Pengembangan Perpustakaan Pesantren

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN PESANTREN
A. RIDWAN SIREGAR
Program Studi Perpustakaan dan Informasi
Universitas Sumatera Utara
Pendahuluan
Perpustakaan pesantren pada dasarnya sama dengan perpustakaan
sekolah yaitu suatu perpustakaan yang diselenggarakan di lingkungan suatu
sekolah, dan pelanggan utamanya adalah siswa sebagai peserta didik.
Perpustakaan ini memegang peranan yang sangat penting sebagai pusat sumber
belajar (learning resource center) untuk menunjang kurikulum dan proses belajar
mengajar.
Sebagai pusat sumber belajar, perpustakaan ini digunakan untuk
menyimpan sebuah bahan pengajaran (instructional material) seperti buku
majalah, salindia, film, filmstrip, dan bahan bukan buku lainnya, serta semua alat
yang diperlukan untuk menggunakan bahan-bahan tersebut, yang dapat dipinjam
oleh guru atau siswa.
Disamping itu, karena pesantren juga mencakup suatu kawasan hunian
dimana para santri dan mungkin juga para tenaga pendidik dan pegawai beserta
keluarga mereka bertempat tinggal, maka cakupan koleksi dan karakteristik
pelayanannya seharusnya diperluas tidak hanya sekedar bahan pengajaran,
tetapi juga mencakup bahan-bahan yang diperlukan oleh semua masyarakat

pesantren.
Peranan Perpustakaan Pesantren
Sebagai suatu lembaga pendidikan, kegiatan utama dari suatu pesantren
adalah menyelenggarakan proses belajar mengajar, yang tentu saja memerlukan
berbagai-ragam jenis informasi terekam untuk menunjang kegiatan tersebut.
Bahan
pustaka
sebagai
sumber
informasi
sangat
diperlukan
untuk
mengembangkan dan menjaga mutu proses belajar mengajar.
Kalau kita sependapat bahwa fleksibilitas dan kemampuan untuk
beradaptasi terhadap setiap perubahan yang terjadi merupakan faktor penting,
maka kegiatan belajar harus diarahkan untuk memanfaatkan bahan-bahan
pustaka (learning-based).
Melalui bahan-bahan pustaka, para peserta didik akan memperoleh hasil
baik informasi, pengertian, pengetahuan,ketrampilan, motivasi, maupun fakta

seperti yang disajikan oleh bahan tersebut. Hal-hal yang telah dibaca sangat
berguna bagi pembangunan diri (self development) si pembaca, keluarga dan
masyarakat yang lebih luas.
Disamping itu, perpustakaan juga mempunyai peranan yang sangat besar
dalam menumbuh-kembangkan minat baca. Dengan memperkenalkan berbagai
bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan, maka para santri kelak akan
menjadi orang-orang yang menghargai waktu, bersikap objektif dalam
membahas suatu masalah, mementingkan fakta atau informasi, dan lain-lain.
Peranan Pengelola Pesantren
Untuk mendirikan dan menyelenggarakan suatu perpustakaan yang baik,
disamping harus ditangani oleh orang yang ahli, diperlukan komitmen yang kuat
dari semua unsur pimpinan ke arah itu. Komitmen di sini harus dituangkan dalam
bentuk kebijakan, termasuk di dalamnya penetapan persentase anggaran belanja
penyelenggaraan perpustakaan, misalnya 5% dari anggaran belanja pesantren.
Disamping itu, peranan para tenaga pengajar atau guru sangat besar
dalam upaya memanfaatkan bahan-bahan pustaka. Para guru harus mendorong
para peserta didik untuk menemukan informasi yang mereka perlukan melalui
kegiatan membaca. Untuk itu, kerja sama yang erat antara guru dan pustakawan

©2004 Digitized by USU digital library


1

diperlukan untuk penyediaan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan program
pengajaran atau kurikulum.
Kebutuhan terhadap perpustakaan akan tetap rendah, jika kegiatan
belajar tidak diarahkan untuk menggunakan bahan-bahan pustaka dan jika
sumber daya yang dimiliki oleh perpustakaan sangat terbatas. Reformasi cara
pengajaran di kelas akan mempunya efek timbal balik pada perpustakaan, dan
efek timbal balik yang sama akan dihasilkan dari bahan pustaka dan pelayanan
perpustakaan yang disempurnakan.
Aspek-aspek Pengembangan
Tugas pokok perpustakaan pada umumnya adalah memilih, menghimpun,
mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada para
penggunanya. Dalam kaitan ini, ada beberapa aspek yang perlu mendapat
perhatian dalam pengembangan perpustakaan pesantren, antara lain:
Pendanaan
Sumber pendanaan perpustakaan harus ditetapkan dengan jelas, biasanya
bersumber dari lembaga induknya. Pimpinan pesantren seperti disebutkan di
atas, harus menetapkan jumlah persentase anggaran belanja pesantren yang

akan digunakan untuk perpustakaan, bukan jumlah nilai rupiahnya. Dari jumlah
tersebut, Kepala Perpustakaan kemudian menyusun program kerja perpustakaan
untuk setiap tahun anggaran.
¾

Akomodasi
Pendirian gedung atau pemilihan ruangan untuk perpustakaan harus
dilakukan dengan seksama. Perpustakaan sebaiknya terdapat ditengah-tengah
kegiatan pesantren agar setiap orang dapat mengaksesnya dengan mudah.
Disamping itu, tata ruangnya harus ditata dengan baik agar menarik. Karena
perpustakaan ini harus melayani semua tingkat pendidikan di dalam pesantren,
maka pengaturan kelompok koleksi harus dibuat sedemikian rupa agar setiap
kelompok pengguna dapat dengan mudah menggunakannya.
¾

Staf Perpustakaan
Untuk membangun suatu perpustakaan yang bermutu diperlukan staf
yang bermutu. Disamping memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan,
seorang Kepala Perpustakaan harus mempunyai visi yang jelas tentang lembaga
induknya, sehingga ia mampu menerjemahkan program-program pesantren ke

dalam bentuk pelayanan perpustakaan. Disamping itu organisasi perpustakaan
harus jelas tergambar dalam bagan struktur organisasi pesantren, dimana harus
terlihat hubungan pengawasan dan pertanggung-jawaban.
¾

Koleksi Perpustakaan
Pesantren harus merumuskan kebijakan pengembangan koleksi, antara
lain menetapkan prioritas pengembangan. Pemilihan bahan pustaka merupakan
suatu hal yang sangat penting untuk menyajikan pelayanan yang bermutu. Oleh
karena itu, prosedur dan mekanisme pemilihan harus digambarkan dengan jelas
agar setiap orang, terutama tenaga pengajar, dapat berperan aktif dalam
pengembangan dan penggunaan koleksi

¾

Pelayanan Teknis
Pelayanan teknis mencakup kegiatan pengadaan, pengatalogan, dan
perawatan koleksi. Prosedur dan mekanisme kerja dari ketiga kegiatan tersebut
harus dirumuskan dengan baik agar pekerjaan pembinaan koleksi dapat berjalan
dengan lancar. Standar-standar pengolahan harus ditetapkan, dan peralatanperalatan serta bahan-bahan yang diperlukan untuk itu harus disediakan.

¾

©2004 Digitized by USU digital library

2

Pelayanan Pengguna
Pelayanan kepada pengguna mencakup kegiatan antara lain peminjaman
dan keanggotaan, bantuan atau bimbingan penggunaan bahan pustaka, layanan
penelusuran dan silang layan. Untuk kelancaran pelayanan pengguna, harus
ditetapkan jam buka perpustakaan, peraturan penggunaan bahan pustaka dan
prosedur dan mekanisme setiap jenis pelayanan yang ditawarkan. Untuk
keperluan pengembangan, data pelayanan harus dikumpulkan setiap saat.

¾

Kerja Sama Perpustakaan
Kerja sama antar perpustakaan harus dibina dengan baik agar
keterbatasan yang dimilki dapat diatasi dengan bantuan perpustakaan lain. Kerja
sama dimaksud mencakup antara lain permintaan fotokopi dokumen, bantuan

pembinaan, dan lain-lain.
¾

Penutup
Pengembangan perpustakaan pesantren menjadi tanggung-jawab semua
masyarakat pesantren terutama para pimpinan dan tenaga pengajar. Untuk
mengembangkan suatu perpustakaan yang bermutu, semua kebijakan dan
kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan harus bermuara pada
kepentingan santri sebagai pelanggan utama dari pesantren.

©2004 Digitized by USU digital library

3