Isolasi dan Identifikasi Jamur Hasil Uji Daya Hambat Minyak Atsiri Sereh Dapur terhadap Pertumbuhan

44 http:ojs.unud.ac.idindex.phpJAT Perlakuan K : kontrol Perlakuan D 2 : Minyak atsiri sereh dapur dengan konsentrasi 0,2 Perlakuan D 4 : Minyak atsiri sereh dapur dengan konsentrasi 0,4 Perlakuan D 6 : Minyak atsiri sereh dapur dengan konsentrasi 0,6 Perlakuan D 8 : Minyak atsiri sereh dapur dengan konsentrasi 0,8 Perlakuan D 10 : Minyak atsiri sereh dapur dengan konsentrasi 1 Parameter yang diamati berupa pertumbuhan koloni jamur pada media PDA serta jumlah spora pada masing-masing perlakuan yang dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Pengamatan dilakukan setiap hari sampai jamur pada perlakuan kontrol memenuhi petri. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan analisis varian sidik ragam sesuai dengan rancangan yang digunakan.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Isolasi dan Identifikasi Jamur

Berdasarkan isolasi dan identifikasi yang dilakukan, diketahui ciri-ciri jamur tersebut antara lain : 1 koloni berwarna coklat hingga hitam, 2 hifa bersekat, 3 konidiofor tegak, tidak bersekat, dan 4 ujung konidiofor membulat. Berdasarkan CMI 1978, ciri-ciri yang didapatkan pada hasil identifikasi tersebut memiliki kemiripan dengan jamur Aspergillus sp.. Jamur Aspergillus sp. memiliki hifa bersepta, koloni tampak, konidiofornya tegak dan tidak bersepta, ujung konidiofor membengkak membentuk vesikel. Permukaan vesikel ditutupi fialid yang biasanya sederhana dan berwarna atau tidak berwarna. Fialid menghasilkan konidia yang membentuk rantai berwarna hijau, coklat, atau hitam. Penampakan mikroskopis jamur Aspergillus sp. dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Gambar Mikroskopis jamur Aspergillus sp. dengan pembesaran 400 kali Keterangan : a. Konidiofor; b. hifa; c. vesikel; d. fialid; e. konidium

3.2. Hasil Uji Daya Hambat Minyak Atsiri Sereh Dapur terhadap Pertumbuhan

Koloni Jamur Aspergillus sp. pada Media PDA Daya hambat minyak sereh dapur terhadap jamur Aspergillus sp. dengan konsentrasi di bawah 1 disajikan pada Gambar 2. a c d e b http:ojs.unud.ac.idindex.phpJAT 45 Gambar 2. Pertumbuhan Diameter Koloni Jamur Aspergillus sp. dengan konsentrasi 0, 0,2, 0,4, 0,6, 0,8, dan 1 pada Hari kelima setelah inokulasi Daya hambat minyak atsiri sereh dapur terendah 0 terdapat pada perlakuan kontrol tanpa pemberian minyak dan perlakuan 0,2, sedangkan pada perlakuan 0,4, daya hambatnya sebesar 28,53. Daya hambat minyak atsiri sereh dapur tertinggi terdapat pada perlakuan 0,6, 0,8 dan 1 yang masing-masing sebesar 100 Tabel 1. Tabel 1. Daya Hambat Minyak Atsiri Sereh Dapur terhadap Pertumbuhan Jamur Aspergillus sp. pada hari kelima setelah Inokulasi Konsentrasi Diameter Persentase koloni cm daya hambat 8.50a 0.00 0,2 8.50a 0.00 0,4 6.08b 28.53 0,6 0.00c 100.00 0,8 0.00c 100.00 1.0 0.00c 100.00 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh notasi huruf yang sama, menunjukkan nilai yang berbeda tidak nyata dalam uji Duncan’s 5. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus sp. Analisis Duncan’s menunjukkan bahwa perlakuan 0 berbeda tidak nyata dengan perlakuan 0,2 tetapi berbeda nyata dengan perlakuan 0,4, 0,6, 0,8, dan 1. Namun, perlakuan 0,6, 0,8, dan 1 menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus sp. Konsentrasi minyak atsiri sereh dapur sebesar 0,6, 0,8, dan 1 merupakan konsentrasi efektif yang mampu menekan pertumbuhan jamur Aspergillus sp., maka sereh dapur Cymbopogon citrates DC Staph dapat digunakan sebagai bahan antijamur khususnya jamur Aspergillus sp..Terhambatnya pertumbuhan jamur Aspergillus sp. disebabkan adanya komponen α -citral geraniol dan β -citral neral yang terkandung dalam minyak tersebut yang kemungkinan besar berperan sebagai antijamur Onawunmi dkk., 1984 dalam Nisaa, dkk., 2010. Senyawa antijamur 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1 46 http:ojs.unud.ac.idindex.phpJAT dapat menghambat pertumbuhan mikroba melalui inaktivasi atau mengganggu satu atau lebih target subseluler seperti merusak dinding sel, mengganggu permeabilitas membran, menghambat enzim-enzim metabolik, menghambat sintesis protein dan sintesis asam nukleat Eklund, 1989 dalam Suprianto, 2008. Adanya aktivitas antijamur yang bersifat fungistatik yang terkandung dalam minyak atsiri sereh dapur sangat menguntungkan karena sel inang dapat mengembangkan sistem pertahanan diri ketika terserang oleh jamur Aspergillus sp.

3.3. Hasil Uji MIC Minimum Inhibitory Concentration