Teknik PENGARUH TEKNIK PROBING PROMPTING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK ISLAM 2 DURENAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

14 BAB II LANDASAN TEORI

A. Teknik

Probing Prompting Teknik adalah cara menerapkan pembelajaran di kelas, teknik yang digunakan harus konsisten dengan metode pembelajaran dan sesuai dengan pendekatan yang dipilih. 25 Menurut arti katanya, probing adalah penyelidikan, pemeriksaan dan prompting adalah mendorong atau menuntun. 26 Penyelidikan atau pemeriksaan disini bertujuan untuk memperoleh sejumlah informasi yang telah ada pada diri siswa agar dapat digunakan untuk memahami pengetahuan atau konsep baru. Teknik probing prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menurunkan dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang dipelajari. Selanjutnya, siswa mengkontruksi konsep, prinsip dan aturan menjadi pengetahuan baru. Dengan demikian, pengetahuan baru tidak diberitahukan. 27 Pembelajaran probing prompting sangat erat kaitannya dengan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pada saat pembelajaran ini disebut probing question. 28 Suherman mengungkapkan bahwa : 25 Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran , Jakarta: Bumi Aksara, 2014, hal. 90 26 Miftahul Huda, Model-model Pengajaran ... , hal.281 27 Arif Shoimin, 68 Model ... , hal. 126 28 Miftahul Huda, Model-model Pengajaran ... , hal.281 15 Probing question adalah pertanyaan yang bersifat menggali untuk mendapatkan jawaban yang lebih dalam dari siswa yang bermaksud untuk mengembangkan kualitas jawaban, sehingga jawaban berikutnya lebih jelas, akurat, dan beralasan. 29 Probing question dapat memotivasi siswa untuk memahami suatu masalah dengan lebih mendalam sehingga siswa mampu mencapai jawaban yang dituju. Bersadarkan penelitian Priatna, Sudarti mengungkapkan bahwa proses probing dapat mengaktifkan siswa dalam belajar yang penuh tantangan, sebab ia menuntut konsentrasi dan keaktifan. 30 Dengan model pembelajaran ini, proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari proses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab, kemungkinan akan terjadi suasana tegang. Untuk mengurangi kondisi tegang, guru hendaknya mengajukan serangkaian pertanyaaan disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan, dan nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan, dan ceria. Langkah-langkah pembelajaran probing prompting adalah sebagai berikut: 31 1. Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalkan dengan memperhatikan gambar, rumus, atau situasi lainnya yang mengandung permasalahan. 29 Ibid., hal. 281 30 Ibid., hal. 282 31 Arif Shoimin, 68 Model ... ,hal.127 16 2. Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil dalam merumuskannya. 3. Guru mengajukan persoalan kepada siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus TPK atau indikator kepada seluruh siswa. 4. Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil dalam merumuskannya. 5. Menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan. 6. Jika jawabannya tepat, guru meminta tanggapan kepada siswa lain tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung.namun, jika siswa tersebut mengalami kemacetan jawaban, dalam hal ini jawaban diberikan kurang tepat, tidak tepat, atau diam, guru mengajukan pertanyaan lain yang merupakan jawabannnya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban. Lalu dilanjutkan dengan pertanyaan yang menuntut siswa berfikir pada tingkat yang lebih tinggi, sampai dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator. Pertanyaan yang dilakukan pada langkah keenam ini sebaiknya diajukan pada bebeapa siswa yang berbeda agar seluruh siswa terlibat dalam seluruh kegiatan probing prompting. 7. Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih menekankan bahwa indikator tersebut benar-benar telah dipahami oleh siswa. 17 Pola umum dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik probing prompting melalui tiga tahapan sebagai berikut: 32 1. Kegiatan awal: guru menggali pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa dengan menggunakan teknik probing. Hal ini berfungsi untuk introduksi, revisi, dan motivasi, apabila persyaratan telah dikuasai siswa, langkah yang keenam dari tahapan teknik probing tidak perlu dilaksanakan. Untuk memotivasi siswa, pola probing cukup tiga langkah yaitu langkah 1, 2, dan 3. 2. Kegiatan inti: pengembangan materi maupun penerapan materi dilakukan dengan menggunakan teknik probing. 3. Kegiatan akhir : teknik probing digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa selesai melakukan kegiatan inti yang telah ditetapkan sebelumnya. Pola meliputi ketujuh langkah itu dan diterapkan teruatama untuk ketercapaian indikator. Adapun kelebihan dan kelemahan dari teknik probing prompting adalah: 33 1. Kelebihan a. Mendorong siswa berfikir aktif b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas sehingga guru dapat menjelaskan kembali c. Perbedaan pendapat antara siswa dapat dikompromikan atau diarahkan pada suatu diskusi 32 Ibid., hal.128 33 Ibid., hal.128-129 18 d. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali segar dan hilang ngantuknya e. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat f. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. 2. Kelemahan a. Dalam Jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. b. Siswa merasa takut, karena biasanya tercipta suasana yang tegang c. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa d. Waktu sering banyak terbuang apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua, atau tiga orang e. Dalam Jumlah siswa yang banyak tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. f. Dapat menghambat cara berfikir anak apabila tidakkurang pandai membawakan diri, misalnya guru meminta siswanya menjawab persis seperti yang dia kehendaki, kalau tidak dinilai salah.

B. Motivasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH TEKNIK PROBING PROMPTING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK ISLAM 2 DURENAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

PENGARUH TEKNIK PROBING PROMPTING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK ISLAM 2 DURENAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

PENGARUH TEKNIK PROBING PROMPTING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK ISLAM 2 DURENAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

PENGARUH TEKNIK PROBING PROMPTING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK ISLAM 2 DURENAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

PENGARUH TEKNIK PROBING PROMPTING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK ISLAM 2 DURENAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 18

PENGARUH TEKNIK PROBING PROMPTING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK ISLAM 2 DURENAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

PENGARUH TEKNIK PROBING PROMPTING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK ISLAM 2 DURENAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 8

PENGARUH TEKNIK PROBING PROMPTING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK ISLAM 2 DURENAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PENGARUH TEKNIK PROBING PROMPTING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK ISLAM 2 DURENAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

Pengaruh Teknik Pembelajaran Probing Prompting Terhadap Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berfikir Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Jambewangi Selopuro Blitar - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 22