20 ilmiah dengan model pembelajaran berbasis tanya jawab. Praktikan
melihat bahwa materi yang diberikan lebih condong ke penguasaan materi secara terstruktur, sehingga kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada
diskusi dan tanya jawab antar siswa maupun dengan guru. d
Pertemuan 5 Pertemuan kelima secara khusus membahas mengenai berbagai macam
animasi berikut contohnya. Kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah 3.2 Memahami prinsip animasi tradisional dan komputer dan 4.2
Menyajikan analisis hasil pengamatan terhadap animasi tradisional maupun komputer pada produk animasi.
Pendekatan ilmiah dipadu dengan model pembelajaran berbasis tanya jawab digunakan praktikan di pertemuan kelima. Praktikan melihat bahwa
materi yang diberikan lebih condong ke penguasaan materi secara terstruktur, sehingga kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada diskusi
dan tanya jawab antar siswa maupun dengan guru. e
Pertemuan 6 – 10 Pertemuan keenam sampai kesepuluh merupakan serangkaian proyek
siswa untuk membuat animasi pembuka film pendek bumper. Kompetensi yang ingin dicapai adalah 3.5 Memahami pengolahan teks
untuk dipadukan dengan video dan 4.5 Mengolah teks untuk dipadukan dengan video. Proyek ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
materi mengenai teknik pengolahan video. Pendekatan ilmiah tetap digunakan praktikan di pembelajaran proyek ini.
Melalui model pembelajaran berbasis proyek, praktikan mencoba mengeksplorasi daya imajinasi dan kemampuan siswa dalam
menggunakan sotware Adobe After Effects. Praktikan memberikan waktu bagi siswa untuk mencoba software tersebut sambil berdiskusi mengenai
cara penggunaan Adobe After Effects. Hal ini dilakukan sebab sebagian besar siswa belum pernah menggunakan Adobe After Effects. Alhasil,
kegiatan pembelajaran banyak berfokus pada tanya jawab mengenai aplikasi dan pengerjaan proyek bumper.
2. Pembuatan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dibuat untuk melengkapi RPP yang dibuat. Materi pembelajaran berisi tentang ringkasan materi yang akan disampaikan pada saat
21 pelaksanaan PPL. Materi tersebut dibuat berdasarkan buku acuan yang telah
sesuai dengan kurikulum yang belaku. Materi pembelajaran yang dipakai untuk tiap pertemuan sangat bervariasi
dan disesuaikan dengan materi yang akan diberikan. Beberapa sumber informasi yang turut disertakan dalam pembuatan materi pembelajaran antara
lain: a.
Internet Internet merupakan salah satu sumber informasi yang paling mudah
didapat. Referensi yang diambil dari internet digunakan untuk melengkapi materi yang akan disampaikan. Pencarian materi di internet selalu
memperhatikan validitas isi dan sumber sebab banyak referensi di satu tempat yang hanya disalin dari referensi atau alamat lain.
b. E-book
E-book merupakan buku digital yang disimpan dalam ekstensi pdf atau ekstensi portable lainnya. Buku elektronik menjadi salah satu sumber
materi dalam kurikulum 2013. Pemerintah telah menerbitkan Buku Sekolah Elektronik BSE yang dapat diunduh dan digunakan oleh seluruh
sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013. c.
Guru pembimbing Masukan dan materi ajar yang tidak didapatkan dari sumber lain diperoleh
melalui guru pembimbing. Melalui bimbingan yang dilaksanakan setiap minggunya, mahasiswa praktikan mendapat pencerahan mengenai materi
ajar yang akan diberikan di pertemuan selanjutnya. Secara lebih rinci, pembuatan dan pemilihan materi di setiap pertemuan
dijelaskan sebagai berikut: a.
Pertemuan 1 dan 2 Pertemuan pertama dan kedua membahas mengenai perbedaan aplikasi
pengolah software animasi 3 dimensi, yaitu Blender dan 3DS Max. Materi tersebut telah didapat siswa di jam praktek aplikasi, sehingga praktikan
diwajibkan untuk melengkapi materi teori dari sumber-sumber lain. Praktikan mencoba mengolah materi dari perbedaan yang terlihat di dalam
kedua aplikasi tersebut sebab sumber buku terbatas atau tidak tersedia. Untuk memperkuat gagasan, praktikan mencari materi tambahan dari
internet. Pencarian materi dari internet dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari duplikasi maupun ketidakjelasan sumber.
22 b.
Pertemuan 3 Pertemuan ketiga membahas prinsip-prinsip dasar animasi. Materi ajar
diambil dari bahan belajar praktikan selama mengikuti perkuliahan di kampus. Praktikan memutuskan untuk menyertakan film di kegiatan
pembelajaran. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan waktu praktikan selama kegiatan mengajar di kelas. Praktikan tidak dapat menerapkan
praktek 12 prinsip animasi melalui kegiatan proyek sebab hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang. Sebagai solusi, praktikan
mempertontonkan sebuah film animasi yang memuat 12 prinsip animasi. Film ini selanjutnya dianalisa oleh siswa untuk menemukan unsur animasi
yang diterapkan dalam film tersebut. c.
Pertemuan 4 Pertemuan keempat membahas mengenai teori pembuatan animasi
tradisional dan modern. Bahan ajar diambil dari materi perkuliahan yang didapat oleh praktikan. Selain itu, materi ajar juga dilengkapi dengan video
contoh animasi tradisional dan modern yang diambil dari YouTube. d.
Pertemuan 5 Pertemuan kelima membahas cara pembuatan animasi modern dan
tradisional. Secara umum, materi yang diberikan kepada siswa diambil dari bahan perkuliahan yang didapat mahasiswa praktikan.
e. Pertemuan 6 – 10
Pertemuan keenam sampai kesepuluh banyak menggunakan materi video ajar. Penggunaan video ajar dinilai dapat lebih menarik minat siswa untuk
belajar mandiri. Selain itu, waktu pembelajaran dapat dipersingkat sebab siswa tidak perlu menunggu penjelasan dari praktikan. Selain materi dari
video ajar, materi diambil dari sumber belajar praktikan selama kegiatan perkuliahan.
B. Pelaksanaan Program PPL