7.
Baku mutu air limbah bagi usaha danatau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08
tahun 2009
BAB 3. METODE PENELITIAN f.
Jenis penelitian dan tipe penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian maka lebih tepat dikatakan sebagai penelitian kuantitatif, karena disini dilakukan penggalian data tentang penyebaran usaha
laundry serta tingkat pencemaran limbah usaha laundry terhadap pencemaran air.
g. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di Kelurahan Pindrikan Kidul sebagai tempat studi dalam penelitian ini dengan pertimbangan
Kelurahan Pindrikan merupakan salah satu Keluranan di Kota Semarang, yang didalamnya terdapat salah satu perguruan tinggi dengan jumlah
mahasiswa yang cukup banyak, dan perkembangan usaha laundry ini juga meningkat.
h. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah usaha laundry yang masih aktif yang berada di lingkungan kelurahan Pindrikan, dengan penentuan sampel
sebanyak 60 responden dilakukan dengan didasarkan pada pemilihan proporsi populasi agar mewakili keseluruhan populasi yang akan disimpulkan oleh
peneliti. Sehingga, yang dipertimbangkan adalah keterwakilan dari sampel tersebut, atau sejauh mana sampel menunjukan populasi sesuai karakteristik
yang ditentukan
i. Cara pengumpulan data
Pengumpulan data primer maupun sekunder di dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Dalam penelitian ini dilakukan penggalian data primer dengan cara
penyebaran kuesioner sebagai cara untuk mengetahui tingkat omzet usaha dan banyaknya konsumen yang memanfaatkan jasa Laundry ini.
21
2. Observasi dan pengamatan dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi
tempat usaha dalam pengolahan limbah laundry. 3.
Studi dokumen. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data yang berbentuk catatan, tulisan yang mungkin ada hubungannya tujuan
penelitian. BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
a.
Gambaran umum Lokasi Penelitian
Pada awalnya penelitian akan dilakukan hanya di kelurahan pindrikan atau disekitar kampus Udinus, namun karena terbatasnya responden maka
responden disebarkan diluaskan ke beberapa lokasi, namun tetap memperhatikan tujuan dari penelitian yakni ingin mengetahui tingkat
pencemaran usaha laundry terhadap pencemaran air.
b. Karakteristik responden
Kepemilikan tempat usaha loundry mayoritas dimiliki oleh para pengusaha sendiri dengan perbandingan responden yang dengan status tempat
usaha milik sendiri sebanyak 49 responden 82, dari data yang sudah didapatkan bisa diberikan gambaran seperti di bawah ini :
Tabel 1. Status Tempat Usaha Laundry Status Tempat Usaha
Jumlah Prosentase
1. Kontrak 11
18 2.
Milik Sendiri 49
82
Total 60 100
Sumber : data primer yang diolah Adapun lokasi untuk melakukan usaha banyak dilakukan didaerah
pemukiman dengan besaran responden mencapai 47 responden atau sebesar 78, sisanya dilakukan di daerah pertokoan atau ruko. Lebih jelas
perbandingannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
22
Tabel 2. Lokasi Usaha Laundry Lokasi Usaha
Jumlah Prosentase
1. Pemukiman
2. Ruko
47 13
78 22
total 60 100
Sumber : data primer yang diolah Semua usaha laundry, dari data yang didapatkan informasi usaha ini
memberikan layanan cuci dan setrika ditempat, dalam pengertian tidak ada yang berupa agen atau penyalur.
Usaha yang dilakukan oleh para pengusaha laundry ini terbilang cukup lama dan dengan memberikan peluang kerja, hal ini bisa terlihat dalam tabel
distribusi lama usaha yang sudah dilakukan di bawah ini :
Tabel 3. Lama Usaha Laundry Lama usaha
Jumlah prosentase
1. Kurang dari 1 tahun
2. 1 – 3 tahun
3. Lebih dari 3 tahun
15 23
22 25
38 37
Total 60 100
Sumber : data primer yang diolah Tabel 4. Tenaga Kerja yang melayani
Tenaga Kerja Jumlah
Prosentase
1. 1 – 3 Orang
2. 4 – 5 Orang
3. Lebih dari 5 orang
47 9
4 78
15 7
Total 60 100
Sumber : data primer yang diolah
c. Sarana dan kegiatan