Project-Based Learning Tiga Contoh Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013

4

1. Project-Based Learning

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan cara belajar dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik seperti peserta didik: 1 membuat keputusan tentang permasalahan yang diberikan, 2 mendesain solusi atas permasalahan yang diajukan, 3 secara kolaboratif bertanggungjawab mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan, 4 secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan, 5 produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif, 6 situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan Peran guru dalam PBL adalah sebagai fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa. Keuntungan melaksanakan PBL adalah meningkatkan: 1 kolaborasi, 2 motivasi belajar peserta didik, 3 kemampuan memecahkan masalah. 4 membuat siswa menjadi lebih aktif, 5 mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi, 6 keterampilan mengelola sumber, 7 memberikan pengalaman kepada siswa dalam mengorganisasi tugas, 8 melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata. Langkah langkah pelaksanaan PBL Gambar 1: Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dikembangkan dari materi pelatihan kurikulum 2013

2. Problem-Based Learning PBL