B. TANGGUNG JAWAB PENDANAAN PENDIDIKAN SMA OLEH PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
BAB II PERAN BOS SMA DALAM
PENDANAAN PENDIDIKAN
Biaya  investasi  sekolah  meliputi  biaya  investasi  untuk  meningkatkan  kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan PTK, dan biaya investasi sarana dan prasarana.
Sedangkan, biaya operasional sekolah meliputi biaya operasional personalia untuk gaji dan tunjangan    PTK, dan biaya operasional non‐personalia. Adapun, biaya pribadi
peserta didik merupakan biaya yang ditanggung oleh siswa untuk mengikuti proses pembelajaran secara berkelanjutan.
Pemerintah berusaha memenuhi pendanaan pendidikan untuk ketiga kategori biaya tersebut melalui mekanisme pemberian bantuan langsung baik ke sekolah, PTK, dan
siswa. Biaya investasi sekolah dipenuhi melalui penyediaan bantuan sosial sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan biaya operasional sekolah non‐personalia diusahakan
untuk dipenuhi melalui penyediaan dana untuk operasional sekolah melalui program Bantuan Operasional Sekolah Menengah Atas BOS SMA.
Adapun,  biaya  operasional  personalia  diusahakan  dipenuhi  melalui  pemberian tunjangan  guru.  Sementara  itu,  untuk  meningkatkan  daya  beli  siswa  terhadap
layanan  pendidikan  SM  dan  mencegah  siswa  putus  sekolah,  pemerintah mengalokasikan dana Bantuan Biaya Pendidikan melalui Program Indonesia Pintar
yang dapat digunakan siswa untuk biaya pribadi peserta didik.
Mengacu  pada  Peraturan  Pemerintah  No.  48  Tahun  2008  tentang  pendanaan pendidikan,biaya  operasional  SMA  menjadi  tanggung  jawab  bersama  antara
Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Pemerintah mengalokasikan dana BOS SMA untuk membantu sekolah memenuhi biaya operasionalnya. Sementara itu,
beberapa pemerintah daerah juga mengalokasikan bantuan sejenis untuk mensubsidi biaya operasional SMA.
Sharing  sumber  dana  untuk  membantu  sekolah  memenuhi  biaya  operasional  ini merupakan hal yang positif baik bagi SMA maupun siswa, terutama siswa yang berasal
dari keluarga kurang mampu secara ekonomi sebagai penerima manfaat dari subsidi biaya operasional sekolah. Namun demikian, sinergi pendanaan untuk SMA ini perlu
ditingkatkan  terutama  dalam  hal  besaran  dan  pemanfaatan  bantuan  biaya operasional.
Jenis biaya operasional aktual yang dibelanjakan oleh SMA sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan biaya operasional per sekolah. Sementara itu, jenis pemanfaatan
yang diakomodasi dalam BOS SMA, pemerintah belum mampu mencukupi baik secara nominal  maupun  jenis  pemanfaatan.  Menyikapi  hal  tersebut,  sinergi  pendanaan
antara pemerintah dan pemerintah daerah perlu diperkuat, baik melalui peningkatan besaran dan jenis pemanfaatan dana.
6
C.  PERANAN PROGRAM BOS SMA DALAM PELAKSANAAN RINTISAN PROGRAM WAJIB BELAJAR