07 September 2007

07 September 2007

  

  Ditulis oleh Vinsensius Sitepu pukul 11:18 Kali ini saya membicarakan mengenai sistem proyeksi 3D sebagai prinsip dasar bagaimana gambar-gambar 3D bisa terlihat pada monitor. sekaligus ini mempermudah anda mempelajari perangkat lunak komputer grafis 3D.

  Salah satu kesulitan dalam mempelajari perangkat lunak komputer grafis 3D terletak pada ketidakpahaman pengguna mengenai konsep- konsep dasar grafis 3D dan prinsip-prinsip dasar komputer grafis 3D. Alhasil dalam menghasilkan karya grafis 3D kebanyakan tidak terlalu optimum.

  Masalah juga ditemukan pada berbagai buku dan media-media teknologi informasi lainnya yang tidak secara total mengetengahkan pembahasan khusus mengenai prinsip dasar komputer grafis 3D. Sebuah buku yang bersifat tutorial misalnya, terlalu banyak membahas singkat dengan konsep tutorial, terlalu menukik langsung ke permasalahan. Di satu sisi ini baik karena sifatnya langsung praktik, tetapi tetap pemahaman dasar terhadap konsep dasar teknologinya sebagai alat bantu mendesak adanya. Dalam dunia komputer, perangkat lunak komputer grafis 3D termasuk dalam kategori 3D Rendering Programs. Program ini digunakan untuk menghasilkan citra grafis 3D. Hasilnya sangat realistik mendekati dunia nyata manusia dan kita dapat melihatnya dalam berbagai sudut atas, bawah, kanan, kiri, belakang, depan, berputar dan lain sebagainya. Program ini tidak hanya mampu menghasilkan citra diam, tetapi juga bisa membuat animasi 3D. Belakangan program-program semacam ini sangat populer, karena kemampuannya dalam meniru (simulasi alam) serta sebagai media seni (modelling). Program ini banyak digunakan dalam produksi film animasi. Contoh: CorelBryce,

  3D Studio Max, Maya, dan Blender. Kemampuan program 3D untuk bisa menghasilkan animasi disebut juga four dimensional program.

SISTEM PROYEKSI

  Anda pasti bertanya bagaimana kita bisa melihat objek secara tiga dimensi melalui monitor komputer? Nah, jawabannya adalah komputer melakukan proyeksi lewat informasi koordinat yang diterimanya. Proyeksi adalah teknik mengubah data-data koordinat 3D sebuah objek sehingga menjadi koordinat 2D pada monitor. Ada tiga konsep proyeksi, yaitu proyeksi paralel, proyeksi paralel kabinet dan isometrik,

  Proyeksi Paralel

  Proyeksi paralel adalah metode proyeksi yang menggunakan garis paralel dan oleh karena itu tidak mempunyai perspektif, merupakan suatu metode untuk membuat 2D terlihat seperti 3D (Wartmann, 2004). Di sini sumbu Z yang memberikan kesan kedalaman diabaikan. Jadi koordinat dua dimensi layar monitor yang dihasilkan adalah (Xs,Ys) di mana Xs dan Ys adalah koordinat tiga dimensi X dan Y dari objek.

  oyeksi Paralel Proyeksi Paralel Kabinet dan Isometrik

  Proyeksi Paralel Kabinet, adalah garis yang memperlihatkan kedalaman dipendekkan menjadi setengahnya dan digambar pada sudut 45 derajat . Sedangkan Proyeksi Isometrik, tinggi, lebar dan kedalaman ditampilkan 82 persen dari panjang sebenarnya dan objek diputar dahulu pada sumbu Y sebesar 45 derajat, kemudian diputar pada sumbu X sebesar 35 derajat. Oleh karena permukaan normal objek tidak lagi paralel terhadap bidang gambar, pinggiran-pinggiran gambar akan tampak lebih pendek pada setiap sumbu sebesar 18 persen.

  

Proyeksi Paralel Kabinet dan Isometrik

Proyeksi Perspektif

  Metode ini biasanya digunakan untuk menghasilkan efek kedalaman pada bidang dua dimensi dengan mengacu pada titik hilang (di mana semua garis yang menuju ke belakang gambar, jika diperpanjang akan menuju suatu titik). Seperti misalnya objek mobil di kejauhan akan tampak lebih kecil daripada ukuran sebenarnya.

  

Proyeksi Perspektif

  Secara geometris teknik ini memproyeksikan koordinat tiga dimensi objek ke koordinat dua dimensi layar monitor dengan cara menarik garis lurus dari objek ke mata kita (Nalwan, 1996).