Pendahuluan T1 672004119 Full text

2

1. Pendahuluan

Transaksi perdagangan online atau e-commerce di Indonesia sudah sangat besar, dari riset yang telah dilakukan oleh DailySocial nilai transaksi online Indonesia tahun 2012 mencapai 0,9 miliar Dollar Amerika Serikat AS atau sekitar 8,5 triliun Rupiah. Diprediksi pada tahun 2015, nilai e-commerce akan melonjak ke angka 10 miliar Dolar AS atau 95 triliun Rupiah. Namun sayang, potensi yang luar biasa besar ini belum bisa ditangkap sepenuhnya oleh pasar dalam negeri, transaksi online tersebut masih dikuasai oleh pasar luar negeri. Kanal tersebut harus dijadikan platform untuk melakukan kontak langsung dengan konsumen, sehingga akan tercipta word of mouth yang berfungsi mempromosikan produk secara cuma-cuma. Beberapa Klaster yang ada belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi informasi dalam proses bisnis atau pengembangan bisnis mereka. Hal ini terbukti bahwa Klaster-Klaster tersebut belum memiliki situs sebagai sarana sistem informasi maupun sarana promosi produk hasil usaha anggota Klaster. Beberapa Klaster yang memiliki anggota berkemampuan teknologi informasi, telah memanfaatkan Blog sebagai sarana media promosi bisnis Klaster mereka Potensi ini dimanfaatkan oleh pemerintah dalam meningkatkan perekonomian lokal, salah satunya pada penguatan kelembagaan Klaster dengan menyediakan media promosi berupa situs seperti sidaklaster.com atau klasterjateng.com, namun media tersebut dinilai kurang karena tidak memenuhi kebutuhan Klaster dalam hal e-commerce dan sebagai media promosi. Dengan kata lain, belum terdapat e- commerce yang bisa memenuhi kebutuhan Klaster di Indonesia karena e- commerce tersebut bukan merupakan suatu e-commerce multi website, sehingga pengelolaannya dibawah kewenangan administrator saja. Hal ini mengakibatkan produk-produk tidak dikelola para anggota Klaster, namun dikelola oleh administrator, sehingga anggota Klaster tidak memiliki kewenangan penuh dalam mengelola produk-produknya. Terlebih lagi kondisi Klaster yang ada belum mampu mengadakan e-commerce secara mandiri. Pada Sistem Jejaring Klaster Iklaster, portal koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM yang menggunakan teknologi web dengan pendekatan marketplace concentrator berbasis social network dan multi website dirasa masih kurang lengkap tanpa adanya suatu sistem e-commerce. Sistem penjualan yang ada pada saat ini dirasa masih kurang efektif dan efisien karena masih berupa sistem konvensional serta belum terdapat media transaksi, hal ini dibutuhkan supaya transaksi dagang dapat tercatat, pembeli juga harus jelas dan dapat dipertanggung-jawabkan, serta pembeli yang telah melakukan pembayaran juga tedapat dokumentasinya. Pada penelitian ini dirancang suatu aplikasi e-commerce yang merupakan pengembangan dari Sistem Jejaring Klaster Iklaster. Aplikasi e-commerce diimplementasikan dengan Model View Controller MVC, berbasis client-server menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Dengan demikian aplikasi e-commerce pada Sistem Jejaring Klaster Iklaster mampu memberikan kewenangan transaksi bisnis kepada para Klaster. Sebagai hasilnya, sistem ini mampu menyediakan layanan bagi anggota Klaster untuk dapat menginformasikan produk hasil usaha dan jejaring bisnisnya dengan anggota 3 Klaster yang lain serta perluasan jangkauan pemasaran karena selama ini jangkauan pemasarannya bersifat lokalregional. 2. Kajian Pustaka Berdasarkan penelitian sebelumnya dengan judul Perancangan dan Implementasi Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller[2] dan Studi Kasus Model Strategi Pemasaran Terintegrasi Berbasis Teknologi Informasi Di Nusa Tenggara Barat[3], maka penelitian ini mendapatkan masukkan tentang penerapan e-commerce dapat menjadi suatu media yang digunakan untuk meningkatkan transaksi yang efektif dan efisien pada Sistem Jejaring Klaster Iklaster sehingga memperpendek jarak perluasan pasar, perluasan jaringan mitra bisnis, dengan kata lain mempercepat pelayanan kepada pelangan, dan pelayanan lebih responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, percetakan, report, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Disamping itu dapat memudahkan dalam pengelolaan dan membina hubungan antar Klaster maupun anggota Klaster. E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik[4]. E-commerce dapat ditinjau dalam empat perspektif[5]: 1 Perspektif komunikasi: e-commerce adalah pengiriman barang, layanan informasi, atau melalui peralatan elektronik lainnya. 2 Perspektif proses bisnis: e-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja. 3 Perspektif online: e-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online. 4 Perspektif layanan: e-commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan layanan pengiriman. Arsitektur client server adalah arsitektur yang memisahkan client dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server[6]. Pada arsitektur client-server terdapat model two-tier dan model three-tiermulti- tier. Model two-tier merupakan lingkungan clientserver secara tradisional. Pada model ini suatu aplikasi dibagi menjadi dua entitas, yaitu aplikasi client dan aplikasi server. Dalam konfigurasi yang tipikal, pembagian ini juga meliputi pembagian perangkat lunak dan perangkat keras. Aplikasi client umumnya diletakkan pada workstation yang digunakan oleh user, sedangkan server merupakan suatu komputer yang diletakkan di bagian lain pada jaringan[7]. Model arsitektur dari two-tier terdiri dari dua bagian, yaitu : - Layanan Presentasi Client Tier Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Lapisan ini berfungsi untuk menangani interaksi user dengan aplikasi. - Layanan Data Data Source Tier 4 Layanan data merupakan sebuah database server atau DBMS Database Management Systems yang menyediakan data bagi lapisan layanan client atau presentasi. Skema model two tier dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1 Model Two Tier Client Server[7] Sedangkan model three-tier atau disebut juga multi-tier merupakan langkah pengembangan dari two-tier clientserver. Hal ini berarti, setiap aplikasi three-tier adalah clientserver, namun tidak semua aplikasi clientserver adalah three-tier. Model three-tier menambahkan komponen ketiga diantara aplikasi client dengan aplikasi server yang disebut middle tier atau layanan bisnis. Oleh karena itu, dalam model ini pemrosesan disebarkan di antara tiga lapisan atau lebih yaitu Layanan Presentasi Client Tier; Layanan Bisnis Business Tier yaitu layanan bisnis atau disebut dengan middle tier merupakan sebuah aplikasi yang memberlakukan aturan-aturan bisnis, memproses data, dan mengelola transaksi. Logika yang semula ditempatkan pada client dipindahkan ke dalam komponen lapisan bisnis ini; Layanan Data Data Source Tier[7]. Skema model three tier dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2 Model Three Tier Client Server[7] Klaster dapat didefinisikan sebagai sebagai grup perusahaan yang berkumpul pada satu lokasi dan bekerja pada sektor yang sama. Dalam hal ini semua yang berhubungan dengan suatu Klaster adalah merupakan hubungan yang berfokus pada aktivitas Klaster itu sendiri, mulai dari pengelolaan produk serta aktivitas lainnya yang mana kesemuanya akan terhubung dalam satu jaringan yang saling terintegrasi dan data dikelola oleh database sebagai media penyimpanan data terpusat[8]. Sedangkan Iklaster merupakan sebuah Sistem Jejaring Klaster, yaitu aplikasi web yang memanfaatkan satu alamat domain yaitu iklaster.com dengan menggunakan pendekatan e-commerce model marketplace concentrator dan konsep social network yang dikembangkan dengan metode prototyping model supaya aplikasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan Klaster sebagai sarana promosi dan pemasaran produk bagi anggota Klaster. Konsep social network dipergunakan pada aplikasi ini sebagai sarana berjejaring dan berkomunikasi bisnis antar anggota Klaster[2]. 5 Arsitektur Model View Controller merupakan arsitektur yang sangat berguna dalam melakukan pengembangan sebuah sistem. Arsitektur metode Model View Controller dipisahkan dalam layer model, view, dan controller[9]. Gambar 3 Arsitektur model, view, controller[9] Untuk dapat menerapkan arsitektur Model View Controller digunakan teknologi framework pada bahasa pemrograman. Framework dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk membantu dan memudahkan pembuatan situs web. Framework dapat diartikan sebagai kumpulan perintah atau fungsi dasar yang dapat membantu menyelesaikan proses-proses yang kompleks, namun pihak developer tetap harus menulis kode sendiri dan harus menyesuaikan dengan lingkungan framework yang digunakan[10]. Tujuan dari pembuatan framework CodeIgniter ini menurut panduan penggunaan adalah untuk menghasilkan framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan situs web dengan cara penggunaan kode program secara manual.

3. Perancangan Sistem