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL)
Program Pascasa~janaInstitut Pertanian Bogor.
Penulis dinyatakan lulus dari Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
dan Lautan Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor pada tanggal 15 Februari
2002 setelah menyelesaikan tesis dengan judul "Partisipasi Masyarakat dalam
Pengelolaan Ekosistem Rumput Laut di Zona Pemanfaatan Tradisional Taman

Nasional Ujung Kulon".

PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur kepada AUah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
"Partisipasi Masyarakat

dalam

Pengelolaan

Rumput

Laut

di Zona

Pemmfastan Taman Nasional Ujung Kulon".
Dalam penyelesaian tesis ini penulis menyampaikan teriina kasih
yang sebesarbesarnya kepada:

1. Bapak Dr.Ir. Dietriech G. Bengen, DEA selaku ketua komisi pembimbing

d m Bapak Dr.Ir. Victor Nikijuluw selaku anggota komisi pembimbing
yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penylesaian tesis

in].
2. Ayahnda Madani dan Ibunda Jaleha tercinta, atas kasih sayang dan do'a
yang selalu mengalir dalam setiap langkah ananda.

3. A>ahnda Dr.Ir. Muslimin Nasution, MA atas nasehat, motivasi serta

ba ltuan m a t e d sehkgga ananda dapat menyelesaikan studi S2.
4. Te man-teman yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

5. Adik-adikku tersayang (Defri, Indri, Indah, Nining, Erna, Sari, dan Nora),

tertma kasih atas dorongan dan motivasi kalian semua.
Likhirnya penulis berharap tulisan ini dapat memberikan manfaat
sebagai b&an


infomasi bagi

pengelola Taman Nasional Ujung Kulon

khusunya pada Zona Pernanfaatan Tradisional.
Bogor, Mei 2002

Penulis

DAFTAR IS1
Halaman
D A F W TABEL

..................................................................

DAFTAR GAMBAR

...............................................................

DAFTAR LAMPIRAN


PENDAHULUAN

...........................................................
............................................................

Latar Belakang .............................................................

......................................................
KlerangkaPernilsiran
......................................................
7hjuan Penelitian
.........................................................
M anfaat Penelitian ...........................................................
Pcrumusan Masalah

TINJFAUAN PUSTAKA

..........................................................


E:kosistem Rumput Laut
Defmisi rumput laut

................................................
...............................................

Morfologi rumput lat ...................................................

Ekologi dan penyebaran rumput laut..............................
Kandungan dan manfaat rumput laut ............................
Partisipasi Masyarakat .....................................................
Partisipasi secara urnum

..........................................

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
hidup sumberdaya dan alam

.........................................

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan

..........................................
Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi.................

ekosistem rumput laut

Ix

x
xi

..................................................
Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................
F'engumpulan Data .........................................................
hIetoda Pengambilan Data ................................................

ME'TODE PENELITIAN

..................................................

Pemilihan Responden
Clefinisi Operasional

......................................................

Variabel yang Diamati

......................................

Pengolahan dan Analisis Data

........................................

HASlIL DAN PEMBAHASAN

..................................................

.................................................
F,aktor-faktor Karakterisirik Masyarakat ..........................

Kondisi Umum Daerah

P;irrtisipasi Masyarakat dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi

.............................

Strategi Peningkatan Partisipasi Masayarakat
dillam Pengelolaan Rumput Laut ....................................

KESIIMPULAN DAN SARAN
DAF'TAR PUSTAKA
IJAMPI RAN

.....................................
.................................................

........................................................................

No.
1.

Teks

Halaman

Jenis Rumput Laut dan Pemanfaatannya
di Zona Pemanfaatan Rumput Laut. ........................................

Kisaran Umur Responden di Lokasi Penelitian ........................

...........
Keadaan Lama Tinggal ReSponden di Lokasi Penelitian
.......

Keadaan Pendidikan responden di Lokasi Penelitian
Distribusi JUmlah Anggota Keluarga Responden
di Lokasi Penelitian

..........................................................

Distribusi Pendapatan Responden
per bulan di Lokasi Penelitian

..........................................

DistribdSi Keikutsertaan Respondkn
Dalam Organisasi di Lokasi Perielitian

...............................

Distribusi Persepsi Responden Tel'kladhp
Ekosistem Rumput Laut di Lokdsi Pehtlitian

.,

....................

Dishbusi Tingkat Partisipasi ~ e s ~ o n d e n
Terhadap Kegiatan Pemanfaatan darl Pengelolaan
Ekositem Rumput Laut di Lokasi Penelitian

.........................

DAFTAR GAMBAR

No.

Teks

Halaman

1. Skema Kerangka Pemikiran Partisipasi Masyarakat

clalam Pengelolaan Zona Pemanfaatan
Rumput Laut ..............................................................................
2. Grafk Korelasi Antar Sumbu Utama

6

.......................................... 42

3. Grafi Analisis Komponen Utama Hubungan Antar
l'ndividu Kelompok Binaan dan Nan Binaan

.............................. 46

Teks

Nd.

1. Skoring Karakteristik Responden

Halaman

..................................
,

65

..........................

67

3. Skoring Persepsi Masyarakat terhadap Ekosistem Rumput
Lau t
...........................................................................

69

2. Skoring Tingkat Partisipasi Masyarakat

4. Analisis

Komponen
Utama
antara
Masyaraklat dengan Tingkat Partisipasi

KarakterisStik

.......................

71

PENDAHULUAN

Disadari bahwa

tingkat pemanfaatan sumberdaya alam yang

terdapat di darat intensitasnya demikian tinggi, menyebabkan daya dukung
hampir

mencapai

ambang

batasnya.

Sebaliknya

sebagian

besar

sum berdaya pesisir dan laut belum dimanfaatkan secara optimal, padahal
potensinya cukup besar. Dengan demikian sumberdaya pesisir dan lautan
men~pakanharapan masa depan karena menyirnpan potensi yang begitu
besar.
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di ujung barat dava Pulau
Jawa, tepatnya pada 105" 20' BT dan 6" 45' LS dan mencakup area seluas
kurang lebih 120.551 ha, terdiri dari - wilayah dara tan seluas

+ 76.24 1 ha,

wilayah perairan laut f 44.337 ha (Kodhiyat, 1999).
Selain wilayah daratan, Taman Nasional Ujung Kulon juga mencakup
wilayah perairan laut di sekitar 3 kawasan wilayah daratan yaitu kawasan
gunung Honje, kawasan Semenanjung Ujung Kulon dan kawasan pulau
Panaitan, selebar 500 m dari garis pantai.
Dalam rangka meningkatkan taraf sosial ekonomi masyarakat di
sekitiu Taman Nasional Ujung Kulon khususnya yang tinggal di Desa
Cegolc, kecamatan Cimanggu, salah satu alternatif dapat ditempuh adalah
pengt:mbangan wilayah pesisir di bagian selatan daerah tersebut. Rumput
laut tlengan seaweed merupakan salah satu sumber daya hayati laut yang

menliliki peranan penting baik dari segi ekologi, biologi dan ekonomi di
kawasan ini.
Secara ekologi, komunitas rumput h u t dapat memeberikan banyak
manfaat terhadap lingkungan sekitarnya. Komunitas ini berperan sebagai
tempat perbesaran dan perlindungan bagi jenis ikan-ikan tertentu dan
menipakan makanan alami ikan-ikan herbivora. Ditinjau dari segi biologi,
rumlmt laut memegang peranan penting sebagai produsen primer,
penghasil bahan organik dan oksigen di lingkungan perairan. Dari segi
ekonomi, rumput laut merupakan komoditi yang potensial untuk bahan
baku. industri dan sebagai mata pencaharian penduduk. Dari sisi nutrisi
rumput laut dapat dijadikan bahan makanan seperti, sayuran, agar-agar,
kue dan menghasilkan bahan algin, keraginan, dan furcelaran yang
digunakan dalam industri farmasi, kosmetik, tekstil dan lainnya.
Perumusan Masalah
Tekanan terhadap kawasan zona pemanfaatan tradisional rumput
laut Taman Nasional Ujurig Kulon, berupa pengambilan rumput laut dari
alam secara berlebihan dan penangkapan ikan-ikan karang dan jenis
kerarig-kerangan dengan menggunakan bahan berasu~lolen masyarakat
sekitixmya setiap

tahun terus meningkat. Fenomena ini mengakibatkan

terjaclinya penurunan kualitas dan fungsi ekologis sumberdaya alam di
kawasan tersebut khususnya bagi ekosistem rumput laut.
Diperkirakan

tekanan

terhadap

kawasan

zona

pemanfaatan

tradisional rumput laut Taman Nasional Ujung Kulon akan terus berlanjut

sehingga merupakan ancaman yang serius bagi kelestarian ekosistem
rumj?ut laut

tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya pengambilan

rumput laut dengar? menggunakan peralatan yang dapat merusak
ekosistem rumput laut.
Keberadaan zona pemanfaatan
Nasional Ujung Kulon

tradisional rumput laut Taman

ini sangat penting peranannya bagi masyarakat

sekitamya, karena fungsi pemenuhan kebutuhan hidup

yang diberikan

sumlxrdaya rumput laut ini sangat besar manfaatnya. Namun demikian,
keceiiderungan

pengambilan rumput laut terus meningkat dari waktu ke

waktu sehingga penurunan kualitas dan ekosistem rumput laut terus
berlanjut. Hal ini akan bertambah apabila persepsi masyarakat terhadap
kondisi ekosistem rumput laut cenderung lebih bersifat eksploitasi
dibarlding melestarikan ekosistem rumput laut tersebut. Kondisi ini harus
menclapatkan perhatian yang serius sehingga kelestarian

sumberdaya

rumput laut ini tetap berkelanjutan.
Menurut data yang diperoleh dari WWF (2000), saat ini jumlah hasil
pemetikan rumput laut yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat
Cegolc mencapai 216 ton per tahun.

Sedangkan persediaan rumput laut

yang dirnanfaatkan di alam hanya sekitar 283 ton. Angka ini menunjukkan
bahwa jumlah pemetikan sudah hampir mendekati jumlah persediaan
rumput laut yang ada di d a m . Dikhawatirkan apabila terjadi peningkatan
pemetikan rumput laut

melebihi kapasitas alam, sehingga dampaknya

pada degradasi ekosistem rumput h u t .

Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk melestarjkan
suml~erdaya rumput

laut

adalah dengan

meningkatkan

partisipasi

masjrarakat dengan cara membentuk kelompok binaan, dimana kelompok
ini rriempuyai fungsi sebagai wadah untuk membina anggota kelompoknya
dengm

memberikan

penyuluhan-penyuluhan

dan pelatihan-pelatihan

serta keterampilan khusus.

Hasil perumusan masalah tersebut merupakan landasan kerangka
berpikir terhadap penelitian yang akan dilaksanakan. Dua ha1 pokok yang
menjadi dasar dari kerangka pemikiran, yaitu :
1.

Ektivitas manusia yang
tradisional

rumput

berdiam

di sekitar zona pemanfaatan

laut Taman Nasional Ujung Kulon

berupa

pengambilan mmput laut, pengambilan ikan-ikan karang serta kerang
dari tahun ke tahun semakin meningkat.
2.

Elelum mantapnya koordinasi dan kurang optimalnya keterlibatan dari
plihak pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon terutama dalam ha1
kewenangan yurisdiksi

serta masih lemahnya sistem informasi

sehingga perlu menggali dan mengembangkan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan zona pemanfaatan tradisional Taman Nasional
Cj'ung Kulon, dengan mendasarkan kepada hubungan antara kondisi
Lingkungan alami saat ini, kondisi sosial, ekonomi dan budaya
niasyarakat .

Tujuian Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan dan

pelestarian rumput laut di zona pemanfaatan tradisional.
2. Mengetahui

faktor-faktor

apa

saja

yang

mempengaruhi

tingkat

partisipasi masyarakat terhadap pelestarian ekosistem rumput laut di
ka wasan zona pemanfaatan tradisional.
3. Menyusun strategi untuk pengembangan partisipasi rnasyarakat dalam

pelestarian ekosistem rumput laut di zona pernanfaatan tradisional
Taman Nasional Ujung Kulon.
Manfkat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai benkut :
1.

Untuk memberikan masukan terhadap pengelolaan kawasan Lindung
k hususnya pada zona pemanfaatan rumput laut Taman Nasional Ujung
Kulon dengan mengembangkan peran serta masyarakat yang ada di
sekitarnya kepada pihak pengelola Taman Nasional Ujung Kulon.

2.

&:bagai acuan dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat yang
berdiam di wilayah sekitar kawasan tersebut dalam upaya pengelolaan
ekosistem

rumput

laut

sehingga

dapat

dimanfaatkan

secara

berkelanjutan dan bermanfaat bagi sumberdaya baik manfaat sosial,
manfaat ekologi dan terutama manfaat ekonomis.
Secara rinci, kerangka pemikiran yang diperlukan dalam penelitian
ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Sumberdaya Rumput Laut di Zona
Pemanfaatan Tradisional TNUK.

+

-

+

Permasalahan
Pengambilan Rumput Laut
Penangkapan Ikandan
Pengambilan kerang dan biota

b

4

Kondisi dan Potensi
Biofisik: - Potensi
- Sifat Alami
a-

-

I

Sosial-Budaya
Sosial Ekonorni

r

W

Kualitas dan Dampak
Terhadap Kawasan TNUK
di Zona Pemanfaatan
Tradisional

4

I

I

Tradisional Rumput Laut
Penataan Ruang
Perangkat Hukum
Program Aktifitas Lainnya

+
Tingkat Partisipasi
Masyarakat Lokal
Kelembagaan
LSM
Tokoh Masyarakat

Keterangan :

TNUK
f.)

---+
Gamklar 1.

Pelestarian

Faktor-faktor Karakteristik
Umur
Lama tinggal
Tingkat Pendidikan
Jumlah anggota keluarga
Jenis mata pencaharian
Pendapatan
organisasi
Persepsi masyrakat

: Taman Nasional Ujung Kulon
: Berhubungan

: Alur Proses

Kerangka Pemikiran Penelitian Partisipasi Masyarakat Dalarn
Pengelolaan Zona Pemanfhtan Tradisional Rumput Laut
Taman Nasional Ujung Kulon.

TINJAUAN PUSTAKA
Ekoacistem Rumput Laut
Defilaisi rumput laut

Sebutan rumput laut terhadap alga makro di Indonesia telah
memasyarakat walaupun secara ilmiah sebenarnya tidak tepat.

Rumput

laut (seaweed) adalah alga makro yang bersifat bentik dan termasuk
tumbluhan tingkat rendah

(Thallophyta) yang

tidak berbunga dan

hidupnya berasosiasi dengan hewan karang, karena itu rumput laut
senarltiasa hidup pada hewan karang (Dahuri,1998).
Morfologi Rumput Laut
Rumput laut atau seaweed merupakan nama dalam perdagangan
nasio ma1 untuk jenis alga yang dipanen dari laut. Cara hidup alga krsifat *
fitopkinkton maupun fitobentos. Sepintas banyak alga yang nampak
mempunyai akar, batang, daun, bahkan bunga atau buah padahal hanya
merul~akanbentuk semu. Pada dasarnya bagian tersebut adalah batang
atau thallus ( A s h , 1991).
Bentuk thallus bemacam-macam, ada yang berbentuk bulat seperti
tabwg, pipih, gepeng, bulat seperti kantung. Penampilan bentuk kerangka
tubuhnya bermacam-macam antara lain ada yang berupa batangan bulat
silindris, pipih atau lembaran seprti daun, bulat telur dan filamen
menyerupai rambut. Keadaan substansi kerangka tubuh tersebut dapat
bersifa.t keras karena mengandung zat kapur, lunak seperti tulang rawan,

ken.yal seperti gel dan fexibel seperti spong (Atmadja,. A.Kadi, Sulistijo dan
Rahman, 1996).

Ekologi dan Penyebaran Rumput Laut
Rumput laut hidup dengan cara menyerap zat 'makanan dari
perairan dan melakukan fotosintesis. Jadi pertumbuhannya membutuhkan
fakt~sr-faktorfisika dan kimia perairan seperti gerakan air, suhu, kadar

garam, nitrat, dan fosfat serta pencahayaan matahari (Atmadja, et aL,
1996).
Menurut Nybakken (1992), rumput laut tumbuh melekat pada
substrat yang keras, yang senantiasa mendapat cahaya matahari.

Pada

perairan jernih rumput laut dapat hidup sampai kedalaman 20-30 meter.
Rum~putlaut ini memperoleh makanan berupa nutrien langsung dari air
laut.

Akibat peristiwa upwelling dan turbulensi, .nutrien
tersebu t mejadi
*

tersedia di kolom air.

Sekitar 10 % dari produktivitas bersih rumput laut

mem asuki jaringan-jaringan makanan dalam bentuk grazing, sisanya 90 %
memasuki rantai makanan dalam bentuk detritus atau bahan organik
terla rut.
Penyebaran rumput laut pertama kali ditemukan hidup secara alami,
dan keberadaannya dapat dijumpai di paparan terumbu karang dan goba
dengan kedalaman 1-100 m.

Kanilungan dan Manfaat Rumput laut
Pada mulanya orang menggunakan rumput laut hanya untuk
sayu ran.

Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

rum:put laut dapat digunakan sebagai bahan-bahan baku industri,
mak8anan tambahan, obat-obatan, kosmetik dan lain sebagainya (Aslan,
199I.).
Selanjutnya Aslan (1991) menyatakan bahwa rumput laut
banyak

dimanfaatkan

adalah

dari jenis

ganggang merah

yang
karena

mengandung agar-agar, keraginan, porpiran, maupun furcelaran. Untuk
jenis yang di Indonesia selain hanya mengandung agar-agar dan keraginan,
juga mengandung pigmen fikobilin, terdiri dari jikoeretin dan fikosianin,
merupakan cadangan makanan berupa karbohidrat floridean strach).
Partisipasi Masyarskat

Partisipasi masyarakat adalah suatu bentuk interaksi sosial yang
rnenjadi perhatian dan bahan kajian sosiologi dan beberapa disiplin ilmu
lain. Sebagai suatu istilah, partisipasi mempunyai berbagi pengertian dan

batasan. Berdasarkan kamus Websters (1976), partisipasi mengandung
arti:
1. Partisipasi adalah kegiatan atau pernyataan untuk ikut mengambil
bagian dalam sesuatu kegiatan

.

2. Partisipasi adalah kejasama dalam suatu hubungan yang saling
menguntungkan.
Beberapa pengertian lain tentang partisipasi oleh banyak ahli
biawiya diartikan sebagai upaya peran serta masyarakat dalam suatu
kegiatan, yang bila dikaitkan dengan pembangunan maka akan merupakan

upgya peran serta pembangunan. Seperti yang dikernukakan oleh Slamet
( 1985), partisipasi

masyarakat sangatlah mutlak demi keberhasilan

pembangunan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa tanpa partisipasi
masyarakat maka setiap kegiatan pembangunan akan kurang berhasil.
Menurut Wardoyo (1992), partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat baik
dalam bentuk pernyataan maupun kegiatan. Keikutsertaan tersebut
terbentuk sebagai akibat terjadinya interaksi sosial antar individu atau
kelo~npokmasyarakat yang lain dalam pembangunan.
Partisipasi oleh banyak ahli dikaitkan dengan bagaimana upaya
mendukung pemerintah program pemerintah dan upaya-upaya yang pada
awal dan konsep pelaksanaannya berasal dari pemerintah.

Seperti

dikernukakan Rahardjo (1985), yang mengungkapkan bahwa partisipasi
dapat diartikan sebagai keikutsertaan masyarakat dalam program-program .
pemerintah.

Hanafiah (1982) mengartikan

peran

serta tidak hanya

pengertian tingkat lokal seperti turut serta, bersama atau individu, dalam
proyt:k

pemerintah atau tidak hanya dalam produksi, pengambilan

keputusan dan pelaksanaan, tetapi harus lebih luas.

Peran serta harus

meliputi segenap kehidupan masyarakat dalam segala bentuk melalui
komlinikasi sosial.
Menurut Tjokroamidjojo (1990) dalam berpartisipasi terdapat tiga

tahapan, yaitu : (a) keterlibatan dalam proses penentuan arah, strategi
kebijidcsanaan dalarn perencanaan, (b) keterlibatan dalam memikul beban

dan tanggung-jawab dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan dan
(c)keterlibatan dalam memetik hasil dan manfaat pembangunan.

Hadi (1995), menyatakan bahwa partisipasi merupakan proses
dimana masyarakat turut serta mengambil bagian dalam pengambilan
kepu tusan. Ditinjau dari segi kualitas, partisipasi adalah sebagai masukan
kebijaksanaan, strategis, komunikasi, media pemecahan puplik dan terapi
sosizll.
Menurut Suratmo (1995), tujuan dasar dari partisipasi masyarakat
Indoinesia adalah: (a) mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan hidup, (b) meng&utsertakan masyarakat dalam pembangunan
negara,

dan

(c)

membantu

pemerintah untuk

dapat mengambil

kebijaksanaan dan keputusan yang lebih baik dan tepat.
Partisipasi menuntut adanya keikutsertaan seseorang atau kelompok
dalarn suatu kegiatan. Keikutsertaan atau keterlibatan seseorang dapat
seca-a langsung dan tidak langsung. Keterlibatan secara langsung,
P

misahya secara langsung ikut melaksanakan suatu kegiatan (fisik terlibat);
sedangkan keterlibatan secara tidak langsung, misalnya seseorang secara
fisik tidak ikut terlibat secara langsung dalam suatu kegiatan tetapi
memberikan bantuan material atau

sumbangan pikiran dalam kegiatan

tersebut (Ahkyar,1994). Menurut Rahardjo (1985), pengertian partisipasi
dala~nbentuk praktisnya adalah "mendukung" program pemerintah dalam
arti luas, termasuk umpamanya ikut serta dalam program Keluarga
Berencana, mengikuti berbagai kursus dan musyawarah dan apabila
diperlukan rela memberikan sebagian tanahnya untuk suatu proyzk fisik.
Partilsipasi ini dilandasi oleh suatu keyakinan bahwa masyarakat adalah
sumber informasi dan pengetahuan.

Berdasarkan pengertian tentang partisipasi masyarakat yang telah
dikeinukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat
adaliih keikutsertaan/keterlibatan masyarakat secara aktif baik secara
moril maupun materil, yang bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama
yang di dalamnya menyangkut kepentingan individu. Dengan begitu,
terlihat jelas bahwa peran serta masyarakat dalam setiap bentuk kegiatan
pemt~angunan, karena

dengan

dukungan

masyarakat

yang

saling

berinteraksi senantiasa memberikan harapan ke arah berhasilnya suatu
kegia tan.

Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Suml~erdayaAlam
Keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan akan membawa
pengiuuh positif, dimana mereka akan bisa memahami atau mengerti
berbagai permasalahan

yang muncul serta memahami keputusan akhi.

yang akan diambil (Hadi,1995). Keterlibatan masyarakat pada dasarnya
merupakan bagian proses dari perencanaan yang dimaksudkan untuk
mengakomodasikan kebutuhan, aspirasi dan hal-ha1 yang menyangkut
masyarakat

yang

terkena

dampak

sehingga dampak

negatif yang

ditiml~ulkandapat dieliminir serta sebagai upaya para perencana untuk
memperoleh input

dari masyarakat

tentang

segala sesuatu

yang

menyaqkut nasib mereka.
Kebijakan pemerintah Indonesia dalam pembangunan negara adalah
mengikutsertakan masyarakat semaksimal mungkm atau sering disebut
sebagai peranserta masyarakat dalam pembangunan negara. Dalam peran

serta masyarakat, perlu ditegaskan bahwa pada urnumnya di dalam
pralctek apa yang sering disebut dengan peran serta masyarakat dalam
pembangunan

. .

sering d m t b n dengan mobilisasi. Dalam mobilisasi ini,

pem erintah yang menentukan
sedzmgkan masyarakat

yang

perencarpan kegiatan,

hanya diperintahkan saja untxk mematuhi

progr-am-program pemerintah.
pemerintah

dan tujuan

Akibatnya sering terjadi program-program

gaga1 untuk

memenuhi

kebutuhan

masyarakat

sesu ngguhnya.
Menurut Dahuri et al. (1996), untuk dapat mewujudkan program
penglelolaan wilayah pesisir dan lautan secara terpadu dibutuhkan
p m s i p a s i masyarakat yang setinggi dan setepat mungkin. Masyarakat
yang hidup di sepanjvlg pantai dan telah ~liemanfaatkansumberdaya
seca.ra tradisional dapat terpengaruh oleh peraturan dan prosedur baru.
Oleh karena itu,

masvarakat hams diikutsertakan dalam pembentukan

kebijaksanaan pesisir yang baru dan aturan terhadap pemanfaatan
sumlxrdaya, jika aturan tersebut dibuat untuk mendukung kemajuan bagi
masjrarakat.
Agar masyarakat pantai mau ikut serta berpartisipasi dalam
kegiatan,

maka

perlu

adanya pemberdayaan masyarakat.

Menurut

Butar-Butar (1998), pemberdayaan masyarakat pantai mencakup dua ha1
pokolc, yaitu : 1) peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat
dalanl memanfaatkan sumberdaya pesisir dan laut dan upaya peningkatan
peran serta masyarakat dalam pelestarian fungsi sumberdaya laut sebagai
penytmgga kehidupan di wilayah tersebut, 2) peningkatan aksesibiiitas

masjrarakat pantai terhadap kegiatan ekonomi yang dapat mendorong
kem;unpuan masyarakat pesisir untuk membudidayakan sumberdaya laut
secara optimal.
Pengelolaan sumberdaya alam adalah adalah upaya manusia dalam
mengpbah ekosistem sumberdaya alam agar diperolaeh manfaat yang
maksimal dengan mengusahakan kontinoitas produksi (Soerianegara,
1978).
Bailey dalam Abdullah dan Hisyam (1980), menyebut beberapa faktor
rnengenai pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
yaitu :
1.

Adanya suatu keyakinan bahwa keputusan terbaik hanya bisa diambil
a pabila dalam prosesnya melibatkan semua pihak yang berkepentingan

c!an masyarakat yang terkena.
2.

RtIernberikan informasi kepada rnasyarakat yang berkepentingan untuk
nlendapatkan umpan balik dalam bentuk pengetahuan lokal.

3.

ALdanyapartisipasi masyarakat akan dapat menghasilkan keputusan
yang lebih baik, dalam arti keputusan tersebut dapat diterima karena
niasyarakat dilibatkan.
Selanjutnya Canter dalam Abdullah dan Hisyam (1980), berpendapat

bahwix ada beberapa cara untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan yaitu:
1. memberikan pendidikan dan informasi penting kepada masyarakat
dalam proses partisipasi rnasyarakat tersebut dalam pengelolaan.
2. identifikasi masalah, kebutuhan dan nilai penting.

3. nnenumbuhkan ide dan pemecahan masalah.
4. naenampung reaksi dan mendapatkan umpan balik.

5. evaluasi sebagai alternatif.

6. pemecahan konflik lewat musyawarah.

,

Nikijuluw (1994) menyatakan bahwa pengelolaan yang melibatkan
partisipasi masyarakat mempakan salah satu pendekatan pengelolaan
sumberdaya dam, misalnya perikanan, yang meletakkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat lokal sebagai dasar pengelolaannya. Selain mereka
mentiliki

akar

budaya

yang

hat,

biasanya

tergabung

dalam

kepemrcayaannya. Nilai-nilai dalam masyarakat biasanya ditransfer secara
kual. dari generasi ke generasi yang tercakup dalam suatu sistem
trad isional.
Panayatou

(1992) dalam Pomeroy

(1994) menyatakan

bahwa

penclekatan secara tradisional ternyata berhasil memelihara pemanfaatan
sumberdaya alam yang berkelanjutan, meningkatkan pertumbuhan desa,
dm menjamin pendistribusian hasil secara adil diantara sesama anggota
mas.yarakat desa.
Partisipasi masyarakat dalam konteks pengelolaan ekosistem rumput
laut adalah suatu kegiatan menyusun rencana pengelolaan ekosisitem
mmput laut yang menyertakan masyarakat dalam kegiatan pemantauan
sumberdaya,

mendiskusikan

hasil-hasil

pemantauan,

menyusun

kesepakatan-kesepaka pengelolaan berdasarkan kepada kearifan adat
atau budaya lokal, serta melakukan evaluasi pengelolaan.
Batasan masyarakat yang ikut berpartisipasi di dalam pengelolaan
ekotsistem rumput laut adalah masyarakat yang tinggal di satu atau
bebi-apa desa dala satu kecamatan. Desa yang dimaksud berada di pasisir
teru tama yang berbatasan dengan pantai. Stakeholders dalam pengelolaan
ekosistem rumput laut ini adalah masyarakat desa yang berkepentingan
langsung

terhadap

sumberdaya

rumput

hut.

Masyarakat

yang

berkepentingan langsung disini adalah masyarakat yang dianggap sering
mer~gadakanaktivitas di sekitar wilayah perairan ekosistem rumput laut.
Aktivitas yang dimaksud adalah mengambil rumput laut, menangkap ikan,
mer~gambilkerang, melakukan budidaya rumput laut.
Faktiil-:aAt~f p s g Xc.rn?enganzhi Pstrtkipasi Masyarakat

Zerkaitan dengan pengembangan partisipasi masyarakat terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi. Menurut Sastropoetro (1988), terdapat
tiga ha1 yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, yaitu : 1) keadaan
sosjal masyarakat yang meliputi tingkat pendidikan, pendapatan, kebiasaan
dan kedudukan dalam sistem sosial, 2) kegiatan program pembangunan,
kegatan ini merupakan kegiatan yang dirumuskan dan dikendalikan oleh
pen~erintah,dan 3) keadaan alam sekitar yang mencakup keadaan geografis
daerah yang ada pada lingkungan tempat hidup masyarakat tersebut.
Sedangkan

Slamet

( 1985)

menyatakan

bahwa

faktor-faktor

yang

me~npengaruhianggota masyarakat untuk berpartisipasi adalah : 1)adanya

kesempatan bagi anggota masyarakat untuk berpartisipasi, 2) kemampuan
masyarakat untuk berpar-tisipasi, dan 3) kemauan masyarakat untuk
berpartisipasi.
Menurut Pangesti (1995), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
parbsipasi seseorang meliputi dua hal, yaitu : 1)faktor yang mencakup ciri-

ciri atau karakteristik individu dan 2) faktor eksternal yang merupakan
faktc~rdiluar karakteristik individu. Faktor internal antara lain meliputi
umur, pendidikan formal dan non formal, luas lahan garapan, pendapatan,
pengalaman berusaha dan kosmopolitan; sedangkan falctor eksternal
meliputi hubungan antara pengelola dengan petani penggarap, pelayanan
pengelola dan kegiatan penyuluhan.

METODE PENELITIAM

Lokasi penelitian dilakukan di zona pemanfaatan tradisional Taman
Nas:ional Ujung Kulon yaitu di kampufig Cegok, Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Pandeglang. Kegiatan penelitian di mulai pada bulan Juli
sampai September 200 1.
Pengpmpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer
dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakasanakan melalui
pengamatan langsung di lapangan, Data sekunder diperoleh dari pihakpiha!< yang

bersangkutan

dan

instarsi terkait

serta

penelusuran

kepustakaan baik dari jurnal maupun laporan-laporan.
Data primer, melipliti : Variabel sosial ekonomi masyarakat, data ini

diambil untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi dan budaya
masyarakat, persepsi masyarakat terhadap ekosistem rumput laut dan
lingkungan, peran serta masyarakat dalam pelestarian rumput laut, sarana
dan l ~ a s a r a n yang
a
ada serta kelembagaan baik formal maupun non formal
yang ada dalam usaha melestarikan kawasan dan fungsi ekosistem rumput

laut tii kawasan tersebut.
Data Sekunder, meliputi: Luas dan kondisi kawasan ekosistem rumput

h u t , serta potensi wilayah, tata ruang wilayah dan informasi-informasi yang

mendukung penelitian yang diperoleh di tingkat kecamatan, kabupaten,
propinsi maupun pusat.
Metode Pengambilan Data

Pengambilan data sosial masyarakat dan budaya masyarakat, model
penextian yang dilakukan adalah Participatory Action Research (PAR).
Moclel penelitian ini adalah peneliti tinggal bersama masyarakat dan
m e l i h k a n pengamatan langsung terhadap aktivitas masyarakat yang
merljadi obyek penelitian. Penelitian yang dilakukan tergolong penelitian
sunrey. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), penelitian survey adalah
penelitian yang mengambil contoh dari populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai pengumpul data pokok. A t a s dasar interaksi antara
masyarakat dengan ekosistem rumput laut, hanya iatu lokasi pengambilan
sam.pel yaitu kampung Cegog.
Data primer dihirnpun dengan cara wawancara menggunakan
kuisioner kepada responden terpilih pada

kampung

sampel. Tujuan

wavrancara ini adalah mendapatkan informasi dengan bertanya langsung
kepada

responden.

Wawancara

merupakan

proses

interaksi

dan

komunikasi. Hasil wawancara ditentukan oleh pewawancara (peneliti)
responden, top& dan materi yang tertuang pada kuisioner dan dipengaruhi
oleh situasi wawancara. Pewawancara aktif rnemberikan pertanyaan,
merangsang responden untuk memberikan jawaban dan penjelasan serta
benisaha menggali jawaban lebih dalarn serta aktif melakukan pencatatan.
Dih,arapkan responden mampu memberikan jawaban secara tepat dan
dapat dan dapat menangkap pertanyaan yang diajukan.

Data sekunder yang berkaitan dengan aspek sosial ekonomi dan
budslya masyarakat ditelusuri dengan kajian literatur yang mendukung
penelitian, yang diperoleh dari instansi terkait dan mengumpulkan data
dilakukan dari tingkat desa, kecamatan sampai tingkat kabupaten.
Selain melakukan wawancara, juga akan dilakukan observasi lapang
terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dalam
menc:ukupi kebutuhan hidup dan kondisi nunah tangganya. Pengamatan
juga dilakukan terhadap aspek adat-istiadat, kebiasaan dan peran serta
dalarn kelembagaan desa serta yang berkaitan dengan pemanfaatan rumput
laut.
Dari data yang diperoleh, dapat diketahui gejala-gejala yang timbul
dan

selanjutnya

diungkapkan

berbagai

tindakan

yang

dapat

direkomendasikan berkaitan dengan kelestarian rumput laut d i kawasan
zona pemanfaatan tradisional, sehingga dapat tejaliil suatu interaksi
antara masyarakat dengan ekosistem rumput laut sehingga fungsi ekologis
dan ekonomis rumput laut dapat terjaga.
Pemf lihan Responden
Pemilihan responden dilakukan secara sengaja (Purposive Sampling),

dimruza jumlah responden dietapkan sebanyak

50 orang dari kampung

sampel. Responden terpilih adalah penghuni dewasa dalam rumah tangga
yang mempunyai ketergantungan terhadap rumput laut, batas umur diatas
20 tahun dengan asumsi target dapat menjawab pertanyaan yang sudah

disuslun dalam kuisioner.

Dasar pengambilan jumlah responden yaitu

dengan menentukan batas kesalahan,

dalam ha1 ini

untuk kesalahan

penelitian deskriptif adalah 10 % ( Sevilla et al.,1993 ). Formula yang
digun.akan Slovin ( 1960),yaitu :

dimaia :

n

=

ukuran sampel

N

=

E

=

ukuran populasi
nilai kritis (batas keklitian) yang diingmkan
(% kelonggaraan ketidaktelitian, karena kesalahan
pengarnbilan sampel)

Definisi Operasional

Vartiabel penelitian d i d e f ~ s i k a nsecara operasional meliputi :
1) K.arakteristik individu yaitu; umur, pendidikan formal, lama tinggal,
jumlah

anggota keluarga, pendapatan,

organisasi dan persepsi

rc:sponden terhadap fungsi dan manfaat ekosistem rumput laut.
2)

Faktor di luar individu yaitu; frekuensi kegiatan, kelembagaan, manfaat
yang diperoleh.

3) Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan mmput laut yang
nleliputi; kekrlibatan masyarakat dalam kegiatan pengelolaan rumput
hut.
Definisi operasional masing-masing peubah yang diteliti adalah
sebagai berikut :
1) Umur, adalah usia responden yang dihitung dari tahun lahir sampai
s m t penelitian ini dilaksanakan.

2) Pendidikan formal yaitu, lamanya pendidikan formal yang diikuti oleh
responden yang dinyatakan dalam tahun.

3)

Tingkat pendapatan yaitu, penghasilan rata-rata responden setiap
bulan yang diperoleh dari berbagai sumber (Rp/ bln).

4)

Lama tinggal (masa mukim) yaitu larnanya responden mulai tinggal di
desa penelitian sampai saat penelitian dilaksanakan dan dinyatakan
dalam tahun.

5) 'Jumlah anggota keluarga yaitu banyaknya anggota keluarga yang

lditanggung dalam satu keluarga.
6 ) .Kegiatan adalah frekuensi dan aktivitas kegiatan yang dilaksanakan

baik pemanfaatan maupun pemeliharaan rumput laut.
7)

;Kelembagaan adalah

wadah

yang

ada

yang

berupaya

untuk

inemberikan berbagai bentuk pelayanan yang kaitannya dengan
ltelestarian rumput laut.
8) laanfaat

yaitu

keuntungan

(ekonomi/ekologis) yang

diperoleh

inasyarakat dalarn menggunakan potansi sumberdaya ekosistem
l-umput laut, baik potensi rumput h u t , ikan, karang dan lain
sebagainya.

9) I'artisipasi

masyarakat

adalah keikutsertaan

masyarakat

dalam

pelestarian ekosistem rumput laut, dalam bentuk keterlibatannya

xnengkuti kegiatan penyuluhan, pemeliharaan yang direncanakan dan

clilaksanakan oleh pemerintahan desa maupun atas kehendak sendiri
clalam mengkuti dan melakukan kegiatan tersebut.

Vzriabel Yang Diamati
Variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi : (1)
Tingkat Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekosistem rumput laut
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan penlanfaalilt~i(2)
umur responden, (3) Pendidikan Formal respanden, (4) jumlah anggota
kelu arga responden, (5) pendapatan responden, (6) lama tinggal r e s p o i i d ~ ~ ~
(7)denis mata pencaharian responden dan (8)persepsi responden terhadap

fungsi dan mafaat ekosistem rumput laut.

Variabel-variabul tcrsebui

terbagi atas dua bagian, yaitu variabel tidak bebas (Y) dan variabel bebas
(X). Variabel tidak bebas (Y) dalam pencfitiaii iili aciaZl tingicai partisipad
ma~yarakatdalam pengelolaan rumput laut yang meliputi: pemanfaatarl
dan pelestarian (koservasi). Sedangkan variabel bebas (X) meliputi: umur,
pencdidikan formal, jumlah anggota keluarga, pendapatan responden, lama
tinggal dan persepsi responden terhadap fungsi dail nlaiiiCddl

~ ~ U S ~ ~ L C I I I

rumput laut baik secara ekoiogis maupun e~onomis.

Nilai dari variabel-variabel tersebut diperoleh dari pertanyaanpertanyaan (kuisioner) yang diajukan kepada masyarakat pertanyaanpertanyaan yang diajukan pada masyarakat diajukan pada masyarakat
diikelompokkan d a b 4 bagian, yaitu: (1) identitas responden, (2)
ko~nponen sosial ekonomi, (3) persepsi responden tentang fungsi dan
manfaat ekosistem rumput laut baik secara ekoligis maupun ekonomis, (4)
tingkat partisipasi dengan masing-masing jumlah pertanyaan yang berbeda
untuk setiap indikator.

Pengukuran-pengukuran peubah-peubah tersebut adalah :
1. l'ingkat partisipasi adalah tingkat/intensitas keikutsci-bail respiidcll

clalam kegiatan ekosistem rumput laut yang diukur berdasarkan jumlah
>

f rekuensi, jenis

/ tipe dan tahapan dalam partisipasi. Intel-pres'ksi

jenjang skor tingkat partisipasi masyarakat sesuai rumus interval kelas
( Djarwanto, 19931, yaitu sebagai berikut :

a. 10- 12 (rendah)
b . 13- 15 (sedang)

2. Lmur adalah usia responden

prig

dihitung dari tanggal lahh saniptd
..

saat penelitian dilakukan dan dinyatakan dalam tahun, dimana
pembulatan keatas dilakukan apabila usia responden mcie'uiili 6 b u i a ~ ~

kl: stas dan sebaliknya pembulatan ke bawah apabila kurang dari 6
bulan. Interprestasi jexjang skor umur dalam penelitian hi d i p a h ;
menurut Pangesti (1995),yaitu sebagai berikut :

a.). Skor antara 24-36 tahun (muda)
kt). Skor antara 37-48 tahun (dewasa)

c). Skor 49-60 tahun (tua)
3. pendidikan formal adalah jenjang pendidikan resmi yang pernah diikuti

responden saat penelitian dilakukan. Jenjang pendidikari resiiii melipuii

ticiak pernah sekolah diberi skor 1, tidak tamat SD diberi skor 2, tamat
SD diberi skor 3, tamat SMP diberi skor 4, tamat SMA diberi skui. 5 dasi

pernah menggkuti atau tamat akademi/universitas diberi skor 6.
1.nterprestasi jenjang

pendidikan

formal dalam p e n e l i k i sebagai

bcrikrrt:
aj. Skor 1-2 (rendah)
11). Skor 3-4 (sedang)
(:). Skor 5-6 (tinggi)
4. Pendapatan responden adalah tingkat pendapatan total yang diperoleh

n:sponden

baik

dari

mata

pencaharian

per-bulan,

dirnana

utama

maupun

tingkat

diluar

pencaharian

pokok

perndapatan.

Irlterprestasi

jenjang skor pendapatan dalam penelitian ini sebagai

berikut :

a ) . Pendapatan kurang dari Rp. 133.350,- (rendah)

tl). Pendapatan Rp. 133.350,- sampai Rp. 2 16.650,- (sedang)
c). Pendapatan lebih Rp. 2 16.650,- (tinggi)
5. Jilmlah anggota anggota keluarga adalah jumlah seluruh anggota
kt:luarga yang meliputi bapak, ibu, anak dinyatakan dalam orang atau
ji~va.interpresasi jenjang skor jumlah anggota keluarga dalam penelitian
didasarkan interval kelas sebagai berikut:

a),Skor 1- 3 orang (rendah)
b). Skor 4-6 orang (sedang)

Skor 7-8 (tinggi)

.4):

tinggal adalah lamanya responden tinggal tinggal dikawasan

6. 1-a

penelitian yang dihitung dari sejak menetap sampai stat peneLitian
tiilakukan dan dinyatakan dalam tahun, dimana interprestasi jenjang
skor lama tinggal dalam penelitian didasarkan pada interval kelas

se bagai berikut :

a). Skor 4- 15 tahun ( b m )
b). Skor 16-27 tahun (sedang)
I:).

Skor 28-40 tahun (lama)

Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.

Membuat tabulasi data (skor,prekuensi, persentase), dari setiap jenis
jawaban

responden. Pemberian skor terhadap

setiap indikato~

didasarkan skala Likert dengan interval skor 1 indikakator yang
paling rendah dan skor 3 merupakan indikator yang paling tinggi.
2.

Untuk melihat pengaruh dari faktor-faktor karakaterisiik responden
(umur, pendidikan, pendapatan,

lama tinggal, jurnlah anggota

keluarga, keikutsertaan dalam organisasi, dan persepsi responden
terhadap fungsi dan manfaat ekosistem rumput laut

digunakan

Analisis Komponen Utama (Pn'mpal Component Analysis) ( Dillon d a i ~
Goldstein, 1994; Bengen, 1998).

Analisis

komponen utama merupakan metode statistik yang

bertujuan untuk menampilkan data dalam bentuk grafik dan informasi
mal:simum yang terdapat dalam suatu matriks data.

Matriks data yang

dimaksud terdiri dari variabel sebagai baris dan respondcu scbagdi h~iuiii.
Analisis ini juga digunakan untuk mereduksi suatu gugus variabei yang
benikuran besar dan saling berkorelasi.
Dari semua indeks sintetik yang mungkin, analisis ini mencari
terlebih dahulu indeks yang menunjukkan ragam individu yang maksimum.
Indeks ini disebut komponen utama ke- 1 atau sumbu (axis) utama ke-1,
yaitu suatu proporsi tertentu dari ragam total variabel yang dijelaska~ioleil
komponen.. utama ini. Selanjutnya dicari komponen utama ke-2 dengal
syal-at berkorelasi linier nihil dengan yang pertama cian meniiiuu raga111
individu terbesar.komponen utama ke-2 ini memberikan informasi terbesar
.seb:~gai pelengkap komponen utama pertama. Proses ini berlanjut terus
sehjngga diperoleh komponen komponen utama ke-p, dimana bagian
informasi yang dapat dijelas semakin kecil.

Dahm pengelohan zona pemanfdaAL%a
tradiaiuild ekusisicru rumpui

laut secara 'ueskelanjutan, peranserta dan partisipasi rnasyarakat sangatlah

peniting, mengingat keterkaitan masyarakai deag;ui ehub;aL~ui - U U i p u i Lui
ini :sangat erat dimana mereka sejak turun temurun telah memanfaatkan

ekosistem rumput laut

baik untuk di konsumsi sendiri ataclpilu dijuai.

hebelaciaan zona pclualll'aatan tradisional rumput laut sangat penting

pera rlannya bagi lnasyarakat sekitarnya, karena fungsi pemenuha

hicup

yang diberikan sumberdaya rumput laut sangat besill. manf'aalrlya. Namuli
demjkiarl kecenderungan untuk mengeksploitasi sumberdaya yang ada
seca,ra berlebihan akan menimbulkdli daiiipiih bag; kei

~~UZA~LLLL

ruml~ut laut. Hal ini akan bertambah jika persepsi masyarakat lebih
cenderung mengarah eksploita'iil dari pada lllerzjaga kelesiiulaiil~ya.Untuk
ut.ru~&catkanpmtisipasi masyarakat, perlu dikaji strategi pengembangan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekosisiem rumput h u t di
kawzisan zona pemanfaatan tradisional Taman Nasional Ujung Kulon.
Untuk mengkaji pengembangan partisipasi inasjai'dL~ t e ~ l l a d a ~
pengelolaan ekosistem rumput laut, digunakan analisis SWOT. Anaiisis
SWOT merupakan suatu alat yang dapai rnembailiu perencana dalaiil
peml~uatan strategi manajemen. Dalam pengelolaan sumberdaya alam,
Analisis SWOT ini dapat diaplikaslkdn dalaln pengziuba~igailperan serta
masyarakat dengan jalan melakukan penilaian terhadsp unsur-unsur
yang dipengaruhi. Penilaian unsur-unsur tersebut adalal~.il j Str eirtiLi
(Kekluatan), (2) Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), (3) Threai
(Anciunan).
Selanjutnya,

menggabungkan

unsur-unsur

yang

berpengaiuh

tersebat d a l m suatu matriks dan kemudian diidentifiikasi semua aspek
dala~nSWOT. Formulasi strategi dapat dibagi menjadi 4 bagki, yaitu :
jl

Giiitegi

kekuatan

S-G

tX&cri~2ur~-?eZuang),strategi yang

memanfaatkan

j-ang add
sumberdaya alam untuk menangkap pelua~~g

pada lingkungm,

(2) 13trategi W - 0 (Kelemahan-Peluang),strategi ini menggunakan peluang

?rang ada untuk menangkap peluang yang ada pada lingkungan;

(3) d3trategi S-T ( Kckuatan-Ancaman), strategi ini menggunakan
lcekuatan untuk menghindari ancaman dan
(4) f Strategi W-T (Kekmahan-Ancaman), strategi ini berusaha untuk
..

rneminimalisasi kelemahan dan menghmdari ancaman.

HASIL DAN PEMBAZtY4SA??
Kon~disiUmum Daerah
Leta.k dan luas kawasan
Kawasan

Tarnan

Nasional

Ujung

Kulon

terletak

di

wilayah

administrasi pemerintahan Propinsi Banten. Secara geografis kawasan
Tam,m Nasional Ujung Kulon pada

6"41n43" LS dan 102" 2" 32' - 105" 37"

37' 13T. Luas keseluruhan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon

adalah

seluas f 120.551 ha, terdiri dari kawasan Zona inti (+ 47.250 ha), Zona
Rimba (f 68.343 ha ), Zona Pemanfaatan Intensif (f

1.108 ha), Zona

pemiidaatan Tradisional (5 130 ha), Zona Pemanfaatan Khusus (f 3.700 ha)
dan :&na Situs Budaya dan Sejarah (+20 ha ).
Adapun lokasi tempat penelitian ini dilakukan adalah pada kawasan
zona pemanfaatan tradisional nunput laut yang terletak berbatasan dengan
Karnpung Cegog dimana pengambilan sarnpel responden dilakukan. Luas
Lokasi kawasan zona pemanfaatan tradisional sekitrar adalah It 130 ha.
Dimma

fungsi

peruntukannya

adalah

sebagai

sumlxrdaya alam secara terbatas dan terkendali

kawasan

eksploitasi

dengan cara-cara

tradi:sionaldan memperhatikan asas pelestariannya.

Iklim mempakan gabungan berbagai kondisi sehari-hari dimana
unsur penyusun utama iklim adalah temperatur dan curah hujan, sehingga
u n t u k mengeahui tipe iklim suatu wilayah perlu mengetahui karakteristik
temperatur dan curah hujan. Iklim daerah Lombok berda