terpenuhi. Salah satunya adalah kepentingan untuk mendapatkan informasi tentang aktifitas perusahaan.
[4]. Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography
yang berasal dari bahasa Latin kinema yang berarti gambar. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik
menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide dapat mengembangkan
cerita. Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka
peralatannyapun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian
ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara
fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase montage.[5].
Gendut Doni Training Camp GDTC Adalah sebuah sekolah sepak bola yang didirikan pada tanggal 01 juni 2010 oleh Gendut Doni Christiawan yang
akrab dipanggil Gendut Dony mantan pemain timnas dengan dibantu beberapa rekan-rekan pelatih di berbagai klub di Indonesia. GDTC memiliki pelatih-pelatih
profesional selain itu GDTC memiliki relasi luas sehingga lulusan GDTC langsung disalurkan ke tim besar tanah air seperti Arema Indonesia, Bandung
Raya, Persijap sehingga menjamin masa depan yang cerah untuk melangkah menjadi pemain sepak bola professional.
3. MetodePenelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cyclic strategy. Strategi berputar ini pada dasarnya memiliki prinsip yang sama
dengan linear strategy, hanya pada strategi ini ada kalanya suatu tahap perlu diulang kembali untuk menampung umpan balik Feed back sebelum tahap
berikutnya dilanjutkan. Pengulangan tahap ini lazim disebut loop [6].
Tahapan-tahapan yang telah dilaksanakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Tahap 1 Lanjutkembali
Tahap 2 Tahap 3
Gambar 1. Metode Cyclic strategy [6]
Metode Perancangan Sistem Dalam merancang aplikasi media informasi video profil ini, metode
perancangan yang digunakan adalah metode prototype. Metode prototype adalah metode rekayasa perangkat lunak dimana developer dan client saling berinteraksi
dalam membangun desain sistem aplikasi yang akan dibuat. Metode prototype cocok digunakan untuk perangkat lunak yang dibangun mengikuti kebutuhan
pengguna user requirement. Di dalam metode ini, pengguna tidak memberikan detail pada input, proses dan output. Sehingga model dari sistem prototype yang
dibangun tersebut akan terus menerus diperbaiki agar sesuai dengan harapan pengguna[7].
Gambar 2 Prototype model[7]
Proses dari perancangan sistem untuk aplikasi video profil Sekolah Sepak Bola Gendut Doni Training Camp Kota Salatiga, dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Pengumpulan Kebutuhan Pengguna
Tahap pertama dalam perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype adalah mengidentifikasi kebutuhan dasar pengguna melalui proses
requirement dan analisis. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan kepada pemilik sekolah sepak bola GDTC kota Salatiga Bp. Gendut
Doni dengan cara wawancara, observasi, dokumen dan footage. Observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi yang terkait
dengan profil dan fasilitas GDTC. B.
Perancangan Prototype Setelah melakukan analisa kebutuhan maka informasi yang didapat
kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan prototype cetakan biru awal.Pada tahap ini prototype sudah mulai dirancang, yang diperlukan
adalah flowchart system dan merancang komponen-komponen aplikasi meliputi perancangan desain antar muka, perancangan gambar isi berupa foto-foto dan
merancang video dengan menerapkan metode perancangan film. Setelah semua komponen terpenuhi maka selanjutnya merancang aplikasinya.
C. Evaluasi Prototype
Pada tahap selanjutnya, developer didorong untuk bekerja dengan client untuk menentukan seberapa baik prototype itu memenuhi kebutuhan, dan untuk
memberikan saran-saran bagaimana memperbaiki prototype tersebut. Developer kemudian menggunakan feedback untuk memperbaharui prototype yang telah
dibuat sebelumnya.
Setelah itu, developer akan memperbaiki prototype sesuai dengan
feedback yang telah didapat pada proses evaluasi. Hasil revisi dari prototype selanjutnya diberikan kembali pada user untuk dievaluasi dan dinilai kembali,
apakah tujuan umum dari pembuatan software telah tercapai. Apabila prototype
belum memenuhi kebutuhan pengguna, tahap selanjutnya kembali ke tahap paling awal, begitu seterusnya sampai tujuan umum tercapai dan pengguna merasa puas.
Metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan data-data yang nantinya akan digunakan untuk
proses perancangan. Terdapat beberapa metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data antara lain wawancara dengan pemilik Gendut Doni Training
Camp Bp. Gendut Doni Christiawan dan observasi.
Perancangan Komponen Video profil
Pada perancangan video profil ini memiliiki konsep bahwa sekolah sepak bola Gendut Doni Training Camp memiliki fasilitas yang lengkap dimulai dari
asrama,tempat tidur,kamar mandi,tempat makan,mushola,sarana transportasi dan lapangan. Pencitraan GDTC merupakan sekolah sepak bola dengan jaminan
masa depan pemain yang jelas dimana lulusan GDTC akan langsung di salurkan di Tim-Tim besar liga Indonesia.
Berdasarkan kebutuhan konsumen perlu adanya perancangan flash untuk membantu pengguna dalam menjalankan aplikasi, Proses selanjutnya
perancangan aplikasi flash dengan menggunakan metode prototype. Proses perancangan selanjutnya dengan perancangan desain tampilan video profil. Font
yang digunakan adalah Century Gothic dikarenakan font ini memiliki proporsi legibility yang tinggi dan jelas meberikan kesan elegant dan sport ,dilihat dan
sangat penting dalam penyampaian informasi serta gagasan[8]. Huruf yang dipakai dalam perancangan ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Huruf yang dipakai
Document of change
Pada prototype pertama mendapatkan hasil tampilan flash yang memiliki 5 navigasi berupa profil, training, fasilitas, prestasi, admisi yang dan dilakukan
pengujian oleh customer untuk menambahkan tombol mute agar pada video wawancara bisa lebih jelas terdengar oleh audience. Pada prototype kedua
mendapatkan revisi untuk mengurangi navigasi menjadi profil, training, fasilitas, prestasi, menambahkan tombol mute dan mendapatkan hasil yang fix yang telah di
setujui oleh customer.
Desain antar muka ini dibuat dengan konsep dimana bola berada d tengah lapangan dan logo GDTC sebagai menu button. Logo kota Salatiga dan logo
GDTC sebagai header tampilan awal. Background dibuat dengan menggunakan tekstur rumput dan gambar bola untuk tampilan menu, karena gambar bola dan
rumput merupakan kebutuhan dasar dalam bermain sepak bola.tampilan pembuka dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Desain User interface halaman pembuka
Setelah merancang desain, selanjutnya adalah membuat gambar isi di dalam Video profil, berupa foto-foto yang sudah didapat. Perancangan video
dibuat dengan menerapkan metode perancangan film, agar mendapatkan hasil sinematografi yang baik. Metode ini merupakan tahapan-tahapan yang dipakai
dalam membuat film. Hasil keluaran dari metode ini dapat berupa film atau video. Penerapannya dalam pembuatan video profil dapat lebih menarik dan
informatif[9].
Metode yang digunakan yaitu cyclic strategy dalam perancangan film. Karena dalam pembuatan film memerlukan hasil yang sesuai dalam setiap
tahapan, mulai dari pra produksi, produkdi, dan pasca produksi sehingga metode cycle strategy sangat tepat dalam perancangan film sehingga dapat lebih efektif.
Gambar 5 Bagan metode perancangan film
Gambar 5 tentang bagan metode perancangan film hasil keluarannya adalah berupa video. Dapat diberikan penjelasan sebagai berikut:
Ide
merupakan sebuah pemikiran awal yang akan dilakukan terhadap tema atau latar belakang masalah yang ada. Permasalahannya adalah pentingnya sebuah
informasi serta pengenalan fasilitas yang terdapat di GDTC. Mengingat keberadaan serta informasi-informasi GDTC ini kurang dikenal oleh masyarakat
Salatiga pada khususnya dan masyarakat di sekitar Salatiga pada umumnya.
Observasi merupakan langkah untuk mendapatkan data-data lisan maupun tertulis
guna mendukung proses perancangan video. Observasi dilakukan dengan wawancara terhadap bapak Gendut Doni selaku pemilik GDTC untuk
mendapatkan informasi-informasi yang terkait didalamnya. Pra-produksi
merupakan tahap awal perancangan film atau video. Langkah yang dilakukan diantaranya membuat konsep video berupa urutan adegan. Salah satu
contohnya video training dimulai dari prepare sebelum berlatih tilt up-tilt down dari kepala ke sepatu kemudian dilanjutkan dengan keadaan lapangan dan teknis
dalam latihan dan wawancara dengan pelatih. Alur cerita dari video ini adalah awalnya dimulai dari memakai sepatu bola, hingga proses latihan dan
pendinginan. Setelah merancang sebuah storyline langkah selanjutnya adalah merancang treatment yang merupakan kerangka lengkap dari sebuah skenario
yang menjadi acuan untuk pembuatan storyboard.Treatment video training dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Treatment video Training
NO SCENE WAKTU JENIS SHOOT KETERANGAN DURASI
1 mess Siang BCU-EA
Pemain menggunakan 5 detik
sepatu dan berdiri untuk melakukan latihan
2 kamar pemain Siang ECU-LA Pemain sedang
4 detik menaikan kaos kaki dan
mempersiapkan diri
3 lapangan Siang ECU-LA Pelatih memberikan
10 detik instruksi terhadap
semua pemain. 4 lapangan Siang MCU-HA
Jogging mengutari 30 detik
lapangan dan
passing gerak
dengan bola
5 lapangan Siang MCU-HA
Penjaga gawang 1 menit
meloncat mengambil bola yang tendanng oleh pelatih
6 lapangan Siang ECU-EA Pemain
melakukan 30
detik Game kecil memasukan
bola ke gawang mini 7 lapangan
Siang CU-EA Pemain mengumpan bola
1 menit
Kemudian tahap berikutnya adalah pembuatan storyboard yang merupakan sebuah gambaran berbentuk sketsa dari treatment yang sudah dirancang
sedemikian rupa untuk mempermudah kameramen, sutradara dalam proses
shootingperekaman sebuah adegan. Storyboard video training dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6 Storyboard Training
Produksi merupakan tahap utama untuk menghasilkan sebuah produk
sebelum akhirnya masuk paska-produksi, diantaranya Video shooting, foto yaitu melakukan kegiatan shooting dari wawancara narasumber hingga stock shot dari
awal, Audio dubbing yaitu melakukan kegiatan dubbing yang merupakan pengisian suara sebagai narasi dalam video.
Pasca-produksi merupakan tahap yang dilakukan setelah proses produksi,
diantaranya seleksi scene yaitu pemilihan video yang sesuai dengan treatment,shootlist dan storyboard yang dibuat. Editing yaitu proses penyatuan
seluruh stok scene yang sudah dipilih. Setelah proses editing video selesai, dilakukan penambahan efek-efek transisi untuk memperindah perpindahan scene
satu ke scene lainnya. Dan tak lupa ditambahkan backsound.
Flowchart
Merupakan metode untuk menggambarkan tahap-tahap penyelesaian masalah prosedur, beserta aliran data dengan simbol-simbol standar yang mudah
dipahami. Dalam kehidupan sehari-hari, flowchart banyak digunakan di pusat- pusat layanan seperti kantor pemerintahan, bank, rumah sakit, organisasi
masyarakat dan perusahaan.Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan
pemahaman penggunaterhadap informasi tersebut. Oleh karena itu, desain sebuah flowchart harus ringkas,jelas dan logis [10].
Flowchart
menu utama menjelaskan berjalannya aplikasi. Diawali dengan tampilan awal user mengakses ke halaman menu utama. Pada halaman utama user
ditampilkan empat menu, yaitu : Menu Profil GDTC, Menu Fasilitas, Menu Training, Menu Prestasi,. Di dalam Menu Profil GDTC user dapat mengetahui
profil, alamat serta kontak. Di dalam menu Fasilitas dapat mengetahui informasi sarana dan prasarana yang di sediakan oleh GDTC. Di dalam Menu Training user
dapat melihat system latihan yang ada di GDTC. Di Menu Prestasi user dapat mengetahui hasil-hasil yang telah di raih oleh pemain GDTC. Flowchart aplikasi
dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7 Flowchart aplikasi
Diagram menu menjelaskan tampilan serta komponen dalam aplikasi yang berisi gambar dan video yang akan dilihat dan diakses oleh user. Diagram menu dapat
dilihat pada gambar 8.
Gambar 8 Diagram menu aplikasi
Desain user interface tampilan pada layar monitor. Desain tampilan sekurang- kurangnya memuat informasi tentang judul, materi, nama halaman, kotak
tampilan jika dilihat dari layar komputer, text, narasi, keterangan tampilan, dan keterangan tentang gambar, video. Gambar 9 menjelaskan desain user interface
tampilan awal aplikasi. Pada bagian label 1 yang berisi judul aplikasi, dibagian kanan terdapat label 2 yang merupakan tampilan dari video profil yang berupa
video, dibagian kiri terdapat button 1sampai 4.
Gambar 9 Desain User Interface Tampilan Utama
A. Label 1 : Label judul dari aplikasi.
B. Label 2 : Isi dari aplikasi berupa video.
C. Button 1 : Menu navigasi untuk mengakses tampilan profil.
D. Button 2 : Menu navigasi untuk mengakses tampilan training.
E. Button 3 : Menu navigasi untuk mengakses tampilan fasilitas.
F. Button 4 : Menu navigasi untuk mengakses tampilan prestasi.
G. Button 5 : Menu navigasi untuk keluar aplikasi
H. Button 6 : Menu navigasi untuk mematikan backsound
4. Hasil dan Pembahasan