2
1. Pendahuluan
Sekitar tahun 70an, beberapa bukit di Utara San Francisco, Amerika Serikat, selalu diramaikan dengan raungan sepeda motor. Pemerintah San
Francisco melarang kegiatan kebut lereng ini karena menimbulkan kebisingan. Larangan itulah yang kemudian menjadi cikal bakal olah raga sepeda gunung
yang mereka namakan downhill turun bukit [1]. Di Indonesia ada sebuah komunitas downhill yang mampu menggelar kejuaraan hingga enam seri untuk
setiap tahunnya. Komunitas tersebut adalah Unifikasi Komunitas Downhill Indonesia UKDI.UKDI lahir dari para downhiller saat Urban Downhill di
Bandung akhir 2008, dan berlanjut ke Yogyakarta dengan hasil mampu menggelar kejuaraan pada 2009. Selain itu, UKDI juga mampu mendorong pengendara
sepeda berprestasi untuk naik kelas dan bahkan banyak bibit muda bermunculan karena semua seri yang telah digelar [2].
CV. UKDI sudah tidak lagi menyelenggarakan pertandingan kejuaraan nasional sepeda gunung. CV.UKDI mendirikan sebuah CV baru dengan nama
CV. IDH agar kejuaran nasional tetap bisa di selenggarakan. IDH merupakan sebuah perusahaan jasa yang menyelenggarakan pertandingan kejuaraan nasional
sepeda gunung downhill yang dijadikan studi kasus dalam penulisan ini. Secara resmi IDH berdiri November 2010 dan sudah resmi dibawah ISSI Ikatan Sepeda
Sport Indonesia [3].
Corporate identity telah menjadi hal yang diperlukan di setiap perusahaan baik itu yang menjual produk atau perusahaan yang menawarkan jasa pasti
membutuhkan citra atau identitas yang menjadi ciri untuk dikenali oleh masyarakat. Corporate identity adalah sebuah identitas dari sebuah perusahaan
yang dapat diungkapkan melalu berbagai cara untuk mengidentifikasi perusahaan tersebut dalam bentuk tampilan grafis yang berfungsi sebagai bahasa visual untuk
mewakili perusahaan [4]. Bisa dikatakan corporate identity adalah perancangan desain logo dan mengaplikasikanya pada stationery sampai ke semua alat yang
digunakan oleh suatu perusahaan, yang sesuai dengan citra yang ingin dibangun oleh perusahaan tersebut [5].
Sejak IDH berdiri hingga sekarang, IDH kurang mementingkan pembuatan corporate identity, IDH hanya mempunyai logo. Corporate identity
diperlukan sebagai identitas suatu perusahaan untuk menunjukkan citra dari instansi tersebut. Perancangan dilakukan agar IDH mempunyai corporate identity
sehingga IDH dapat lebih di kenal di masyarakat.
2. Kajian Pustaka
Penelitian dengan judul “Perancangan Corporate Identity Hotel Idas Kuta-
Bali ” oleh Beatric, meneliti Hotel Idas Kuta-Bali yang merupakan hotel yang
berlokasi strategis, namun selama ini masih banyak masyarakat yang kurang mengenal Hotel Idas dengan permasalahan yang mendasar adalah belum adanya
identitas perusahaan yang baik, tidak sesuai dengan citra Hotel Idas itu sendiri. Tema rumusan desain yang dibuat sesuai dengan identitas dari Hotel Idas dengan
kriteria desain yang unik dan simpel. Perancangan ini diwujudkan sebagai bentuk jawaban dan pemecahan masalah yang dilakukan dalam mewujudkan citra
3
sesungguhnya dari Hotel Idas yang diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya suatu perancangan corporate identity bagi
kelangsungan suatu perusahaan [5]. Wibisono dalam penelitian dengan judul “Perancancangan Corporate
identity Ekspedisi Sinar Cendana ABdi Putra Surabaya ”, meneliti Ekspedisi Sinar
Cendana Abdiputra Ekspedisi SCA yang sudah memiliki logo tetapi belum mencerminkan citra dari ekspedisi SCA, maka dari itu perlu adanya perancangan
corporate identity sehingga dapat membangun dan menonjolkan citra perusahaan yang sesuai karakter Ekspedisi SCA. Tema pokok perancangan ini adalah cepat
dan memuaskan, tema yang dimaksud adalah logistik jasa pengiriman barang yang mengedepankan layanan yang memuaskan pelanggan sesuai dengan harapan
pelanggan, yakni pengiriman tepat waktu. Perancangan corporate identity bukan hanya untuk memberikan citra yang baik, tetapi juga mampu menggambarkan
jiwa, visi dan misi dari perusahaan [6].
Kesimpulan dari kedua penelitian tersebut adalah bahwa corporate identity suatu perusahaan sangatlah penting. Corporate identity dapat memunculkan citra
yang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk menampilkan identitas dari perusahaan itu sendiri serta memiliki potensi untuk mengembangkan usahanya.
Dalam penelitian tersebut juga disimpulkan bahwa hasil dari perancangan corporate identity tersebut akan dapat memberikan citra yang baru di mata
masyarakat dan dapat menimbulkan suatu ketertarikan terhadap suatu perusahaan.
Corporate identity merupakan suatu bentuk visual dan ekspresi grafis dari citra dan identitas suatu perusahaan. Sebagai bentuk visual, corporate identity
menampilkan simbol yang mencerminkan citra yang hendak disampaikan. Sebagai suatu ekspresi grafis, sebuah identitas perusahaan dapat diciptakan dan
mempengaruhi nasib dari perusahaan tersebut. Identitas suatu perusahaan dibentuk berdasarkan sejarah perusahaan, kepercayaan, filosofi dan para pendiri
atau pekerja di perusahaan tersebut. Hal ini dimulai dari membuat nama perusahaan, kemudian membuat logo yang mewakili nama perusahaan,
keseluruhanya akan diaplikasikan seperti stationery, sampai ke semua alat yang digunakan oleh suatu perusahaan [7].
Corporate identity tidak hanya diperlukan oleh perusahaan besar, sebuah identitas itu hampir diperlukan oleh seluruh perusahaan. Corporate identity
merupakan elemen dasar dari budaya perusahaan yang juga mempunyai pesan dan filosofi-filosofi yang hendak disampaikan pada masyarakat atau klien mereka,
melalui Corporate identity sebagai titik dasar dari perusahaan. Hal ini dapat memberikan perusahaan atau organisasi tersebut suatu identitas visual [8]. Selain
berfungsi sebagai identitas perusahaan, corporate identity juga mempunyai fungsi-fungsi lain yaitu sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan,
pemacu sistem operasional suatu perusahaan, pendiri jaringan yang baik dan sebagai alat jual dan promosi [9].
Dalam sebuah perancangan Corporate identity sebuah perusahaan, ada beberapa elemen yang diutamakan, namun hal ini tidak bersifat mutlak, dalam arti
mengacu pada apa yang dibutuhkan masing-masing perusahaan itu sendiri. Elemen tersebut yaitu logo, warna dan tipografi [10].
4
A B
C
Gambar 1 A Contoh Logotype, B Contoh Logogram, C Contoh Logo
Campuran [10]
Logo bisa berupa rangkaian huruf, bentuk gambar, atau gabungan huruf dan gambar dari citra sebuah perusahaan. Logo yang berupa olahan huruf disebut
logotype dan logo yang berwujud gambar disebut logogram. Sebagai contoh untuk logotype adalah logo Sony yang hanya tersusun dari kata Sony seperti pada
Gambar 1 A, Shell sebagai contoh logogram yang tersusun dari gambar kerang seperti pada Gambar 1 B, sedangkan paduan keduanya adalah seperti logo rokok
Djarum, yang terdiri dari tulisan Djarum dan gambar jarum seperti pada Gambar 1.C [10].
Pemakaian warna dalam corporate identity itu sangatlah penting. Umumnya ada dua macam warna pada identitas visual, yaitu warna pada logo dan
warna untuk warna perusahaan. Ada kalanya warna perusahaan pada aplikasi
media desain menggunakan warna yang sama dengan warna logo. Namun ada juga yang memperluas jangkauan warna dengan menggunakan warna lain yang
harmonis [11].
Tipografi bisa diartikan seni memilih dan menata huruf dengan penyebaranya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus,
sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Sama halnya dengan warna, dalam tipografi juga terdapat
dua hal yaitu tipogarfi dalam logo dan tipografi yang digunakan pengaplikasian logo pada media [11]. Tidak sedikit perusahaan besar yang merancang sendiri
hurufnya atau corporate typeface perusahaannya dengan tujuan sesuai dengan kepribadian entitasnya, mempertahankan keunikan dan konsistensi identitas
sampai elemen-elemen terkecil [12].
Tahap selanjutnya dari proses corporate identity adalah pengaplikasian logo pada media. Media-media apa saja yang dibutuhkan sangat tergantung dari
bidang usahanya, contohnya dibanding restoran, sebuah rumah sakit lebih membutuhkan amplop besar dengan berbagai ukuran untuk menyimpan dokumen
yang ukuranya bermacam-macam. Perusahaan makanan instan sangat membutuhkan kemasan, sedangkan perusahaan asuransi tidak. Berikut adalah
contoh media-media umum yang digunakan dalam pengaplikasian logo sebuah perusahaan, yaitu ; stationery, company profiles, website, seragam staf, product
packaging, gift [10].
Graphic Standart Manual GSM adalah sebuah pedoman sebagai media
acuan untuk menstandarisasi identitas yang telah dibuat untuk menjaga konsistensi identitas logo tersebut agar tetap tampil baik dan tidak salah dalam
penempatannya. Panduan tersebut berisi tentang petunjuk, aturan, serta batasan pemakaian logo, warna, layout, dan ukuran standar yang ditentukan oleh desainer
5
dalam hal pengaplikasian pada media-media tertentu. Pedoman identitas juga dapat berfungsi untuk menganalisis dan mengukur keaslian sebuah identitas,
untuk menghindari pembajakan [13].
IDH memiliki 4 tahun pengalaman dalam menyelenggarakan kejuaraan sepeda downhill berseri dengan skala nasional. Event yang pernah selenggarakan
oleh IDH sudah berjumlah 21 event yang selalu bekerja sama dengan PBISSI. IDH menggunakan profesional timing system digital untuk memastikan catatan
waktu yang menjadi dasar hasil perlombaan. IDH menyediakan asuransi kepada peserta, penonton dan panitia. Kecintaan IDH terhadap olahraga ini yang
mendorong IDH untuk melaksanakan kejuaraan dan telah menjadi barometer di ASEAN dengan hasil prestasi yang membanggakan bagi para atlet nasional. Visi
IDH adalah membawa pembalap cabang olahraga downhill Indonesia ke tingkat dunia dan misi IDH adalah menyelenggarakan kompetisi yang rutin dan
maksimal dalam inovasi tingkat kesulitan lomba yang pada akhirnya membuat peserta sangat kompetitif. IDH mempunyai moto
: “the ultimate downhill championship in the region” [3].
Pada ajang kejuaraan kompetisi downhill di Indonesia, IDH berhasil memenangkan kejuaraan yang rutinitas kompetisi yang terjaga selama 4 tahun
berturut-turut bersama Djarum76, dan menjadi tempat bagi semua peserta dan tim yang ada seperti: pembalap, pelatih, tim manajer dan sponsor pendukung untuk
memberikan hasil yang terbaik pada perlombaan tersebut. Dengan kerjasama yang baik bersama PBISSI, akhirnya IDH diakui sebagai kejuaraan resmi PBISSI dan
masuk di dalam kalender kegiatan yang diadakan dan didukung dengan penempatan juri nasional di setiap kejuaran IDH. Kerjasama yang baik dengan
Soklat Sport Timing membuat IDH bisa mengawal perlombaan dengan Timing System terbaik di tanah air [3].
Gambar 2 Logo IDH
yang ada saat ini Gambar 2 adalah gambar logo IDH digunakan sampai sekarang. Logo
IDH merupakan logo campuran yang terdiri dari tuliasan Indonesian Downhill yang menggunakan huruf tidak berkait sanserif dan huruf o pada Downhill
menggunakan roda dari gambar orang sedang bersepeda. Mengunakan warna hitam pada tulisan dan warna merah pada gambar orang bersepeda.
3. Metode Penelitian