II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Teori Belajar Sosial
a. Teori belajar behavioristik
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami peserta didik dalam hal kemampunnya untuk bertingkah laku dengan
cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dapat menunjukkan
perubahan tingkah lakunya. Sebagai contoh, anak belum dapat mempraktekan perhitungan perkalian, maka anak itu belum dianggap
belajar. Karena belum dapat menunjukkan perubahan prilaku sebagai hasil belajar.
Menurut teori ini yang penting masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon. Dalam contoh
diatas, stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada peserta didik misalnya daftar perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau cara-
cara tertentu, untuk membantu belajar peserta didik, sedangkan respon adalah reaksi atau tanggapan peserta didik terhadap stimulus yang
diberikan oleh guru tersebut. Menurut teori behavioristik, apa yang terjadi antara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan
karena tidak dapat diamati dan diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respon. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab
pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
b. Teori belajar Thorndike Conecsionisme
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya
kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon yaitu reaksi yang
dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan atau tindakan.
Edward L. Thorndike juga menyatakan bahwa dasar dari belajar adalah asosiasi antara kesan panca indera sense impression dan impuls
untuk bertindak impuls action atau terjadinya hubungan antara stimulus S dan respon R disebut Bond, sehingga dikenal dengan
teori S-R Bond. Didalam belajar terdapat dua hukum, yaitu hukum primer dan hukum sekunder.
Hukum primer terdiri dari: 1. Law of Readiness, yaitu kesiapan untuk bertindak itu timbul karena
penyesuaian diri dengan sekitarnya yang akan memberikan kepuasan.