12
Berdasarkan gambar 1 percepatan gerak harmonik a
y
= - a
s
sin θ, tanda
negatif karena berlawanan dengan arah simpangan, persamaan dapat ditulis dengan
a
y
=
4πT
2
A sin 2πft . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1.5
Dimana : A = amplitudo m
V = kecepatan ms
-1
a = percepatan ms
-2
t = waktu s T = periode s[10]
3. Metode Penelitian
Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian antara lain yakni identifikasi masalah dan kebutuhan, perancangan sistem dan kesimpulan
yang dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.
Gambar 2
Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian yang dilakukan pertama adalah identifikasi permasalahan yang ada. Tahap ini dilakukan dengan wawancara dengan pengajar
di SMA N 1 Tengaran untuk materi gerak harmonik kelas X1 semester 1. Tahap kedua yaitu pengumpulan data, pengajar memberikan alasan mengalami kesulitan
dalam penyampaian materi dikarenakan di sekolah tersebut belum memiliki fasilitas pengajaran yang dapat menarik minat siswa untuk belajar fisika. Salah
13
satu fasilitas yang belum ada yaitu pemanfaatan fungsi dari komputer atau media elektronik yang berbasis komputer.
Tahap perancangan aplikasi Gerak Harmonik Pada Pegas menggunakan pendekatan system development life cycle SDLC. Dalam metode SDLC terdiri
dari tahap analisis system, tahap perancangan system, tahap implementasi system, dan tahap pemeliharaan. Metode ini mempunyai tahapan yang dimulai dari suatu
tahapan sampai tahapan terakhir dan kembali lagi ketahapan awal membentuk siklus atau daur hidup[11]. Kelebihan dari metode tersebut adalah jika hasil dari
penelitian belum mencampai kesempurnaan maka dapat dilakukan dengan kembali ke tahap awal hingga aplikasi menjadi sempurna.
Gambar 3 System Development Life Cycle[11]
Dari gambar 3 maka dapat dijelaskan bahwa SDLC memiliki 4 tahap yang harus dilakukan. Tahap pertama yaitu analisis sistem. Pada tahap ini dilakukan
analisis kebutuhan dan studi kelayakan. Tahap selanjutnya perancangan sistem, dimana perancangan sistem yang dilakukan berasal dari rincian kebutuhan yang
didapat pada analisis kebutuhan. Setelah tahap perancangan selesai dilakukan tahap implementasi sistem. Pada tahap ini dilakukan perancangan aplikasi serta
pengujian. Pada tahap operasi dan pemeliharan dilakukan jika asplikasi masih terdapat eror serta belum memuaskan untuk digunakan user. Untuk
menyempurnakan aplikasi maka dapat dilakukan dengan cara kembali pada analisis system. Tahap-tahap tersebut akan terus berlanjut sampai aplikasi benar-
benar sempurna dan dapat digunakan user dengan benar.
Analysis adalah tahap yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan yang akan digunakan untuk merancang sebuah aplikasi multimedia yang dapat
menunjang proses belajar mengajar. Analisa yang dilakukan adalah analisa untuk kebutuhaan yang dilihat dari segi pengguna dan dari kebutuhan perangkat lunak
yang menunjang dalam perancangan aplikasi. Dari segi pengguna analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara dengan pengajar. Selain analisa
kebutuhan, analisis pemasalahan yang ada juga dilakukan untuk mencari
14
kekurangan dari data yang dibutuhkan sebelumnya sehingga dapat diterapkan dan diaplikasikan. Selanjutnya dalam pengembangan sistem ini, dilakukan analisis-
analisis kebutuhan perangkat lunak maupun keras dan juga analisis input output- nya. Perangkat lunak yang digunakan adalah Adobe Flash CS5 Professional.
Adobe Flash CS5 Professional digunakan untuk merancang secara keseluruhan modul pembelajaran multimedia, baik dalam penambahan teks, gambar, animasi.
Standar spesifikasi minimum komputer yang dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi multimedia ini adalah sebagai berikut :
- Intel R Pentium R
- RAM 512 GB
- Hard disk 80 GB
Setelah itu dalam pembuatan aplikasi multimedia ini spesifikasi komputer yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Intel R Core
TM
2 Duo -
RAM 2 GB -
Hard disk 80 GB Spesifikasi ketiga komponen diatas bukan merupakan spesifikasi minimal untuk
pembuatan aplikasi multimedia, namun hanya sebagai keterangan saja. Bagaimanapun juga, spesifikasi komputer yang digunakan akan mempengaruhi
dalam proses pembuatan aplikasi pembelajaran. Materi-materi pembelajaran yang terdapat didalam aplikasi multimedia interaktif ini merupakan materi
pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku sekarang. Hal ini dikarenakan dengan menyesuaikan kurikulum yang berlaku sekarang, maka
aplikasi pembelajaran ini akan dapat digunakan sesuai dengan baik.
Pada perancangan aplikasi multimedia interaktif ini tentunya akan didapat suatu output dari apa yang sudah dibuat. Output dari perancangan aplikasi ini
adalah akan dihasilkannya suatu aplikasi multimedia interaktif untuk pembelajaran fisika. Setelah melakukan analisa kebutuhan, didapatkan data-data
yang digunakan untuk merancang aplikasi multimedia interaktif. Dalam tahap ini dilakukan perancangan sistem untuk menggambarkan prosedur dan proses kerja
dari aplikasi yang akan dibuat. Aplikasi multimedia interaktif dari materi Gerak Harmonik ini dirancang dengan menggunakan Adobe Flash CS5 Professional
yang berbasis Action Script 3 sebagai bahasa pemrograman. Perancangan sistem terdiri dari use case diagram, dan activity diagram.
Use case diagram dari aplikasi pembelajaran interaktif dapat ditunjukkan pada gambar 3 di bawah ini.
15
Gambar 4 Use Case Diagram
Dari gambar 4 dapat diketahui ketika user menggunakan aplikasi multimedia pembelajaran interaktif pertama kali akan muncul halaman menu utama. Pada
menu utama user diberikan pilihan menu untuk mengakses halaman pembukaan, definisi gerak harmonik, rumus gerak harmonik, simulasi gerak harmonik,
bantuan, dan penutup. Pada menu simulasi user dapat melihat animasi dari gerak harmonic dan perhitungan rumus pada gerak harmonik.
Activity diagram dari aplikasi pembelajaran interaktif terdiri dari activity diagram untuk pemahaman materi gerak harmonik dan activity diagram untuk
simulasi dari gerak harmonik. Activity diagram untuk pemahaman materi dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5 Activity Diagram Pada Pemahaman Materi Gerak Harmonik
Proses yang terjadi adalah ketika user melakukan akses pada aplikasi akan menuju tampilan utama yang berisikan definisi dan rumus dari gerak harmonik.
Kemudian user dapat memilih menu definisi untuk melihat penjelasan materi dari
16
gerak harmonik dan menu definisi untuk melihat penjelasan dari rumus gerak harmonik. Untuk mengakhiri user dapat memilih menu keluar.
Activity diagram untuk simulasi gerak harmonik dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6 Activity Diagram Pada Simulasi Gerak Harmonik
Pada Gambar 6 proses yang terjadi adalah ketika user melakukan akses pada aplikasi pembelajaran maka akan muncul menu halaman utama. Pada menu
halaman utama terdapat menu simulasi. User dapat memilih menu simulasi untuk mengetahui simulasi dari gerak harmonik. User dapat mengakhiri menu simulasi
dengan memilih menu keluar.
Pada perancangan antar muka terdiri dari 3 bagian yaitu header, menu dan footer.
Gambar 7 Perancangan Antar Muka Aplikasi
Area Header berisikan judul dari aplikasi pembelajan. Area Menu terdiri dari beberapa menu yaitu definisi, rumus, simulasi. Pada bagian definisi akan
17
dijabarkan teori dari gerak harmonik pada pegas. Bagian rumus akan dijabarkan mengenai persamaan rumus untuk gerak harmonik. Bagian simulasi akan
dijelaskan mengenai simulasi dari gerak harmonik. Area Footer terdiri dari beberapa bagian yaitu pembukaan, bantuan, penutup. Didalam bagian pembukaan
berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran. Dibagian bantuan akan diberikan beberapa petunjuk untuk menjalankan aplikasi ini
sehingga memudahkan pengajar untuk menggunakan aplikasi interaktif ini. Dibagian penutup berisi keterangan tentang software yang digunakan beserta
programmer dan designer aplikasi.
Tahap selanjutnya adalah tahap implementasi. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi ini siap digunakan dalam proses pengajan.
Implementasi dilakukan di SMA N 1 Tengaran yang melibatkan guru pengajar serta siswa dalam 1 kelas. Setelah tahapan ini selesai dilakukan tahap terakhir
dengan membuat laporan dari hasil implementasi yang telah dilakukan.
4. Hasil dan Pembahasan