Dalam kesehariannya, Ibu Ni Nyoman Teklek tidak bekerja, namun ia membantu menggarap sawah milik kakaknya. Ia beserta saudarinya tinggal di
sebuah rumah yang dapat dikategorikan kurang layak untuk ditinggali. Pada tahun 2015, rumah Ibu Ni Nyoman Teklek mendapatkan bantuan bedah rumah dari
desa. Bangunan rumah Ibu Ni Nyoman Teklek terdiri dari tiga kamar tidur, satu gudang kecil, dan satu kamar mandi, sedangkan dapurnya berbagi dengan
keluarga kakaknya.Di belakang rumahnya, Ni Nyoman Teklek memiliki dua kandang babi.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat
kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek
ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber
pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga
Ibu Ni Nyoman Teklek.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Ibu Ni Nyoman Teklek merupakan salah dari keluarga pra-KS di Banjar Karangsari, Desa Ekasari yang artinya tergolong keluarga yang kurang
mampu. Status Ibu Ni Nyoman Teklek adalah seorang janda yang tidak memiliki keterampilan khusus karena ia tidak pernah duduk di bangku sekolah untuk
mengenyam pendidikan. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan Ni Nyoman Teklek tidak bekerja,
sehingga ia tidak memiliki penghasilan. Ia hanya mengandalkan pembagian hasil dari panen sawah keluarga dan berbagai bantuan, terutama dari desa. Hasil dari
bantuan-bantuan dan pembagian hasil panen sawah itulah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ni Nyoman Teklek dan saudarinya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pemenuhan kebutuhan dari Ibu Ni Nyoman Teklekterbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain-
lain. a.
Kebutuhan Sehari-hari Konsumsi Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Ni Nyoman Teklek
dalam hitungan rata-rata sebulan adalah sebagai berikut : Belanja per-hari
: Rp 10.000 x 30 hari = Rp 300.000
b. Kesehatan
Untuk biaya kesehatan, keluarga Ibu Ni Nyoman Teklektelah mendapatkan fasilitas kesehatan gratis sebagai salah satu bantuan keluarga
kurang mampu dari pemerintah. Ibu Ni Nyoman Teklek dan saudarinya, Ni Nengah Kantun yang menderita penyakit Parkinson menggunakan
JKBM Jaminan Kesehatan Bali Mandara untuk melakukan pengobatan medis, sehingga bila ada anggota keluarga yang sakit, ia dapat
menggunakan kartu JKBM tersebut untuk dapat berobat secara gratisatau setidaknya mendapat keringanan biaya dari Puskesmas dan di Rumah
Sakit Umum Negara.
c. Sosial
Kegiatan sosial yang ada di Desa Ekasari juga merupakan salah satu pendorong pengeluaran bagi keluarga Ibu Ni Nyoman Teklek. Mengenai
biaya sosial, keluarga Ibu Ni Nyoman Teklek tidak menganggarkan dana secara khusus. Keperluan-keperluan sosial yang diperlukan, seperti iuran
banjar, uang untuk warga yang memiliki duka sakit, kematian, ngaben, serta sumbangan untuk pembuatan ogoh-ogoh.
d. Lain-lain
Biaya rutin yang di keluarkan oleh Ibu Ni Nyoman Teklek adalah membayar uang listrik dan air. Namun, Ibu Ni Nyoman Teklek hanya
mengandalkan bantuan dari keluarga maupun dari desa untuk membayar biaya tersebut karena kondisi Ibu Ni Nyoman Teklek dan Ibu Ni Nengah
Kantun yang tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS