Metode dan perancangan T1 672012032 Full text

8

3. Metode dan perancangan

Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu pertama analisis kebutuhan dan pengumpulan data. Kedua perancangan sistem. Ketiga Perancangan aplikasi program, keempat implementasi dan pengujian sistem serta analisis hasil pengujian. Kelima penulisan laporan hasil penelitian. Gambar 1. Tahapan Penelitian [5] Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1, dimana pada tahap pertama yaitu analisis kebutuhan dan pengumpulan data, digunakan metode wawancara dan observasi untuk mengetahui pendapat dan tanggapan dari karyawan dan anggota Persipda mengenai sistem yang telah bejalan. Dalam metode ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sistem dan program dari para karyawan dan anggota Persipda. Pada tahap kedua, ketiga, dan keempat dilakukan perancangan sistem yang menggunakan metode model prototype. Model prototype adalah salah satu metode dalam membangun sebuah perangkat lunak. Metode ini terdiri dari requirement, design dan evaluasi prototype seperti yang digambarkan pada Gambar 2. 9 Gambar 2 . Metode Prototype [6] Tahap pertama pada Gambar 2 yaitu requirement atau tahapan mendengarkan pelanggan, maka dilakukan wawancara dan observasi untuk mengetahui kebutuhan dan harapan dari karyawan maupun anggota Persipda mengenai aplikasi dan sistem yang diperlukan dan diinginkan. Pada tahapan kedua yaitu desain dilakukan perancangan untuk membentuk aplikasi perpustakaan yang dapat membuat user Persipda menjadi semakin efisien. Perancangan berbentuk penyusunan proses bisnis, hingga pada proses pembuatan aplikasi perpustakaan. Pada tahap ketiga yaitu evaluasi prototype dilakukan pengujian untuk melihat fungsional dari apliksi yang dibuat. Hasil pengujian digunakan untuk penyempurnaan aplikasi yang dibuat. Tahap requirement diperoleh data mengenai kebutuhan masyarakat terutama instansi terkait untuk reservasi kunjungan ke Persipda. Selain kebutuhan masyarakat, diperoleh sistem bisnis reservasi kunjungan yang sedang berjalan seperti pada Gambar 3. Pada Gambar 3 dapat dijelaskan, bahwa untuk melakukan reservasi kunjungan, masyarakat harus datang ke Persipda untuk mencari informasi mengenai persyaratan reservasi kunjungan, kemudian masyarakat harus datang ke Persipda kembali untuk memasukkan atau melengkapi persyaratan. Setelah itu, petugas akan mengatur jadwal dan menyiapkan tempat untuk kunjungan. Masyarakat atau instansi yang melakukan kunjungan akan datang kembali untuk melakukan kunjungan. Sehingga masyarakat atau instansi minimal akan datang ke Persipda tiga kali untuk melakukan reservasi kunjungan dan melakukan kunjungan. 10 Gambar 3 . Proses Bisnis Reservasi Kunjungan lama Kurang efisiennya program yang lama, maka diusulkan sebuah pembaruan sistem untuk memudahkan dalam melakukan reservasi kunjungan, sehingga masyarakat atau instansi tidak perlu datang ke Persipda sebelum kunjungan. Sistem baru ditunjukkan seperti pada Gambar 4. Gambar 4 . Proses Bisnis Reservasi Kunjungan baru 11 Pada Gambar 4 diusulkan sebuah sistem reservasi kunjungan baru dengan penjelasan, pertama user dapat melakukan reservasi kunjungan atau meminta jadwal kunjungan melalui smartphone mereka. Setelah itu, sistem akan melakukan pengecekan jadwal, apakah tanggal dan jam reservasi sudah dipakai atau belum, jika sudah maka user harus memasukkan jadwal baru. Jika jadwal belum terpakai, maka data reservasi akan disimpan pada database dan akan dikirimkan ke pustakawan untuk pustakawan memberikan pemberitahuan kepada user mengenai persyaratan kunjungan ke user, proses ini menggunakan Google Cloud Messaging Service, setelah itu pustakawan akan menyiapkan tempat untuk kunjungan pada hari yang ditentukan, dengan syarat user harus membawa persyaratan yang telah diberitahukan yaitu membawa surat permohonan kunjungan dari instansi terkait. Supaya aplikasi berjalan dengan sempurna maka dibuatlah sebuah arsitektur sistem untuk memudahkan menggambarkan sistem secara singkat. Arsitektur sistem dapat ditunjukkan seperti Gambar 5. Gambar 5 . Arsitektur Sistem Dalam arsitektur sistem seperti Gambar 5, dapat dijelaskan bahwa user melakukan reservasi kunjungan melalui aplikasi yang telah dipegang oleh user. Setelah itu, dengan bantuan web service, maka data akan ditambahkan ke dalam database. Selain menambahkan data, web service berguna untuk menjembatani antara user dan database. User dapat mengambil data reservasi yang masih kosong ke dalam database dengan bantuan web service. Melengkapi perancangan sistem maka dibuatlah UML yang terdiri dari usecase diagram, activity diagram dan class diagram [7]. Perancangan usecase diagram dimulai dengan menentukan admin dan user. User disini ditujukan untuk instansi- instansi pemerintah maupun swasta seperti sekolah maupun perkantoran yang ingin mengadakan kunjungan maupun studi banding ke Persipda. Sedangkan admin adalah para pustakawan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Diagram usecase ditunjukkan seperti pada Gambar 6. 12 insert jadwal reservasi insert Registrasi User insert lihat data jadwal booking reservasi jadwal booking include Registrasi User include Lihat notifikasi Lihat Jadwal yang telah di ambil user Insert data user include Update data user Delete data user insert jadwal reservasi update jadwal reservasi delete jadwal reservasi Data User Data Jadwal Reservasi include include Mengirim Notifikasi Validasi Jadwal Reservasi admin Insert Data request reservasi Delete data request reservasi Data Request Jadwal Reservasi update data request reservsai include include include extend extend extend include extend extend extend extend extend extend include Gambar 6 . Usecase Diagram Pemesanan Kunjungan Pada usecase yang terlihat di Gambar 6. User adalah pemohon kunjungan yang berasal dari instansi maupun sekolah-sekolah yang berada di Salatiga maupun diluar Salatiga. User memiliki peranan untuk melakukan reservasi kunjungan, lihat daftar jadwal reservasi yang tersedia dan melakukan registrasi akun. Pada proses registrasi user akan memasukan syarat-syarat untuk menjadi anggota. Proses booking reservasi, user mengisi form. Jika form sudah diisi dengan lengkap dan sudah masuk ke database, user akan mendapatkan pesan jika proses reservasi sudah berhasil. Admin memiliki wewenang untuk melakukan penambahan, perubahan maupun penghapusan data jadwal dan data anggota yang ada. Pada activity diagram menjelaskan tiap tahapan pada usecase diagram secara lebih detail perlangkahnya sehingga lebih mudahkan user memberi gambaran mengenai aplikasi serta memudahkan dalam melakukan tahapannya. Activity diagram ditunjukkan seperti pada Gambar 7 dan Gambar 8. 13 Melakukan Login Pilih menu reservasi kunjungan Mengisi form reservasi Stop start Selesai reservasi menerima notifikasi gagal request ulang request jadwal tidak ya Mengirim notifikasi reservasi berhasil verivikasi Admin mengirim notifikasi gagal request tidak valid Validasi Valid Tidak Valid Mendapatkan data User menyimpan data request reservasi Jadwal masuk ke datanase valid Database Sistem User Gambar 7 . Activity Diagram Reservasi Kunjungan Pada Gambar 7 ditunjukkan aktivitas untuk melakukan reservasi kunjungan. Dalam Gambar 7, pertama kali user akan melakukan proses login. Jika proses login sudah berhasil maka akan memilih menu reservasi kunjungan. Jika user tidak dapat login, maka user harus memasukkan username atau password lagi. Kemudian mengisi form reservasi kunjungan. Jika jadwal tersedia, data yang diinputkan akan masuk ke database request reservasi dan user akan mendapat notifikasi jika reservasi telah berhasil. Admin validasi jadwal reservasi jika jadwal divalidasi, data dari user akan masuk ke database jadwal reservasi yang telah disetujui dan akan mendapatkan notifikasi dari sistem. Untuk membantu memilih jadwal, user dapat melihat jadwal yang telah dipesan, sehingga diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam memasukkan jadwal kunjungan. Activity diagram yang menunjukkan jadwal kunjungan ditunjukkan pada Gambar 8. 14 Melakukan login Pilih menu tampilkan jadwal reservasi selesai melihat jadwal stop menampilkan data peminjamaan Validasi Tidak Valid Valid Mendapatkan Data User mengakses database Database Sistem User Gambar 8 . Activity Diagram Melihat Jadwal Kunjungan. Pada Gambar 8 ditunjukan aktivitas melihat jadwal reservasi. Pada tahap pertama user melakukan login. Jika berhasil, maka user akan memilih menu tampilkan jadwal reservasi. Setelah itu sistem akan mengakses database dan menampilkan jadwal reservasi. Diagram kelas adalah inti dari proses pemodelan objek. Baik forwarding engineering maupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini. Secara teknis sebuah kelas diartikan sebagai suatu definisi sumber daya yang termasuk di dalamnya informasi-informasi yang menggambarkan fitur suatu entitas dan bagaimana penggunaannya [8]. Gambar 9 adalah class diagram dari perancangan aplikasi reservasi kunjungan. Gambar 9 menjelaskan tentang class diagram pada aplikasi yang akan dibangun. Class diagram tersebut terdiri atas entity data anggota, entity data reservasi, entity data jadwal reservasi, dan ada beberapa kontroler yaitu data anggota, insert, update, delete data anggota, mengelola data reservasi, dan insert,update,delete reservasi kunjungan. 15 Gambar 9 . Class Diagram Reservasi Kunjungan Dalam class diagram pada Gambar 9, ditunjukkan bahwa data anggota berhubungan dengan data reservasi kunjugan dan jadwal booking. Data anggota digunakan untuk ditambahkan ke data reservasi kunjungan sebagai identitas pemesan kunjungan, sedangkan jadwal reservasi kunjungan diambil dari data reservasi.

4. Hasil dan Pembahasaan