yang ditentukan jurusan sudah habis namun hasil praktik tersebut belum memenuhi standard kelulusan, sehingga terpaksa mereka membeli sendiri.
B. Efektivitas Penggunaan Bahan Praktik Las OAW
Proses belajar mengajar mempunyai target bahan ajar yang harus dicapai oleh setiap dosen, yang didasarkan pada kurikulum yang berlaku pada saat itu. Kurikulum
yang sekarang ada sudah jelas berbeda dengan kurikulum zaman dulu, ini ditenggarai oleh sistem pendidikan dan kebutuhan akan pengetahuan mengalami perubahan sesuai
dengan kebutuhan zaman. Bahan ajar yang banyak terangkum dalam kurikulum tentunya harus disesuaikan
dengan waktu yang tersedia pada hari efektif yang ada pada tahun ajaran tersebut. Namun terkadang materi yang ada dikurikum lebih banyak daripada waktu yang tersedia.
Ini sangat ironis sekali dikarenakan semua mata pelajaran dituntut untuk bisa mencapai target tersebut. Untuk itu perlu adanya strategi efektivitas pembelajaran.
Di dalam kamus bahasa Indonesia Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efektif, pengaruh atau akibat, atau efektif juga dapat diartikan dengan
memberikan hasil yang memuaskan. Dari uraian diatas dapat dijelaskan kembali bahwa efektivitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan
menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang di capai Starawaji, 2009: 1
Berangkat dari pengertian tersebut, efektivitas penggunaan bahan praktik OAW diukur berdasarkan jumlah bahan yang dibutuhkan untuk mencapai ketrampilan las OAW
yang sesuai dengan standar kelulusan mata kuliah Praktik OAW yang dicapai oleh mahasiswa.
Menurut Nolker metode pembelajaran yang lebih dikenal dengan sebutan metode Empat tahap dilakukan dengan persiapan, peragaan, peniruan, dan praktek. Persiapan,
instruktur menjelaskan tujuan pelajaran, memberikan motivasi, dan menyelidiki sejauh mana tingkat pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa yang sudah dimiliki. Peragaan,
instruktur memberikan contoh peragaan sesuai sasaran belajar. Peniruan, mahasiswa menirukan bagaimana instruktur memberikan contoh pekerjaan, sementara itu instruktur
membetulkan dan memberikan komentar aktivitas kerja yang dilakukan mahasiswa. Praktek, mahasiswa mengulang aktivitas kerja yang sudah sepenuhnya dikuasai 1983:
28. Pembelajaran konvensional di atas jika diterapkan dalam pembelajaran praktik
las OAW memiliki kelebihan diantaranya adalah bagi mahasiswa yang mempunyai kemampuan psikomotorik yang baik akan cepat mempelajari ketrampilan las OAW dan
11
hasilnyapun cukup baik. Namun kenyataan di lapangan mahasiswa mempunyai kemampuan yang bervariasi, berbeda satu sama lainnya.
Kemampuan yang berbeda ini disebabkan karena perbedaan kondisi fisik dan psikis mereka. Perbedaan kondisi tersebut menyebabkan adanya perbedaan pola
gerakan dan parameter dalam mengelas. Berdasarkan pengamatan di lapangan hampir dipastikan bentuk deposit logam lasan hasil praktik mahasiswa masing-masing berbeda
setiap mahasiswa mempunyai bentuk yang unik, mempunyai karakteristik tersendiri. Perbedaan tersebut di atas juga menyebabkan perbedaan kualitas hasil praktik
las OAW yang mereka kerjakan. Setiap mahasiswa membutuhkan jumlah bahan yang berbeda. Selama ini JPTM belum mempunyai data tentang berapakah jumlah bahan
yang dibutuhkan mahasiswa untuk membentuk ketrampilan las OAW yang sesuai dengan standard kelulusan JPTM.
Pada saat ini kebutuhan bahan praktik hanya didasarkan pada pertimbangan manajemen yang berkaitan dengan efisiensi pengadaan bahan, jadi bukan pertimbangan
akademik, sehingga yang terjadi adalah setiap mahasiswa hanya dijatah satu unit setiap job-nya, oleh karenanya banyak mahasiswa membeli bahan sendiri jika hasil praktik
mereka kurang memenuhi standard kelulusan praktik OAW JPTM. Berkaitan dengan kajian pustaka di atas yang mendeskripsikan adanya
perbedaan psikis maupun fiksik mahasiswa yang mengakibatkan tingkat ketercapaian hasil praktik OAW sesuai standard kelulusan JPTK ada perbedaan dan hal ini
berhubungan dengan kebutuhan bahan yang efektif untuk membentuk ketrampilan las tersebut, maka diduga dengan memberikan keleluasaan penggunaan bahan praktik
hingga menghasilkan ketrampilan las OAW yang sesuai standard kelulusan JPTK akan diketahui jumlah kebutuhan bahan yang standard untuk keperluan tersebut.
12
BAB III METODE PENELITIAN
A Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin JPTM yang mengambil mata kuliah Praktik OAW, semua berjumlah empat kelas,
masing-masing kelas terdiri dari 20 orang.
B Sampel
Sampel diambil dari populasi sebanyak tiga kelas dengan rincian: 1 dua kelas dijadikan subyek penelitian; dan 2 satu kelas digunakan untuk ujicoba instrument.
C Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang berusaha mengungkap kebutuhan bahan praktik las OAW yang efektif untuk menghasilkan ketrampilan yang sesuai
standard kelulusan JPTM.
D Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk melihat hasil praktik las OAW adalah insrumen penilaian praktik OAW yang biasa digunakan di JPTM
IN STRUM EN PEN ILA IA N HA SIL PRA KTIK LA S O A W
Aspek Indikator Soal
Skor Bahan
ke
Le b a r d e p o sit lo g a m la s Ting g i d e p o sit lo g a m la s
Ke ra ta a n p e rmuka a n d e p o sit lo g a m la s
Kua lita s b e ntuk rig i
la s Ke lurusa n d e p o sit lo g a m
la s Ke b e b a sa n c a c a t o ve rla p
Ke b e b a sa n c a c a t o ve r und e rc ut
Ke b e b a sa n c a c a t
p e rmuka a n Ke b e b a sa n c a c a t
p o ro usity Kua lita s
sa mb ung a n la s
Difusita s d e p o sit
lo g a m la s Ke ma ta ng a n p e d o sit
lo g a m la s
To ta l sko r
13