Pengaruh CSR dan Kinerja keuangan terhadap Nilai Perusahaan

2.2 CSR atau Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

Konsep CSR melibatkan tanggung jawab kemitraan antara pemerintah, lembaga sumberdaya masyarakat, serta komunitas setempat lokal Nurlela dan Islahuddin, 2008. Kemitraan ini merupakan tanggung jawab bersama secara sosial antara stakeholders. Hal ini didukung oleh definisi Suharto 2006 yang menyatakan bahwa CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk membangun sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan. Dari definisi tersebut, dapat kita lihat bahwa salah satu aspek dalam pelaksanaan CSR adalah komitmen berkelanjutan dalam mensejahterakan komunitas lokal masyarakat sekitar. Dari perspektif ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan informasi jika informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan Basalamah dan Jermiah 2005. Dengan penerapan CSR diharapkan adanya respon positif dari pelaku pasar atau investor. Investor akan menggunakan informasi CSR tersebut sebagai informasi tambahan dalam pengambilan keputusan, sehingga pengambilan keputusan tersebut bukan berdasarkan laba saja. Pengungkapan informasi dalam laporan tahunan yang dilakukan perusahaan diharapkan dapat mengurangi asimetri informasi dan juga mengurangi agency problems Sayekti dan Wondabio 2007. Pengungkapan sosial yang dilakukan oleh perusahaan umumnya bersifat voluntary sukarela, unaudit belum diaudit, dan unregulated tidak dipengaruhi oleh peraturan tertentu. Pengungkapan pertanggungjawaban perusahaan terdapat di dalam laporan yang disebut sustainability reporting, yaitu pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan sustainable development Kusumadilaga 2010. Dalam penelitian ini mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan sosial perusahaan berdasarkan standar GRI Global Reporting Initiative G3. GRI adalah sebuah jaringan berbasis organisasi yang telah mempelopori perkembangan dunia, paling banyak menggunakan kerangka laporan keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus-menerus melakukan perbaikan dan penerapan di seluruh dunia www.globalreporting.org. Dalam penelitian ini indikator yang dipakai mengacu pada penelitian Kusumadilaga 2010 dengan menggunakan 3 kategori, yaitu indikator kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Indikator kinerja sosial mencakup empat indikator yang terdiri dari: indikator kinerja tenaga kerja, hak asasi manusia, sosial kemasyarakatan, dan produk. 2.3 Pengembangan Hipotesis 2.3.1 Pengaruh CSR terhadap Kinerja Keuangan Kegiatan CSR merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik. Dengan adanya pengungkapan yang semakin luas akan memberikan sinyal positif kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan stakeholder maupun para pemegang saham perusahaan shareholder. Semakin luas informasi yang disampaikan perusahaan mampu meningkatkan kepercayaan bagi stakeholder dan shareholder Kurnianto, 2011. Kepercayaan ini ditunjukkan stakeholder dengan diterimanya produk-produk perusahaan sehingga akan meningkatkan laba dan ROE perusahaan.. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maryanti dan Tjahjadi 2013 menyatakan bahwa CSR berpengaruh terhadap kinerja keuangan dengan menggunakan ROA sebagai proksi kinerja keuangan. Puwaningsih 2014 juga menyimpulkan bahwa CSR berpengaruh terhadap ROE. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 1 : CSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

2.3.2 Pengaruh CSR dan Kinerja keuangan terhadap Nilai Perusahaan

Suatu perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Kegiatan CSR merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik. Pada saat masyarakat memiliki penilaian positif terhadap perusahaan maka akan meningkatkan loyalitas mereka terhadap produk sehingga mampu menaikkan citra perusahaan yang direfleksikan melalui harga saham yang akan meningkat Agustina, 2012. Sehingga diharapkan dengan pengungkapan CSR dapat meningkatkan harga saham yang nantinya meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian yang telah dilakukan Permanasari 2010 menemukan bahwa CSR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan adanya pengungkapan tanggung jawab sosial corporate social responsibility yang tinggi maka akan berakibat meningkatnya nilai perusahaan karena investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaaan yang tingkat pengungkapan tanggung jawab sosialnya tinggi. Selain itu, Kusumadilaga 2010 juga mengungkapkan hal yang sama bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Salah satu pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasi perlu adanya overview suatu perusahaan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi. Jika investor ingin melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi yang akan mereka tanamkan, yang akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas, terutama ROE, karena rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan menghasilkan return bagi para investor Rahayu, 2010. ROE digunakan oleh investor untuk melihat sejauh mana perusahaan memberikan return di masa yang akan datang. Semakin tinggi ROE, perusahaan memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham yang nantinya akan berdampak pada peningkatan harga saham. Semakin tinggi harga saham yang diperoleh makan semakin baik pula nilai perusahaan di mata investor Gamalasari, 2012. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pertiwi dan Pratama 2012 menyatakan bahwa secara parsial kinerja keuangan berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi dan Pratama 2012 tersebut menggunakan ROA sebagai proksi dari kinerja keuangan. Sedangkan Yendrawati dan Pratidina 2013 menemukan bahwa kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan proksi lain untuk mengukur kinerja keuangan yaitu ROE. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 2 : CSR dan kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 2.3.3 Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai Variabel Intervening dalam Hubungan antara CSR dan Nilai Perusahaan Pengungkapan CSR dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan legitimasi dan penilaian yang positif dari masyarakat Maryanti dan Tjahjadi 2013. Masyarakat akan menilai perusahaan sebagai suatu entitas yang baik karena tidak hanya berorientasi pada laba saja tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan sekitar perusahaan Haryati dan Rahardjo, 2013. Dengan adanya hal ini akan memberikan respon positif bagi perusahaan sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik akan mendorong ketertarikan investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Salah satu pertimbangan yang digunakan investor dalam melakukan investasi adalah tingkat return yang akan diberikan perusahaan dengan melihat tingkat ROE. Semakin tinggi rasio ini, maka akan memotivasi para investor untuk menanamkan modalnya pada saham, sehingga harga saham dan permintaan akan saham pun akan meningkat. Harga saham dan jumlah saham yang beredar akan mempengaruhi nilai Tobins Q sebagai proksi dari nilai perusahaan, jika harga saham dan jumlah saham yang beredar naik, maka nilai Tobins Q juga akan naik Rahayu, 2010. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maryanti dan Tjahjadi 2013 menemukan bahwa CSR berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan dan kinerja keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan dengan ROA sebagai proksi kinerja keuangan. Hal ini berarti CSR mampu mempengaruhi nilai perusahaan melalui kinerja keuangan. Sedangkan Wardhani 2013 menemukan bahwa pengaruh tidak langsung CSR terhadap nilai perusahaan melalui kinerja keuangan dengan proksi ROA tidak signifikan. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 3 : Kinerja keuangan perusahaan memiliki pengaruh sebagai variabel intervening dalam hubungan antara CSR dan nilai perusahaan 3. Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel