Pengembangan Alat Bantu Baca Bagi Tunanetra Berbasis Jaringan Komputer

PBNGEMBANGAN ALAT BANTU BACA BAGI TUNANETRA
BERBASIS JARINGAN KOMPUTER
Syahrul; Chaerudin
Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia
Jln. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung 40132
Telepon (022) 2504 | 19, 250337 1, 250663 4, F ax (022) 25337 S 4
syahrul_syl@yahoo. com

ABSTRACT
This article describes a development of LAN-based reading

development

aidfor blinds. This

system is a

of the previous published research about Braille codes entitled "Braille

Cocle


Trainer". The current system uses personal computer with LAN configuration to help interface the
equipment of the Braille codes. The function of this system is to help the blinds to read or recognize
variotts alphabetical characters based on several of shafts by means of encoding to
form a
charqcter. The hardware consists of a personal computer, a microcontroller, ancl some solenoicls.
The Solenoids are designed for moving mechanical hrtrdware of Braille code. The mechanical
harclware of Braille code is designed based on'standard version of Braille. One of switches in
keyboard pressed by aru instructor ar a teacher through a computer makes q movement of several
shafts by means o.f the software with specific design. The instrument test resttlts show that the
system is capable to control solenoids.for overqll representation of Braille characters.
Keywords: blinds, solenoids, microcontroller, LAN (local area network).

ABSTRAK
Artikel ini menjelaskan penelitian pengembangan alat bantu baca bagi tunanetra berbasis
LAN. Sistem ini dikembangkan dari penelitian sebelumnya tentang Braille code dengan jtrclul
makalah "Braille Code Trainer" yang telah dipublikasikan. Sistem yang clibuat sekarang ini
menggunakan komputer dengan konfigurasi LAN untuk melakukan qntarmukq peralatan ke kodekode Braille. Fungsi sistem ini adalah membantu penyandang tunanetra untuk membaca atqu
mengenali karakter-karakter alfabetik berdasqrkan penggLtnaan beberapa poros untuk melakttkan
pencodean untuk membentuk karakter. Hardware yang clibangm terdiri dari kompttter,
mikrokontroler dan beberapa solenoida. Solenoida digunakan untuk menggerakkan mekanika dari

kocle-kode Braille di mana digunakan versi Braille standar. Salah satu tombol keyboarcl yang
ditekan oleh instruktur atau guru melaltti komprfter membuat suatu gerakan beberapa prro,
dengan menggunakan software yang didesain khnsus. Pengujian alat ini menttnjukkan bahwa
sistem telah mampu untuk mengendalikan solenoida-solenoido untuk semua representasi karakter-

karakter Braille.

Keywords: tunanetra, solenoida, mikrokontroler, LAN (local area network).

Pengembongon A/ot Bonlu

(Syohrul: Choerudln)

PENDAHULUAN
Pada umumnya fasilitas yang digunakan bagi tunanetra untuk dapat belajar membaca huruf
disebut Braille code. Penyandang cacat tunanetra selama ini belajar menggunakan alat banru baca

yang dikenal dengan narlira Braille trainer. Mengingat pentingnya tulisan Braille ini terhadap

penyandang cacat tunanetra, negara-negara berkembang menerapkan sistem pengajaran membaca

menggunakan tulisan Braille di sekolah-sekolah tunanetra.
Pembelajaran kode Braille saat ini yang digunakan penyandang cacat tunanetra yang
diterapkan di sekolah-sekolah khusus tunanetra menggunakan kertas yalg sebelumnya telah
dicetakkan pada kertas yang berisikan tonjolan-tonjolan yang timbul (entbosse). Setiap kali
penyandang cacat tunanetra akan belajar maka pengajar harus mencetakkan terlebih dahulu,
tentunya membutuhkan waktu dan liaya yang tidak sedikit. Karena itu, dibutuhkan suatu alat yang
dapat menekankan penggunaan waktu dan biaya untuk kepraktisan pembelajaran.

Tidak sedikit aplikasi-aplikasi untuk mernpermudah penyandang cacat tunanetra agar dapat
menrbaca dan menulis ataupun mengetik, seperti halnya keyboard Braille untuk komputer, printer
cetak tirnbul (embosse) tulisan Braille dan lain sebagainya. Namun jika setiap kali penyandang
cacat tunanetra akan membaca harus dicetakkan kertas yang berisikan bintik-bintik tirnbul yang

mengarah ke bacaan tertentu, tentunya akan mernbutuhkan biaya yang mahal khususnya untuk
sekolah-sekolah tunanetra. Dari latar belakang tersebut penulis melakukan rancang bangun alat
bantu baca elektronik untuk penyandang cacat tunanetra yang diantarmukakan dengan komputer
berbasis jaringan.

Pada penelitian ini dirancang dan direalisasikan suatu alat bantu baca untuk penyandang
cacat tunanetra (menggunakan kode Braille) dengan menerapkan kernampuan dari chip

rnikrokontroler AT89C51 yang dihubungkan rnelalui antarmuka port serial komputer dengan
konfigurasi sistem LAN (local orea network). Dengan alat bantu baca ini diharapkar-r dapat rnenjadi
alternatif belajar membaca/rnengenal huruf/kode Braille bagi tunanetra atau lebih memudahkan
pengguna khususnya penyandang cacat tunanetra aga;. lebih efektif dalarn proses beiajar
menggunakan kode-kode Braille dengan bantuan hardware komputer berbasis LAN.

METODE
Metode penelitan yang digunakan adaiah metode perancangan dan irnplementasi. Sistem
yang dikembangkan adalah Alat Bantu Bacq Tunanetra Berbasis Jaringan Kontpttter. Penelitian ini
merupakan pengembangan dari penelitian dari penulis sendiri yang sebelurnnya telah dimuat pada
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi-SIVATI 2009 ISSN; 1907-5022 dengan
judul Braille Code Trainer. Rancangan ini secara garis besar dikelompokkan dalarn dua bagian
besar, yaitu pertama perancangan diagram blok sistem dan yang kedua perancangan rnasing-rnasing
rangkaian sub-sistem untuk selanjutnya digabungkan rnenjadi rangkaian lengkap sesuai diagrarn
blok sistem. Teori-teori mengenai kode Braille, mikrokontroler ATB9C57, solenoide, dan driyer
ULN2B03 juga ikut dibahas.

Kode Braille
Kode Braille adalah sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan oleh penyanciang cacat
tunanetra. Sistem ini awalnya dirancangkan olei"r seorang perancis yang bernarna Louis Braille

yang buta sejak kecil. Ketika berusia 15 tahun, Brctille mengubah beutuk tulisan latin yang biasa

Jurno/leknlk Kompufer Vol. l9 No. I Februorl 20t t, 32 - 4g

--_

I
dikenal menjadi bentuk tulisan yang biasa digunakan tentara untuk memudalikan rnembaca dalam
gelap. Sisten'r ini dinamakan sistem Braille. Dengan tujuan untuk mendapatkan kemudahan dalam
membaca itulah lours Braille menciptakan forrnat tulisan yang disebut tulisan Braille. Namun
ketika rtu Broille tidak rnempunyai iruruf W, tetapi sekarang Braille sudah mempunyai huruf W.
Ada beberapa versi tulisan Braille yang dikembangkan oleh beberapa negara, diantaranya:
Standard Braille, American Modified Braille, ISOBB5g-1 Braille, Russian Braille, Greek Brailie,
Flebrew Braille, Arab Braille, Japanese Braille, Korean Braille, Chinese Braille, Braille ASCII, dan
Unicode.

Selain standar Brqille umumnya versi-versi

di atas memiliki perbedaan


dalam: (1)

membedakan antara huruf besar dan huruf kecil (dalam satu blok); (2) membedakan antara huruf
dan angka (dalam satu blok); (3) banyaknyajenis karakter yang dapat diterjemahkan ke dalam kode
Braille; (4) jumlah dot yang digunakan (untuk standar Braille menggunakan enam dot tetapi ada
versi lain yang ada menggunakan delapan dot). Untuk pembuatan alat ini penerjemahan dari tulisan
latin manjadi kode Broille yang penulis gunakan adalah verst Standard Braille seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Konversi huruf latin ke kode Braille.

Mikrokontroller AT89C5 I
Mikrokontroler AT89C5 i adalah merupakan mikrokontroler keluaran Atrnel dengan 4
Kbyte Flash PEROM (Programmable qnd Erasable Read Only Memory). Mikrokontroler ini
memiliki memori program dengan teknologi nonvolatile yang dapat diisi atau dihapus berkali-kali
\{ernori ini digunakan untuk menyimpan instruksi berstandar MCS-5 1 sehingga rnernungkink,,,r.
mikrokontroler ini untuk bekerja dalam mode operast single chip yang tidak memerlukan rnemori
ektemal untuk menyimpan kode sumber.

Deskripsi Pin AT89C5l


Mikrokontroler AT89C51 mempunyai 40 kaki,32 kaki di antaranya adalah kaki untuk
:-:rerluan pctrt paralrlel dua arah dikenal sebagai Port\, Portl, PortT dan Port3. Letak dari masing-..lro port diperllhatkan pada Gambar 2.

39

F

_1.C

P!:

arxo!
trxs)
ti:\iYf)
tlX-! {}
t-?t
{at}
dglr
a(r)


9Sr

Pf

p0.6 {A06}
P0 7 (nDt)

si

Pl r
P1.2

}

"3.
?a-a

P3.t i
?3.6


.! ,

xt^'^?
xYAl,l

6*0

Gambar 2. Konfigurasi Pin ATMEL AT89C5I.

Nama dan fungsi dari pin pada mikrokontroler AT89C51 sebagai berikut: (1) VCC (pin
40): Power supply; (2) GND (pin 20): Ground; (3) Port\ (pin 39 - 32). Port} dapat bertungsi
sebagai VO biasa, low order multiplex address/data ataupun menerima kode byte pada saat Flash
Programming; (4) Portl (pin 1 - 8). Portl berfitngsi sebagai VO biasa atau menerima low order
address bytes pada saat Flash Programming; (5) Port2 (pin 2l - 2S). PortZ betfungsi sebagai VO
biasa atau high order address; (6) Port 3 (pin 10 - 17). Sebagai VO biasa port 3 mempunyai sifat
yang sama dengan port 1 maupun p ort 2. Port 3 menyediakan beberapa fungsi khusus sebagaimana
diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel I
Fungsi-Fungsi Alternatif pada Port 3


P3.0
P3.1

P3.2
P3.3
P3.4
P3.s
P3.6
P3.7

RXD (porl input serial)
TXD @ort output seria[)
INT0 (interupsi eksternal 0)
INT1 (interupsi eksternal l)
T0 (input eksternal timer 0)
Tl (input eksternal timer l)
WR (sinyal write pada data memori eksternal)
RD (sinyal read pada data memori eksternal)


Driver ULN2803
Sirkuit terpadu ULN2803 merupakan sebuah driver yang digunakan untuk pengontrolan
solenoida. Sirkuit internal ditunjukkan dengan konfigurasi seperti pada Gambar 3. Driver
ULN2803 mampu beroperasi pada tegangan 4,5 V sampai 36 V. Keluaran sebuah driver ULN2803
mampu menggerakkan enam buah solenoida.

Gambar J. Sirkuit Driver Transistor Darlington ULN2803

40

Jurncl leknik Komputer Vol. l9 No. / Februori 201

l: 37 49

f
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini dibahas realisasi dan hasil pengujian sistem. Realisasi sistem dilakukan
dengan menggabungkan semua submodul hasil rancangan yang telah dibahas di atas. Pengujian
dilakukan berdasarkan prosedur yang sudah baku, misalnya dilakukan pengukuran atau uji-coba
terhadap modul-mudul yang terpisah (submodul). Baru setelah semua sub-modul sudah sesuai
dengan yang diharapkan maka dilakukanlah interkoneksi antara sub-rnodul lainnya yang pada
akhimya akan membentuk sistem yang lengkap.

Pengukuran/pengujian yang paling akhir memeriksa apakah modul dapat berfungsi dengan
baik. Selanjutnya memastikan tombol pada keyboard yang ditekan memberikan kode Braille yang
benar pada papan kode yang telah disediakan.

Rancangan Hardware Sistem
Diagram blok Rancangan Hardware Sistem yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 4.
Spesifikasi Teknis hardware dan software sistem yaitu: (1) solenoida sebagai aktuator; (2)
ULN2803 sebagai driver yang menggerakan solenoida; (3) pemrograman pada rrikrokontroler
AT89C51 menggunakan bahasa Assembler MC551 dikornpilasi menggunakan software pinnacle52 kemudian pengisian IC ATB9C51 menggunakan Easy Downloader; (4) pengantarmukaan
hardwctre dengan komputer melalui serial port; (5) program aplikasi untuk komputer dibangun
menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi Delphi 7
.

4l$i

Bur

yarg.{j44,kir.'Iul_r* h- PC (.-(Xie,nt.)

I&I.S*!P."{. rdertiria'

to
ol
I o c*-l*

l""l

Xe+ld$s+:

so-rid If;-;-l
c, o

l"ol

I

Gambar 4. Diagram blok rancangan sistem l.tardyvare.

Pengembongon A/ot' Bontu ,, (Syohru/: Choerudin)

41

Alat B(tntu Bctcct Tutcutetrct Berbasis Joringan Komputer Lokal yang dirancang terdiri dari
empat subsistem utama, yaitu sistem mekanik, mikrokontroler, solenoid-driver, dan serial port.
Desain mekanik merupakan salah satu faktor penting dalam merrbangun alat bantu baca tunanetra
berbasis jaringan. Di samping berfungsi untuk menyatukan keseluruhan subsistem dalam satu
kesatuan yang utuh, juga akan memberikan kesan estetis dan kenyamanan bagi pengguna alat bantu
baca tersebu

Sistem mekanik dari alat terdiri atas: fiber, shaft dan tombol. Fiber adalah papan yang
digunakan untuk penyanggga bawah dan penyangga atas bagi shaft yang terdapat pada masing-

masing lubang kode. Shaft digunakan untuk menaikkan ataupun menurunkan tombol ketika
solenoida bekerja, sedangkan tombol itu sendiri digunakan untuk menampilkan karakter dalam
kode Braille agar tunanetra dapat membaca karakter ASCII. Penyangga bawah digunakan untuk
mengunci solenoida, perangkat elektronik dan power suply sedangkan penyangga atas digunakan
sebagai pembatas tombol yang naik atau turun ketika solenoida bekerja. Semua sistem mekaniknya
seperti yang terlihat pada Gambar 5.

l2V

fnp1;1 1-6

t2V

1ppq15i

:

.--------r(a)
Ial

idl

Gambar 5. (a) Penyangga atas, (b) tombol, (c) shaft, (d) penyangga bawah dan (e) pegas.

Solenoida dan Driver
Untuk menggerakan solenoida digunakan driver ULN2B03. Driver inl diperlukan karena

ams yang keluar dari mikrokontroler kecil, sehingga perlu dikuatkan. Sirkuit ini rnenggunakan dua
buah driver yang masing-masing driver digunakan untuk menggerekkan enam buah solenoida.
Driver yang digunakan dalam pembuatan sistem alat bantu baca ini adalah ULN2B03. pada
Gambar 6 diperlihatkan suatu sirkuit antarmuka enam buah Solenoide dengan Driver ULN2803.
Tegangan masukan INI dan IN2 serta tegangan masukan IN3 dan IN4 masing-masing merupakan
pasangan untuk mengendalikan solenoida.

Pengujian selnua karakter yang dilakukan hasilnya sesuai dengan Gambar l, sebagai
contoh beberapa hasii pengukuran diberikan pada Tabel 3. Hasil pengujian tersebut menunjukkan
bahwa tegangan solenoida berbeda tiap karakter yang diuji. Apabila yang diuji berupa huruf, baik
huruf kapital maupun huruf kecil, maka tegangan yang ada pada solenoida yang bekerja akan lebih
besar dibandingkan dengan tegangan solenoida ketika yang diuji berupa angka, maupun tanda
baca. Jika yang diuji berupa angka, solenoida yang naik maupun turun akan lebih banyak yaitu
solenoida 3,4,5,6 pada blok identifier sedangkan pada blok karakter solenoida yang beterla
tergantung dari angka yang diuji. Jika yang diuji berupa huruf, solenoida yang bekerja pada blok

identifier hanya satu yaitu solenoida 3 untuk huruf kecil dan solenoida 6 untuk huruf besar
sedangkan pada blok karakter solenoida yang bekerja tergantung dari hurufyang diuji.

42

Jurnol leknik Komputer Vol. l9 No.

I

Februorl

20/ /; JZ - 4g

il)

,
il

,il
a
B}

gET

IE:

@1,.

!l:

,
I

oot+

IFi

!8

m*

m

EI

--i1*#

ll,

-tr- f]
ll

Eii i:*tr --ii----t
rN? 6ft;
m
*t3
lrc"g

a

dttl,

s?

@tl

m #r:
sl
ur &u
c*1{ -T.B:
Otlt:

l

Qg:l

oql;
oul.

I'l

I

l

l

,ll

'o]

I

l
l
l

Gambar 6. Sirkuit antarmuka driver

-

ll,

solenoide

Rancangan Software
Software alat bantu baca tunanetra dibuat menggunakan Delphi 7, dengan tampilan seperti
Gambar (7 - . Untuk antarmuka software dengan alat maka digunakan program Delphi yang aturan
penulisannya didasari dengan aturan penulisan program Pescal.

rarilic'fr;:rrslatirrr:

B
AItr

i re.tr:u Lr

ICadrd

ll";

ill

-i-,

(r

?LtrB r:rr: a 3c: i,;, ri-

H.la*tuJii

-

4i

1'E-

J:' i!,$'

i - ?tidl

r

F:r*fi-t

Nama : H*ru

t?,

l:l
$i
'ri
Ri

ij

Ni

"'
rij

I:i

J,iiii ii!;rk+rr
i,;aa::ie.

oii i.jii:

iei

I

iE!o;c:

I

'l

lu

iij

,:!

ii

:iii

J

ft:i

i:itir i {.:ii}er iliji{

{}.,i

ii

i

lHcr: : il:
le1*t

ir !:
irii
ir!

]l

tt

!:

L. ,,:i'i i;Fir,

:::ii

ii:,1

Gambar 7. Rancangan software untuk sen,er.

Pengembongon A/ot' Bontu ... (syohrul; Choerudin)

43

I i pa:,* iiies]...rqr.i

Bl

Fi*:.,:i,3

trni

j

l..ies:..:!,:,;'

=_813s-e__-=_i-__
l.j..:;",',e

l:tiHLlk i{i:,ri

'j

!':r**rr

li;r;i.;.ier

r,;rni,;h

il.ararl;r

i!i'

o
lH+r:J

R

A

Kar;!rt*r iPr;:ili*j

I

I

L
5tair-li

I

i1t.i:.tJ.

1

'r.eial.tl*r

I

E

{ljili8,t:ljllfi - tli:l.i:l[:]5!

Fl.,iJ

,f

(
i

1t
ii

i

1;\

i

**
I
I

**

1

Jt

J

ilnrn*r:ting In

t_').1

::14:.15:flttl pl"1l :l*rrrrei:,iin!

!1.[.'t.

Ei*i,,:r- lilE.ri

!.r2r'tt

, 0l:1..i.:15:5

i

5 Ftd] fan:^rettrd.

1-ai:ln fl]ljl] l:ii ilii;ili . tt 1 :14: iii:;5 i 5 F'i,lJ
$.r-rtirentic*te.l ii)il.r],i.ri-i0l.i{j} - r.l1 : i4: l5: i 1 5 iriri l

1:i.ll["i

!

,,i(

.

5**i;.*i
iii*ir:,r 1li;J] tl/z(il:;tJ .1:7
Socr*i

ii

\

L

iiudr

:o,:i:.rl slnii-r';

i

:

Cii*rrtF',:xt: ]11,tr2

il

ater] im*: iiG/] *.tr'lifiE - ill :::t4::i$:lll Pt+
/ir-.rlnerrLi*:ted: .r\*sr:_!racL,,

'-"$ *r*en

l'{

+itrr:"f;n+riui:-;*us

5*rv*rlP: 127.0.n.i ServerF*rt: i-illLifr rrdrVei*i*n: li.t-i0.1t) ilieni: *i5le4*:lZL,224t? ijli*r'
I

Gambar B. Rancangan software vrrnJk client.

You cdn qei lP_settings issigned tsutomaticalu if yow network suppotts
this capsbility. Otherv{ise_ you heed to a3k ,our netwo.k ndministraor for
the appropriate lP sEttings

{t

Obtain an lP 6ddres. automaticall}

Si; l-l:e trre follovunrq lP.rddre:s

lP address:
Subnet rna.k:

Delault gEtewE!:

i''.r::it.rir,i

:::: i

. ir: .ri::i,trt:r,:,:

,l

l-{$ Use the following DFIS server addresses:

Frefered DNS server

i..'-'-::.::]

Alternste Dl,lS servsr

-.qf;

i:'.::ile.id"Eli:ii

Gambar 9. Tampilan (TCP/IP) Address Seuing.

44

Gambar 10. Tampilan (TCP/IP) Address Seuing

Jurnol leknik Komputer Vo/. I g No

/ Februori 2O/ l: 37 - 49

E

Tabel

3

Hasil Pengujian Beberapa Huruf, Angka dan Karakter Khusus

!

?J.+i

.

r

?

Q

5

6x
l

ao
qg

oo
o0

fo

of
al

lo
s0

11.S-? 11..11 1i-*?

oo

tt

1rr?

tlo

3

5

oo

9C

lE

ol}
6a

S

otll;

oo
fo
s;1:;.* ::
orl
1l-r

s

6

fc

60

aa
ae

-

s

ao

lI St

110+

1{S6

tltE

11-{j it.t6 1I3!

t1.19

tg-is

lrSi

tlii

ql
Ie

o|l

lili

1:ii

i!<

ttii

ol

oe
rt

of
oO
tC

!!r:

11c3 its,-

a3

ttil

11?{

11At II$1

at

aa
{riiiL}

l13i tii:

9e
o6

oI

l1*i

at
q

q9

aa

1*.:l 11,.{J 11-;5 1fi5

sa
ol

6q

11.s4 11.11

aa
aa

i+-36 t$.ll 10_i: rfi6

a"

11

11

1r.4!

11

10.{?

1$..:{

tt.l1

44

11.-1_i

lE^{l

aQ

Pr-,rt

Eitr per recond
DEtE bits
Paritlr
!1top bits

Flow c,:ntr'rl

ffi fheck Uient
Save ll

Defaull

LIUSE

Gambar 11. Tampilan Device Setting.

rnfornragi .:'it .,;',,;iiil$

Gambar

Pengembongon Alot

Bontu

I

t=.,'..:iffi

2. Tampllan

{Syohru/; Choerudin)

Connect

45

(

F,4.u.,1

Look in: |

j

Ml Docurnents

$

*"

E Ef.E-

120"/"

i,
Recenl

{,$
.,0_Bskl6p
|_-_-I r:S.

eBooks
My M6ic
My Pictures

,

!hapes

iffi
I

Vider

My D@uments

VidmStudio

I

W

Composite Print
Peralatan Kontrol di Industri

lvlYlComputa

tlp no

d:b

Tffii
MJrrNetwod(

File

_I

nare:

FEierx.'
Eiles ofitype:

li

r..bE:]
C;r..l

Gambar,l3. Tampilan Open Text File.

{

-**{r

Braille Translation
3'!ai S$rrl* S6(* ?Ei*qElrs **rllBs;s J*,.ift!;&r

ih*id

hY

i*ftr

- r31

*l i - I*rd.

r.ryl#

+
E

il

*
I

}J

s

*
I

n
I

*

ill
rt:
0t:
e*
r

lt
6*
s
r

*

DYtrr

.ilsds1$,i8*&1€

; fi

[it{*:is$l+.sl :6-}
f;.tr*\'lstPdi$el r

,E:

g!a&$Yw,*.Fs

:Hars$"@*

Nrd6

tr#

I

0

!

A

: :i

*
t

L

ii

::

,!

i

L

e

s{

8ie,l+J

Gambar 14. Tampllan Send Character.

Keterangan Gambar:
Informasi: menampilkan jumlah karakter, karakter (hex) dan lain-lain
Jumlah karakter: menampilkan banyaknya karakter yang akan dibaca (dikirirn ke alat).
Karakter (hex): menampilkan kode hexadesimal dari tiap karakter.
Karakter (braile): menampilkan kode braille dari tiap karakter
Status karakter: status karakter (huruf besar, huruf kecil, angka)
Kode: identitas karakter dalam braille (iruruf besar, huruf kecil, angka)

46

Jurnol Teknik Komputer Vo/, l9 No.

I Februori 201 t: 37 - 49

Ascii pret: menampilkan karakter dalam bentuk ascii yang sedang dikirim ke alat.
Braille prev: rnenampilkan karakter dalam bentuk braille yang sedang dikirim ke alat dan
menampilkan identifier untuk karakter braille yang sedang dikirim ke alat
Navigasi: menampilkan network setting, open device, dan lain-lain
Network setlirg: untuk pengaturan network seperti local host, address, dan lain-lain
Device setting: untuk pengaturan port dan baudrate
Open device: untuk mengkoneksi alat dengan pc
Open textfile: untuk mengambil file teks.
Send characfer: untuk memulai mengirim tiap karakter dari teks yang ada pada teks editor.
Clear: untuk menghapus file teks
Sending string: untuk mengetikkan ataupun menempatkan file tel