Kode etik apoteker

3. Kode etik apoteker
Pada mukkadimah kode etik apoteker dikatakan bahwasannya seorang
apoteker dalam menjalankan tugas dan kewajibannya serta dalam
mengamalkan keahliannya harus senantiasa mengharapkan bimbingan dan
keridhoan allah swt. Apoteker dalam pengabdiannya serta dalam
mengamalkan keahliannya selalu berpegang teguh kepada sumpah atau jani
apoteker.atas dasar tersebut sehingga diperlukan suatu ikatan moral yaitu
Kode Etik Apoteker.
Kode Etik Apoteker :
1) BAB I tentang kewajiban umum apoteker, terdiri dari 8 pasal yang
menjelaskan bahwa Seorang apoteker dalam melakukan kegiatan
kefarmasian harus berdasarkan sumpah apoteker, kode etik, standar
kompetensi yang berprinsip kemanusiaan dan mampu menjadi contoh yang
baik bagi orang lain dan menjadi sumber informasi sesuai profesinya.
2) BAB II tentang kewajiban apoteker kepada pasien, terdiri dari 1 pasal yang
berisi bahwa seorang apoteker harus mengutamakan kepentingan
masyarakat, menghormati hak asasi pasien dan melindungi makhluk hidup
insani.
3) BAB III tentang kewajiban apoteker terhadap teman sejawat, terdiri dari 3
pasal
yang

menyatakan
bahwa
seorang
apoteker
hendaknya
memperlakukan teman sejawat sebagaimana ia ingin diperlakukan, saling
mengingatkan untuk mematuhi ketentuan kode etik, mempertebal rasa
saling memercayai dalam menunaikan tugasnya.
4) BAB IV tentang kewajiban apoteker terhadap petugas kesehatan lain, terdiri
dari 2 pasal yang berisi tentang hubungan apoteker dengan profesi
kesehatan lain hendaknya berlandaskan saling percaya, menghargai,
menghormati dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
5) BAB V berupa penutup, apabila apoteker melakukan pelanggaran terhadap
kode etik maka akan diberikan sangsi sesuai dengan peraturan yang
berlaku(5).
Standar Kefarmasian adalah pedoman untuk melakukan Pekerjaan
Kefarmasian pada fasilitas produksi, distribusi atau penyaluran, dan
pelayanan kefarmasian (3).