Perilaku homoseksual adalah dosa Homoseksualitas bertentangan dengan urutan penciptaan Tuhan untuk keluarga dan relasi manusia.

alasan yang digunakan oleh gereja untuk menolak kaum ini adalah sebagai berikut: 18

a. Perilaku homoseksual adalah dosa

Penekanan bahwa homoseks adalah dosa dapat dilihat di dalam Imamat 18:22 yang mengatakan bahwa: “ Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.” Larangan ini kemudian diperkuat di dalam Imamat 20:13, “Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.” Larangan ini kemudian diulangi pula di dalam Perjanjian Baru, di mana Paulus sendiri yang menulis di dalam konteks pemerintahan kekaisaran Roma menentang keberadaan kaum gay dan lesbian. Hal ini dapat dilihat di dalam Roma 1:25-27, “Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki- laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.”

b. Homoseksualitas bertentangan dengan urutan penciptaan Tuhan untuk keluarga dan relasi manusia.

Alasan yang kedua berkenaan dengan anggapan bahwa perilaku homoseksualitas bertentangan dengan maksud penciptaan Tuhan. Di dalam Kej. 1:27 tertulis bahwa, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya 18 “Homosexuality, Marriage, and Sexual Idenity,” this statement was adopted as the official statement by teh General Presbytery of the Assemblies of God in session August 4-5, 2014. mereka.” Selain itu di dalam Kej. 2:18 dikatakan bahwa,”TUHAN Allah berfirman: ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.’” Bagi sebagian umat Kristen, ketika Tuhan menciptakan manusia maka Ia menetapkan aturan tentang seksualitas yang harus dikembangkan oleh manusia sehingga dapat menuntun pada pembangunan keluarga. Lebih lanjut, Alkitab telah menetapkan secara jelas bahwa manusia hanya dapat mengekspresikan hasrat seksualnya melalui hubungan intim yang hanya dilakukan di dalam perjanjian perkawinan – hubungan yang bersifat heteroseksual dan monogami. Hal ini tertera di dalam Kej 2:23-24,” Lalu berkatalah manusia itu: ‘Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki- laki.’ Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Di sinilah bagi gereja, ketika manusia telah berpaling dan terlibat di dalam perilaku homoseksual maka mereka telah berpaling pula dari perilaku seksual alami yang telah ditetapkan Tuhan. Hal ini menurut gereja telah diperkuat lagi oleh Yesus di dalam Mat. 19:4-5, “Jawab Yesus: ‘Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?’ Dan firman-Nya: ‘Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.’”

c. Homoseksualitas akan menerima penghakiman Tuhan