Paradigma Penelitian Hipotesis KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

dirasakan dengan harapan yang diinginkan. Apabila kinerja berada di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, namun bila kinerja melebihi harapan, pelanggan merasa sangat puas”. Indikator-indikator kepuasan user peneliti dasarkan pada key atau kunci penting dari teori tentang model kepuasan diskonfirmasi konsumen. Pada model tersebut dijelaskan bahwa terdapat hasil dari tanggapan konsumen terhadap product performance yaitu positive disconfirmation Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, simple confirmation Produk berfungsi seperti yang diharapkan, dan negative disconfirmation Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan Sumarwan et al., 2011:143-144. Jadi dari model tersebut terlihat dua komponen kunci, yaitu: fungsi produk yang dirasakan dan harapan konsumen.

b. Paradigma Penelitian

Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan paradigma mengenai kualitas website Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung terhadap kepuasan user dalam bentuk bagan kerangka pemikiran berikut ini. Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang telah membandingkan kinerja yang dirasakan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan yang diinginkan. Apabila kinerja berada dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, namun bila kinerja melebihi harapan, pelanggan merasa sangat puas SuprantoParamarta, 2008:46 Dapat dihitung menggunakan rumus: IKP = PP EX Ket: IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan PP = Perceived Performance Fungsi produk yang dirasakan EX = Expectations Fungsi produk yang diharapkan Tjiptono, 2008:37-38 Kualitas Website Badan Teknologi Nuklir Nasional Kota Bandung Variabel X Kepuasan User Variabel Y 1. Usability 2. Sistem Navigasi 3. Graphic Design 4. Contents 5. Compatibility 6. Loading Time 7. Accessibility 8. Interactivity Suyanto, 2009:61-69 Gambar 2.3 Paradigma Penelitian

2.3 Hipotesis

Seorang peneliti perlu merumuskan jawaban atau dugaan sementara yang kebenarannya kelak akan diuji serta menjadi acuan dalam proses penelitian yang dilakukan. Sebagaimana yang diungkapkan Arikunto 2002:64 bahwa hipotesis merupakan “Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Ada pun hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: a. Hipotesis nol Kualitas Website Badan Tenaga Nuklir Nasional tidak berkontribusi terhadap kepuasan user. b. Hipotesis penelitian Kualitas Website Badan Tenaga Nuklir Nasional berkontribusi terhadap kepuasan user. 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Dengan terbentuknya Badan Tenaga Atom Internasional IAEA pada tahun 1957, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.65 tahun 1958, maka pemerintah pada tanggal 5 Desember 1958 meningkatkan status Panitia Negara untuk Pengukuran Radioaktiviteit berstatus sebagai lembaga penasihat menjadi lembaga baru yang dapat merealisasikan pelaksanaan program nuklir di Indonesia, yaitu Lembaga Tenaga Atom LTA dipimpin oleh seorang Direktur Jendral. Dirjen LTA dirangkap oleh Menteri Kesehatan Bapak Prof. G.A. Siwabessy. Terbentuknya LTA memperoleh tanggapan dari para tenaga pengajar Bagian Fisika, Fakultas Ilmu Pasti dan Alam, UI Bandung sekarang ITB, karena LTA yang baru dibentuk membutuhkan tenaga yang diperlukan untuk melakukan tugasnya, maka mulailah perekrutan tenaaga pengajar dan mahasiswa untuk dikirim keluar negeri untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam bidang nuklir. Beberapa dari mereka dikirim ke Amerika diberbagai universitas pusat penelitian dan pengembangan nuklir, serta untuk training pada pabrik pemasok calon reaktor pertama di Indonesia, Reaktor TRIGA Mark II, yaitu di General Atomic di San Diego, California. Berdasarkan Undang-undang No.31 tahun 1964, LTA diubah menjadi Badan Tenaga Atom Nasional BATAN, dan terakhir berdasarkan Keppres No.