Test Karir Holland SDS

7 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Teori

Holland mengemukakan 4 asumsi Winkel dan Hastuti, 2005 sebagai berikut : i. Dalam kebudayaan Amerika, orang-orang dapat dikategorikan sebagai salah satu dari 6 jenis kepribadian, yaitu : Realistic, investigative, artistic, social, enterprising dan convensional. ii. Ada 6 jenis model lingkungan kerja, yaitu : Realistic, investigative, artistic, social, enterprising dan convensional. iii. Orang mencari lingkungan kerja yang memungkinkannya keterampilan- keterampilan dan kemampuan-kemampuannya, mempraktikkan sikap-sikap dan nilai-nilainya dan menerima masalah-masalah dan peranannya yang sesuai atau yang Kongruence . iv. Perilaku seseorang ditentukan atau dipengaruhi oleh interaksi kepribadian dan ciri-ciri lingkungan karirnya.

2.1.1 Test Karir Holland SDS

SDS Self Directed Search merupakan inventori kepribadian. Namun, klasifikasi menurut keyakinannya tersebut tidak diterima diluar bidang pengembangan karir. Oleh karena itu, SDS diklasifikasikan sebagai inventori minat karena mengukur kegemaran dan pilihan. Dengan meyakini bahwa tipe kepribadian menjadi salah satu alasan seseorang memilih pekerjaan, maka 8 Holland membuat inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat. Inventori ini menghasilkan tipe-tipe kepribadian dalam memilih pekerjaan. Setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang disebut model orientasi. Model orientasi ini merupakan rumpun perilaku penyesuaian yang khas. Setiap orang memiliki urutan orientasi yang berbeda- beda, sehingga hal ini dapat menjelaskan mengapa setiap orang itu mempunyai corak hidup yang berbeda-beda. Menurut Holland orang dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis kepribadian dari 6 jenis. Lingkungan di mana orang-orang itu hidup dapat dikategorikan dalam 6 jenis juga. Pasangan atau kekesuaian jenis kepribadian dan model lingkungan membantu untuk memahami jenis kepribadian dan model lingkungan seseorang. Maka perilaku seseorang dapat diketahui melalui interaksi pola kepribadian dan lingkungannya. Adapun model orientasi yang dijabarkan oleh John L. Holland Manrihu, 1992 adalah sebagai berikut: i. Realistic yang preferensinya pada aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, atau sistematik terhadap obyek-obyek, alat- alat, mesin-mesin, dan binatang-binatang. Tidak menyukai aktivitas- aktivitas pemberian bantuan atau pendidikan. Preferensi-preferensi membawa kepada pengembangan kompetensi-kompetensi dalam bekerja dengan benda-benda, binatang-binatang, alat-alat dan perlengkapan teknik, dan mengabaikan kompetensi-kompetensi sosial dan pendidikan. 9 Menganggap diri baik dalam kemampuan mekanikal dan atletik dan tidak cakap dalam keterampilan-keterampilan sosial hubungan-hubungan insani. Menilai tinggi benda-benda nyata, seperti : uang dan kekuasaan. Ciri-ciri khususnya adalah praktikalitas, stabilitas, konformitas. Mungkin lebih menyukai keterampilan-keterampilan dan okupasi-okupasi teknik. ii. Investigative memiliki preferensi untuk aktivitas-aktivitas yang memerlukan penyelidikan observasional, simbolik, sistematik, dan kreatif terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural agar dapat memahami dan mengontrol fenomena tersebut, dan tidak menyukai aktivitas-aktivitas persuasif, sosial, dan repetitif. Contoh-contoh dari okupasi-okupasi yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan tipe-tipe investigatif adalah ahli kimia dan ahli fisika. iii. Artistic lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang ambiguous , bebas, dan tidak tersistematisasi untuk menciptakan produk-produk artistic , seperti lukisan, drama, karangan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik, teratur, dan rutin. Kompetensi-kompetensi dalam upaya-upaya artistic dikembangkan dan keterampilan-keterampilan yang rutin, sistematik, klerikal diabaikan. Memandang diri sebagai ekspresif, murni, independen, dan memiliki kemampuan-kemampuan artistic . Beberapa ciri khususnya adalah emosional, imaginatif, impulsif, dan murni. Okupasi- okupasi artistic biasanya adalah lukisan, karangan, akting, dan seni pahat. 10 iv. Social lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang-orang lain dengan penekanan pada membantu, mengajar, atau menyediakan bantuan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas rutin dan sistematik yang melibatkan obyek-obyek dan materi-materi. Kompetensi-kompetensi sosial cenderung dikembangkan, dan hal-hal yang bersifat manual teknik diabaikan. Menganggap diri kompeten dalam mcmbantu dan mengajar orang lain serta menilai tinggi aktivitas-attivitas hubungan- hubungan sosial. Beberapa ciri khususnya adalah kerja sama, bersahabat, persuasif, dan bijaksana. Okupasi-okupasi sosial mencakup pekerjaan- pekerjaan seperti mengajar, konseling, dan pekerjaan kesejahteraan sosial. v. Enterprising lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang melibatkan manipulasi terhadap orang-orang lain untuk perolehan ekonomik atau tujuan-tujuan organisasi. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik, abstrak, dan ilmiah. Kompetensi-kompetensi kepemimpinan, persuasif dan yang bersifat supervisi dikembangkan, dan yang ilmiah diabaikan. Memandang diri sebagai agresif, populer, percaya diri, dan memiliki kemampuan memimpin. Keberhasilan politik dan ekonomik dinilai tinggi. Ciri-ciri khasnya adalah ambisi, dominasi, optimisme, dan sosiabilitas. vi. Convensional lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi data yang eksplisit, teratur, dan sistematik guna memberikan kontribusi kepada tujuan-tujuan organisasi. Tidak menyukai aktivitas- 11 aktivitas yang tidak pasti, bebas dan tidak sistematik. Kompetensi- kompetensi dikembangkan dalam bidang-bidang klerikal, komputasional, dan sistem usaha. Aktivitas-aktivitas artistik dan semacamnya diabaikan. Memandang diri sebagai teratur, mudah menyesuaikan diri, dan memiliki keterampilan-keterampilan klerikal dan numerikal. Beberapa ciri khasnya adalah efisiensi, keteraturan, praktikalitas, dan kontrol diri. Okupasi- okupasi yang sesuai adalah bankir, penaksir harga, ahli pajak, dan pemegang buku.

2.1.2 Kelebihan Test Karir Holland SDS

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Aplikasi Test Karir Holland (SDS) dengan Menggunakan PHP dan MySQL T1 132009031 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Aplikasi Test Karir Holland (SDS) dengan Menggunakan PHP dan MySQL T1 132009031 BAB IV

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Aplikasi Test Karir Holland (SDS) dengan Menggunakan PHP dan MySQL T1 132009031 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Aplikasi Test Karir Holland (SDS) dengan Menggunakan PHP dan MySQL

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Aplikasi Test Karir Holland (SDS) dengan Menggunakan PHP dan MySQL

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membangun Aplikasi Kartu Pribadi Siswa Menggunakan Program PHP dan MySql

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membangun Aplikasi Kartu Pribadi Siswa Menggunakan Program PHP dan MySql T1 132009024 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membangun Aplikasi Kartu Pribadi Siswa Menggunakan Program PHP dan MySql T1 132009024 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membangun Aplikasi Kartu Pribadi Siswa Menggunakan Program PHP dan MySql T1 132009024 BAB IV

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membangun Aplikasi Kartu Pribadi Siswa Menggunakan Program PHP dan MySql T1 132009024 BAB V

0 0 2