1
PERSEPSI KUALITAS SEPEDA MOTOR YAMAHA MATIK MENURUT PENGGUNA SEPEDA MOTOR YAMAHA MATIK DI SALATIGA
Saripati
Dalam tiga tahun terakhir Honda memiliki penguasaan pangsa pasar paling besar dalam industri sepeda motor di tanah air. Sebagai pesaing terdekat Honda
adalah Yamaha yang terus berupaya untuk dapat mengalahkan Honda. Salah satunya adalah dengan memproduksi skuter matik. Produsen Yamaha perlu
mengetahui persepsi konsumen terhadap produk skuter matik tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi kualitas sepeda motor Yamaha matik menurut pengguna sepeda motor Yamaha matik di Salatiga. Untuk
memperoleh data yang diperlukan, penulis mengambil sampel sebanyak 123 orang pengguna sepeda motor matik Yamaha dengan teknik
convinience sampling
. Alat analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan tabulasi silang crosstabs.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 secara keseluruhan rata-rata responden pengguna sepeda motor matik Yamaha di Salatiga memiliki persepsi
kualitas yang baik terhadap sepeda motor matik Yamah dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,03. 2 berdasarkan karakteristik responden, tampak bahwa pada
semua kategori usia, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan per bulan ternyata mayoritas responden memiliki kesamaan persepsi yaitu bahwa sepeda
motor Yamaha matik mempunyai kualitas yang baik dengan nilai rata-rata skor persepsi kualitas antara 3,41
– 4,20. Kata kunci : persepsi kualitas, sepeda motor Yamaha matik
1. Pendahuluan
Dunia persaingan bisnis yang semakin global memaksa para pelaku bisnis berpikir keras untuk dapat memenangkan persaingan. Menghadapi hal tersebut
maka perusahaan harus selalu berorientasi pada pemasaran
marketing oriented
dimana semua kegiatan perusahaan diarahkan untuk memenuhi keinginan konsumen sehingga tercipta suatu kepuasan.
2 Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya
kebutuhan alat transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor. Saat ini banyak sekali bermunculan merek
sepeda motor dengan berbagai model, desain, memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing http:oto.scoresociety.com.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, persaingan yang ketat di industri sepeda motor melibatkan dua pabrikan yang sudah dikenal oleh masyarakat di
tanah air. Persaingan ketat terjadi antara Astra Honda Motor AHM selaku agen tunggal pemegang merek ATPM sepeda motor Honda dengan Yamaha Motor
Kencana Indonesia YMKI selaku ATPM sepeda motor Yamaha. Hal ini tampak pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia AISI berikut ini.
Tabel 1. Pangsa Pasar dan Unit Penjualan Sepeda Motor
No Perusahaan 2007
2008 2009
Unit Unit
Unit
1 Honda
45,5 2.142.510
46,2 2.874.576
46,2 2.701.278
2 Yamaha
39,3 1.853.718
39,7 2.465.546
45,2 2.650.895
3 Suzuki
13,5 637.036
12,8 793.758
7,5 438.135
4 Kawasaki
0,9 41.164
0,7 44.690
1,0 58.185
5 Lain-lain
0,8 39.647
0,6 37.085
0,1 3.413
Total 100,0
4.713.895 100,0
6.215.865 100,0
5.851.749
Sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia AISI, 2010.
Berdasarkan Tabel 1. tampak bahwa dalam tiga tahun terakhir Honda memiliki penguasaan pangsa pasar paling besar dalam industri sepeda motor di tanah air.
Sebagai pesaing terdekat Honda adalah Yamaha yang terus berupaya untuk dapat mengalahkan Honda. Dalam Tabel 1. di atas terlihat bahwa jarak penguasaan
3 pangsa pasar keduanya kian mendekat. Sepanjang 2008-2009, pangsa pasar AHM
stagnan di 46,2, sedangkan YMKI melesat dari 39,7 menjadi 45,3. Persaingan diantara Honda dan Yamaha menjadi hal yang menarik untuk
dikaji. Mereka berlomba menghadirkan varian produk yang baru guna memenangkan persaingan pasar yang semakin marak dengan masuknya pesaing
– pesaing baru. Salah satunya yang saat ini ramai di pasaran adalah sepeda motor
jenis skuter otomatik matik. Pertumbuhan sepeda motor jenis skuter otomatik matik terus meningkat di dalam negeri, sehingga banyak produsen sepeda motor
mulai melirik pasar tersebut http:www.kapanlagi.com. Srategi Yamaha untuk menyaingi Honda adalah dengan memanfaatkan
kelengahan dan menghindari konfrontasi langsung dengan Honda selaku pesaing yang lebih besar. Yamaha fokus pada segmen pasar tunggal dengan mencari ceruk
pasar yang tidak dimainkan oleh Honda. Yamaha melihat bahwa pasar skuter matik skutik yang dipelopori oleh Kymco memiliki peluang emas. Sayangnya
Kymco sebagai pelopor tidak gigih dalam melakukan promosi dan Kymco tidak mendefinisikan dengan jelas target pemakai skuter matik tersebut Mahendradata,
2009 Yamaha selanjutnya melakukan pembenahan dengan produk skuter matik
skutik berdesain ramping dan fleksibel yang diberi nama Mio. Target segmentasi Mio adalah wanita, yang ternyata juga mencuri perhatian kaum pria. Hal ini
tampak dari dominasi pembeli Mio adalah pria sebanyak 60. Sehingga kemudian Yamaha mengeluarkan Mio Sporty yang ditargetkan untuk pemakai
pria Mahendradata, 2009.
4 Keputusan Yamaha untuk mengeluarkan produk Mio Sporty ternyata
memberikan dampak positif bagi perusahaan. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia AISI menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2009 Yamaha
mendominasi skutik dengan model andalan Mio Series dimana penjualannya mencapai 1.237.302 unit atau menguasai 55,7 persen. Sementara Honda hanya
mampu memperoleh penjualan 861.740 unit 38,8 persen. Di tahun 2010, tampak bahwa Yamaha masih memimpin di pasar skutik ini dengan penjualan
sebanyak 1.541.543 unit 49,7 persen, sementara Honda mencatatkan penjualan 1.404.008 unit atau setara dengan pangsa 45,3 persen Kurniawan, 2010.
Tingkat persaingan pasar yang semakin tinggi memungkinkan suatu perusahaan mengalami kegagalan atau sebaliknya berhasil dalam melaksanakan
pemasaran. Dalam rangka meningkatkan pemasaran dengan upaya memuaskan konsumen tersebut maka perusahaan harus menganalisa perilaku konsumen.
Untuk menganalisa perilaku konsumen akan lebih berhasil apabila perusahaan dapat memahami aspek-aspek psikologis manusia secara keseluruhan serta
kekuatan faktor sosial budaya. Karena seringkali perilaku dari konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial budaya, dan psikologis yang keduanya secara
langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam hal pengambilan keputusan pembelian. Kemampuan di dalam menganalisa
keputusan pembelian konsumen berarti keberhasilan di dalam menyelami jiwa kosumen dalam memenuhi kebutuhannya Agustinus dan Iman, 2006.
Salah satu faktor psikologis yang menarik untuk diperhatikan adalah faktor persepsi. Kotler dan Amstrong 1996 mengemukakan bahwa dalam
5 keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-
beda, hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada. Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang
dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan
menganalisis persepsi konsumen terhadap kualitas. Persepi kualitas memegang peranan penting karena dalam melakukan pembelian, konsumen harus
memastikan bahwa pilihannya adalah yang terbaik berdasarkan kualitasnya Juram, 2001. Persepsi kualitas yang dirasakan oleh konsumen berpengaruh
terhadap kesediaan konsumen tersebut untuk membeli sebuah produk Chapman dan Wahlers, 1999.
Mengacu pada pernyataan Kotler dan Amstrong 1996 bahwa dalam keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-
beda, maka menarik untuk dilakukan suatu penelitian tentang persepsi kualitas sepeda motor Yamaha matik menurut pengguna sepeda motor Yamaha matik di
Salatiga.
2. Masalah Penelitian