INCREASING STUDENTS’ INTEREST AND LEARNING OUTCOMES BY USING THE AUDIO VISUAL MEDIA ON CIVIC EDUCATION AT THE FIRST YEAR OF SECOND ACCOUNTING CLASS OF SMK N 1 METRO IN THE ACADEMIC YEAR OF 2012/2013 PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEMANFA
ABSTRACT
INCREASING STUDENTS’ INTEREST AND LEARNING OUTCOMES
BY USING THE AUDIO VISUAL MEDIA ON CIVIC EDUCATION AT
THE FIRST YEAR OF SECOND ACCOUNTING CLASS OF SMK N 1
METRO IN THE ACADEMIC YEAR OF 2012/2013
By
FITRIANINGSIH
The purpose of this research is to describe the students’ interest and learning
outcomes on Civic Education through audio visual learning media at the first year
of second accounting class of SMK N 1 Metro. The type of the research is Action
Research (PTK) done at SMK N 1 Metro by collaborative and participatory. The
subject of the research is the teacher as the researcher and all the first year of
second accounting class students consist of 30 students. The object of the research
is all process in applying the audio visual learning media, the research is done into
three cycles consist of planning, doing, observing and reflecting.
The result of the research shows that thereis an increasing of students’ interest and
learning outcomes by using the audio visual media on civic education shows that
after applying it, there is an increasing of students’ interest and learning outcomes
shown by the average of increasing in percentage on the students’ studying
interest on the first cycle through the observation data is 36,6 %, on the second
cycle is 63,3 % and 100 % on the last cycle. For the increase the students’ interest
and learning outcomes by written test is 56,67 % on the first cycle, 76,6 % on the
second cycle and 83,3 % on the last cycle.
Key word: audio visual media, civic education, students” interest and
outcomes
learning
ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MEMANFAATKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PADA KELAS X AKUNTANSI 2
SMK NEGERI 1 METRO
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh
FITRIANINGSIH
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan minat dan hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran PKn melalui media pembelajaran audio-visual di
SMKN 1 Metro kelas x akuntansi 2. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) yang dilakukan di SMKN 1 Metro secara kolaboratif dan partisipatif.
Subjek dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan seluruh siswa kelas X
akuntansi 2 di SMKN 1 Metro yang berjumlah 30 siswa. Objek penelitian ini
adalah keseluruhan proses pada penerapan media pembelajaran audio visual.
Penelitian dilakukan dalam tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat dan hasil belajar
siswa dengan memanfaatkan media pembelajaran audio-visual dalam mata
pelajaran PKn menunjukkan bahwa setelah diterapkan pembelajaran PKn dengan
memanfaatkan media pembelajaran audio-visual terjadi peningkatan minat dan
hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata persentase pada
indikator minat belajar siswa (on task) di siklus pertama melalui data observasi
sebesar 36,6 %, peningkatan minat belajar di siklus kedua melalui data observasi
sebesar 63,3 %, dan peningkatan minat belajar siswa di siklus ketiga melalui data
observasi sebesar 100 %. Untuk peningkatan hasil belajar siswa melalui test
tertulis di siklus pertama mencapai 56,67 %, peningkatan hasil belajar siswa
melalui test tertulis di siklus kedua mencapai 76,6 % dan peningkatan hasil belajar
siswa melaui test tertulis di siklus ketiga mencapai 83,3 %.
Kata Kunci : PKn, Media Audio Visual, Minat dan Hasil Belajar Siswa.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di desa Simbarwaringin kecamatan Trimurjo Lampung Tengah
pada tanggal 6 Agustus 1981 sebagai anak pertama dari lima bersaudara pasangan
bapak Suratmin dan Ibu Rustiati
Riwayat pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Simbarwaringin
pada tahun 1992, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Trimurjo pada
tahun 1995, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Metro pada tahun 1998.
Pada tahun 2004 penulis berhasil menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan
Pendikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Lampung.
Pada tahun 2006 penulis diangkat menjadi pegawai negeri sipil di SMK Negeri 1
Banjit Way Kanan kemudian tahun 2008 alih tugas di pemerintahan kota Metro
dan ditempatkan di SMK Negeri 1 Metro hingga sekarang.
Pada tanggal 20 Juni 2007 penulis menikah dengan Alek Destrio dan dikaruniai
dua orang putra yang bernama Cessario Farrel yang lahir pada tanggal 6 Mei 2008
dan Attar Felix Favian yang lahir pada tanggal 5 November 2010.
MOTO
“ Kadang keberhasilan baru akan tiba setelah kesulitan dialami. Maka jangan
menyerah dalam menggapai keberhasilan walau kesulitan menghadang “
(Mario Teguh)
Kupersembahkan karyaku ini untuk suamiku tercinta Alek Destrio
dan anak-anakku tersayang
Cessario Farrel
Attar Felix Favian
SANWACANA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini, sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Magister
Pendidikan IPS pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung. Dalam penyelesaian tesis ini, penulis tidak terlepas dari berbagai
hambatan dan kesulitan, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S, Rektor Universitas Lampung.
2.
Bapak Prof. Dr. Hi. Sudjarwo, M.S, selaku Direktur Pascasarjana
Universitas Lampung.
3.
Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
4.
Bapak Prof. Dr. Hi. Sudjarwo, M.S, selaku Direktur Pascasarjana
Universitas Lampung.
5.
Bapak
Dr. Hi. Pargito, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Magister
Pendidikan IPS.
6.
Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah membantu
memberi ide, saran, dan bimbingan dalam menyelesaikan tesis ini.
7.
Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah banyak
memberi ide, saran, perhatian dan bimbingan. Terima kasih banyak atas
waktu dan kesabaran yang diberikan.
8.
Bapak Dr. Edy Purnomo, M.Pd, selaku Pembahas Utama yang membantu
dalam perbaikan tesis ini. Terima kasih atas saran dan masukan yang
membangun.
9.
Bapak dan Ibu Dosen Program Pasca Sarjana Pendidikan IPS FKIP Unila.
10.
Ibu Kepala SMK Negeri 1 Metro.
11.
Kedua Ibundaku, Ibu Rustiati dan Ibu Tuti Kundariyati dan Ayahandaku
Bapak Suratmin yang selalu memberikan doa pada penulis selama
menempuh pendidikan ini.
12.
Keluargaku teruntuk suami dan anak-anakku yang selalu memberi doa,
semangat, dan keikhlasan pada penulis selama menempuh pendidikan ini.
13.
Rekan-rekan angkatan 2010 Pasca Sarjana Pendidikan IPS , Rina, Ika,
Hesti,Yuyun, mba Lina, Anto, Mas Agus, Pak Arif, Pak Edi, Bu Maryani,
dan semua yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan karuniaNya dan
membalas budi baik dari semua pihak yang telah berjasa kepada penulis.
Bandar Lampung, 23 April 2013
Fitrianingsih
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
Latar Belakang Masalah..........................................................
Identifikasi Masalah............................................................... .
Pembatasan Masalah...............................................................
Rumusan Masalah................ ...................................................
Tujuan Penelitian.....................................................................
Kegunaan Penelitian................................................................
Ruang Lingkup Penelitian.......................................................
Ruang Lingkup Keilmuan................ .......................................
1
7
7
8
8
9
10
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
Teori Belajar............................................................................
2.1.1
Teori Belajar Konstruktivisme..................................
Minat..................... ..................................................................
2.2.1
Cara Meningkatkan Minat.........................................
2.2.2
Macam-macam Minat................................................
2.2.3
Aspek-aspek Minat....................................................
Hasil Belajar............................................................................
2.3.1
Pengertian Hasil Belajar............................................
2.3.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar......
Pendidikan Kewarganegaraan.................................................
2.4.1
Tujuan................. ......................................................
2.4.2
Visi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan..
2.4.3
Misi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan..
2.4.4
Ruang Lingkup................. ........................................
2.4.5
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
dalam Ilmu Pendidikan Sosial...................................
2.4.6
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan............
Media Pembelajaran................................................................
2.5.1
Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran.................
2.5.2
Fungsi Media Pembelajaran......................................
Media Audio Visual
...............................................
2.6.1
Pengertian Media Audio Visual................................
15
15
18
22
23
24
27
27
29
29
31
31
31
32
33
35
38
39
41
41
41
2.6.2
2.6.3
2.6.4
Kegunaan Media Audio Visual................................. 42
Macam-macam Media Audio Visual........................
42
Tahapan Penggunaan Media Audio Visual............... 46
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
Pendekatan Penelitian................. ............................................
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas................. ......................
3.2.1
Perencanaan................. .............................................
3.2.2
Pelaksanaan Tindakan...............................................
3.2.3
Observasi...................................................................
3.2.4
Refleksi................. ....................................................
Waktu dan Tempat Penelitian................. ................................
Subjek dan Objek Penelitian................. ..................................
3.4.1
Subjek Penelitian.......................................................
3.4.2
Objek Penelitian........................................................
Operasional Penelitian Tindakan................. ...........................
3.5.1
Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual....
3.5.2
Minat Belajar Siswa..................................................
3.5.3
Hasil Belajar..............................................................
Teknik Pengumpulan Data......................................................
Interprestasi Data................. ...................................................
Teknik Analisa Data................................................................
49
49
50
50
51
51
54
54
54
54
55
55
58
59
59
62
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
4.2
Kondisi Umum Wilayah Penelitian.........................................
4.1.1
Gambaran Umum dan Lokasi................. ..................
4.1.2
Visi, Misi dan Tujuan SMK N 1 Metro.....................
4.1.3
Keadaan Tenaga Kependidikan/Pendidik Dan Siswa
SMK N 1 Metro.................................... ....................
Hasil Penelitian.................. .....................................................
4.2.1
Kegiatan di Siklus Pertama.......................................
4.2.1.1 Perencanaan................ ................................
4.2.1.2 Pelaksanaan.................................................
4.2.1.3 Observasi.....................................................
4.2.1.4 Analisis dan Refleksi................. .................
4.2.1.5 Rekomendasi................ ..............................
4.2.2
Kegiatan di Siklus Kedua................... ......................
4.2.2.1 Perencanaan................ ................................
4.2.2.2 Pelaksanaan.................................................
4.2.2.3 Observasi................. ...................................
4.2.2.4 Analisis dan Refleksi................. .................
4.2.2.5 Rekomendasi...............................................
4.2.3
Kegiatan di Siklus Ketiga................... ......................
4.2.3.1 Perencanaan................ ................................
4.2.3.2 Pelaksanaan................ ................................
4.2.3.3 Observasi.....................................................
65
65
67
74
76
77
77
78
83
90
92
93
93
95
100
107
109
111
111
113
118
4.2.4
4.2.3.4 Analisis dan Refleksi................. .................
4.2.3.5 Rekomendasi................ ..............................
Pembahasan...............................................................
4.2.4.1 Tiap Siklus.................. ................................
4.2.4.2 Pembahasan Antar Siklus............................
4.2.4.3 Pembahasan Indikator Minat Belajar Siswa
4.2.4.4 Temuan Penulis...........................................
4.2.4.5 Acuan Teori Belajar Penggunaan Media
Audio Visual dalam Meningkatkan Minat
Belajar Siswa...............................................
4.3.4.6 Argumen Penulis................ ........................
4.3.4.7 Keterbatasan Penelitian................ ..............
125
127
127
127
131
134
137
138
141
142
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1
5.2
Simpulan.................................................................................
Saran.......................................................................................
144
146
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
148
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1
1.2
3.1
3.2
3.2
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
4.18
4.19
4.20
4.21
4.22
4.23
4.24
4.25
4.26
Halaman
Hasil observasi Minat Belajar Siswa Pra Tindakan Berdasarkan
Indikator Pengamatan Tahun 2012........................................................... 4
Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X A2 pada Uji Blok I Mata Pelajaran
PKn Semester 1 SMK Negeri 1 Metro..................................................... 5
Kategori Pembelajaran media audio-visual ............................................. 56
Persentase Minat Belajar Siswa............................................................... 59
Kisi-kisi Observasi Minat Belajar Siswa................................................ 60
Data Tenaga Kependidikan dan Pendidik SMK N 1 Metro.................. 74
Keadaan Rombongan Belajar pada SMKN 1 Metro.............................. 75
Keadaan Siswa SMKN 1 Metro............................................................. 76
Waktu Pelaksanaan Penelitian................................................................ 76
Hasil observasi Minat Belajar Siswa di Siklus Pertaman....................... 83
Hasil Observasi terhadap Indikator Minat Belajar Siswa di siklus
Pertama.................................................................................................... 85
Penilaian Rencana Pembelajaran di Siklus Pertama............................... 86
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus 1.................................... 87
Hasil Penilaian IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Pertama......................... 88
Hasil Belajar Siswa di Siklus Pertama................................................... 89
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus Pertama........................ 90
Hasil Observasi terhadap Minat Indikator Belajar Siswa di siklus
Pertama................................................................................................... 91
Hasil Observasi terhadap Minat Belajar Siswa di Siklus Kedua........... 100
Hasil Observasi Terhadap Indikator Minat Belajar Siswa di Siklus
Kedua ..................................................................................................... 102
Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus Kedua............. 103
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus kedua............................. 104
Hasil Penilaian IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Kedua............................ 105
Hasil Belajar Siswa di Siklus Kedua...................................................... 106
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus kedua............................. 108
Hasil Observasi terhadap Indikator Minat Belajar Siswa di Siklus
1 dan siklus 2........................................................................................... 108
perbandingan hasil belajar siswa............................................................ 109
Minat Belajar Siswa di Siklus Ketiga..................................................... 118
Hasil Observasi terhadap Indikator Minat Belajar Siswa di siklus
Ketiga...................................................................................................... 120
Penilaian Rencana Pembelajaran di Siklus Ketiga.................................. 121
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus Ketiga............................ 122
Hasil Penilaian IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Ketiga........................... 123
4.27 Hasil Belajar Siswa di Siklus Ketiga..................................................... 125
4.28 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Antar Siklus................................ 131
4.29 Rekapitulasi Penggunaan media audio-visual........................................ 133
4.30 Hasil Observasi pada Setiap Indikator Minat Belajar Siswa................... 137
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Dimensi Materi PKn ................................................................................
2. Prosedur Siklus Penelitian Tindakan ........................................................
3. Tahapan Penggunaan Media Audio Visual.............. ..................................
4. Persentase Minat Belajar Siswa Siklus Pertama........................................
5. Suasana Belajar Siklus Pertama.................................................................
6. Bagan Persentase IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Pertama.........................
7. Persentase Minat Belajar Siswa di Siklus Kedua .....................................
8. Suasana Belajar Siklus Kedua....................................................................
9. Bagan Persentase IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Kedua........... .................
10. Persentase Minat Belajar Siswa di Siklus Ketiga.....................................
11. Suasana Pembelajaran pada Siklus Ketiga................................................
12.Bagan Persentase IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Ketiga.......... .................
13.Minat Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siklus 1-3....................................
14. Bagan Tindakan Minat Belajar Menggunakan Media Audio Visual .......
36
53
57
84
85
89
101
101
106
119
120
124
131
140
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Metro merupakan sekolah yang
memiliki 4 (empat) program studi keahlian yaitu keuangan, tata niaga,
administrasi dan pariwisata dengan 5 (lima) kompetensi keahlian antara lain
akuntansi, pemasaran, administrasi perkantoran, akomodasi perhotelan dan jasa
boga. Masing-masing kompetensi keahlian memiliki struktur kurikulum yang
disesuaikan dengan tuntutan atau kebutuhan dunia usaha setelah para siswa
menyelesaikan pendidikan. Mata pelajaran pada SMK Negeri 1 Metro terdiri dari
3 (tiga) jenis yaitu normatif, adaptif dan produktif. Pendidikan kewarganegaraan
(PKn) pada SMK tergolong pada mata pelajaran normatif yang diajarkan pada
semua kompetensi keahlian di semua tingkatan jenjang kelas mulai dari kelas X,
XI, dan XII. Penyampaian materi pelajaran PKn kepada siswa selama ini masih
menggunakan cara konvensional dan
guru jarang menggunakan media yang
bervariatif, metode yang sering digunakan adalah ceramah sehingga guru lebih
banyak memegang peranan penting di
mendengarkan dan mencatat penjelasan guru.
kelas sedangkan siswa
hanya
2
Dari hasil wawancara dengan salah seorang siswa,
pembelajaran PKn yang
dilaksanakan di kelas memang kurang menarik dan siswa kurang berminat
sehingga timbul kebosanan dari dalam diri siswa
dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, hal tersebut mengakibatkan siswa membuat aktifitas sendiri-sendiri
seperti mengobrol, bermain handphone,
mengerjakan pelajaran lain bahkan
kadang ada yang tidur saat guru menerangkan materi pelajaran.
Penelitipun
merasakan hal tersebut, saat menyampaikan materi pelajaran khususnya dikelas X
Akuntansi 2 (X A2) karena jadwal mata pelajaran PKn pada kelas tersebut ada
pada jam terakhir yaitu jam ke-7 sampai jam ke-8, pada saat guru menerangkan
materi pelajaran hanya beberapa siswa yang menyimak penjelasan guru
sedangkan siswa yang lain asik dengan aktivitasnya sendiri, dampak dari hal
tersebut adalah banyaknya hasil belajar siswa yang di bawah kriteria ketuntasan
minimal (KKM).
Melihat permasalahan
tersebut,
peneliti berusaha untuk memperbaiki
pembelajaran PKn pada kelas X A2 karena pada keseluruhan kelas X jurusan
akuntansi, yang paling kurang proses pembelajaran PKn nya adalah dikelas X
A2. Peneliti yang juga berperan sebagai
guru
mencari metode lain dalam
menyampaikan materi pelajaran PKn agar siswa kelas X A2 lebih memiliki
minat dalam mengikuti pembelajaran PKn, sehingga dapat memberikan dampak
yang baik terhadap hasil belajar siswa.
Untuk menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn maka
penulis tertarik untuk menerapkan media audio-visual menggunakan film dalam
3
pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan media audio visual (film) dikarenakan
media tersebut belum pernah diterapkan oleh guru PKn lainnya yang kesemuanya
berjumlah 3 (tiga) orang guru pada setiap semua jenjang kelas yang diampunya.
Minat belajar rendah ditunjukkan dengan indikasi siswa kurang memperhatikan
guru
dan hasil belajar PKn yang rata-rata rendah. Penggunaan media
pembelajaran audio-visual diharapakan menjadi
salah satu alternatif media
pembelajaran yang dapat membantu pendidik untuk memfasilitasi proses belajar
siswa. Media tersebut diharapkan dapat menggugah perasaan, emosi dan tingkat
penerimaan atau penolakan siswa sehingga akan menimbulkan sikap dan minat
siswa terhadap materi pelajaran. Menurut Meyer dalam Asyar (2011:28)
seseorang akan belajar lebih baik dari media teks dan gambar ketimbang media
teks saja.
Menurut Ghazali ( Susilo, 2005:73) untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik,
maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan,
sehingga ia tidak lagi suka belajar.
Untuk menumbuhkan perhatian siswa, seharusnya seorang guru tidak hanya
berpusat pada satu metode saja atau selalu menggunakan metode ceramah saja.
Guru harus mempunyai taktik cara menyampaikan proses pembelajaran tersebut
dengan media yang sudah canggih seperti yang kita kenal dengan Information
Communication Technology (ICT) dimana nantinya siswa dapat melihat gambar
4
langsung dalam Liquid Crystal Display (LCD) secara tahap demi tahap dan
seolah-olah dihadapkan dengan objek yang nyata serta dalam proses
pembelajarannya dapat memberi peluang siswa untuk belajar mandiri.
Siswa kelas X A2 terindikasi tidak mengikuti pelajaran PKn dengan baik. Minat
siswa untuk mengikuti pelajaran PKn sangat rendah, respon dan keaktifan siswa
dalam mengemukakan pendapat, ide, atau gagasan masih kurang serta siswa
masih malu, takut, dan kurang percaya diri jika harus menjawab pertanyaan yang
diajukan guru atau harus maju ke depan kelas, sehingga guru harus menunjuk
siswa sebagai upaya untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
Hasil observasi pra tindakan yang dilaksanakan peneliti pada 03 oktober 2012
terhadap minat belajar siswa berdasarkan indikator pengamatan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 1.1
No
Hasil observasi Minat Belajar Siswa Pra Tindakan Berdasarkan
Indikator Pengamatan Tahun 2012
Indikator minat belajar
1.
Perhatian
2.
Kemauan
3.
Kebutuhan
4.
Perasaan senang
5.
Rasa ingin tahu
6.
Keaktifan siswa
Sumber : hasil data pra penelitian, 2012
Persentase (%)
Kriteria
58,88
36,66
41,10
32,22
13,33
16,66
Cukup baik
Kurang baik
Cukup baik
Kurang baik
Sangat kurang baik
Sangat kurang baik
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data hasil observasi indikator minat belajar pra
penelitian siswa kelas X A2 yang berjumlah 30 orang siswa adalah indikator
perhatian memperoleh skor 58,88 % tergolong ke dalam kriteria cukup baik,
5
indikator kemauan memperoleh skor 36,66 % tergolong dalam kriteria kurang
baik, indikator kebutuhan memperoleh skor 41,10 % tergolong dalam kriteria
cukup baik, indikator perasaan senang memperoleh skor 32,22 % tergolong dalam
kriteria kurang baik, indikator rasa ingin tahu memperoleh skor 13,33 % tergolong
dalam kriteria sangat kurang baik, indikator keaktifan siswa memperoleh skor
16,66 % tergolong dalam kriteria sangat kurang baik.
Persentase nilai uji blok yang dilakukan pada 10 oktober 2012 dapat dilihat pada
Tabel berikut
Tabel 1.2 Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X A2 pada Uji Blok I
Mata
Pelajaran PKn Semester 1 SMK Negeri 1 Metro T.P. 2011/2012
Standar Kompetensi
Menampilkan peran
serta dalam upaya
pemajuan,
penghormatan,
dan
perlindungan HAM
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis
upaya
pemajuan, penghormatan dan
penegakan HAM.
3.2 Menampilkan peran serta
dalam
upaya pemajuan,
penghormatandan penegakan
HAM di Indonesia.
3.3 Mendeskripsikan instrumen
hukum
dan
peradilan
internasional HAM.
JUMLAH (%)
Sumber : Dokumen Guru PKn Kelas X
Nilai Siswa (%)
Di
Di
bawah
atas
KKM KKM
31,25
68,75
43,75
56,25
34,38
65,63
39,06
60,94
Memperhatikan tabel 1.2 di atas, dapat diambil kesimpulan sementara bahwa hasil
belajar siswa kelas X A2 pada pembelajaran PKn masih tergolong rendah yang
ditunjukkan dengan perolehan persentase nilai uji blok yaitu 60,94 % siswa kelas
X A2 masih belum mencapai ketuntasan belajar dan 39,06 % sudah mencapai
6
ketuntasan belajar. Adapun kriteria ketuntasan minimal kopetensi dasar uji blok 1
pada mata pelajaran PKn kelas X A2 pada SMK Negeri 1 Metro adalah 70,00.
Hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya minat belajar siswa dalam
pembelajaran PKn mempengaruhi hasil belajar mereka, untuk mengatasi
rendahnya minat belajar siswa diperlukan perubahan dalam proses pembelajaran
yaitu dengan cara membuat pembelajaran PKn menjadi lebih menarik yang pada
akhirnya diharapkan dapat mengubah minat belajar siswa.
Melihat permasalahan di SMK Negeri 1 Metro khususnya di kelas X A2, peneliti
berpendapat penerapan media pembelajaran audio-visual sebagai upaya
memperbaiki minat belajar siswa pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran PKn khususnya pada kompetensi dasar menampilkan
peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM yang
menjadi materi ujicoba peneliti. Penggunaan media tersebut diharapkan dapat
mengubah pandangan mereka sebagai mata pelajaran yang membosankan karena
harus mendengarkan ceramah dan menghafal menjadi mata pelajaran yang
menyenangkan. Pada awal pembelajaran siswa di suguhkan dengan gambargambar yang bersuara atau film yang berhubungan dengan pembelajaran PKn
melalui LCD siswa menjadi tertarik.
Siswa yang berminat terhadap pembelajaran PKn akan mempelajari pelajaran
tersebut dengan sungguh-sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti
penyajian pembelajaran PKn bahkan dapat menemukan jawaban atas kesulitan–
7
kesulitan dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan karena adanya daya tarik
yang diperoleh dengan mempelajari PKn.
1.2
Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut
1. Guru masih mendominasi dalam penyampaian materi pelajaran di depan kelas,
sedangkan siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran PKn.
2. Minat belajar siswa kelas X A2 SMK Negeri 1 Metro dalam pembelajaran PKn
kompetensi dasar menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,
penghormatan, dan perlindungan HAM masih kurang baik.
3. Hasil belajar PKn siswa kelas X A2 SMK Negeri 1 Metro masih rendah.
1.3
Pembatasan Masalah
Melihat masih luasnya permasalahan yang diidentifikasi maka dalam penelitian
ini permasalahan dibatasi pada penerapan media audio-visual menggunakan film
sebagai upaya meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran
PKn kompetensi dasar menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,
penghormatan, dan perlindungan HAM pada siswa kelas X A2 SMK Negeri 1
Metro.
8
1.4
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimanakah penggunaan media audio- visual menggunakan film dapat
meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn kompetensi dasar
menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan
perlindungan HAM pada siswa kelas X A2 SMK Negeri 1 Metro.
2. Apakah penggunaan media audio-visual (film) dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran PKn kompetensi dasar menampilkan peran
serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM pada
siswa SMK Negeri 1 Metro kelas X A2.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah
1. Mendeskripsikan minat belajar siswa dalam mata pelajaran PKn kompetensi
dasar menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan
perlindungan HAM melalui media pembelajaran audio-visual ( film) di SMK
Negeri 1 Metro kelas X A2.
2. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn kompetensi
dasar menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan
perlindungan HAM melalui media pembelajaran audio-visual (film) di SMK
Negeri 1 Metro kelas X A2.
9
1.6 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dalam
penelitian ini mempunyai kegunaan secara teoritis dan secara praktis. Secara
teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan
kawasan IPS dan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta memperluas
kajian pendidikan IPS yang dapat menjadi rujukan dalam peningkatan kualitas
pembelajaran di lapangan secara langsung.
Secara praktis, penelitian ini mempunyai kegunaan sebagai berikut
1. Bagi peneliti, yaitu dapat melengkapi atau memperluas khasanah teori yang
sudah diperoleh melalui penelitian sebelumnya, memberi peluang untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dengan menggunakan
teori-teori lainnya yang belum digunakan dalam penelitian ini.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran tentang alternatif
media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam
pembelajaran PKn kompetensi dasar menampilkan peran serta dalam upaya
pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM
3. Bagi siswa, dapat memperbaiki minat belajar dalam pembelajaran PKn
kompetensi dasar menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,
penghormatan, dan perlindungan HAM
4. Bagi sekolah dapat dipakai sebagai sumbangan pemikiran untuk lebih
meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran.
10
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut
1. Ruang lingkup objek penelitian
Objek penelitian ini adalah keseluruhan proses pada penerapan media
pembelajaran audio-visual menggunakan film
2. Ruang lingkup subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X A 2 SMK Negeri 1 Metro
3. Ruang lingkup tempat penelitian
Adapun ruang lingkup tempat penelitian adalah SMK Negeri 1 Metro
4. Ruang lingkup waktu penelitian
Waktu penelitian pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013
1.8 Ruang Lingkup Keilmuan
Menurut Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas
(2006), IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang-cabang ilmu-ilmu sosial
dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu
pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial. Ruang
lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah pendidikan IPS yang merupakan
perpaduan dari berbagai disiplin ilmu sosial yang meliputi sejarah, ekonomi,
geografi, sosiologi, antropologi, politik dan PKn. Pendidikan IPS di sekolah dasar
diajarkan secara terpadu. Sedangkan pada tingkat SMA/SMK pendidikan IPS
11
diajarkan secara terpisah, dengan memperhatikan keterkaitannya, sehingga IPS
tetap dapat dipahami dengan baik.
Menurut rumusan National Council for the Social Studies (NCSS) dalam Maryani
(2011:13) Tujuan Pendidikan IPS sebagai berikut :
1. Menjadikan warga yang partisipatif dan bertanggung jawab;
2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman hidup karena mereka adalah
bagian dari petualangan hidup manusia dalam perspektif ruang dan waktu;
3. Mengembangkan berfikir kritis dari pemahaman sejarah, geografi,
ekonomi, politik dan lembaga sosial, tradisi dan nilai-nilai masyarakat dan
negara sebagai ekspresi kesatuan dari keberagaman;
4. Meningkatkan pemahaman tentang hidup bersama sebagai satu kesatuan
dan keberagaman sejarah kehidupan manusia di dunia;
5. Mengembangkan sikap kritis dan analitis dalam mengkaji kondisi
manusia.
Untuk mencapai tujuan pendidikan IPS, maka dalam pembelajaran pendidikan
IPS diterapkan dengan 5 tradisi pendidikan IPS, sebagai berikut :
1. IPS sebagai transmisi kewarganegaraan (social studies as citizenship
transmission)
IPS sebagai program pendidikan pelestarian kebudayaan suatu bangsa,
pendidikan nilai-nilai idealistic dan manusia. Tujuan instruksional citizenship
transmission menyiapkan warga negara yang baik dengan pengetahuan dan
apresiasi terhadap nenek moyangnya (sejarah bangsa).
2. IPS sebagai pendidikan ilmu-ilmu sosial (social studies as social sciences)
Pendidikan ilmu sosial tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan kepada
siswa, tetapi juga harus mengajarkan makna dan nilai-nilai atas IPS itu untuk
kepentingan kehidupannya kearah lebih baik. Pendidikan IPS merupakan
12
kemasan pengetahuan sosial yang telah dipertimbangkan secara psikologis
untuk kepentingan pendidikan.
3. IPS sebagai pendidikan reflektif (social studies as reflective inquiry)
Pendidikan reflektif bukan sekedar mengajarkan disiplin ilmu pengetahuan dan
pemindahan nilai secara akumulatif, tetapi kurikulum sekolah harus mampu
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan minat siswa. Siswa hendaknya tidak
sekedar menghafal materi pelajaran, tetapi siswa bisa mendapat pengalamanpengalaman edukatif dalam proses pembelajaran pendidikan IPS.
4. IPS sebagai kritik kehidupan sosial (social studies as social criticism)
Pendidikan IPS sebagai media pengembangan kritisme siswa. Pendidikan IPS
mengutamakan pengembangan kemampuan pengetahuan dan memupuk
keberanian mengemukakan pendapat atau argument. Untuk itu pendidikan IPS
harus dapat mengembangkan kemampuan berfikir kritis dengan berbagai
metode pemecahan masalah.
5. IPS sebagai pengembangan pribadi seseorang (social studies as personal
development of the individual)
Pengembangan pribadi seseorang melalui pendidikan IPS tidak langsung
tampak hasilnya, tetapi setidaknya melalui pendidikan IPS akan membekali
kemampuan seseorang dalam pengembangan diri melalui berbagai ketrampilan
sosial dalam kehidupan (social life skill). Pendidikan IPS di sini harus
membekali siswa tentang pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai, sehingga
semua itu dapat membentuk citra diri siswa menjadi manusia yang memiliki
13
jati diri yang mampu hidup di tengah masyarakat dengan damai, dan dapat
menjadi contoh teladan serta memberikan kelebihannya pada orang lain.
Mata pelajaran PKn pada hakikatnya merupakan suatu wahana yang berfungsi
melestarikan nilai luhur Pancasila, mengembangkan dan membina manusia
Indonesia seutuhnya serta membina pengalaman dan kesadaran warga negara
untuk dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warganegara yang
mampu diandalkan oleh bangsa dan negara.
Pendidikan IPS yang merupakan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu sosial
antara lain sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, dan Antropologi. Menurut
NCSS, kajian ilmu IPS terdapat 10 tema utama yang berfungsi sebagai pengatur
alur kurikulum IPS di setiap tingkat satuan pendidikan, kesepuluh tema tersebut
terdiri dari: (1) budaya, (2) waktu, kontinuitas dan perubahan, (3) orang, tempat
dan lingkungan, (4) individu, pengembangan dan identitas, (5) individu,
kelompok dan lembaga, (6) kekuasaan, wewenang dan pemerintahan, (7)
produksi, distribusi dan konsumsi, (8) sain, teknologi dan masyarakat (9) koneksi
global, (10) cita-cita dan praktik warga negara.
Ruang lingkup mata pelajaran PKn menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006 meliputi
aspek-aspek : (1) Persatuan dan
Kesatuan Bangsa, (2) Norma, Hukum dan Peraturan, (3) Hak AsasiManusia, (4)
Kebutuhan Warga Negara, (5) Konstitusi Negara, (6) Kekuasaan dan Politik, (7)
Pancasila, (8) Globalisasi.
14
Keterkaitan PKn dengan IPS merupakan rangkaian pembelajaran mengenai
kekuasaan, wewenang dan pemerintahan, cita-cita dan praktek warganegara,
serta koneksi global.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Teori Belajar
Ada banyak teori belajar yang terkait dengan kegiatan belajar dan pembelajaran,
dalam penelitian ini
akan menggunakan teori belajar yang relevan dalam
meningkatkan minat belajar siswa yaitu teori belajar konstruktivisme.
2.1.1 Teori Belajar Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme dalam proses pembelajaran didasari oleh kenyataan
bahwa tiap individu memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi kembali
pengalaman atau pengetahuan yang telah dimilikinya. Oleh sebab itu dapat
dikatakan
bahwa
pembelajaran
konstuktivisme
merupakan
satu
teknik
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk membina sendiri secara aktif
pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah ada dalam diri mereka
masing-masing (Lapono 2010 : 25).
Keaktifan siswa menjadi syarat utama dalam pembelajaran konstruktivisme.
Peranan guru hanya sebagai fasilitator atau pencipta kondisi belajar yang
memungkinkan siswa secara aktif mencari sendiri informasi, mengasimilasi dan
16
mengadaptasi sendiri informasi, dan mengkonstruksinya menjadi pengetahuan
yang baru berdasarkan pengetahuan yang dimiliki masing-masing. Terjadinya
pergeseran peranan guru dalam pembelajaran konstruktivisme tentunya membawa
dampak tertentu, misalnya guru merasa beban mengajarnya menjadi ringan kerana
membiarkan siswa untuk belajar sendiri. Hal ini tidak perlu terjadi karena
perspektif konstruktivisme dalam pembelajaran di sekolah menitikberatkan pada
pengalaman pendidikan yang dirancang untuk membantu siswa menguasai ilmu
pengetahuan.
Herpratiwi (2009 : 71) teori belajar konstruktivis (construktivist theories of
learning)
menyatakan
bahwa
siswa
harus
menemukan
sendiri
dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan
aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai bagi
siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka
harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya,
berusaha dengan susah payah dengan ide-ide.
Hal penting dalam pendekatan konstruktivisme adalah bahwa dalam proses
pembelajaran, si pembelajarlah yang harus mendapatkan penekanan. Merekalah
yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan pembelajar atau
orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya.
Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu dikembangkan. Kreativitas dan
keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan
kognitif siswa.
17
Herpratiwi (2009:85-86) menyatakan implementasi belajar konstruktivisme adalah
sebagai berikut.
a. belajar harus menjadi suatu proses aktif. Menjaga siswa tetap aktif
melakukan aktivitas yang bermakna menghasilkan proses tingkat tinggi,
yang memfasilitasi penciptaan makna personal.
b. Siswa mengkonstruksi pengetahuan sendiri bukan hanya menerima apa
yang diberi oleh instruktur. Konstruksi pengetahuan difasilitasi oleh
pembelajaran yang interaktif, karena siswa harus mengambil inisiatif untuk
berinteraksi dengan siswa lain dan dengan instruktur, dan karena agenda
belajar dikontrol oleh siswa sendiri.
c. Bekerja dengan siswa lain memberi siswa pengalaman kehidupan nyata
melalui kerja kelompok, dan memungkinkan mereka, menggunakan
keterampilan meta-kognitif mereka.
d. Siswa harus diberi kontrol proses belajar. Harus ada bentuk bimbingan
penemuan dimana siswa dibiarkan untuk menentukan keputusan terhadap
tujuan belajar, tetapi dengan bimbingan instruktur.
e. Siswa harus diberi waktu dan kesempatan untuk refleksi. Pada saat belajar
siswa perlu merefleksi dan menginternalisasi informasi.
f. Belajar harus dibuat bermakna bagi siswa. Materi belajar harus
memasukkan contoh-contoh yang berhubungan dengan siswa sehingga
mereka dapat menerima informasi yang diberikan.
g. Belajar harus interaktif dan mengangkat belajar ke tingkat yang lebih tinggi
dan kehadiran sosial, dan membantu mengembangkan makna personal.
Siswa menerima materi pelajaran melalui teknologi, memproses informasi
dan kemudian mempersonalisasi dan mengkontekstualisasi informasi
tersebut.
Joice dan Weil (2009: 13-14) memaparkan tentang gagasan-gagasan yang menjadi
intisari dari konstruktivisme adalah:
1. Gagasan tentang pembelajaran yang merupakan konstruksi pengetahuan.
Dalam proses pembelajaran, otak menyimpan informasi, mengolahnya, dan
mengubah konsepsi-konsepsi yang ada sebelumnya. Pembelajaran bukan
hanya sekedar proses menyerap informasi, gagasan, dan keterampilan.
Karena materi-materi baru tersebut akan dikonstruksi oleh otak.
18
2. bekerja sejak lahir. Anak mempelajari kebudayaan dan berbagai keragaman
lain yang ada dalam keluarga dan lingkungan masyarakat kelahirannya
sejak mereka masih balita. Informasi baru yang kita peroleh terbentuk
sebagai kerangka berfikir dan rancangan kuat dari konstruksi gagasan yang
telah ada sebelumnya.
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih memfokuskan pada
kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan
kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan
oleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi
sendiri pengetahuan mereka.
2.2
Minat
Hurlock dalam Meitasari Tjandrasa (1993:114) menyebutkan bahwa minat
merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan
kegiatan yang dipilihnya, bila mereka melihat sesuatu yang lebih bermanfaat,
mereka ingin memperoleh kepuasaan dan mereka berminat pada hal tersebut. Jika
kemudian kepuasan berkurang maka minatnya menjadi kurang pula. Siswa yang
mempunyai minat terhadap suatu kegiatan, baik minat itu berupa permainan atau
berupa pekerjaan, maka mereka berusaha lebih keras untuk belajar, dibandingkan
siswa yang kurang berminat.
Syah Muhibin (2001:16) menyebutkan bahwa bahwa minat merupakan suatu
kecendrungan yang tinggi terhadap sesuatu. Dalam hal ini, dilakukan dengan
memberikan penekanan adanya semangat yang tinggi. Selanjutnya dalam ilustrasi
19
ini, jika seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, maka seseorang itu akan lebih
lama untuk mengingat dan mengikuti kegiatan tersebut bahkan pengalaman
seseorang terhadap suatu kegiatan selalu menimbulkan hasil yang sesuai harapan,
maka minat seseorang itu akan semakin meningkat.
Sukardi (1994:61) menjelaskan minat merupakan suatu kesukaan, gambaran atau
kesenangan akan sesuatu. Minat akan mengidentifikasi terhadap orang, benda atau
aktifitas lainnya. Minat adalah penting dalam pengambilan pilihan terhadap suatu
jabatan tertentu. Dalam satu hal seseorang akan merasa puas dengan suatu
pekerjaan jika aktifitas kerja menarik hati.
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap
sesuatu
yang
dipelajari
dan
mempengaruhi
belajar
selanjutnya
serta
mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu
merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Walaupun minat
terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari
hal tersebut.
Berdasarkan berbagai definisi yang diuraikan oleh para ahli tentang minat tersebut
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa minat merupakan rasa ketertarikan, rasa
lebih suka, tanpa adanya tekanan, suruhan, dan adanya kecendrungan serta
kegairahan seseorang terhadap suatu kegiatan.
20
Mengembangkan minat siswa terhadap mata pelajaran PKn pada dasarnya adalah
membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan
untuk dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti
menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu
mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhankebutuhan. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan alat untuk mencapai
beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa bahwa hasil dari
pengalaman akan membawa kemajuan pada dirinya kemungkinan besar ia akan
berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya
Minat juga merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang
timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal
tertentu. Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong
untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidangbidang tertentu. Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari
keikutsertaan dalam suatu
kegiatan. Karena itu minat
belajar
adalah
kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan,
kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman.
Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa
dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh
pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang
dituntutnya di sekolah.
21
Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan terciptanya konsentrasi
untuk waktu yang lama dengan demikian, minat merupakan landasan bagi
konsentrasi. Minat bersifat sangat pribadi, orang lain tidak bisa menumbuhkannya
dalam diri siswa, tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu, serta
tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari masing-masing
siswa. Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat sekali.
Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung
untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut. Sebaliknya, bila seseorang
menaruh perhatian secara kontinyu baik secara sadar maupun tidak pada objek
tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada objek tersebut.
Kalau seorang siswa mempunyai minat pada pelajaran tertentu dia akan
memperhatikannya. Namun sebaliknya jika siswa tidak berminat, maka perhatian
pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya dia malas untuk
mengerjakannya. Demikian juga dengan siswa yang tidak menaruh perhatian yang
pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan siswa tersebut
dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajarnya. Suatu
minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa
siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap
subjek tertentu untuk memberikan perhatian yang lebih besar.
22
Hilgrard (Susilo 2005:73) memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut
“Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity
or content”.
Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus
yang disertai rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila
bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya. Jika terdapat siswa yang kurang minat belajar dapatlah
diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan
hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan
dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan yang dipelajari itu.
2.2.1 Cara Meningkatkan Minat
Nasution (1982:85) menyatakan bahwa minat dapat ditingkatkan dengan cara :
1. Bangkitkan suatu kebutuhan, kebutuhan untuk menghargai keindahan,
untuk mendapatkan penghargaan dan sebagainya.
2. Hubungan dan masa lampau.
3. Beri kesempatan untuk mendapatkan yang terbaik.
4. Gunakan berbagai bentuk belajar seperti diskusi, kerja kelompok,
membaca, demonstrasi dan sebagainya.
Terkait minat siswa terhadap mata pelajaran tertentu dapat mengarah pada adanya
kebutuhan, usaha sadar dalam meningkatkan hasil pembelajaran, dan pengaruhnya
terhadap keinginan untuk mencapai hasil yang maksimal sehingga akan membawa
keberhasilan prestasi siswa (L. Crow & A. Crow 1989 : 304). Dengan kata lain,
23
semakin tinggi minat seseorang akan semakin tinggi kesadaran untuk belajar
mendapatkan nilai tertinggi atau prestasi yang diharapkan.
2.2.2 Macam-Macam Minat
Minat dapat dibagi berdasarkan timbul, arah dan cara mengungkapkannya.
a. Berdasarkan timbulnya minat dapat dibedakan menjadi minat primitif
dan minat kultural.
Minat primitif : “ Minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau
jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan, perasaan
enak atau nyaman dan seks”.
Minat kultural atau minat sosial : “Minat yang timbulnya karena proses
belajar, minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita.
Misalnya keinginan untuk memiliki hobi, kekayaan dan lain-lain”.
b. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat instrinsik
dan minat ekstrinsik.
Minat intrinsik : “minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas
itu sendiri, ia merupakan minat yang asli dan mendasar. Sebagai
contoh, seorang belajar karena memang senang membaca bukan karena
ingin dipuji”.
Minat ekstrinsik: “ minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari
kegiatan tersebut. Misa
INCREASING STUDENTS’ INTEREST AND LEARNING OUTCOMES
BY USING THE AUDIO VISUAL MEDIA ON CIVIC EDUCATION AT
THE FIRST YEAR OF SECOND ACCOUNTING CLASS OF SMK N 1
METRO IN THE ACADEMIC YEAR OF 2012/2013
By
FITRIANINGSIH
The purpose of this research is to describe the students’ interest and learning
outcomes on Civic Education through audio visual learning media at the first year
of second accounting class of SMK N 1 Metro. The type of the research is Action
Research (PTK) done at SMK N 1 Metro by collaborative and participatory. The
subject of the research is the teacher as the researcher and all the first year of
second accounting class students consist of 30 students. The object of the research
is all process in applying the audio visual learning media, the research is done into
three cycles consist of planning, doing, observing and reflecting.
The result of the research shows that thereis an increasing of students’ interest and
learning outcomes by using the audio visual media on civic education shows that
after applying it, there is an increasing of students’ interest and learning outcomes
shown by the average of increasing in percentage on the students’ studying
interest on the first cycle through the observation data is 36,6 %, on the second
cycle is 63,3 % and 100 % on the last cycle. For the increase the students’ interest
and learning outcomes by written test is 56,67 % on the first cycle, 76,6 % on the
second cycle and 83,3 % on the last cycle.
Key word: audio visual media, civic education, students” interest and
outcomes
learning
ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MEMANFAATKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PADA KELAS X AKUNTANSI 2
SMK NEGERI 1 METRO
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh
FITRIANINGSIH
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan minat dan hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran PKn melalui media pembelajaran audio-visual di
SMKN 1 Metro kelas x akuntansi 2. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) yang dilakukan di SMKN 1 Metro secara kolaboratif dan partisipatif.
Subjek dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan seluruh siswa kelas X
akuntansi 2 di SMKN 1 Metro yang berjumlah 30 siswa. Objek penelitian ini
adalah keseluruhan proses pada penerapan media pembelajaran audio visual.
Penelitian dilakukan dalam tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat dan hasil belajar
siswa dengan memanfaatkan media pembelajaran audio-visual dalam mata
pelajaran PKn menunjukkan bahwa setelah diterapkan pembelajaran PKn dengan
memanfaatkan media pembelajaran audio-visual terjadi peningkatan minat dan
hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata persentase pada
indikator minat belajar siswa (on task) di siklus pertama melalui data observasi
sebesar 36,6 %, peningkatan minat belajar di siklus kedua melalui data observasi
sebesar 63,3 %, dan peningkatan minat belajar siswa di siklus ketiga melalui data
observasi sebesar 100 %. Untuk peningkatan hasil belajar siswa melalui test
tertulis di siklus pertama mencapai 56,67 %, peningkatan hasil belajar siswa
melalui test tertulis di siklus kedua mencapai 76,6 % dan peningkatan hasil belajar
siswa melaui test tertulis di siklus ketiga mencapai 83,3 %.
Kata Kunci : PKn, Media Audio Visual, Minat dan Hasil Belajar Siswa.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di desa Simbarwaringin kecamatan Trimurjo Lampung Tengah
pada tanggal 6 Agustus 1981 sebagai anak pertama dari lima bersaudara pasangan
bapak Suratmin dan Ibu Rustiati
Riwayat pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Simbarwaringin
pada tahun 1992, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Trimurjo pada
tahun 1995, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Metro pada tahun 1998.
Pada tahun 2004 penulis berhasil menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan
Pendikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Lampung.
Pada tahun 2006 penulis diangkat menjadi pegawai negeri sipil di SMK Negeri 1
Banjit Way Kanan kemudian tahun 2008 alih tugas di pemerintahan kota Metro
dan ditempatkan di SMK Negeri 1 Metro hingga sekarang.
Pada tanggal 20 Juni 2007 penulis menikah dengan Alek Destrio dan dikaruniai
dua orang putra yang bernama Cessario Farrel yang lahir pada tanggal 6 Mei 2008
dan Attar Felix Favian yang lahir pada tanggal 5 November 2010.
MOTO
“ Kadang keberhasilan baru akan tiba setelah kesulitan dialami. Maka jangan
menyerah dalam menggapai keberhasilan walau kesulitan menghadang “
(Mario Teguh)
Kupersembahkan karyaku ini untuk suamiku tercinta Alek Destrio
dan anak-anakku tersayang
Cessario Farrel
Attar Felix Favian
SANWACANA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini, sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Magister
Pendidikan IPS pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung. Dalam penyelesaian tesis ini, penulis tidak terlepas dari berbagai
hambatan dan kesulitan, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S, Rektor Universitas Lampung.
2.
Bapak Prof. Dr. Hi. Sudjarwo, M.S, selaku Direktur Pascasarjana
Universitas Lampung.
3.
Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
4.
Bapak Prof. Dr. Hi. Sudjarwo, M.S, selaku Direktur Pascasarjana
Universitas Lampung.
5.
Bapak
Dr. Hi. Pargito, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Magister
Pendidikan IPS.
6.
Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah membantu
memberi ide, saran, dan bimbingan dalam menyelesaikan tesis ini.
7.
Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah banyak
memberi ide, saran, perhatian dan bimbingan. Terima kasih banyak atas
waktu dan kesabaran yang diberikan.
8.
Bapak Dr. Edy Purnomo, M.Pd, selaku Pembahas Utama yang membantu
dalam perbaikan tesis ini. Terima kasih atas saran dan masukan yang
membangun.
9.
Bapak dan Ibu Dosen Program Pasca Sarjana Pendidikan IPS FKIP Unila.
10.
Ibu Kepala SMK Negeri 1 Metro.
11.
Kedua Ibundaku, Ibu Rustiati dan Ibu Tuti Kundariyati dan Ayahandaku
Bapak Suratmin yang selalu memberikan doa pada penulis selama
menempuh pendidikan ini.
12.
Keluargaku teruntuk suami dan anak-anakku yang selalu memberi doa,
semangat, dan keikhlasan pada penulis selama menempuh pendidikan ini.
13.
Rekan-rekan angkatan 2010 Pasca Sarjana Pendidikan IPS , Rina, Ika,
Hesti,Yuyun, mba Lina, Anto, Mas Agus, Pak Arif, Pak Edi, Bu Maryani,
dan semua yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan karuniaNya dan
membalas budi baik dari semua pihak yang telah berjasa kepada penulis.
Bandar Lampung, 23 April 2013
Fitrianingsih
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
Latar Belakang Masalah..........................................................
Identifikasi Masalah............................................................... .
Pembatasan Masalah...............................................................
Rumusan Masalah................ ...................................................
Tujuan Penelitian.....................................................................
Kegunaan Penelitian................................................................
Ruang Lingkup Penelitian.......................................................
Ruang Lingkup Keilmuan................ .......................................
1
7
7
8
8
9
10
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
Teori Belajar............................................................................
2.1.1
Teori Belajar Konstruktivisme..................................
Minat..................... ..................................................................
2.2.1
Cara Meningkatkan Minat.........................................
2.2.2
Macam-macam Minat................................................
2.2.3
Aspek-aspek Minat....................................................
Hasil Belajar............................................................................
2.3.1
Pengertian Hasil Belajar............................................
2.3.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar......
Pendidikan Kewarganegaraan.................................................
2.4.1
Tujuan................. ......................................................
2.4.2
Visi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan..
2.4.3
Misi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan..
2.4.4
Ruang Lingkup................. ........................................
2.4.5
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
dalam Ilmu Pendidikan Sosial...................................
2.4.6
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan............
Media Pembelajaran................................................................
2.5.1
Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran.................
2.5.2
Fungsi Media Pembelajaran......................................
Media Audio Visual
...............................................
2.6.1
Pengertian Media Audio Visual................................
15
15
18
22
23
24
27
27
29
29
31
31
31
32
33
35
38
39
41
41
41
2.6.2
2.6.3
2.6.4
Kegunaan Media Audio Visual................................. 42
Macam-macam Media Audio Visual........................
42
Tahapan Penggunaan Media Audio Visual............... 46
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
Pendekatan Penelitian................. ............................................
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas................. ......................
3.2.1
Perencanaan................. .............................................
3.2.2
Pelaksanaan Tindakan...............................................
3.2.3
Observasi...................................................................
3.2.4
Refleksi................. ....................................................
Waktu dan Tempat Penelitian................. ................................
Subjek dan Objek Penelitian................. ..................................
3.4.1
Subjek Penelitian.......................................................
3.4.2
Objek Penelitian........................................................
Operasional Penelitian Tindakan................. ...........................
3.5.1
Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual....
3.5.2
Minat Belajar Siswa..................................................
3.5.3
Hasil Belajar..............................................................
Teknik Pengumpulan Data......................................................
Interprestasi Data................. ...................................................
Teknik Analisa Data................................................................
49
49
50
50
51
51
54
54
54
54
55
55
58
59
59
62
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
4.2
Kondisi Umum Wilayah Penelitian.........................................
4.1.1
Gambaran Umum dan Lokasi................. ..................
4.1.2
Visi, Misi dan Tujuan SMK N 1 Metro.....................
4.1.3
Keadaan Tenaga Kependidikan/Pendidik Dan Siswa
SMK N 1 Metro.................................... ....................
Hasil Penelitian.................. .....................................................
4.2.1
Kegiatan di Siklus Pertama.......................................
4.2.1.1 Perencanaan................ ................................
4.2.1.2 Pelaksanaan.................................................
4.2.1.3 Observasi.....................................................
4.2.1.4 Analisis dan Refleksi................. .................
4.2.1.5 Rekomendasi................ ..............................
4.2.2
Kegiatan di Siklus Kedua................... ......................
4.2.2.1 Perencanaan................ ................................
4.2.2.2 Pelaksanaan.................................................
4.2.2.3 Observasi................. ...................................
4.2.2.4 Analisis dan Refleksi................. .................
4.2.2.5 Rekomendasi...............................................
4.2.3
Kegiatan di Siklus Ketiga................... ......................
4.2.3.1 Perencanaan................ ................................
4.2.3.2 Pelaksanaan................ ................................
4.2.3.3 Observasi.....................................................
65
65
67
74
76
77
77
78
83
90
92
93
93
95
100
107
109
111
111
113
118
4.2.4
4.2.3.4 Analisis dan Refleksi................. .................
4.2.3.5 Rekomendasi................ ..............................
Pembahasan...............................................................
4.2.4.1 Tiap Siklus.................. ................................
4.2.4.2 Pembahasan Antar Siklus............................
4.2.4.3 Pembahasan Indikator Minat Belajar Siswa
4.2.4.4 Temuan Penulis...........................................
4.2.4.5 Acuan Teori Belajar Penggunaan Media
Audio Visual dalam Meningkatkan Minat
Belajar Siswa...............................................
4.3.4.6 Argumen Penulis................ ........................
4.3.4.7 Keterbatasan Penelitian................ ..............
125
127
127
127
131
134
137
138
141
142
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1
5.2
Simpulan.................................................................................
Saran.......................................................................................
144
146
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
148
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1
1.2
3.1
3.2
3.2
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
4.18
4.19
4.20
4.21
4.22
4.23
4.24
4.25
4.26
Halaman
Hasil observasi Minat Belajar Siswa Pra Tindakan Berdasarkan
Indikator Pengamatan Tahun 2012........................................................... 4
Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X A2 pada Uji Blok I Mata Pelajaran
PKn Semester 1 SMK Negeri 1 Metro..................................................... 5
Kategori Pembelajaran media audio-visual ............................................. 56
Persentase Minat Belajar Siswa............................................................... 59
Kisi-kisi Observasi Minat Belajar Siswa................................................ 60
Data Tenaga Kependidikan dan Pendidik SMK N 1 Metro.................. 74
Keadaan Rombongan Belajar pada SMKN 1 Metro.............................. 75
Keadaan Siswa SMKN 1 Metro............................................................. 76
Waktu Pelaksanaan Penelitian................................................................ 76
Hasil observasi Minat Belajar Siswa di Siklus Pertaman....................... 83
Hasil Observasi terhadap Indikator Minat Belajar Siswa di siklus
Pertama.................................................................................................... 85
Penilaian Rencana Pembelajaran di Siklus Pertama............................... 86
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus 1.................................... 87
Hasil Penilaian IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Pertama......................... 88
Hasil Belajar Siswa di Siklus Pertama................................................... 89
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus Pertama........................ 90
Hasil Observasi terhadap Minat Indikator Belajar Siswa di siklus
Pertama................................................................................................... 91
Hasil Observasi terhadap Minat Belajar Siswa di Siklus Kedua........... 100
Hasil Observasi Terhadap Indikator Minat Belajar Siswa di Siklus
Kedua ..................................................................................................... 102
Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus Kedua............. 103
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus kedua............................. 104
Hasil Penilaian IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Kedua............................ 105
Hasil Belajar Siswa di Siklus Kedua...................................................... 106
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus kedua............................. 108
Hasil Observasi terhadap Indikator Minat Belajar Siswa di Siklus
1 dan siklus 2........................................................................................... 108
perbandingan hasil belajar siswa............................................................ 109
Minat Belajar Siswa di Siklus Ketiga..................................................... 118
Hasil Observasi terhadap Indikator Minat Belajar Siswa di siklus
Ketiga...................................................................................................... 120
Penilaian Rencana Pembelajaran di Siklus Ketiga.................................. 121
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di Siklus Ketiga............................ 122
Hasil Penilaian IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Ketiga........................... 123
4.27 Hasil Belajar Siswa di Siklus Ketiga..................................................... 125
4.28 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Antar Siklus................................ 131
4.29 Rekapitulasi Penggunaan media audio-visual........................................ 133
4.30 Hasil Observasi pada Setiap Indikator Minat Belajar Siswa................... 137
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Dimensi Materi PKn ................................................................................
2. Prosedur Siklus Penelitian Tindakan ........................................................
3. Tahapan Penggunaan Media Audio Visual.............. ..................................
4. Persentase Minat Belajar Siswa Siklus Pertama........................................
5. Suasana Belajar Siklus Pertama.................................................................
6. Bagan Persentase IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Pertama.........................
7. Persentase Minat Belajar Siswa di Siklus Kedua .....................................
8. Suasana Belajar Siklus Kedua....................................................................
9. Bagan Persentase IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Kedua........... .................
10. Persentase Minat Belajar Siswa di Siklus Ketiga.....................................
11. Suasana Pembelajaran pada Siklus Ketiga................................................
12.Bagan Persentase IPKG 1 dan IPKG 2 di Siklus Ketiga.......... .................
13.Minat Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siklus 1-3....................................
14. Bagan Tindakan Minat Belajar Menggunakan Media Audio Visual .......
36
53
57
84
85
89
101
101
106
119
120
124
131
140
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Metro merupakan sekolah yang
memiliki 4 (empat) program studi keahlian yaitu keuangan, tata niaga,
administrasi dan pariwisata dengan 5 (lima) kompetensi keahlian antara lain
akuntansi, pemasaran, administrasi perkantoran, akomodasi perhotelan dan jasa
boga. Masing-masing kompetensi keahlian memiliki struktur kurikulum yang
disesuaikan dengan tuntutan atau kebutuhan dunia usaha setelah para siswa
menyelesaikan pendidikan. Mata pelajaran pada SMK Negeri 1 Metro terdiri dari
3 (tiga) jenis yaitu normatif, adaptif dan produktif. Pendidikan kewarganegaraan
(PKn) pada SMK tergolong pada mata pelajaran normatif yang diajarkan pada
semua kompetensi keahlian di semua tingkatan jenjang kelas mulai dari kelas X,
XI, dan XII. Penyampaian materi pelajaran PKn kepada siswa selama ini masih
menggunakan cara konvensional dan
guru jarang menggunakan media yang
bervariatif, metode yang sering digunakan adalah ceramah sehingga guru lebih
banyak memegang peranan penting di
mendengarkan dan mencatat penjelasan guru.
kelas sedangkan siswa
hanya
2
Dari hasil wawancara dengan salah seorang siswa,
pembelajaran PKn yang
dilaksanakan di kelas memang kurang menarik dan siswa kurang berminat
sehingga timbul kebosanan dari dalam diri siswa
dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, hal tersebut mengakibatkan siswa membuat aktifitas sendiri-sendiri
seperti mengobrol, bermain handphone,
mengerjakan pelajaran lain bahkan
kadang ada yang tidur saat guru menerangkan materi pelajaran.
Penelitipun
merasakan hal tersebut, saat menyampaikan materi pelajaran khususnya dikelas X
Akuntansi 2 (X A2) karena jadwal mata pelajaran PKn pada kelas tersebut ada
pada jam terakhir yaitu jam ke-7 sampai jam ke-8, pada saat guru menerangkan
materi pelajaran hanya beberapa siswa yang menyimak penjelasan guru
sedangkan siswa yang lain asik dengan aktivitasnya sendiri, dampak dari hal
tersebut adalah banyaknya hasil belajar siswa yang di bawah kriteria ketuntasan
minimal (KKM).
Melihat permasalahan
tersebut,
peneliti berusaha untuk memperbaiki
pembelajaran PKn pada kelas X A2 karena pada keseluruhan kelas X jurusan
akuntansi, yang paling kurang proses pembelajaran PKn nya adalah dikelas X
A2. Peneliti yang juga berperan sebagai
guru
mencari metode lain dalam
menyampaikan materi pelajaran PKn agar siswa kelas X A2 lebih memiliki
minat dalam mengikuti pembelajaran PKn, sehingga dapat memberikan dampak
yang baik terhadap hasil belajar siswa.
Untuk menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn maka
penulis tertarik untuk menerapkan media audio-visual menggunakan film dalam
3
pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan media audio visual (film) dikarenakan
media tersebut belum pernah diterapkan oleh guru PKn lainnya yang kesemuanya
berjumlah 3 (tiga) orang guru pada setiap semua jenjang kelas yang diampunya.
Minat belajar rendah ditunjukkan dengan indikasi siswa kurang memperhatikan
guru
dan hasil belajar PKn yang rata-rata rendah. Penggunaan media
pembelajaran audio-visual diharapakan menjadi
salah satu alternatif media
pembelajaran yang dapat membantu pendidik untuk memfasilitasi proses belajar
siswa. Media tersebut diharapkan dapat menggugah perasaan, emosi dan tingkat
penerimaan atau penolakan siswa sehingga akan menimbulkan sikap dan minat
siswa terhadap materi pelajaran. Menurut Meyer dalam Asyar (2011:28)
seseorang akan belajar lebih baik dari media teks dan gambar ketimbang media
teks saja.
Menurut Ghazali ( Susilo, 2005:73) untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik,
maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan,
sehingga ia tidak lagi suka belajar.
Untuk menumbuhkan perhatian siswa, seharusnya seorang guru tidak hanya
berpusat pada satu metode saja atau selalu menggunakan metode ceramah saja.
Guru harus mempunyai taktik cara menyampaikan proses pembelajaran tersebut
dengan media yang sudah canggih seperti yang kita kenal dengan Information
Communication Technology (ICT) dimana nantinya siswa dapat melihat gambar
4
langsung dalam Liquid Crystal Display (LCD) secara tahap demi tahap dan
seolah-olah dihadapkan dengan objek yang nyata serta dalam proses
pembelajarannya dapat memberi peluang siswa untuk belajar mandiri.
Siswa kelas X A2 terindikasi tidak mengikuti pelajaran PKn dengan baik. Minat
siswa untuk mengikuti pelajaran PKn sangat rendah, respon dan keaktifan siswa
dalam mengemukakan pendapat, ide, atau gagasan masih kurang serta siswa
masih malu, takut, dan kurang percaya diri jika harus menjawab pertanyaan yang
diajukan guru atau harus maju ke depan kelas, sehingga guru harus menunjuk
siswa sebagai upaya untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
Hasil observasi pra tindakan yang dilaksanakan peneliti pada 03 oktober 2012
terhadap minat belajar siswa berdasarkan indikator pengamatan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 1.1
No
Hasil observasi Minat Belajar Siswa Pra Tindakan Berdasarkan
Indikator Pengamatan Tahun 2012
Indikator minat belajar
1.
Perhatian
2.
Kemauan
3.
Kebutuhan
4.
Perasaan senang
5.
Rasa ingin tahu
6.
Keaktifan siswa
Sumber : hasil data pra penelitian, 2012
Persentase (%)
Kriteria
58,88
36,66
41,10
32,22
13,33
16,66
Cukup baik
Kurang baik
Cukup baik
Kurang baik
Sangat kurang baik
Sangat kurang baik
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data hasil observasi indikator minat belajar pra
penelitian siswa kelas X A2 yang berjumlah 30 orang siswa adalah indikator
perhatian memperoleh skor 58,88 % tergolong ke dalam kriteria cukup baik,
5
indikator kemauan memperoleh skor 36,66 % tergolong dalam kriteria kurang
baik, indikator kebutuhan memperoleh skor 41,10 % tergolong dalam kriteria
cukup baik, indikator perasaan senang memperoleh skor 32,22 % tergolong dalam
kriteria kurang baik, indikator rasa ingin tahu memperoleh skor 13,33 % tergolong
dalam kriteria sangat kurang baik, indikator keaktifan siswa memperoleh skor
16,66 % tergolong dalam kriteria sangat kurang baik.
Persentase nilai uji blok yang dilakukan pada 10 oktober 2012 dapat dilihat pada
Tabel berikut
Tabel 1.2 Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X A2 pada Uji Blok I
Mata
Pelajaran PKn Semester 1 SMK Negeri 1 Metro T.P. 2011/2012
Standar Kompetensi
Menampilkan peran
serta dalam upaya
pemajuan,
penghormatan,
dan
perlindungan HAM
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis
upaya
pemajuan, penghormatan dan
penegakan HAM.
3.2 Menampilkan peran serta
dalam
upaya pemajuan,
penghormatandan penegakan
HAM di Indonesia.
3.3 Mendeskripsikan instrumen
hukum
dan
peradilan
internasional HAM.
JUMLAH (%)
Sumber : Dokumen Guru PKn Kelas X
Nilai Siswa (%)
Di
Di
bawah
atas
KKM KKM
31,25
68,75
43,75
56,25
34,38
65,63
39,06
60,94
Memperhatikan tabel 1.2 di atas, dapat diambil kesimpulan sementara bahwa hasil
belajar siswa kelas X A2 pada pembelajaran PKn masih tergolong rendah yang
ditunjukkan dengan perolehan persentase nilai uji blok yaitu 60,94 % siswa kelas
X A2 masih belum mencapai ketuntasan belajar dan 39,06 % sudah mencapai
6
ketuntasan belajar. Adapun kriteria ketuntasan minimal kopetensi dasar uji blok 1
pada mata pelajaran PKn kelas X A2 pada SMK Negeri 1 Metro adalah 70,00.
Hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya minat belajar siswa dalam
pembelajaran PKn mempengaruhi hasil belajar mereka, untuk mengatasi
rendahnya minat belajar siswa diperlukan perubahan dalam proses pembelajaran
yaitu dengan cara membuat pembelajaran PKn menjadi lebih menarik yang pada
akhirnya diharapkan dapat mengubah minat belajar siswa.
Melihat permasalahan di SMK Negeri 1 Metro khususnya di kelas X A2, peneliti
berpendapat penerapan media pembelajaran audio-visual sebagai upaya
memperbaiki minat belajar siswa pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran PKn khususnya pada kompetensi dasar menampilkan
peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM yang
menjadi materi ujicoba peneliti. Penggunaan media tersebut diharapkan dapat
mengubah pandangan mereka sebagai mata pelajaran yang membosankan karena
harus mendengarkan ceramah dan menghafal menjadi mata pelajaran yang
menyenangkan. Pada awal pembelajaran siswa di suguhkan dengan gambargambar yang bersuara atau film yang berhubungan dengan pembelajaran PKn
melalui LCD siswa menjadi tertarik.
Siswa yang berminat terhadap pembelajaran PKn akan mempelajari pelajaran
tersebut dengan sungguh-sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti
penyajian pembelajaran PKn bahkan dapat menemukan jawaban atas kesulitan–
7
kesulitan dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan karena adanya daya tarik
yang diperoleh dengan mempelajari PKn.
1.2
Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut
1. Guru masih mendominasi dalam penyampaian materi pelajaran di depan kelas,
sedangkan siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran PKn.
2. Minat belajar siswa kelas X A2 SMK Negeri 1 Metro dalam pembelajaran PKn
kompetensi dasar menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,
penghormatan, dan perlindungan HAM masih kurang baik.
3. Hasil belajar PKn siswa kelas X A2 SMK Negeri 1 Metro masih rendah.
1.3
Pembatasan Masalah
Melihat masih luasnya permasalahan yang diidentifikasi maka dalam penelitian
ini permasalahan dibatasi pada penerapan media audio-visual menggunakan film
sebagai upaya meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran
PKn kompetensi dasar menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,
penghormatan, dan perlindungan HAM pada siswa kelas X A2 SMK Negeri 1
Metro.
8
1.4
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimanakah penggunaan media audio- visual menggunakan film dapat
meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn kompetensi dasar
menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan
perlindungan HAM pada siswa kelas X A2 SMK Negeri 1 Metro.
2. Apakah penggunaan media audio-visual (film) dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran PKn kompetensi dasar menampilkan peran
serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM pada
siswa SMK Negeri 1 Metro kelas X A2.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah
1. Mendeskripsikan minat belajar siswa dalam mata pelajaran PKn kompetensi
dasar menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan
perlindungan HAM melalui media pembelajaran audio-visual ( film) di SMK
Negeri 1 Metro kelas X A2.
2. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn kompetensi
dasar menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan
perlindungan HAM melalui media pembelajaran audio-visual (film) di SMK
Negeri 1 Metro kelas X A2.
9
1.6 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dalam
penelitian ini mempunyai kegunaan secara teoritis dan secara praktis. Secara
teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan
kawasan IPS dan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta memperluas
kajian pendidikan IPS yang dapat menjadi rujukan dalam peningkatan kualitas
pembelajaran di lapangan secara langsung.
Secara praktis, penelitian ini mempunyai kegunaan sebagai berikut
1. Bagi peneliti, yaitu dapat melengkapi atau memperluas khasanah teori yang
sudah diperoleh melalui penelitian sebelumnya, memberi peluang untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dengan menggunakan
teori-teori lainnya yang belum digunakan dalam penelitian ini.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran tentang alternatif
media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam
pembelajaran PKn kompetensi dasar menampilkan peran serta dalam upaya
pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM
3. Bagi siswa, dapat memperbaiki minat belajar dalam pembelajaran PKn
kompetensi dasar menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,
penghormatan, dan perlindungan HAM
4. Bagi sekolah dapat dipakai sebagai sumbangan pemikiran untuk lebih
meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran.
10
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut
1. Ruang lingkup objek penelitian
Objek penelitian ini adalah keseluruhan proses pada penerapan media
pembelajaran audio-visual menggunakan film
2. Ruang lingkup subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X A 2 SMK Negeri 1 Metro
3. Ruang lingkup tempat penelitian
Adapun ruang lingkup tempat penelitian adalah SMK Negeri 1 Metro
4. Ruang lingkup waktu penelitian
Waktu penelitian pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013
1.8 Ruang Lingkup Keilmuan
Menurut Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas
(2006), IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang-cabang ilmu-ilmu sosial
dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu
pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial. Ruang
lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah pendidikan IPS yang merupakan
perpaduan dari berbagai disiplin ilmu sosial yang meliputi sejarah, ekonomi,
geografi, sosiologi, antropologi, politik dan PKn. Pendidikan IPS di sekolah dasar
diajarkan secara terpadu. Sedangkan pada tingkat SMA/SMK pendidikan IPS
11
diajarkan secara terpisah, dengan memperhatikan keterkaitannya, sehingga IPS
tetap dapat dipahami dengan baik.
Menurut rumusan National Council for the Social Studies (NCSS) dalam Maryani
(2011:13) Tujuan Pendidikan IPS sebagai berikut :
1. Menjadikan warga yang partisipatif dan bertanggung jawab;
2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman hidup karena mereka adalah
bagian dari petualangan hidup manusia dalam perspektif ruang dan waktu;
3. Mengembangkan berfikir kritis dari pemahaman sejarah, geografi,
ekonomi, politik dan lembaga sosial, tradisi dan nilai-nilai masyarakat dan
negara sebagai ekspresi kesatuan dari keberagaman;
4. Meningkatkan pemahaman tentang hidup bersama sebagai satu kesatuan
dan keberagaman sejarah kehidupan manusia di dunia;
5. Mengembangkan sikap kritis dan analitis dalam mengkaji kondisi
manusia.
Untuk mencapai tujuan pendidikan IPS, maka dalam pembelajaran pendidikan
IPS diterapkan dengan 5 tradisi pendidikan IPS, sebagai berikut :
1. IPS sebagai transmisi kewarganegaraan (social studies as citizenship
transmission)
IPS sebagai program pendidikan pelestarian kebudayaan suatu bangsa,
pendidikan nilai-nilai idealistic dan manusia. Tujuan instruksional citizenship
transmission menyiapkan warga negara yang baik dengan pengetahuan dan
apresiasi terhadap nenek moyangnya (sejarah bangsa).
2. IPS sebagai pendidikan ilmu-ilmu sosial (social studies as social sciences)
Pendidikan ilmu sosial tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan kepada
siswa, tetapi juga harus mengajarkan makna dan nilai-nilai atas IPS itu untuk
kepentingan kehidupannya kearah lebih baik. Pendidikan IPS merupakan
12
kemasan pengetahuan sosial yang telah dipertimbangkan secara psikologis
untuk kepentingan pendidikan.
3. IPS sebagai pendidikan reflektif (social studies as reflective inquiry)
Pendidikan reflektif bukan sekedar mengajarkan disiplin ilmu pengetahuan dan
pemindahan nilai secara akumulatif, tetapi kurikulum sekolah harus mampu
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan minat siswa. Siswa hendaknya tidak
sekedar menghafal materi pelajaran, tetapi siswa bisa mendapat pengalamanpengalaman edukatif dalam proses pembelajaran pendidikan IPS.
4. IPS sebagai kritik kehidupan sosial (social studies as social criticism)
Pendidikan IPS sebagai media pengembangan kritisme siswa. Pendidikan IPS
mengutamakan pengembangan kemampuan pengetahuan dan memupuk
keberanian mengemukakan pendapat atau argument. Untuk itu pendidikan IPS
harus dapat mengembangkan kemampuan berfikir kritis dengan berbagai
metode pemecahan masalah.
5. IPS sebagai pengembangan pribadi seseorang (social studies as personal
development of the individual)
Pengembangan pribadi seseorang melalui pendidikan IPS tidak langsung
tampak hasilnya, tetapi setidaknya melalui pendidikan IPS akan membekali
kemampuan seseorang dalam pengembangan diri melalui berbagai ketrampilan
sosial dalam kehidupan (social life skill). Pendidikan IPS di sini harus
membekali siswa tentang pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai, sehingga
semua itu dapat membentuk citra diri siswa menjadi manusia yang memiliki
13
jati diri yang mampu hidup di tengah masyarakat dengan damai, dan dapat
menjadi contoh teladan serta memberikan kelebihannya pada orang lain.
Mata pelajaran PKn pada hakikatnya merupakan suatu wahana yang berfungsi
melestarikan nilai luhur Pancasila, mengembangkan dan membina manusia
Indonesia seutuhnya serta membina pengalaman dan kesadaran warga negara
untuk dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warganegara yang
mampu diandalkan oleh bangsa dan negara.
Pendidikan IPS yang merupakan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu sosial
antara lain sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, dan Antropologi. Menurut
NCSS, kajian ilmu IPS terdapat 10 tema utama yang berfungsi sebagai pengatur
alur kurikulum IPS di setiap tingkat satuan pendidikan, kesepuluh tema tersebut
terdiri dari: (1) budaya, (2) waktu, kontinuitas dan perubahan, (3) orang, tempat
dan lingkungan, (4) individu, pengembangan dan identitas, (5) individu,
kelompok dan lembaga, (6) kekuasaan, wewenang dan pemerintahan, (7)
produksi, distribusi dan konsumsi, (8) sain, teknologi dan masyarakat (9) koneksi
global, (10) cita-cita dan praktik warga negara.
Ruang lingkup mata pelajaran PKn menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006 meliputi
aspek-aspek : (1) Persatuan dan
Kesatuan Bangsa, (2) Norma, Hukum dan Peraturan, (3) Hak AsasiManusia, (4)
Kebutuhan Warga Negara, (5) Konstitusi Negara, (6) Kekuasaan dan Politik, (7)
Pancasila, (8) Globalisasi.
14
Keterkaitan PKn dengan IPS merupakan rangkaian pembelajaran mengenai
kekuasaan, wewenang dan pemerintahan, cita-cita dan praktek warganegara,
serta koneksi global.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Teori Belajar
Ada banyak teori belajar yang terkait dengan kegiatan belajar dan pembelajaran,
dalam penelitian ini
akan menggunakan teori belajar yang relevan dalam
meningkatkan minat belajar siswa yaitu teori belajar konstruktivisme.
2.1.1 Teori Belajar Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme dalam proses pembelajaran didasari oleh kenyataan
bahwa tiap individu memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi kembali
pengalaman atau pengetahuan yang telah dimilikinya. Oleh sebab itu dapat
dikatakan
bahwa
pembelajaran
konstuktivisme
merupakan
satu
teknik
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk membina sendiri secara aktif
pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah ada dalam diri mereka
masing-masing (Lapono 2010 : 25).
Keaktifan siswa menjadi syarat utama dalam pembelajaran konstruktivisme.
Peranan guru hanya sebagai fasilitator atau pencipta kondisi belajar yang
memungkinkan siswa secara aktif mencari sendiri informasi, mengasimilasi dan
16
mengadaptasi sendiri informasi, dan mengkonstruksinya menjadi pengetahuan
yang baru berdasarkan pengetahuan yang dimiliki masing-masing. Terjadinya
pergeseran peranan guru dalam pembelajaran konstruktivisme tentunya membawa
dampak tertentu, misalnya guru merasa beban mengajarnya menjadi ringan kerana
membiarkan siswa untuk belajar sendiri. Hal ini tidak perlu terjadi karena
perspektif konstruktivisme dalam pembelajaran di sekolah menitikberatkan pada
pengalaman pendidikan yang dirancang untuk membantu siswa menguasai ilmu
pengetahuan.
Herpratiwi (2009 : 71) teori belajar konstruktivis (construktivist theories of
learning)
menyatakan
bahwa
siswa
harus
menemukan
sendiri
dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan
aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai bagi
siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka
harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya,
berusaha dengan susah payah dengan ide-ide.
Hal penting dalam pendekatan konstruktivisme adalah bahwa dalam proses
pembelajaran, si pembelajarlah yang harus mendapatkan penekanan. Merekalah
yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan pembelajar atau
orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya.
Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu dikembangkan. Kreativitas dan
keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan
kognitif siswa.
17
Herpratiwi (2009:85-86) menyatakan implementasi belajar konstruktivisme adalah
sebagai berikut.
a. belajar harus menjadi suatu proses aktif. Menjaga siswa tetap aktif
melakukan aktivitas yang bermakna menghasilkan proses tingkat tinggi,
yang memfasilitasi penciptaan makna personal.
b. Siswa mengkonstruksi pengetahuan sendiri bukan hanya menerima apa
yang diberi oleh instruktur. Konstruksi pengetahuan difasilitasi oleh
pembelajaran yang interaktif, karena siswa harus mengambil inisiatif untuk
berinteraksi dengan siswa lain dan dengan instruktur, dan karena agenda
belajar dikontrol oleh siswa sendiri.
c. Bekerja dengan siswa lain memberi siswa pengalaman kehidupan nyata
melalui kerja kelompok, dan memungkinkan mereka, menggunakan
keterampilan meta-kognitif mereka.
d. Siswa harus diberi kontrol proses belajar. Harus ada bentuk bimbingan
penemuan dimana siswa dibiarkan untuk menentukan keputusan terhadap
tujuan belajar, tetapi dengan bimbingan instruktur.
e. Siswa harus diberi waktu dan kesempatan untuk refleksi. Pada saat belajar
siswa perlu merefleksi dan menginternalisasi informasi.
f. Belajar harus dibuat bermakna bagi siswa. Materi belajar harus
memasukkan contoh-contoh yang berhubungan dengan siswa sehingga
mereka dapat menerima informasi yang diberikan.
g. Belajar harus interaktif dan mengangkat belajar ke tingkat yang lebih tinggi
dan kehadiran sosial, dan membantu mengembangkan makna personal.
Siswa menerima materi pelajaran melalui teknologi, memproses informasi
dan kemudian mempersonalisasi dan mengkontekstualisasi informasi
tersebut.
Joice dan Weil (2009: 13-14) memaparkan tentang gagasan-gagasan yang menjadi
intisari dari konstruktivisme adalah:
1. Gagasan tentang pembelajaran yang merupakan konstruksi pengetahuan.
Dalam proses pembelajaran, otak menyimpan informasi, mengolahnya, dan
mengubah konsepsi-konsepsi yang ada sebelumnya. Pembelajaran bukan
hanya sekedar proses menyerap informasi, gagasan, dan keterampilan.
Karena materi-materi baru tersebut akan dikonstruksi oleh otak.
18
2. bekerja sejak lahir. Anak mempelajari kebudayaan dan berbagai keragaman
lain yang ada dalam keluarga dan lingkungan masyarakat kelahirannya
sejak mereka masih balita. Informasi baru yang kita peroleh terbentuk
sebagai kerangka berfikir dan rancangan kuat dari konstruksi gagasan yang
telah ada sebelumnya.
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih memfokuskan pada
kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan
kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan
oleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi
sendiri pengetahuan mereka.
2.2
Minat
Hurlock dalam Meitasari Tjandrasa (1993:114) menyebutkan bahwa minat
merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan
kegiatan yang dipilihnya, bila mereka melihat sesuatu yang lebih bermanfaat,
mereka ingin memperoleh kepuasaan dan mereka berminat pada hal tersebut. Jika
kemudian kepuasan berkurang maka minatnya menjadi kurang pula. Siswa yang
mempunyai minat terhadap suatu kegiatan, baik minat itu berupa permainan atau
berupa pekerjaan, maka mereka berusaha lebih keras untuk belajar, dibandingkan
siswa yang kurang berminat.
Syah Muhibin (2001:16) menyebutkan bahwa bahwa minat merupakan suatu
kecendrungan yang tinggi terhadap sesuatu. Dalam hal ini, dilakukan dengan
memberikan penekanan adanya semangat yang tinggi. Selanjutnya dalam ilustrasi
19
ini, jika seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, maka seseorang itu akan lebih
lama untuk mengingat dan mengikuti kegiatan tersebut bahkan pengalaman
seseorang terhadap suatu kegiatan selalu menimbulkan hasil yang sesuai harapan,
maka minat seseorang itu akan semakin meningkat.
Sukardi (1994:61) menjelaskan minat merupakan suatu kesukaan, gambaran atau
kesenangan akan sesuatu. Minat akan mengidentifikasi terhadap orang, benda atau
aktifitas lainnya. Minat adalah penting dalam pengambilan pilihan terhadap suatu
jabatan tertentu. Dalam satu hal seseorang akan merasa puas dengan suatu
pekerjaan jika aktifitas kerja menarik hati.
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap
sesuatu
yang
dipelajari
dan
mempengaruhi
belajar
selanjutnya
serta
mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu
merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Walaupun minat
terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari
hal tersebut.
Berdasarkan berbagai definisi yang diuraikan oleh para ahli tentang minat tersebut
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa minat merupakan rasa ketertarikan, rasa
lebih suka, tanpa adanya tekanan, suruhan, dan adanya kecendrungan serta
kegairahan seseorang terhadap suatu kegiatan.
20
Mengembangkan minat siswa terhadap mata pelajaran PKn pada dasarnya adalah
membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan
untuk dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti
menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu
mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhankebutuhan. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan alat untuk mencapai
beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa bahwa hasil dari
pengalaman akan membawa kemajuan pada dirinya kemungkinan besar ia akan
berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya
Minat juga merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang
timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal
tertentu. Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong
untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidangbidang tertentu. Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari
keikutsertaan dalam suatu
kegiatan. Karena itu minat
belajar
adalah
kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan,
kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman.
Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa
dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh
pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang
dituntutnya di sekolah.
21
Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan terciptanya konsentrasi
untuk waktu yang lama dengan demikian, minat merupakan landasan bagi
konsentrasi. Minat bersifat sangat pribadi, orang lain tidak bisa menumbuhkannya
dalam diri siswa, tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu, serta
tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari masing-masing
siswa. Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat sekali.
Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung
untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut. Sebaliknya, bila seseorang
menaruh perhatian secara kontinyu baik secara sadar maupun tidak pada objek
tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada objek tersebut.
Kalau seorang siswa mempunyai minat pada pelajaran tertentu dia akan
memperhatikannya. Namun sebaliknya jika siswa tidak berminat, maka perhatian
pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya dia malas untuk
mengerjakannya. Demikian juga dengan siswa yang tidak menaruh perhatian yang
pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan siswa tersebut
dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajarnya. Suatu
minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa
siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap
subjek tertentu untuk memberikan perhatian yang lebih besar.
22
Hilgrard (Susilo 2005:73) memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut
“Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity
or content”.
Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus
yang disertai rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila
bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya. Jika terdapat siswa yang kurang minat belajar dapatlah
diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan
hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan
dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan yang dipelajari itu.
2.2.1 Cara Meningkatkan Minat
Nasution (1982:85) menyatakan bahwa minat dapat ditingkatkan dengan cara :
1. Bangkitkan suatu kebutuhan, kebutuhan untuk menghargai keindahan,
untuk mendapatkan penghargaan dan sebagainya.
2. Hubungan dan masa lampau.
3. Beri kesempatan untuk mendapatkan yang terbaik.
4. Gunakan berbagai bentuk belajar seperti diskusi, kerja kelompok,
membaca, demonstrasi dan sebagainya.
Terkait minat siswa terhadap mata pelajaran tertentu dapat mengarah pada adanya
kebutuhan, usaha sadar dalam meningkatkan hasil pembelajaran, dan pengaruhnya
terhadap keinginan untuk mencapai hasil yang maksimal sehingga akan membawa
keberhasilan prestasi siswa (L. Crow & A. Crow 1989 : 304). Dengan kata lain,
23
semakin tinggi minat seseorang akan semakin tinggi kesadaran untuk belajar
mendapatkan nilai tertinggi atau prestasi yang diharapkan.
2.2.2 Macam-Macam Minat
Minat dapat dibagi berdasarkan timbul, arah dan cara mengungkapkannya.
a. Berdasarkan timbulnya minat dapat dibedakan menjadi minat primitif
dan minat kultural.
Minat primitif : “ Minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau
jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan, perasaan
enak atau nyaman dan seks”.
Minat kultural atau minat sosial : “Minat yang timbulnya karena proses
belajar, minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita.
Misalnya keinginan untuk memiliki hobi, kekayaan dan lain-lain”.
b. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat instrinsik
dan minat ekstrinsik.
Minat intrinsik : “minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas
itu sendiri, ia merupakan minat yang asli dan mendasar. Sebagai
contoh, seorang belajar karena memang senang membaca bukan karena
ingin dipuji”.
Minat ekstrinsik: “ minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari
kegiatan tersebut. Misa