B. Nilai Berita
Nilai berita adalah ukuran-ukuran tertentu yang harus dipenuhi atau syarat tertentu agar suatu kejadian dapat dimuat dalam lembaga pers atau media massa. Kejadian itu
akan menjadi berita jika mengandung unsur-unsur yang penting dan menarik. Menurut Mursito, ada 7 unsur yang menyebabkan sebuah fakta peristiwa layak
menjadi sebuah berita, yaitu : 1.
Aktualisasi
Timeliness
: hal-hal yang baru saja terjadi. 2.
Penting
Significance
: ada pengaruh dan ada akibatnya bagi khalayak sehingga khalayak merasa dekat secara
emosional dan rasional. 3.
Kedekatan
Proximity
: dekat dengan khalayak secara geografis, emosional dan rasional.
4. Terkenal
Prominance
: seseorang ataupun tempat yang terkenal atau dikenal banyak orang.
5. Manusiawi
Human Interest
: sesuatu yang menyentuh perasaan manusia. 6.
Tidak Biasa
Unusual
: segala sesuatu yang tidak biasa terjadi, menyimpang dan melanggar.
7. Besar
Magnitude
: segala sesuatu yang berkaitan dengan angka atau jumlah yang cukup besar.
Mursito, 1999:38 Sedangkan berita yang layak disiarkan di TVRI harus memenuhi persyaratan,
yaitu : 1.
Penting
Important
2. Menarik
Interesting
3. Masih baru
Actual
4. Aman kalau disiarkan
Security
Wahyudi, 1985:41
C. Jenis Berita Televisi
Menurut Morissan, program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras
hard news
dan berita lunak
soft news
.
1. Berita Keras
Hard News
Adalah segala bentuk informasi yang bersifat penting dan menarik yang harus segera disiarkan kepada khalayak karena bersifat harus segera ditayangkan. Pada
umumnya penyajian berita keras ini secara reguler. Berita keras ini disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai dari
beberapa menit saja misalnya
breaking news
hingga program berita yang berdurasi 30 menit bahkan satu jam. Dalam hal ini, berita keras terbagi ke dalam
beberapa bentuk yaitu: a.
Straight News Suatu berita yang singkat dengan hanya menyajikan informasi terpenting
yang didalamnya mengandung unsur 5W+1H. Yang dimaksud 5W+1H adalah :
·
What
: Peristiwa apa yang terjadi ? ·
Who
: Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu ? ·
Where
: Dimana peristiwa itu terjadi ? ·
When
: Kapan peristiwa itu terjadi ? ·
Why
: Mengapa terjadi sekarang ? ·
How
: Bagaimana peristiwa itu terjadi ?
Morissan, 2008:25 b.
Feature Berita ringan akan tetapi ada unsur menarik. Menarik disini adalah
informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Pada dasarnya berita ini tidak terlalu terikat oleh waktu,
namun karena durasinya yang singkat kurang dari lima menit dan biasanya dia menjadi bagian dari program berita tersebut maka
feature
masuk kedalam kategori
hard news
. c.
Infotainment
Berita yang isinya berupa informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat atau biasa disebut dengan
selebrity
dan mereka merupakan penghibur masyarakat
public figure
. Namun dewasa ini,
infotainment
tersaji secara terpisah dan hanya secara khusus berisi tentang berita-berita mengenai kehidupan selebritis.
2. Berita Lunak
Soft News
Soft
News adalah segala informasi penting dan menarik dan disajikan secara mendalam
indepth
. Berita yang masuk golongan ini pada umumnya merupakan satu program tersendiri di luar program berita. Adapun terdiri dari :
a. Current Affair
Adalah program yang isinya berupa informasi terkait dengan suatu berita yang penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan
mendalam.
b. Magazine
Disebut
magazine
karena topik atau tema yang disajikan mirip dengan topik dan tema dalam suatu majalah. Pengertian dari
magazine
itu sendiri adalah suatu program yang berisi informasi ringan namun mendalam
dengan durasi yang lebih panjang 30 menit sampai satu jam. c.
Dokumenter Program dokumenter yang menceritakan salah satu suku terasing di
Indonesia misalnya, atau juga bisa menceritakan kehidupan hewan di air, itu merupakan salah satu dari jenis dari dokumenter. Dari situ dapat ditarik
kesimpulan bahwa dokumenter ini adalah suatu program informasi yang bertujuan untuk suatu pembelajaran dan pendidikan namun tersaji dengan
kemasan yang menarik.
d. Talk Show
Dapat diartikan juga sebagai program perbincangan. Program ini menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topic
tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. Biasanya yang diundang dalam acara ini adalah orang-orang yang ahli dalam masalah
yang yang tengah dibahas. Morissan, 2008:27
D. Penyaji Berita
Menurut Suwardi Idris, penyaji berita dibedakan menjadi dua, yakni pembaca berita
newsreader
dan penyiar berita
newscaster
.
1. Pembaca Berita
Newsreader
Pembaca berita cukup memiliki kemampuan membaca yang baik dan suara yang enak didengar.
Newsreader
atau sering disebut
reader
dalam hubungannya dengan siaran televisi mempunyai tugas yang lebih ringan dibanding dengan
tugas seorang penyiar berita
newscaster
. Ia hanya membacakan berita dan tidak terlibat dalam kegiatan pemberitaan sehari-hari. Ia tidak punya wewenang
memperbaiki isi berita yang akan cibacanya. Bila ia menemukan kesalahan dalam naskah, ia harus melaporkannya kepada yang bertugas untuk itu dan ia
tidak diperbolehkan mengubahnya sendiri. Membaca berita harus memenuhi syarat-syarat utama, sbb :
· Lafal yang benar.
· Tekanan kata dalam kalimat harus tepat bukan tekanan kata yang berdiri
sendiri, tetapi tekanan kata dalam hubungan kalimat. ·
Pemenggalan kalimatnya harus benar. ·
Pengucapan kata-katanya harus jelas. ·
Intonasi. Idris, 1987:165
2. Penyiar Berita
Newscaster
Selain sebagai pembaca berita,
newscaster
juga terlibat secara langsung dalam kegiatan pemberitaan sehari-hari. Seorang penyiar berita bertanggung jawab
pula terhadap isi dari berita itu. Ia berhak dan berkewajiban memperbaiki kata- kata dalam kalimat yang kurang baik. Ia juga diperbolehkan mengedit kata-kata,
ungkapan dan kalimat-kalimat yang dianggapnya kurang mencerminkan pengertian yang sebenarnya.
Penyiar berita adalah senior. Ia bahkan mempunyai daya tarik tersendiri bagi penonton.
Dewasa ini siaran berita televisi sudah mendapat tempat di hati penonton, sehingga peningkatan dari segi apapun harus diusahakan. Kemampuan itu dapat
ditingkatkan melalui berbagai cara, salah satunya dengan jalan melibatkan diri dalam kegiatan pemberitaan, baik di lapangan maupun di ruang pemberitaan.
Penampilan seorang penyiar berita banyak pula ditunjang oleh pengetahuannya yang luas tentang pemberitaan dan pengetahuan tentang berbagai masalah.
E. Wartawan Televisi
Lahir pada tahun 1962, fenomena wartawan kini sudah tak seperti dulu. Dengan ditandai lahirnya televisi pertama di Indonesia yaitu TVRI, sejak itu peran
wartawan di dunia penyiaran menjadi sangat penting. Dan semenjak itu pula, terus mengalami perkembangan yang pesat semenjak bermunculnya berbagai televisi swasta
di Indonesia. Peran seorang wartawan televisi sangat berbeda dengan wartawan media
cetak. Wartawan televisi lebih dituntut menulis sebuah naskah untuk visual atau gambar. Sehingga, naskah untuk beritanya pun cenderung ringkas dan padat karena
hanya untuk menunjang visual yang sudah ada. Ivor Yorke menjabarkan aturan utama dalam penulisan naskah berita televisi, sebagai
berikut : 1.
Kata dan naskah dengan gambar harus berjalan bersama atau sinkron 2.
Jangan mengulangi detail yang sudah bisa dilihat dan didengar oleh khalayak sendiri. Ini adalah televisi bukan radio.
3. Jangan mendiskripsikan dengan detail apa yang tidak bisa dilihat dan didengar
oleh khalayak, karena khalayak akan merasa dicurangi. 4.
Jangan menulis secara berlebihan. Naskah yang terbaik adalah naskah dengan kata yang sedikit.
Ivor Yorke, 2000:95
F. Proses Produksi Berita Televisi