PENGARUH KEPATUHAN MENGKONSUMSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penyakit tuberkulosis paru masih merupakan masalah utama kesehatan
yang dapat menimbulkan komplikasi kesakitan (morbiditas) dan kematian
(mortalitas) (FK-UI, 2002). World Health Organization (WHO) pada tahun 1993
telah mencanangkan kedaruratan global terhadap penyakit tuberkulosis paru
karena diperkirakan seperempat penduduk dunia telah terinfeksi kuman ini. Pada
tahun 1995 diperkirakan ada 9 juta pasien tuberkulosis baru dan 3 juta kematian
akibat tuberkulosis diseluruh dunia dan pada tahun 2004 didapatkan 95% kasus
tuberkulosis dengan jumlah kematian sebanyak 98% didunia, kasus ini terjadi
pada negara berkembang salah satunya Indonesia (WHO, 2004). WHO mengajak
semua negara untuk bersama-sama menangani penyakit ini lebih serius dengan
menggunakan strategi yang direkomendasikan WHO yaitu strategi Directly
Observed Treatment Shortcourse (DOTS) (Prihartini, 1999).
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan
bahwa penyakit tuberkulosis paru merupakan penyebab kematian nomor tiga
setelah penyakit kardiovaskuler dan saluran pernafasan pada semua kelompok
usia, dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi. Laporan internasional
menunjukkan bahwa Indonesia adalah penyumbang kasus penderita tuberkulosis

paru terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan India. Pada tahun 1999, WHO
memperkirakan setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru tuberkulosis, dengan

1

2

jumlah kematian 140.000 kasus. Secara kasar diperkirakan setiap 100.000
penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru tuberkulosis paru basil tahan
asam (BTA) positif (DEPKES RI, 2002). Sedangkan pada tahun 2004 terdapat
539.000 kasus tuberkulosis baru dengan jumlah kematian 101.000 orang
(DEPKES, 2004).
Strategi penanggulangan tuberkulosis paru di Indonesia sejak tahun 1993
sudah dilakukan dengan baik melalui pengobatan yang memiliki efektifitas tinggi
karena menggunakan strategi DOTS. Pengobatan tuberkulosis paru tersebut
diberikan secara cuma - cuma untuk seluruh lapisan masyarakat, namun demikian
sampai saat ini masih sulit untuk ditanggulangi, dan masih banyak kasus kematian
yang disebabkan oleh tuberkulosis paru (Hutapea, 1999). Salah satu penyebab
penyakit tuberkulosis sulit ditanggulangi adalah munculnya kuman tuberkulosis
paru yang mengalami Multi Drug Resistance (MDR) (WHO, 1996).

Pengobatan tuberkulosis paru menurut strategi DOTS diberikan selama 6-8
bulan dengan menggunakan paduan beberapa obat atau diberikan dalam bentuk
kombinasi dengan jumlah yang cukup dan dosis yang tepat secara teratur, supaya
semua kuman dapat dibunuh (DEPKES RI, 2002). Jika penderita tuberkulosis
tidak patuh mengkonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) selama 6 bulan penderita
tuberkulosis tidak dapat sembuh dari penyakitnya karena masih didapatkan hasil
basil tahan asam (BTA) positif. Di Purworejo, Jogjakarta didapatkan jumlah
penderita tuberkulosis 273 orang dan didapatkan sebanyak 32 orang harus
mengulang

pengobatannya,

hal

ini

dikarenakan

mereka


tidak

mengkonsusmsi obat anti tuberkulosis (OAT) (DINKES Jateng, 2010).

rutin

3

Ketidakrutinan atau ketidakpatuhan penderita tuberkulosis mengkonsumsi
OAT dikarenakan, penderita malas dan lupa mengkonsumsi obat anti tuberkulosis
(OAT) dan dikarenakan juga jangka waktu untuk pengobatan cukup lama yaitu 6
bulan. Obat anti tuberkulosis harus dikonsumsi teratur setiap hari untuk
mendapatkan kesembuhann (DEPKES RI, 1997).
Batu merupakan salah satu kota di Jawa Timur dengan jumlah kasus
tuberkulosis paru yang mengalami peningkatan. Data DINKES Jatim tahun 2006,
menunjukkan bahwa jumlah penderita tuberkulosis paru di Batu mengalami
peningkatan yang sangat pesat dari kasus baru yang diobati tahun 2005 berjumlah
243 penderita menjadi 628 penderita pada tahun 2006. Peningkatan jumlah
penderita tuberkulosis ini salah satu penyebabnya adalah adanya ketidakpatuhan
mengkonsumsi obat (DINKES JATIM. 2007).

Berdasarkan beberapa data tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh kepatuhan mengkonsumsi obat anti
tuberkulosis (OAT) terhadap kesembuhan pasien TBC di Rumah Sakit Paru Batu
periode Januari-Desember 2009.

4

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh kepatuhan mengkonsumsi obat anti tuberkulosis
(OAT) terhadap kesembuhan pasien TBC di Rumah Sakit Paru Batu periode
Januari-Desember 2009?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Untuk membuktikan pengaruh kepatuhan mengkonsumsi OAT terhadap

kesembuhan pasien TBC di Rumah Sakit Paru Batu periode Januari-Desember
2009.
1.3.2


Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui jumlah penderita tuberkulosis yang patuh berobat di
Rumah Sakit Paru Batu.
2. Untuk mengetahui jumlah penderita tuberkulosis yang tidak patuh berobat di
Rumah Sakit Paru Batu
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Klinis
1. Menentukan strategi pengobatan agar penderita tuberkulosis paru dapat
mengkonsumsi OAT secara teratur
2. Memberikan informasi data pada pihak rumah sakit tentang angka
ketidaksembuhan karena ketidakpatuhan minum obat
3. Meningkatkan kepedulian tenaga medis di Rumah Sakit paru Batu dalam
mengontrol serta mendampingi pasien TBC dengan terwujudnya
kepatuhan minum obat.

5

1.4.2 Manfaat Akademis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi titik awal dan sumber untuk
penelitian selanjutnya.
2. Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang penelitian kesehatan
terutama di bidang pengobatan tuberkulosis.
3. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dalam
masyarakat, khususnya di bidang kedokteran.
1.4.3

Manfaat Untuk Masyarakat

1. Agar masyarakat khususnya penderita TBC mengetahui pentingnya
kepatuhan mengkonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) untuk kesembuhan
2. Memberikan informasi kepada penderita tuberkulosis paru tentang
pentingnya

kepatuhan

mengkonsumsi

OAT


untuk

mendapatkan

kesembuhan.
3. Meningkatkan

pengetahuan

tuberkulosis dan pengobatannya.

dan

pemahaman

masyarakat

tentang


HASIL PENELITIAN

PENGARUH KEPATUHAN MENGKONSUMSI OBAT ANTI
TUBERKULOSIS TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN
TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU PERIODE
JANUARI - DESEMBER 2009

Oleh :
MIFTAHOL ARIFIN
07020105

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH KEPATUHAN MENGKOSUMSI OBAT ANTI
TUBERKULOSIS TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN
TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU PERIODE

JANUARI-DESEMBER 2009

Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
MIFTAHOL ARIFIN
07020105

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian

Untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal :………… 1 Maret 2011….………

Pembimbing I

dr. Meddy Setawan, Sp.PD

Pembimbing II

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran

dr. Irma Suswati, M.Kes

i


LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Ilmiah Oleh Miftahol Arifin ini
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal…………1 Maret 2011……

Tim Penguji

……………………………………………, Ketua
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD

……………………………………………, Anggota
dr. Diah Hermayanti, Sp.PK

…………………………………………….., Anggota
dr. Alfa Sylvestris, Sp.M

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat
serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan proposal
usulan

penelitian

MENGKONSUMSI

karya

tulis

OBAT

akhir

ANTI

yang

berjudul

TUBERKULOSIS

“PENGARUH
TERHADAP

KESEMBUHAN PASIEN TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU
BATU PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009”.
Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan Sp.PD selaku Pembantu Dekan 1 sekaligus
pembimbing I atas bimbingan, dukungan dan saran yang telah diberikan
dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran UMM.
4. dr. Thontowi Djauhari N.S, M.Kes selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran UMM serta penguji dalam karya tulis akhir ini.

iii

5. dr. Diah Hermayanti Sp.PK selaku pembimbing II atas bimbingan,
dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis
akhir ini
6. dr. Alfa Sylvestris, SpM selaku penguji atas bimbingan, dukungan dan
saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan
mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Malang, 1 Maret 2011

Penulis

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT
telah

memberikan

segala

kemudahan

dan

kelancaran

yang
dalam

menyelesaikan karya tulis akhir ini. Dalam penyelesaian karya tulis
akhir ini saya ingin ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Ayahku H. As`ari, ibuku Hj. Samawiyah serta nenekku Hj.
Suaiba, H. Ali, Hj. Hamima yang sangat saya sanyangi dan
saya hormati. Terimaksih atas segala kasih sayang, dukungan,
semangat, do’a dan segalanya. Semoga segala cita-cita,
harapan dan keinginan ayah dan ibu bisa tercapai. Disini saya
akan selalu berusaha menjadi seperti ayah dan ibu harapkan,
dan semoga yang telah saya lakukan bisa bermanfaat bagi
orang lain seperti pesan ayah dan ibu selama ini.
2. Saudara dari Ayah dan Saudara dari Ibu yang ngak bisa di
sebutkan satu persatu, makasi atas segala motivasi saran dan
do`anya selama ini.
3. Bibi` Ummi dan Man Enjunx terimaksih atas segala motivasi,
saran dan do’a untukku. Makasih juga Bi` selalu mau dengar
segala curhatku selama ini.

v

4. Bang Inunx dan Mz Nuruddin terimaksih atas segala
motivasi, saran dan do’a untukku. Makasih juga selalu mau
dengar segala curhatku selama ini.
5. Elok Hikmatun. N, makasi y sudah mau bantu aku sampe` TA
aku selesai .makasih juga buat motivasinya, dan rasa sayang
yang pernah kamu berikan sama aku. Semoga kesalahan yang
kemarin kita lakukan menjadi pelajaran dan bisa buat kita
jadi lebih baik…amiiin !!!
6. Arif mokhamad, makasi y rif buat semua bantuaanmu. Aku
Cuma mau bilang jadilah cowok yang jantan!!! Jangan
lemesss,hehe.
7. Buat semua teman-temanku fk-07 dari absen 1-100 yang gak
bisa aku sebutin disini satu persatu, makasi y teman-teman
buat semuanya. Semoga kita semua bisa kompak sampai nanti
8. Mbak

Widi

makasi

buat

segala

bantuannya

serta

bimbingannya, oia maaf klau sering ngerepotin Mbak!!!
9. Mas arisandi makasi buat segala bantuan serta bimbingannya
10. Buat semua yang mungkin lupa ngak saya tulis, saya ucapankan
banyak terimakasih.

vi

ABSTRAK
Arifin, Miftahol. 2011. Pengaruh keapatuhan Mengkonsumsi Obat Anti
Tuberkulosis terhadap Kesembuhan Pasien Tuberkulosis
Di Rumah Sakit Paru Batu Periode Januari – Desember
2009 Tugas Akhir Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) dr.Meddy
Setiawan Sp. PD (2) dr. Diah Hermayanti Sp. PK.

Latar Belakang : Tuberkulosis paru masih menjadi masalah utama kesehatan
yang dapat menimbulkan komplikasi kesakitan dan kematian. Pengobatan
tuberkulosis paru menurut strategi DOTS diberikan selama 6-8 bulan. Lamanya
pengobatan TB seringkali menyebabkan terjadinya drop out atau ketidakpatuhan
minum obat. Kondisi ini meningkatkan kejadian resistensi terhadap OAT.
Tujuan : Membuktikan pengaruh kepatuhan mengkonsumsi obat anti
tuberkulosis terhadap kesembuhan pasien TBC.
Metode : Analitik observasional dengan desain studi Cross sectional.
Hasil : Hasil uji chi square memberikan bukti bahwa ada hubungan yang
signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi obat anti tuberkulosis terhadap
kesembuhan pasien tuberkulosis, (sig (2 sided) = 0,000 yang lebih kecil dari pada
p (0,05)).
Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan minum obat
terhadap kesembuhan pasien tuberkulosis.

Kata Kunci : Tuberkulosis, Ketidakpatuhan berobat, Kesembuhan

vii

ABSTRACT
Arifin, Miftahol. 2011. The Effect of Pursuance in Consuming Anti Tuberculosis
Medicine toward Patients Recovery Who Suffer from
Tuberculosis at Rumah Sakit Paru Batu, January
December Period 2009. Final Assignment. Medical
School Faculty of Malang Muhammadiyah University.
Advisors: (1) dr.Meddy Setiawan Sp. PD (2) dr. Diah
Hermayanti Sp. PK.
Background : Pulmonary tuberculosis is still become a problem which, can cause
complication between pain and death. The medical treatment for pulmonary
tuberculosis based on DOTS strategy is given for 6 to 8 months. The length of
pulmonary tuberculosis (TB) medical treatment often causes drop out or the
pursuance in consuming the medicine. This condition increases resistance
occurrence toward OAT.
Objective : To prove the effect of pursuance in consuming Anti Tuberculosis
Medicine toward Patients Recovery Who Suffer from Tuberculosis (TBC)
Method : Analytical observational with cross sectional design study.
Result : The result of chi square test proves that there was a significant
correlation between the pursuance in consuming anti tuberculosis medicine
toward patients recovery who suffer from tuberculosis, (sig (2 sided)= 0.000
smaller than p (0.05)).
Conclusion : There was a significant correlation between the pursuance in
consuming medicine toward patients recovery who suffer from tuberculosis.

Key words: Tuberculosis, incompliance in consuming medicine, Recovery.

DAFTAR ISI
viii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................ v
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................... 4
1.4 Manfaat ....................................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Klinis ................................................................... 4
1.4.2 Manfaat Akademis ............................................................ 5
1.4.3 Manfaat Untuk Masyarakat ............................................... 5

ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6
2.1 Tuberkulosis Paru ....................................................................... 6
2.1.1 Definisi Tuberkulosis ........................................................ 6
2.1.2 Kuman Tuberkulosis ......................................................... 6
2.1.3 Cara Penularan .................................................................. 7
2.1.4 Resiko Penularan ............................................................... 9
2.1.5 Patogenesis Tuberkulosis .................................................. 11
2.1.6 Gejala Tuberkulosis........................................................... 12
2.1.7 Diagnosis Tuberkulosis ..................................................... 12
2.1.8 Tipe Penderita Tuberkulosis.............................................. 19
2.2 Pengobatan Tuberkulosis Paru ................................................... 20
2.2.1 Tujuan Pengobatan ............................................................ 20
2.2.2 Jenis OAT (Obat Anti Tuberkulosis) ................................ 20
2.2.3 Prinsip Pengobatan ............................................................ 20
2.2.4 Paduan OAT di Indonesia ................................................. 21
2.2.5 Hasil Pengobatan Tuberkulosis ......................................... 22
2.2.6 Efek sampig obat anti tuberkulosis (OAT) ....................... 23
2.2.7 Ketidaktaatan Berobat ....................................................... 25
2.2.8 Kegagalan Pengobatan Tuberkulosis ................................ 26
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA ...................................... 35
3.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 35
3.2 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 36

x

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 37
4.1 Rancangan Penelitian................................................................... 37
4.2 Populasi dan sampel penelitian .................................................... 37
4.2.1 Populasi.............................................................................. 37
4.2.2 Sampel ............................................................................... 37
4.3Tempat dan waktu penelitian ........................................................ 38
4.4 Teknik Pengambilan Sampel ....................................................... 38
4.5 Instrumen Penelitian .................................................................... 38
4.6 Variabel Penelitian....................................................................... 38
4.7 Definisi Operasional .................................................................... 39
4.8 Analisis Data ................................................................................ 39
4.9 Alur Penelitian ............................................................................. 40
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ............................... 41
5.1 Gambaran Umum Tuberkulosis Di Rumah Sakit Paru Batu ....... 41
5.1.1. Deskripsi Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . 41
5.1.2. Deskripsi Data Responden Berdasarkan Umur............... 41
5.1.3. Deskripsi Data Responden Berdasarkan Tingkat
Kepatuhan ....................................................................... 42
5.1.4. Deskripsi Data Responden Berdasarkan Tingkat
Kesembuhan .................................................................... 43
5.1.5. Hubungan antara kepatuhan dalam mengkonsumsi obat
dan kesembuhan dari TBC .............................................. 44
BAB V1 PEMBAHASAN ............................................................................... 45

xi

BAB V11 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 49
7.1 Kesimpulan .................................................................................. 49
7.2 Saran ............................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Data frekuensi dan prosentase responden berdasarkan jenis
kelamin responden ........................................................................... 41
Tabel 5.2 Data frekuensi dan prosentase responden berdasarkan umur
Responden ....................................................................................... 42
Tabel 5.3 Data frekuensi dan prosentase responden berdasarkan tingkat
kepatuhan mengkonsumsi obat........................................................ 43
Tabel 5.4 Data frekuensi dan prosentase responden berdasarkan tingkat
Kesembuhan .................................................................................... 43

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mycobacterium tuberculosis ........................................................ 7
Gambar 2.2 Penularan infeksi Mycobacterium tuberculosis ........................... 8
Gambar 2.3 Alur Diagnosis Tuberkulosis Paru ............................................... 14
Gambar 2.4 Penyuntikan Tes Tuberkulin ........................................................ 16
Gambar 2.5 Kavitas lesi pada foto Rontgen Dada ........................................... 18
Gambar 3.1 kerangka konsep ........................................................................... 35
Gambar 4.1 Alur Penelitian ............................................................................. 40

xiv

DAFTAR SINGKATAN
AIDS

: Acquired Immune Deficiency Syndrome

ARTI

: Annual Risk of Tuberculosis Infection

BTA

: Basil Tahan Asam

DEPKES RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
DINKES

: Dinas Kesehatan

DOTS

: Directly Observed Treatment Shortcourse

E

: Etambutol

HIV

: Human Immune Deficiency Vyrus

INH

: Isoniasid

LED

: Laju Endap Darah

WHO

: World Health Organisation

SKRT

: Survei Kesehatan Rumah Tangga

MDR

: Multi Drug Resistance

MDT

: Multi Drug Terapy

MIC

: Minimal Inhibitory Concentration

OAT

: Obat Anti Tuberkulosis

P.P.D

: Purified Protein Derivative

R

: Rifampisin

S

: Streptomisin

SPS

: Sewaktu-Pagi-Sewaktu

Z

: Pirazinamid

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian .................................................................... 54
Lampiran 2 Grafik Hasil Data Peneltian .......................................................... 61
Lampiran 3 Data SPSS Hasil Penelitian .......................................................... 71

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T.Y. 1990. Pola Gejala dan Kecenderungan Berobat Pendeerita
Tuberculosis Paru. Malang: Cermin Dunia Kedokteran: 17-9
Anief, Mohammed. 2000. Penggolongan Obat: Berdasarkan khasiat dan
Penggunaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Anief, Mohammed. 2002. Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Bahar, Asril. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi ketiga. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI : 824-8
Crofton, Sir John., Horne,et al. 2002. Tuberkulosis Klinis. Jakarta: Widya Medika:
158-167.
Daniel, M. Thomas. 1999. Harrison: Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi
13 Volume 2. Jakarta: EGC: 799-808.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993. Petunjuk Paduan Obat (OAT).
Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1997. Pedoman Penyakit Tubekulosis
dan Penanggulangannya. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Pedoman
Penanggulangan Tuberculosis. Cetakan ke-5. Jakarta: Hal 2.

Nasional

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberculosis. Jakarta: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa
Timur: 9-55.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman
Penanggulangan Tuberculosis. Diakses 27 april 2010.

Nasional

Dinas Kesehatan Jawa Timur. 2007. Situasi Penyakit Tuberkulosis di Jawa Timur
tahun 2006. Surabaya: Balai Pengobatan dan Pemberantasan Penyakit
Paru.
Donnie. 2006. TBC dan HIV/AIDS: (http://www.wanitamuslimah.com). (online)
diakses 26 September 2007.
Hiswani. 2004. Tuberkulosis Merupakan Penyakit Infeksi yang Masih Menjadi
Masalah Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara. (http://library.usu.ac.id). (online) diakses 25
Februari 2008.

xvii

Hutapea, P. 1999. Pedoman Penatalaksanaan TB Paru dan DOTS. Surabaya:
Balai Pengobatan dan Pemberantasan Penyakit Paru: 23-4.
Hospital Infections Program National Center for Infectious Disease, Center for
Disease Control. 1999. Intensive Care Antimicrobial Resistance
Epidemiology (ICARE) surveillance report, data summary from January
1996 through December 1997. Am J Infect Conrol; 27: 279-84.
Latipun. 2003. Psikologi Konseling. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang.
Manginte, Johanis. 2000. Pengobatan Rasional Tuberkulosis Resisten Multi Obat.
Majalah Medika No. 8 Th XXVI, 505-9.
Mansyur, S., Temasonge, Aditama, TY., Jusuf, A. 2001. The Pattern of
Antituberculosis Drug in Pulmonary, Tuberculosis Pattern, TB Outpatient
Clinic. Jurnal Respiratory Indonesia vol 21: 24-7.
Melamed BG, Siegel LJ. 1980. Behavior Medicine: Practical Application In
Health Care. New York: Springer Publishing.
Muninjaya, Gede. 1997. AIDS Muncul TBC Semakin Meningkat. Bali:
[INDONESIA-L] Newsletter PMP-AIDS.
PDPI JATIM. 1999. Pedoman Penatalaksanaan TB Paru dan DOTS. Surabaya:
Balai Pengobatan dan Pemberantasan Penyakit Paru: 6-8.
Polk, R. 1999. Optimal Use of Modern Antibiotics: Emerging Trends. Clin Infect
Disease; 29: 264-74.
Prihartini, Sri B. 1999. Pedoman Penatalaksanaan TB Paru dan DOTS, Surabaya:
Balai Pengobatan dan Pemberantasan Penyakit Paru: 31-7.
Purwadarminto. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Reviono. 2001. Profil Penderita TB Paru Rawat Jalan di Poliklinik Paru/RS
Persahabatan Jakarta Periode Sep-Des 1999. JRI. PDPI. Vol. 21. No. 3:
95-100.
RiederHL, Chonde, TM, et. al. 1998. The public health service national
tuberculosis reference laboratory and the national laboratory network:
minimum requirements, role and operation in a low-income country. Paris:
International Union Against Tuberculosis and Lung Disease.
Shlaes, D.M., Gerding, D.N., John, J.F. 1997. Society of Healthcare Epidemiology
of America and Infectious Disease Society of America joint committee on
the prevention of antimicrobial resistance in hospitals. Clin Infect
Disease; 25: 584-99.

xviii

Siswanto. 1998. Upaya Menurunkan Angka Putus Berobat Pada Penderita
Tuberculosis dengan Menggunakan Kartu Berobat TBC (Studi
Eksperimental Lapang di Rumah Sakit dan Puskesmas Malang). Malang:
Majalah Kedokteran: 106-15.
Situmeang, Taufan. 2004. Pengobatan Tuberkulosis Paru Masih Menjadi
Masalah? (http://www.gizi.net). (online) diakses 28 Oktober 2007.
Soeparman & Waspadji. 1998. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: Balai
penerbit FKUI.
Soeroto, Arto Yuwono. 2005. Bahaya, Pengobatan TBC Yang Tidak Tuntas.
(http://www.pikiran-rakyat.com). (online) diakses 28 Oktober 2007.
Sujayanto,
G.
2000.
Keaptuhan
Berobat
Bagi
Penderita
TB.
(http://ridwanamiruddin.wordpress.com). (online) diakses 25 Februari
2008.
Sumarsono, Tonny. 2002. Seputar Masalah Resistensi Antibiotika.
(http://www.pikiran-rakyat.com). (online) diakses 26 Oktober 2007.
Sumartojo. 1993. When tuberculosis treatment fails. A social behavioral account
of patient adherence. Am Respir Dis; 147: 1311-20.
Tabrani, Rab Prof. 1996. Pedoman Penatalaksanaan Tuberculosis Paru. Jakarta:
EGC.
World Health Organization. 1984. Surveillance of drug resistance in tuberculosis:
a global random sample survey of initial and acquired. Geneva: 1-26
(document WHO/TB/84.43).
World Health Organization. 1993. Treatment of Tuberculosis: Guidelines for
National Programmes. Geneva: 3-15.
World Health Organization. 1994. Guidelines for HIV ssurveillance among
tuberculosis patient. Geneva (document WHO/TB/94.180).
World Health Organization. 1994. Tuberculosis Programme : Framework for
Effective Tuberculosis Control. Geneva (document WHO/TB/94.179).
World

Health
Organization.
1996.
The
world
health
report.
(http://www.who.int/country), (online) diakses 26 September 2007.

World Health Organization. 2003. Guidelines for surveillance of drug resistance
in tuberculosis: second edition. Geneva: 7-13.
World Health Organization. 2006. Practical Guidelines for the management of
tuberculosis in Children. National TB Programmes: First Edition.

xix

Yan, BY. 1992. Anti TB chemotherapy amd its relation to TB control in China.
Proc 12th Asia Pacific Congress on Disease of The Chest: October: 4-7: 29.

xx

Dokumen yang terkait

Faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskemas Pamulang Tangerang Selatan Provinsi Banten periode Januari 2012 – Januari 2013

5 51 83

EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN ANAK EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN ANAK TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI PERIODE JAN

4 11 14

PENDAHULUAN EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN ANAK TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI PERIODE JANUARI-AGUSTUS 2010.

1 4 23

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2009.

0 2 19

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PADA PASIEN DEWASA DENGAN DIAGNOSA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS MANTINGAN NGAWI PERIODE FEBRUARI - APRIL 2009.

0 3 26

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Dan Kepatuhan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di RSUD Dr. Moewardi.

0 3 12

PENDAHULUAN Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Dan Kepatuhan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di RSUD Dr. Moewardi.

1 4 18

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Dan Kepatuhan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di RSUD Dr. Moewardi.

0 1 15

Gambaran Kejadian Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari - Desember 2011.

0 2 19

Pengaruh Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Terhadap Kepatuhan Berobat Tuberkulosis Paru Di Bbkpm Surakarta

1 1 78