EFEKTIVITAS BIDANG KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM PERKARA PIDANA

ABSTRAK
EFEKTIVITAS BIDANG KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG DALAM
MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM PERKARA PIDANA

Oleh
ANNISA DIAN PERMATA HERISTA

Bantuan hukum merupakan instrumen penting dalam Sistem Peradilan Pidana
karena merupakan bagian dari perlindungan Hak Asasi Manusia bagi setiap
individu. Bantuan hukum pula merupakan pelayanan hukum yang bertujuan untuk
memberikan perlindungan hukum dan pembelaan terhadap hak-hak asasi
tersangka/terdakwa sejak ia ditahan sampai diperolehnya putusan pengadilan yang
tetap. Yang dibela dan diberi perlindungan hukum bukan kesalahan
tersangka/terdakwa melainkan hak asasi tersangka/terdakwa agar terhindar dari
perlakuan dan tindakan tidak terpuji atau tindakan sewenang-wenang dari aparat
penegak hukum. Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang dikaji oleh penulis
adalah bagaimanakah efektivitas Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas
Hukum Universitas Lampung dalam memberikan bantuan hukum perkara pidana
dan faktor penghambat apa saja yang dihadapi oleh Bidang Konsultasi dan
Baantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung dalam melaksanakan

pemberian bantuan hukum kepada penerima bantuan hukum.
Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
yuridis normatif dan yuridis empiris. Data yang digunakan adalah data primer
dan data sekunder. Sedangkan pengolahan data yang diperoleh dengan cara
seleksi data, klasifikasi data dan sistematika data. Data hasil pengolahan tersebut
akan dianalisis secara kualitatif yaitu mendeskripsikan data dan fakta yang
dihasilkan dengan kalimat-kalimat yang tersusun secara terperinci, sistematis dan
analisis, selain itu analisis data juga dilakukan secara kuantitatif dengan
mengggunakan tabel untuk mengukur jumlah pelaksanaan pemberi bantuan
hukum yang diberikan oleh Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas
Hukum Universitas Lampung sehingga akan memudahkan untuk mengambil
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diketahui bahwa
efektivitas Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas

Annisa Dian Permata Herista
Lampung dalam memberikan bantuan hukum perkara pidana di pengaruhi oleh
empat faktor karakteristik yaitu karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan,
karakteristik pekerja, kebijakan dan praktek manajemen, dengan melihat empat
karakteristik tersebut bahwasanya keberadaan Bidang Konsultasi dan Bantuan

Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung dalam memberikan bantuan
hukum sudah efektif, kemudian faktor penghambat Bidang Konsultasi dan
Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung dalam memberikan
bantuan hukum perkara pidana ada lima, yaitu: faktor hukumnya sendiri, faktor
penegak hukum, faktor sarana dan fasilitas, faktor masyarakat dan faktor
kebudayaan.
Adapun saran yang diberikan penulis dalam hal ini adalah perlunya dukungan dari
berbagai pihak yaitu masyarakat, aparat penegak hukum yang meliputi kepolisian,
kejaksaan dan kehakiman terhadap Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum
Fakultas Hukum Universitas Lampung dalam memberikan bantuan hukum,
sehingga tujuan untuk memberikan bantuan hukum kepada masyarakat yang tidak
mampu lebih dirasakan masyarakat luas dan supaya Bidang Konsultasi dan
Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung selalu menjadi organisasi
bantuan hukum yang efektif. Dan seharusnya Bidang Konsultasi dan Bantuan
Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung harus lebih aktif memberikan
penyuluhan hukum yang dilakukan kepada masyarakat ke daerah-daerah pelosok,
agar dapat diketahui keberadaan Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas
Hukum Universitas Lampung sebagai organisasi pemberi bantuan hukum yang
memberikan bantuan hukum kepada masyarakat yang tidak mampu.
Kata Kunci: Efektivitas, Bantuan Hukum, Perkara Pidana


RIWAYAT HIDUP

Annisa Dian Permata Herista dilahirkan di Bandar Lampung 24
Juni 1993, yang merupakan anak keempat dari empat
bersaudara pasangan Bapak Surisno, S.H., M.H. dan Ibu Dra.
Sri Herniati.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak PTPN VII Bandar
Lampung pada tahun 1998, Sekolah Dasar Negeri 14 Pagi Pondok Labu Jakarta
Selatan diselesaikan pada Tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama Negeri 37
Jakarta diselesaikan pada Tahun 2008 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 32
Jakarta diselesaikan pada Tahun 2011. Penulis diterima sebagai mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tertulis pada tahun 2011.
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif dalam organisasi kampus antara lain
didalam UKMF Mahkamah dan UKMF PSBH serta di dalam Himpunan
Mahasiswa Hukum Pidana Fakultas Hukum Unila (2014-2015). Selain itu, pada
Tahun 2014 penulis mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode I
selama 40 hari di desa Goras Jaya, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung
Tengah, Provinsi Lampung.


PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil alamin, rasa syukur kehadirat ALLAH SWT dan segala puji
bagi ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikanku
kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memberikanku kemudahan disetiap
langkahku, sehingga aku dapat menyelesaikan karya sederhanaku ini.
Ku persembahkan karya sederhanaku ini kepada orangtuaku yang sangat ku
cinta dan ku sayangi.
Papaku Surisno, S.H.,M.H dan Mamaku Dra. Sri Herniati
Yang telah memberikanku cinta dan kasih sayang yang tulus dan yang selalu
menjaga serta mengajarkan aku menjadi yang terbaik dan selalu memberikan
aku semua yang terindah selama 21 tahun ini. Yang tak pernah mengeluh
bekerja keras untuk mengantarkan anakmu ini ke gerbang masa depan yang
cerah untuk meraih semua mimpi-mimpi untuk menjadi kenyataan.
Terimakasih atas kasih sayang, airmata, nasihat, kerjakeras, dan keringat papa
mama hingga aku dapat seperti sekarang ini, suatu kebanggaan dalam hidupku
adalah menjadi anak papa mama, kesuksesanku kelak akan aku persembahkan
untuk papa mama atas cinta dan pengorbanan yang papa mama selalu berikan
untuk aku. Kesuksesan ku kelak karena papa mama yang selalu mendoakanku
disetiap ibadah papa mama.

Kakak kandungku Olivia Ika Herista, S.P., drh. Meirissa Dwi Herista dan Mutia
Intan Savitri Herista, S.P. dan Kakak iparku Indra Gunawan, S.ST dan Hanif
Rinardi, S.Psi. Terima kasih selalu mendorongku untuk maju, selalu
menemaniku disetiap langkahku dan selalu menjadi semangat dalam hidupku
untuk melakukan yang terbaik dan selalu memotivasi ku untuk selalu
berpikirkan masa depan yang jauh lebih baik dari sekarang.

Almamaterku tercinta Fakultas Hukum Universitas Lampung

✁✂✁
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan.
(QS.Al-Mujadalah:11)

Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga
( H.R. Muslim )
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat
( Winston Chuchill )

Saat sedang mengalami kegagalan, janganlah berputus asa, karena apapun yang
terjadi, seburuk apapun yang kita hadapi, akan selalu ada jalan untuk menjadi
yang terbaik
( Penulis )
Jangan pernah membenci orang yang meremehkan anda karena suatu hari
nanti anda pasti membutuhkan mereka untuk melihat kesuksesan anda
( Penulis )
Real success is determined by two factors. First is faith and the second is
action
( Anonim )

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam
dan yang menjadikan apapun dibumi dan dilangit atas kehendak-Nya. Shalawat
serta salam tak lupa selalu saya hanturkan kepada suri tauldan terbaik yakni
baginda Nabi Muhammad SAW.
Rasa syukur tak henti penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Meskipun banyak kerikil-kerikil kecil yang penulis alami dalam proses

penulisan skripsi ini, namun penulis berhasil menyelesaikan dengan baik. Skripsi
ini sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada
Fakultas Hukum Universitas Lampung dengan judul : EFEKTIVITAS BIDANG
KONSULTASI
UNIVERSITAS

DAN

BANTUAN

LAMPUNG

HUKUM

DALAM

FAKULTAS

MEMBERIKAN


HUKUM
BANTUAN

HUKUM PERKARA PIDANA
Penulis menyadari selesainya skripsi ini melibatkan banyak pihak yang turut serta
dalam memberikan bimbingan, bantuan dan motivasi untuk terselesaikannya
skripsi ini. Maka penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Heryandi, S.H., M.S., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Lampung.

2.

Ibu Diah Gustiniati, S.H., M.H., selaku Ketua Bagian Hukum Pidana Fakultas
Hukum Universitas Lampung.

3.

Ibu Dr. Nikmah Rosidah, S.H., M.H., selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran,
memberikan masukan serta arahan dan petunjuk kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

4.

Bapak Deni Achmad, S.H., M.H., selaku Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran,
memberikan masukan serta arahan dan petunjuk kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

5.

Bapak Eko Raharjo, S.H., M.H., selaku Pembahas I yang telah membahas dan
memberikan masukan kepada penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.

6.

Bapak Gunawan Jatmiko, S.H., M.H., selaku Pembahas II yang telah
membahas


dan

memberikan

masukan

kepada

penulis

dalam

menyempurnakan skripsi ini.
7.

Bapak Dr. Muhammad Akib, S.H., M.Hum selaku Pembimbing Akademik
selama penulis menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung.

8.


Bapak Dr. Heni Siswanto, S.H., M.H., selaku Dosen Hukum Pidana Fakultas
Hukum Universitas Lampung, Bapak Shafruddin, S.H., M.H., dan Bapak
Satrio Prayoga, S.H., M.H., selaku Anggota BKBH FH Unila, terimakasih
telah memberikan izin penelitian dan telah meluangkan waktu untuk
melakukan wawancara demi terselesaikan penelitian skripsi ini.

9.

Para Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, atas bimbingan dan pengajarannya selama penulis

menjadi mahasiswa telah memberikan bekal ilmu pengetahuan pada penulis
serta seluruh staf dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Lampung, yaitu:
pakde tarno, om kancil, kiyay apri, babe narto, mbak sri dan mba yanti yang
telah banyak membantu penulis selama menempuh study.
10. Papaku Surisno, S.H., M.H. adalah papa yang terbaik yang selalu ada disaat
aku dalam keadaan apapun, aku bangga menjadi anak papa, papa selalu
menjadi inspirasi aku untuk selalu memberikan yang terbaik untuk orangorang yang ada disekitar kita, papa selalu membimbingku, memberikanku
dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini dan yang tak henti memberikanku
semangat untuk menggapai semua mimpi-mimpiku. Terima kasih atas semua
yang papa berikan untuk aku dan terimakasih juga atas doa papa yang tak
pernah putus disetiap ibadah papa untuk aku. Aku akan selalu berusaha untuk
selalu membuat papa bangga padaku dan aku akan selalu berusaha untuk
tidak pernah membuat papa kecewa dan aku akan selalu berusaha mengukir
senyum diwajahmu dan membuatku papa bahagia memiliki anak sepertiku
pa.
11. Mamaku Dra. Sri Herniati, adalah mama yang terbaik, terimakasih atas cinta
abadimu ma, sebuah cinta luar biasa yang mama berikan untuk aku. Mama
selalu memberikan aku semangat untuk menjadi orang yang hebat yang tak
lupa untuk selalu berusaha, dan mama selalu menemaniku disetiap
langkahku. Keajaiban dan kebanggaan terbesar dalam hidup aku adalah aku
terlahir dari rahim mu ma, seseorang wanita yang telah memberikan cinta dan
pengorbanan yang tak kan pernah terbalaskan, tapi aku janji ma pengorbanan
yang mama berikan padaku tak akan sia-sia, kesuksesanku kelak akan ku

persembahan untuk mu ma atas cinta dan pengorbanan yang telah mama
berikan untuk aku.
12. Kakak-kakak kandungku tercinta, Olivia Ika Herista,S.P., drh. Meirissa Dwi
Herista dan Mutia Intan Savitri Herista, S.P. Terimakasih selalu
memberikanku motivasi dan semangat yang luar biasa agar aku tidak
menyerah untuk menyelesaikan skripsi ini dan selalu menjadi pendengar setia
cerita kehidupanku dan yang selalu membagi pengalaman agar aku dapat
selalu melakukan yang terbaik.
13. Kakak iparku tersayang, Indra Gunawan, S.ST., Hanif Rinardi, S.Psi. yang
selalu membagi pengalaman dan memberikan semangat untuk aku.
14. Keponakan ku Akhtar Rizqullah Daviandra, Azzahra Ghasani Andrafirsa dan
Kayna Ayudiva Daviandra, yang selalu menghilangkan kejenuhan aunty nya,
dan yang selalu membuat kejenuhan aunty langsung hilang saat mendengar
suara atau melihat kalian sehingga bersemangat lagi untuk mengerjakan
skripsi ini.
15. Seseorang yang selalu ada dihatiku yang selalu memberikan semangat yang
luar biasa dalam bentuk apapun dan selalu meyakinkanku bahwa aku bisa
menjadi yang terbaik, terima kasih selalu memberikan motivasi dan semangat
yang luar biasa. I’m lucky to have you.
16. Keluarga besarku yang juga membantu memberikan semangat dan dukungan,
untuk Wulan dan Putri yang selalu membantu dan memberikan semangat
bahkan memberikan hiburan saat jenuh.
17. Sahabat-sahabatku dari awal perkuliahan Astari Maharani, Chelsilia
Hernidons dan Clara Lucky Respati, Bramantya Ariwibowo dan Geri

Prasetya, yang selalu saling membantu dan selalu saling memberikan
semangat dan selalu mengingatkan apabila aku melakukan kesalahan.
Terimakasih selama diperkuliahan ini kalian mengajarkan aku banyak hal
mulai dari arti pertemanan sampai akhir persahabatan hingga persaudaraan.
Suka duka telah kita lewati bersama, semoga kita semua bisa bersahabat
sampai akhir hayat dan bisa sama-sama sukses dikemudian hari.
18. Sahabatku Andi Mekar Sari, Abudzar Al Ghifari, Deswandi Ahda, M. Rizky
Arief, Advent Pradito, Andrian Rizki, Deni, yang selalu siap mendengarkan
semua ceritaku dan siap untuk saling membantu selama ini. Terimakasih.
19. Sahabat Seperjuanganku, Maryanto, Hindiana Sava Husada, Gasela, Cindy
Gadensa, Ayu Rhatna Pratiwi, Nur Handayani, Ayu Permata, Riki Firman,
Nunik Iswardhani, Aisyah Muda Cemerlang, Maharani Nurdin, Irvan Alvero,
M. Yayang Pratama, Andika Salavi, Dhaniko, Jandrikardo, Nova Selina,
terimakasih atas pertemanan selama ini , atas bantuannya dan semoga setelah
kita lulus dari Fakultas Hukum Universitas Lampung ini menjadi orang yang
sukses.
20. Adik-adikku tersayang Yose Trimiarti, Nova Zolica Putri, Yulinda saari,
Nazyra Yosesea, Denty, Ruri Sagita, terimakasih telah memberikan motivasi
dan do’a untuk atu, kalian adik-adik yang baik dan cantik, sukses ya untuk
kalian.
21. Keluarga besar Hima Pidana, Fima Agatha, Andika Pratama, Abdoel Haris,
Dopdon, Oddy, Fajar, Mamad, Ata, Fahmi Reza, Mutiara, Tifanny, Sarah,
Fitri serta teman-teman FH Unila 2011 yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, terimakasih telah mendukung satu sama lain dan saling membantu. \

22. Sahabat SMA ku Nurul Kamalia, Alvionita, Siti Maimun dan Rizky Bayu
Prayitno yang selalu memberikan semangat, aku bersyukur persahabatan kita
bisa sampai sekarang, walaupun jarang ketemu karena jarak yang jauh tapi
tak lupa untuk saling mendoakan. Terimakasih pernah mengukir cerita dan
menjadi bagian dihidupku.
23. Sahabat SD ku Dinda Kurnia, Tia Angelina dan Sabila Zasarosa, terimakasih
ya walaupun jarang ketemu karena kesibukan masing-masing tapi semangat
dan doa selalu mengiringi.
24. Semua pihak yang tidak dapat dipersebutkan satu per satu atas bantuan,
keikhlasan dan ingatan dalam doa.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat atas bantuan yang mereka berikan
kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat dan
menambah wawasan bagi semuanya. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Januari 2015
Penulis,

Annisa Dian Permata Herista

DAFTAR ISI

Halaman
I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................

1

B. Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup .............................................

14

C. Tujuan Penelitian..................................................................................

14

D. Kerangka Teoritis dan Konseptual .......................................................

15

E. Kegunaan Penelitian.............................................................................

20

F. Sistematika Penulisan...........................................................................

21

II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Efektivitas Hukum .......................................

23

B. Sejarah Bantuan Hukum di Indonesia ..................................................

32

C. Bantuan Hukum....................................................................................

35

D. Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas
Lampung...............................................................................................

40

III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Masalah .............................................................................

45

B. Tipe Penelitian......................................................................................

46

C. Sumber Data dan Jenis Data.................................................................

46

D. Penentuan Narasumber.........................................................................

47

E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................

48

F. Metode Pengolahan Data .....................................................................

48

G. Analisis Data ........................................................................................

49

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Narasumber ...................................................................

51

B. Gambaran Umum Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas
Hukum Universitas Lampung .............................................................

54

C. Efektivitas Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum
Universitas Lampung dalam Memberikan Bantuan Hukum Perkara
Pidana ..................................................................................................

57

D. Faktor Penghambat Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas
Hukum Universitas Lampung dalam Pelaksanaan Pemberian Bantuan
Hukum Perkara Pidana .......................................................................

68

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Simpulan .............................................................................................

81

B. Saran....................................................................................................

83

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

84

LAMPIRAN

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bantuan hukum merupakan instrumen penting dalam Sistem Peradilan Pidana
karena merupakan bagian dari perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) bagi
setiap individu, termasuk hak atas bantuan hukum. Hak atas bantuan hukum
merupakan salah satu hak yang terpenting yang dimiliki oleh setiap warga negara.
Karena dalam setiap proses hukum, khususnya hukum pidana, pada umumnya
setiap orang yang di tetapkan sebagai tertuduh dalam suatu perkara pidana,
tidaklah mungkin dapat melakukan pembelaan sendiri dalam suatu proses hukum
dan dalam pemeriksaan hukum terhadapnya. Dengan demikian tidaklah mungkin
seorang tersangka dalam suatu tindak pidana melakukan pembelaan terhadap
dirinya sendiri dalam suatu proses hukum pemeriksaan dirinya sedangkan dia
adalah seorang tersangka dalam suatu tindak pidana yang dituduhkan kepadanya
tersebut. Oleh karena itu tersangka/terdakwa berhak memperoleh bantuan hukum.

Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum,
bantuan hukum merupakan sebuah jasa hukum yang diberikan oleh pemberi
bantuan hukum secara cuma-cuma kepada penerima bantuan hukum yang
menghadapi masalah hukum. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, bantuan
hukum pada pokoknya memiliki arti bantuan hukum yang diberikan oleh para ahli

2

bagi warga masyarakat yang memerlukan untuk mewujudkan hak-haknya serta
juga mendapatkan perlindungan hukum yang wajar.1 Penyelenggaraan pemberian
bantuan hukum yang diberikan kepada penerima bantuan hukum merupakan
upaya untuk mewujudkan hak-haknya dan sekaligus sebagai implementasi negara
hukum yang mengakui dan melindungi serta menjamin hak asasi warga negara
akan kebutuhan akses terhadap keadilan (access to justice) dan kesamaan di
hadapan hukum (equality before the law).

Bantuan hukum pula merupakan pelayanan hukum (legal service) yang bertujuan
untuk memberikan perlindungan hukum dan pembelaan terhadap hak-hak asasi
tersangka/terdakwa sejak ia ditahan sampai diperolehnya putusan pengadilan yang
tetap.

Yang dibela

dan

diberi

perlindungan

hukum

bukan

kesalahan

tersangka/terdakwa melainkan hak asasi tersangka/terdakwa agar terhindar dari
perlakuan dan tindakan tidak terpuji atau tindakan sewenang-wenang dari aparat
penegak hukum.2
Bantuan hukum juga merupakan jasa yang diberikan oleh pemberi bantuan
hukum. Pemberi bantuan hukum adalah lembaga bantuan hukum atau organisasi
kemasyarakatan yang memberi layanan bantuan hukum berdasarkan UndangUndang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Dimana pemberi
bantuan hukum dapat melakukan pendampingan bantuan hukum secara formil
maupun materil.

1

IGN. Ridwan Widyadharma, Profesional Hukum dalam Pemberian Bantuan Hukum, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2010, hlm. 26.
2
H.M.A. Kuffal, Penerapan KUHAP Dalam Praktek Hukum, Malang: UMM Press, 2004, hlm.
158.

3

Bantuan hukum juga dianggap sebagai suatu media yang dapat digunakan oleh
semua orang dalam rangka menuntut haknya atas adanya perlakuan yang tidak
sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku. Hal ini didasari oleh arti pentingnya
perlindungan hukum bagi setiap insan manusia sebagai subyek hukum guna
menjamin adanya penegakan hukum.

Bantuan hukum dan negara mempunyai hubungan yang erat, apabila bantuan
hukum dipahami sebagai hak maka dipihak lain negara mempunyai kewajiban
untuk pemenuhan hak tersebut. 3 Pasal 14 Kovenan Hak Sipil Dan Politik
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjelaskan bahwa setiap orang berhak atas
jaminan bantuan hukum jika kepentingan keadilan menghendaki demikian. Untuk
pemenuhan hak tersebut, menurut pertimbangan Kovenan PBB tadi mewajibkan
negara untuk memajukan penghormatan universal dan ketaatan terhadap HAM
dan kebebasan. Kewajiban tersebut antara lain berupa kewajiban untuk
menghormati (to respect), kewajiban untuk memenuhi (to fulfill), dan kewajiban
untuk melindungi (to protect). Kewajiban tersebut termasuk kewajiban untuk
melindungi, memenuhi dan menghormati hak atas bantuan hukum. Sehingga
pemegang kewajiiban utama dalam pemenuhannya adalah negara.4
Jaminan terhadap hak dan kewajiban ini ditegaskan dan dijadikan landasan bagi
pembentukan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.
Tujuan utama dari pembentukan Undang-Undang Bantuan Hukum adalah untuk

3

Rizanuary Fauzi, Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat , 7 Agustus 2014,
http://rizakenahackblog.blogspot.com/2010_11_01_archive.html, (jam 20.00 WIB).
4
Saiful Arif, Hak Atas Keadilan : Memimpikan Peradilan Yang Cepat, Sederhana dan Biaya, 10
Agustus 2014, http://catatan27hukum.blogspot.com/2012/04/hak-atas-keadilan-memimpikanperadilan.html, (jam 19.00 WIB).

4

meningkatkan peran dan tanggung jawab negara terhadap penyelenggaraan
bantuan hukum masyarakat yang membutuhkan. 5 Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum pada umumnya mengatur penyelenggaraan
pemberian bantuan hukum melalui pemberi bantuan hukum (organisasi bantuan
hukum) salah satunya yaitu Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas
Hukum Universitas Lampung.
Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung
adalah salah satu pihak yang merupakan bagian dari proses pemberi bantuan
hukum/jasa hukum. Dimana Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas
Hukum Universitas Lampung ini berkewajiban untuk memberikan bantuan hukum
kepada orang yang tidak mampu atau buta hukum, baik secara litigasi maupun
non-litigasi. Karena setiap orang berhak mendapatkan peradilan yang adil dan
tidak memihak (fair and impartial court). Hak ini juga merupakan hak dasar
setiap manusia. Hak ini bersifat universal, berlaku di mana pun, kapan pun dan
pada siapa pun tanpa ada diskriminasi.6 Pemenuhan hak ini juga merupakan tugas
dan kewajiban negara, karena bantuan hukum juga merupakan kewajiban negara
dan setiap warga negara tanpa memandang suku, warna kulit, status sosial,
kepercayaan dan pandangan politik berhak mendapatkan akses terhadap keadilan.
Indonesia sebagai negara hukum menjamin kesetaraan bagi warga negaranya di
hadapan hukum dalam dasar negara dan konstitusi. Pemberian bantuan hukum

5

Chrisbiantoro, M Nur Sholikin Satrio Wirataru, Bantuan Hukum Masih Sulit Diakses, Jakarta:
Kontras dan PSHK, 2014, hlm. 1.
6
YLBHI dan PSHK, “Panduan Bantuan Hukum di Indonesia” Edisi 2006, Jakarta :YLBHI dan
PSHK, 2006, hlm. 47.

5

dipandang sebagai suatu tanggung jawab sosial dalam rangka penegakan hukum
kepada siapapun tanpa pandang bulu.

Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung ini
adalah salah satu organisasi bantuan hukum yang telah di verifikasi/akreditasi
oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Di
provinsi

Lampung

sudah

ada

7

organisasi

bantuan

hukum

yang telah terakreditasi C, seperti yang terlihat dalam Tabel 1.

Tabel 1 : Daftar Organisasi Bantuan Hukum Provinsi Lampung yang lulus
verifikasi/akreditasi Bantuan Hukum

No

Nama Lembaga

Alamat

Akreditasi

1

LEMBAGA
ADVOKASI
PEREMPUAN
DAMAR

Jl. MH. Thamrin No. 14 Gotong
Royong Tanjung Karang Pusat,
Bandar Lampung 35119 Email :
damar_perempuan@yahoo.com

C

2

YLBHI LBH
BANDAR
LAMPUNG

Jl. MH. Thamrin No. 63 Gotong
Royong Tanjung Karang Pusat,
Bandar Lampung 35119 Email :
ylbhi.lbh.bandar.lampung@gmail.com

C

3

PERHIMPUNAN
BANTUAN
HUKUM DAN
HAM
INDONESIA
(PBHI)
WILAYAH
LAMPUNG

Jl. Letnan Jendral Soeprapto
No.43/47, Bandar Lampung 35116
Email : pbhi.lampung@gmail.com

C

4

LEMBAGA
KONSULTASI
DAN BANTUAN
HUKUM SPSI
LAMPUNG

Jl. Hasanuddin No. 10 Teluk Betung
Bandar Lampung Email :
Ikbhspsilampung@ymail.com

C

6

5

LEMBAGA
KONSULTASI
DAN BANTUAN
HUKUM (LKBH)
FIAT YUSTISIA

Jl. Jeruk Gang Rambai No. 99
Kel. Kelapa Tujuh Kotabumi
Lampung 34513

C

6

Lembaga Bantuan
Kesehatan Negara
(LKBN)

Jl. Dr.Harun II No. 02/04 Lingkungan
II Rt. 02 Kel. Kotabaru , Kec. Tanjung
Karang Timur Bandar Lampung

C

BANTUAN
HUKUM
FAKULTAS
Jl. Sumantri Brojonegoro No.1
HUKUM
Gedung A Fakultas Hukum
7
UNIVERSITAS
Universitas Lampung. Email :
LAMPUNG
rinamrul@gmail.com
(BKBH FH
UNILA)
Sumber: Hasil Verifikasi/Akreditasi Pelaksanaan Pemberi Bantuan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan
sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor
02.HN.03.03 Tahun 2013.

C

Hukum
Hukum,
M.HN-

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa Bidang Konsultasi dan
Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung merupakan salah satu
organisasi bantuan hukum yang lulus verifikasi/akreditasi di Provinsi Lampung.
Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung
merupakan salah satu dari 310 organisasi bantuan hukum di seluruh Provinsi dan
7 organisasi bantuan hukum di Provinsi Lampung. Organisasi bantuan hukum
yang lulus ini dibagi menjadi 3 kategori yaitu kategori A, B dan C sesuai dengan
yang ada pada Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Verifikasi dan Akreditasi dan Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum
Fakultas Hukum Universitas Lampung adalah organisasi bantuan hukum yang
terakreditasi C.

7

Menurut panitia verifikasi/akreditasi organisasi bantuan hukum Badan Pembinaan
Hukum Nasional, penilaian organisasi bantuan hukum yang lulus akreditasi
dengan kategori A,B dan C harus memenuhi kritera-kriteria yang dijelaskan
dibawah ini:
Katagori A memiliki:
1. Jumlah kasus yang ditangani paling sedikit 1 (satu) tahun sebanyak 60
(enampuluh) kasus;
2. Jumlah program bantuan hukum nonlitigasi paling sedikit 7 (tujuh) program;
3. Jumlah advokat paling sedikit 10 (sepuluh) orang dan paralegal yang dimiliki
paling sedikit 10 (sepuluh) orang;
4. Pendidikan formal dan nonformal yang dimiliki advokat paling rendah strata I
dan paralegal yang telah mengikuti pelatihan paralegal;
5. Jangkauan penanganan kasus atau lingkup wilayah provinsi dan
kabupaten/kota;
6. Status kepemilikan dan sarana prasarana kantor;
7. Kepengurusan lembaga lengkap;
8. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;
9. Laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi;
10. Nomor Pokok Wajib Pajak Lembaga/organisasi bantuan hukum; dan
11. jaringan yang dimiliki Lembaga/organisasi bantuan hukum.
Katagori B memiliki:
1. Jumlah kasus yang ditangani paling sedikit 1 (satu) tahun sebanyak 30 (tiga
puluh) kasus;
2. Jumlah program bantuan hukum nonlitigasi paling sedikit 5 (lima) program;
3. Jumlah advokat paling sedikit 5 (lima) orang dan paralegal yang dimiliki
paling sedikit 5 (lima) orang;
4. Pendidikan formal dan nonformal yang dimiliki advokat paling rendah strata I
dan paralegal yang telah mengikuti pelatihan paralegal;
5. Jangkauan penanganan kasus atau lingkup wilayah provinsi dan
kabupaten/kota;
6. Status kepemilikan dan sarana prasarana kantor;
7. Kepengurusan lembaga lengkap;
8. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;
9. Laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi;
10. Nomor Pokok Wajib Pajak Lembaga/organisasi bantuan hukum; dan
11. Jaringan yang dimiliki Lembaga/organisasi bantuan hukum.
Katagori C memiliki:
1. Jumlah kasus yang ditangani paling sedikit 1 (satu) tahun sebanyak 10
(sepuluh) kasus;
2. Jumlah program bantuan hukum nonlitigasi paling sedikit 3 (tiga) program;
3. Jumlah advokat paling sedikit 1 (satu) orang dan paralegal yang dimiliki
paling sedikit 3 (tiga) orang;

8

4.

Pendidikan formal dan nonformal yang dimiliki advokat paling rendah strata I
dan paralegal yang telah mengikuti pelatihan paralegal;
5. Jangkauan penanganan kasus atau lingkup wilayah provinsi dan
kabupaten/kota;
6. Status kepemilikan dan sarana prasarana kantor;
7. Kepengurusan lembaga lengkap;
8. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;
9. Laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi;
10. Nomor Pokok Wajib Pajak Lembaga/organisasi bantuan hukum; dan
11. Jaringan yang dimiliki Lembaga/organisasi bantuan hukum.

Selain itu, apabila kita melihat ruang lingkup pemberian bantuan hukum, UndangUndang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum telah memberikan acuan
tersendiri dalam proses pemberian bantuan hukum dari pemberi bantuan hukum
kepada penerima bantuan hukum. Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Bantuan
Hukum dijelaskan bahwa bantuan hukum diberikan kepada penerima bantuan
hukum yang menghadapi masalah hukum. Area bantuan hukum dalam Pasal 4 ini
dapat diberikan meliputi kasus-kasus pidana, perdata, dan tata usaha negara.
Aktivitas bantuan hukum yang diberikan bisa dalam bentuk litigasi dan non
litigasi.7

Pemberian
suatu

bantuan

kewajiban

hukum

negara

dalam

yang dalam

proses
taraf

perkara

pidana

pemeriksaan

adalah

pendahuluan

diwujudkan
dengan menentukan bahwa untuk keperluan menyiapkan pembelaan tersangk
a
terutama sejak saat dilakukan penangkapan atau penahanan, berhak untuk
menunjuk dan menghubungi serta meminta bantuan penasihat hukum. Bantuan
7

Forum Akses Keadilan untuk Semua (FOKUS), Bantuan Hukum Untuk Semua, Jakarta: Open
Society Justice Initiative, 2012, hlm. 7.

9

hukum

itu

mendapatkan

bersifat

pengukuhan

menegakkan

membela

tentang

masyarakat.

Untuk

jalan yang dapat ditempuh dalam

haknya,

seorang

tersangka

atau terdakwa diberi kesempatan untuk mengadakan hubungan dengan orang
yang

dapat

memberikan

bantuan

hukum

sejak

ia

ditangkap

atau ditahan pada semua tingkat pemeriksaan.

Namun, dalam kenyataannya banyak pengalaman yang mengakibatkan seorang
tersangka atau terdakwa menerima suatu putusan pengadilan, dinilaikan tidak
sesuai

dengan

keadilan. Hal tersebut sering

terjadi hanya

rasa
disebabkan

ia tidak mampu

mendapatkan (“membayar”) penasihat hukum yang dapat memberikan bantuan
hukum terhadap keadilan yang diperjuangkan atau tidak memiliki kecakapan
dalam
membela suatu perkara. Meskipun ia mempunyai fakta dan bukti yang dapat
dipergunakan

untuk

meringankan atau menunjukkan kebenarannya dalam

perkara itu, padahal bantuan hukum merupakan hak orang miskin yang dapat
diperoleh tanpa bayar (probono publico).8 Frans Hendra Winarta mengemukakan,
bahwa seringkali tersangka yang miskin karena tidak tahu hak-haknya sebagai
tersangka atau terdakwa disiksa, diperlakukan tidak adil atau dihambat haknya
untuk didampingi advokat.9

8

Yudha Pandu, Klien & Penasehat Hukum Dalam Perspektf Masa Kini, Jakarta: Indonesia Legal
Center Publishing, 2001, hlm. 87.
9
Frans Hendra Winarta, Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas Kasihan, Jakarta:
Elex Media Komputindo, 2000, hlm. 97.

10

Oleh karena itu peranan organisasi bantuan hukum khususnya Bidang Konsultasi
dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Hukum dalam memberikan
bantuan hukum secara cuma-cuma dalam proses perkara pidana bagi orang
yang tidak mampu/golongan lemah adalah sangat penting. Seorang pemberi
bantuan hukum dalam menjalankan profesinya harus selalu berdasarkan
pada suatu kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan guna mewujudkan suatu
pemerataan dalam bidang hukum yaitu kesamaan kedudukan dan kesempatan
untuk memperoleh suatu keadilan. Hal tersebut secara tegas dinyatakan dalam
Undang-Undang Dasar tahun 1945 Pasal 27 Ayat (1), yang berbunyi:
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya”.

Sementara itu fakir miskin merupakan tanggung jawab negara yang diatur dalam
Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945, yang berbunyi :
“Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara”.
Peranan organisasi bantuan hukum dalam memberikan bantuan hukum secara
cuma-cuma terhadap orang yang tidak mampu dalam proses perkara pidana
dinyatakan dalam

KUHAP,

dimana di dalamnya

dijelaskan bagi mereka

yang tidak mampu, yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri maka
pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses
peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka, hal tersebut terdapat di
dalam Pasal 56 Ayat (2) yang menyatakan :
“Setiap

penasihat

hukum

yang

ditunjuk

untuk

bertindak sebagaimana

dimaksud dalam Ayat (1), memberikan bantuannya dengan cuma-cuma”.

11

Pemberian bantuan hukum oleh organisasi bantuan hukum memiliki peranan
yang sangat besar yaitu untuk mendampingi kliennya sehingga dia tidak akan
diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh aparat, demikian juga untuk
membela dalam hal materinya yang mana di sini diharapkan dapat tercapainya
keputusan yang mendekati rasa keadilan dari pengadilan.

Dengan adanya bantuan hukum secara cuma-cuma/gratis maka orang yang tidak
mampu yang dalam hal ini dimaksudkan pada tingkat perekonomian, yang
terlibat dalam proses perkara pidana akan mendapat keringanan untuk
memperoleh penasihat hukum sehingga hak-haknya dapat terlindungi dan proses
pemeriksaan perkara pidana tersebut dapat berlangsung sebagaimana mestinya.

Namun, terkait konteks penyelenggaraan pendanaan untuk organisasi bantuan
hukum, Undang-Undang tentang Bantuan Hukum menyatakan penyelenggaraan
bantuan hukum dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). Alokasi dana APBN untuk penyelenggaraan bantuan hukum adalah
wujud kewajiban pemerintah dan disalurkan melalui anggaran Kementerian
Hukum dan HAM. Sumber pendanaan bantuan hukum lain dapat berupa hibah
atau sumbangan serta sumber pendanaan lain yang sah dan tidak mengikat.
Selanjutnya pengaturan lebih lanjut mengenai tata cara penyaluran dana bantuan
hukum diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013, anggaran bantuan hukum
diberikan untuk litigasi dan non-litigasi, besaran anggaran bantuan hukum di
tentukan oleh Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai standar biaya. Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi

12

Manusia Republik Indonesia biaya kegiatan bantuan hukum litigasi untuk pemberi
bantuan hukum dalam satu perkara pidana, perdata dan tata usaha negara, hingga
perkara itu mempunyai kekuatan hukum mengikat ditetapkan sebesar Rp.
5.000.000 (lima juta rupiah). Sedangkan biaya kegiatan bantuan hukum nonlitigasi ditetapkan seperti terlihat dalam Tabel 2.
Tabel 2: Rincian Besaran Biaya Kegiatan Bantuan Hukum Non-Litigasi

Rincian Biaya Kegiatan Bantuan Hukum Non-Litigasi
No

Kegiatan

Biaya (Rp)

1

Penyuluhan hukum

3.740.000

2

Konsultasi hukum

700.0000

3

Investigasi perkara

1.450.000

4

Penelitian hukum

2.500.000

5

Mediasi

500.000

6

Negoisasi

500.000

7

Pemberdayaan masyarakat

2.000.000

8

Pendampingan di luar pengadilan

500.000

9

Drafting dokumen hukum

500.000

Sumber: Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor M.HH-03.HN.03.03 Tahun 2013 tentang Besaran Biaya Bantuan Hukum
Litigasi dan Non litigasi.

Berdasarkan data pada Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa rincian biaya
kegiatan bantuan hukum non-litigasi tersebut terdiri dari 9 (sembilan) kegiatan
bantuan hukum, di dalam kegiatan bantuan hukum non-litigasi ada perbedaan

13

besaran biaya, untuk biaya non-litigasi yang paling besar yaitu ada pada kegiatan
penyuluhan hukum sebesar Rp. 3.740.000.

Penyaluran dana bantuan hukum litigasi dilakukan setelah pemberi bantuan
hukum menyelesaikan perkara pada setiap tahapan proses beracara dan setelah
perkara selesai, pemberi bantuan hukum menyampaikan laporan yang disertai
dengan bukti sudah terselesaikannya suatu perkara. Sedangkan, penyaluran dana
bantuan hukum non-litigasi dilakukan setelah pemberi bantuan hukum
menyelesaikan paling sedikit 1 (satu) kegiatan dalam paket kegiatan non-litigasi
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 28 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 42
Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan
Peyaluran Dana Bantuan Hukum dan menyampaikan laporan disertai dengan
bukti pendukung.

Namun, pada realitanya Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum
Universitas Lampung dalam menjalankan pelaksanaan pemberian bantuan hukum
mengalami beberapa hambatan seperti halnya masalah dana yang terkadang dana
yang diberikan oleh negara tidak sesuai dengan dana yang telah ditalangi, lalu
hambatan lainnya sering terjadinya penolakan yang dilakukan oleh hakim
terhadap pemberi bantuan hukum yang berasal dari organisasi bantuan hukum
serta hambatan-hambatan lain yang dapat mengganggu pelaksanaan pemberi
bantuan hukum yang diberikan oleh Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum
Fakultas Hukum Universitas Lampung kepada masyarakat, khususnya masyarakat
yang tidak mampu.

14

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas
skripsi yang berjudul “Efektivitas Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum
Fakultas Hukum Universitas Lampung dalam Memberikan Bantuan Hukum
Perkara Pidana”.

B. Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
a. Bagaimanakah efektivitas Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum
Fakultas Hukum Universitas Lampung dalam memberikan bantuan hukum
perkara pidana?
b. Faktor penghambat apa saja yang dihadapi oleh Bidang Konsultasi dan
Baantuan

Hukum

Fakultas

Hukum

Universitas

Lampung

dalam

melaksanaan pemberian bantuan hukum kepada penerima bantuan hukum?
2. Ruang Lingkup
Berdasarkan dengan permasalahan di atas maka ruang lingkup penelitian
penulis ini adalah kajian ilmu hukum pidana, yang membahas Efektivitas
Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung
dalam memberikan bantuan hukum perkara pidana. Sedangkan ruang lingkup
penelitian akan dilakukan pada wilayah hukum Pengadilan Tinggi Tanjung
Karang. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2014.
C. Tujuan Penelitian

15

Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan Penulis dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui efektivitas Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas
Hukum Universitas Lampung selaku pemberi bantuan hukum dalam
memberikan bantuan hukum kepada penerima bantuan hukum.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat apa saja yang dihadapi oleh
Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung
dalam melaksanakan pemberian bantuan hukum sehingga para advokat,
paralegal, akademisi dan mahasiswa fakultas hukum yang tergabung dalam
Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung
ini dapat mengantisipasi hambatan-hambatan yang akan timbul dalam
memberikan bantuan hukum.

D. Kerangka Teoritis dan Konseptual

1. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang merupakan abstraksi dan hasil
pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengadakan
identifikasi terhadap dimensi-dimensi sosial yang dianggap relevan oleh
peneliti.10
Berbicara tentang Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum sebagai organisasi
bantuan hukum pada hakekatnya sebagai suatu organisasi tentu untuk mencapai
sebuah tujuan secara kontinuitas seperti dikatakan Stephen P. Robbins bahwa
10

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 2010, hlm.125 .

16

organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang
relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan, 11 dan untuk itu Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum sebagai sebuah
organisasi dalam hal mempertahankan fungsi dan tujuan Bidang Konsultasi dan
Bantuan Hukum sebagai organisasi bantuan hukum harus mempunyai suatu
efektivitas dalam prosesnya agar kedepannya dapat menjadi organisasi bantuan
hukum yang berorientasi lebih baik untuk tujuan Bidang Konsultasi dan Bantuan
Hukum itu sendiri. Dalam mencapai efektivitas suatu organisasi pun dipengaruhi
oleh berbagai faktor-faktor yang berbeda-beda tergantung pada sifat dan bidang
kegiatan atau usaha suatu organisasi.
Setiap organisasi mempunyai kerangka acuan yang berbeda, hal ini dipertegas lagi
oleh pendapat Hall dikemukakan bahwa dalam menilai efektivitas suatu
organisasi terdapat sejumlah model pendekatan yang dapat digunakan,
diantaranya pendekatan pencapaian tujuan (The Goal Attainment Approach) dan
pendekatan sistem (The System Approach). Suatu pendekatan di dalam arti
bagaimana pendekatan atau teori terhadap pencapaian suatu tujuan. Perspektif
efektivitas menekankan tentang peran sentral dari pencapaian tujuan suatu
organisasi.
Banyak rangkaian kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
organisasi seperti apa yang dikemukakan diatas, tetapi disini akan dituliskan
empat saja faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas, yakni Karakteristik
11

Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi, Terjemahan Benyamin Molan, Jakarta: Salemba
Empat, 2008, hlm. 4.

17

organisasi, Karakteristik lingkungan, Karakteristik pekerja serta Kebijakan dan
praktek manajemen. 12 Adapun pengaruh 4 faktor tersebut terhadap efektivitas
organisasi sebagai berikut:
1. Karakteristik organisasi, terdiri dari struktur dan teknologi organisasi. Struktur
adalah hubungan yang relatif tetap sifatnya seperti dijumpai dalam organisasi.
2. Karakteristik lingkungan mencakup dua aspek. Pertama adalah lingkungan
ekstern, yaitu semua kekuatan yang timbul di luar batas-batas organisasi dan
mempengaruhi keputusan serta tindakan di dalam organisasi. Kedua adalah
Lingkungan intern. Lingkungan ini pada umumnya dikenal sebagai iklim
organisasi, meliputi macam-macam atribut lingkungan kerja.
3. Karakteristik pekerja, perhatian harus diberikan kepada peranan perbedaan
individual antara para pekerja dalam hubungannya dengan efektivitas. Pekerja
yang berlainan mempunyai pandangan, tujuan, kebutuhan dan kemampuan
yang berbeda.
4. Kebijakan dan praktek manajemen, di sini kita akan memperhatikan betapa
variasi gaya, kebijakan dan praktek kepemimpinan dapat memperhatikan atau
merintangi pencapaian tujuan.

Berdasarkan keempat faktor karakteristik yang mempengaruhi efektivitas
organisasi yang dinyatakan oleh Steers tersebut dapat dijelaskan secara ringkas
bahwa: 1) struktur yang dibangun dan teknologi yang digunakan dalam organisasi
akan sangat berpengaruh terhadap proses dan pencapaian tujuan, 2) organisasi
sebagai organisasi yang terbuka, kelangsungan hidupnya akan sangat tergantung
12

Richard M. Steers, Efektivitas Organisasi, Terjemahan: Magdalena Jamin, Jakarta: Erlangga,
1985, hlm. 209.

18

kepada lingkungan sekitarnya baik yang berada di dalam organisasi maupun
diluar organisasi, 3) bahwa manusia sebagai unsur penting dari organisasi
memiliki kemampuan, pandangan motivasi dan budaya yang berbeda, dan 4)
kebijakan dan praktek manajemen yang ditetapkan oleh pimpinan dalam mengatur
dan mengendalikan organisasi sangat berpengaruh bagi organisasi maupun bagi
pencapaian tujuan.

Oleh sebab itu karakteristik suatu organisasi dapat efektif dalam mencapai
tujuannya harus memenuhi hal-hal diatas tersebut, dan Bidang Konsultasi dan
Bantuan Hukum sebagai Organisasi Bantuan Hukum dalam mencapai
keefektivitasan sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang hukum tidak lepas
dari teori efektivfitas diatas.

Bekerjanya Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum sebagai Organisasi Bantuan
Hukum dalam memberikan bantuan hukum juga tentunya akan menghadapi
berbagai hambatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Soerjono Soekanto bahwa
terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi penegakan hukum yaitu: (1) Faktor
hukumnya sendiri, hukum yang dibahas ini akan dibatasi pada undang-undangnya
saja; (2) Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun
menerapkan hukum; (3) Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan
hukum; (4) Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku
atau diterapkan; (5) Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa
yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.13

13

Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakkan Hukum, cetakan ke-11,
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012, hlm. 8.

19

2. Konseptual
Kerangka konseptual adalah penggambaran antara konsep-konsep khusus yang
merupakan kumpulan dalam arti yang berkaitan, dengan istilah yang akan diteliti
dan/atau diuraikan dalam karya ilmiah,14 agar tidak terjadi kesalahpahaman pada
pokok permasalahan, maka dibawah ini penulis memberikan beberapa konsep
yang dapat dijadikan pegangan dalam memahami tulisan ini. Berdasarkan judul
akan diuraikan berbagai istilah sebagai berikut :

a. Efektivitas
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh
target dapat dicapai.15

b. Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum
Bidang Konsultasi dan Bantuan Hukum adalah sebuah wadah atau organisasi
bantuan hukum yang memberikan jasa atau pelayanan bantuan hukum kepada
penerima bantuan hukum.

c. Pemberi Bantuan Hukum
Pemberi Bantuan Hukum adalah lembaga bantuan hukum atau organisasi
kemasyarakatan yang memberi layanan bantuan hukum berdasarkan UndangUndang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.

14

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2011, hlm. 96.
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung: CV. Mandar Maju,
2009, hlm. 59.

15

20

d. Bantuan Hukum
Bantuan Hukum dapat diartikan sebagai upaya untuk membantu golongan yang
tidak mampu dalam bidang hukum.16
e. Tindak Pidana
Perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan mana disertai
ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa yang
melanggar larangan tersebut.17

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penulisan ini dapat dilihat dari dua aspek, yaitu :
1. Kegunaan Teoritis
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi Penulis
dan diharapkan dapat membantu mengetahui bagaimana efektivitas Bidang
Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung dalam
memberikan bantuan hukum kepada penerima bantuan hukum serta mengetahui
faktor-faktor penghambat apa saja yang dihadapi dalam melaksanaan pemberian
bantuan hukum kepada penerima bantuan hukum.
2. Kegunaan Praktis
Sebagai sarana memperluas wawasan bagi penulis sekaligus informasi bagi para
pembaca, serta sumbangan pemikiran dalam proses pengetahuan hukum.

16

17

Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum di Indonesia, Jakarta: LP3ES, 1988, hlm. 95.
Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta: Rineka Cipta, 1993, hlm. 54.

21

F. Sistematika Penulisan

Sistematika suatu penulisan skripsi bertujuan untuk memberikan suatu gambaran
yang jelas mengenai pembahasan skripsi yang dapat dilihat dari hubungan antara
satu bagian dengan bagian lain dari seluruh isi tulisan dari sebuah skripsi dan
untuk mengetahui serta untuk lebih memudahkan memahami materi yang ada
dalam skripsi ini, maka penulisan meyajikan sistematika penulisan skripsi ini
sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pendahuluan yang memuat tentang latar belakang
penulisan, perumusan permasalahan dan ruang lingkup, tujuan dan kegunaan
penulisan, serta sistematika penulisan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini merupakan pemahaman ke dalam pengertian umum serta pokok bahasan.
Dalam uraian bab ini lebih bersifat teoritis tentang efektivitas suatu organisasi
bantuan hukum dalam memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma terhadap
orang yang tidak mampu yang nantinya digunakan sebagai bahan studi
perbandingan antara teori yang berlaku dengan kenyataannya yang berlaku dalam
praktek.
III. METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam
penulisan skripsi ini yaitu menjelaskan tentang langkah-langkah yang digunakan
dalam penelitian yang memuat tentang pendekatan masalah, data dan sumber data,

22

penentuan populasi dan sampel, prosedur pengumpula

Dokumen yang terkait

PERAN DOSEN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG PADA BIDANG KONSULTASI dan BANTUAN HUKUM SEBAGAI PELAKSANA PEMBERI BANTUAN HUKUM DALAM PERKARA PIDANA

0 15 50

BANTUAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA

0 4 9

PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA TERHADAP PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA TERHADAP MASYARAKAT MISKIN PADA PERADILAN PIDANA.

0 2 11

PENDAHULUAN PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA TERHADAP MASYARAKAT MISKIN PADA PERADILAN PIDANA.

0 3 15

PENUTUP PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA TERHADAP MASYARAKAT MISKIN PADA PERADILAN PIDANA.

0 3 5

PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP RAKYAT MISKIN DAN BUTA HUKUM DI KOTAMADYA PADANG.

0 0 6

EFEKTIVITAS BIDANG KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM PERKARA PIDANA Oleh Annisa Dian Permata Herista, Nikmah Rosidah, Deni Achmad email: (nissapermatayahoo.co.id) Abstrak - EFEKTIVITAS BIDANG KO

0 1 17

PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM MAKASSAR DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA

0 0 93

KEDUDUKAN POS BANTUAN HUKUM (POSBAKUM) LBH SEJAHTERA DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA -

0 1 88

PERAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM KEPADA ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA (Studi Kasus di Lembaga Bantuan Hukum APIK Semarang) - Unissula Repository

1 2 14