26 Pemfilteran MAC
27
28
29
Kegiatan Pembelajaran 2
A. Tujuan
1. Melalui diskusi peserta dapat mengidentifikasi teknik konfigurasi access point dengan mode Wireless Distribution System WDS
2. Melalui praktikum peserta dapat mengkonfigurasi AP pada mode bridge. 3. Melalui praktikum peserta dapat mengkonfigurasi AP pada mode repeater.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi teknik konfigurasi access point dengan mode Wireless Distribution System WDS.
2. Mengkonfigurasi AP pada mode bridge. 3. Mengkonfigurasi AP pada mode repeater.
C. Uraian Materi
Wireless Distribution System WDS adalah sebuah sistem untuk memperluas jangkauan jaringan nirkabel dengan menggunakan dua atau lebih Access
point.Dengan teknik WDS ini, penggunaan kabel sebagai backbone jaringan tidak dibutuhkan, sehingga lebih mudah, murah, dan efisien untuk
instalasinya.Access point tersebut bisa berupa main, relay, atau remote base station. Gambar 2.1 berikut ini merupakan skema dari penerapan WDS:
Gambar 2.1. Konfigurasi AP pada mode WDS
30
1. Syarat-syarat Jaringan WDS
Untuk membangun jaringan nirkabel WDS ini, maka harus memenuh syarat –
syarat sebagai berikut : Access point utama maupun Access point Repeater harus mendukung
fitur WDS Masing-masing IP Address Access point tidak boleh sama.
Sebagian besar Authentication access point yang didukung dalam WDS
adalah WEP 64128 bit. Semua Access point yang terlibat dalam 1 koneksi harus menggunakan
Metode enkripsi atau autentifikasi yang sama. Channel Radio yang digunakan harus sama. Misalnya Channel 10.
Layanan DHCP Server pada Access point Repeater harus dinonaktifkan,
karena DHCP akan diambil alih Access point utama yang sebagai default gateway.
Ada kemungkinan WDS tidak berfungsi jika Access point utama danAccess point Repeater berbeda merk.
2. Penerapan WDS
Untuk penerapan WDS menggunakan Access point dapat dilakukan dengan pada berbagai pilihan mode konektifitas wireless yaitu :
1. Wireless bridge, dimana Access point WDS hanya berkomunikasi satu sama lain sesama Access point , dan tidak mengizinkan station STA
untuk mengaksesnya. Terdapat 2 teknik mode Wireless bridge yaitu: Point to Point Wireless bridge dan Point to MultiPoint Wireless bridge.
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan perbedaan dari kedua teknik wireless bridge tersebut:
a. Point to Point Wireless bridge
31 Gambar 2.2. Konfigurasi AP pada mode Wireless Bridge Point to Point
Mode ini hanya mendukung satu titik access point nirkabel, artinya komunikasi tersebut hanya terjadi antara dua unit Access point
sebagai bridge jembatan. Acces Point atau broadband APakan bertindak hanya sebagai jembatan nirkabel, dan tidak akan menerima
klien nirkabel lainnya. Sehingga apabila terdapat klien notebook yang memiliki fungsi nirkabel dan ingin bergabung dengan AP nirkabel
tersebut, maka klien tersebut tidak akan bisa terhubung kecuali bila terkoneksi langsung ke AP dengan menggunakan kabel ethernet.
b. Point to Multipoint Wireless bridge Pada wireless mode Bridge Point to Multi Point AP 1, AP 2, dan AP 3
dapat terhubung satu sama lain. Pada mode ini, AP 1 bertindak sebagai setral dari ketiga AP tersebut. Berikut ini adlah gambaran dari
konfigurasi AP pada mode wirelss bridge Point to MultiPoint:
32 Gambar 2.3. Konfigurasi AP pada mode Wireless Bridge Point to MultiPoint
2. Wireless repeater,
dimana Access
point-Access point
saling berkomunikasi satu sama lain dan mengizinkan station STA untuk
mengakses mereka. Seting wireless dengan mode ini dapat digunakan untuk memperluas menguatkan sinyal. Gambar berikut ini adalah
penerapan dari wireless repeater:
Gambar 2.4. Konfigurasi AP pada mode Wireless Repeater