2.2 Penguat Integrator Integrator Amplifier
Sebuah integrator adalah rangkaian yang menyelenggarakan operasi integrasi secara matematik karena dapat menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding dengan
integral masukan. Pemakaian yang umum ialah mengguanakan tegangan masukan yang tetap untuk mengahasilkan tegangan keluaran berbentuk lereng ramp. Sebuah lereng
adalah tegangan yang mendaki atau menurun secara linier.
Gambar 2.4 Rangkaian integrator.
Penguat ini mengintegrasikan tegangan masukan terhadap waktu, dengan persamaan: 2.1
Dimana: waktu detik
tegangan keluaran pada •
Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan dapat digunakan untuk rangkaian tapis aktif.
4
BAB III METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah IC LM741, Resistor 1Kohm, Potensio 10 Kohm, Kapasitor 0.00001 F, 0.000033 F, 47
F, 0.0001 F,
0.00001 F, Project board, Kabel, Catu daya keluaran +15V,-15V,+5V,-5V , Multimeter, Stopwatch dan Jepit buaya
3.2. Prosedur Percobaan
1. Rangkaian offset null dirangkai dan dipastikan menghasilkan tegangan keluaran yang bernilai nol pada IC LM741.
2. Rangkaian penguat integrator dirangkai seperti pada Gambar 2.4.
3. Rangkaian pembagi tegangan dirangkai untuk digunakan sebagai input rangakian penguat.
4. Kapasitor harus dipastikan pada keadaan kosongtanpa muatan ketika digunakan. 5. Tegangan harus keluaran benilai nol ketika input belum dihubungkan.
6. Tegangan input yang akan dicatat terlebih dulu. 7. Input
dihubungkan bersamaan
pada rangkaian
penguat dengan
waktu dimulaistopwatch dijalankan.
8. Pada saat waktu tertentu, tegangan keluaranyang ditunjukkan pada multimeter
dicatat sebagai data pengamatan. 9. Percobaan dilakukan sebanyak 50 kali, dimana terdapat 5 nilai penguatan yang
berbeda dan setiap penguatan memiliki 10 tegangan input yang bervariasi. 10. Variasi penguatan diperoleh dengan mengganti kapasitor.
5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil pengamatan seperti terlihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2 dan Tabel 4.3.
Tabel 4.1. Tabel percobaan 1 dan percobaan 2
Percobaan 1 Percobaan 2
Ri = 271000
Ri = 271000
C = 0.00001 F
C = 0.000033 F
Vin = 2.05 Volt Vin = 3.00 Volt
No t sekon
Vo VoVi
No t sekon
Vo VoVi
1 10.12
-7.64 -3.7268
1 15.55
-5.21 -1.7367
2 10.04
-7.59 -3.7024
2 15.21
-5.10 -1.7000
3 10.32
-7.79 -3.8000
3 15.16
-5.07 -1.6900
4 10.20
-7.73 -3.7707
4 15.25
-5.12 -1.7067
5 10.35
-7.81 -3.8098
5 15.32
-5.11 -1.7033
6 10.33
-7.77 -3.7902
6 15.14
-5.06 -1.6867
7 10.12
-7.61 -3.7122
7 15.02
-5.01 -1.6700
8 10.27
-7.76 -3.7854
8 15.05
-5.03 -1.6767
9 10.23
-7.71 -3.7610
9 15.42
-5.15 -1.7167
10 10.42
-7.84 -3.8244
10 15.13
-5.09 -1.6967
Tabel 4.2. Tabel percobaan 3 dan percobaan 4
Percobaan 3 Percobaan 4
Ri = 271000
Ri = 22000
C = 47
F C
= 0.0001 F Vin = 0.53 Volt
Vin = 0.62 Volt No
t sekon Vo
VoVi No
t sekon Vo
VoVi 1
20.02 -8.33
-15.7170 1
10.03 -2.86
-4.6129 2
20.21 -8.38
-15.8113 2
10.52 -2.96
-4.7742 3
20.36 -8.43
-15.9057 3
10.12 -2.84
-4.5806 4
20.41 -8.48
-16.0000 4
10.42 -2.94
-4.7419 5
20.53 -8.53
-16.0943 5
10.33 -2.89
-4.6613 6
20.42 -8.51
-16.0566 6
10.14 -2.85
-4.5968 7
20.14 -8.37
-15.7925 7
10.46 -2.94
-4.7419 8
20.20 -8.40
-15.8491 8
10.02 -2.84
-4.5806 9
20.08 -8.35
-15.7547 9
10.05 -2.80
-4.5161 10
20.51 -8.52
-16.0755 10
10.26 -2.88
-4.6452
6
Tabel 4.3. Tabel percobaan 5
Percobaan 5 Ri
= 271000 C
= 0.00001 F Vin = 0.88 Volt
No t sekon
Vo VoVi
1 15.02
-4.86 -5.5227
2 15.12
-4.92 -5.5909
3 15.00
-4.85 -5.5114
4 15.18
-4.92 -5.5909
5 15.29
-4.94 -5.6136
6 15.32
-4.97 -5.6477
7 15.42
-5.02 -5.7045
8 15.09
-4.89 -5.5568
9 15.49
-5.01 -5.6932
10 15.12
-4.90 -5.5682
4.2. Perhitungan Hasil Percobaan