38
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 16, No. 1 Maret 2013 G.N Catur Wiguna, dkk.: Biaya Pelayanan Hemodialisis Peserta Askes
Renal Disease ESRD yang menjalani Renal Re- placement Therapy RRT terus mengalami pening-
katan. Pada tahun 2002 mencapai 10,2 per 1 juta penduduk meningkat menjadi 23,4 per 1 juta pendu-
duk pada tahun 2006. Peningkatan prevalensi yang paling tinggi terjadi di Bali, disusul Jakarta diposisi
kedua.
5
Biaya hemodialisis terus meningkat di beberapa negara
6,7,8
. Berdasarkan data dari Askes, pada tahun 2000 biaya yang dihabiskan untuk menanggung he-
modialisis mencapai 33 milyar rupiah 3.606.557. Pada tahun 2002 PT Askes menghabiskan biaya
pengobatan ESRD sebesar 5.776.565 meningkat menjadi 7.691.046 pada tahun 2006 yang terdiri
dari 4.946 kasus hemodialisis dan 263 kasus Con- tinuous Ambulatory Peritoneal Dyalisis CAPD.
5
Pe- layanan hemodialisis merupakan pelayanan katas-
tropik yang harus ditanggung oleh PT Askes, sehing- ga diharapkan pasien tidak mengeluarkan biaya tam-
bahan. Penelitian ini penting dilakukan untuk dapat menghitung rerata biaya per pasien yang harus di-
tanggung oleh PT Askes maupun oleh pasien. Beberapa penelitian sebelumnya melakukan stu-
di biaya hemodialisis dari perspektif RS dan melibat- kan pasien rawat inap, sedangkan penelitian ini
menghitung biaya hemodialisis dari perspektif pasien hemodialisis rawat jalan.
BAHAN DAN CARA
Rancangan penelitian adalah cross sectional dilakukan di empat RSUD tipe B di Bali yaitu RSUD
Wangaya Denpasar, RSUD Tabanan, RSUD Sanjiwani Gianyar, dan RSUD Buleleng. Subyek pe-
nelitian adalah 51 pasien Askes yang menjalani he- modialisis dan yang mendampinginya. Kriteria inklusi
adalah: 1 pasien merupakan peserta Askes, 2 men- jalani hemodialisis secara reguler sejak Januari 2011
sebagai pasien rawat jalan dan masih menjalani hemodialisis sampai saat proses pengambilan data,
3 pasien komunikatif, 4 bersedia menjadi respon- den. Kriteria eksklusi adalah: 1 kesadaran menurun,
2 terdiagnosis HBsAg positif dan atau HIV positif. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Ana-
lisis regresi linear digunakan untuk mengidentifikasi- kan hubungan antara variabel dependen dan
independen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 51 orang 81 dari 63 responden yang
direncanakan. Terdapat 12 orang yang tidak terca- kup dalam penelitian karena pasien meninggal 10
orang dan dinyatakan HBsAg positif 2 orang sehingga dieksklusi dari penelitian.
1. Karakteristik Faktor Sosiodemografis, Geografis, dan Medis Pasien Hemodialisis
Rerata usia pasien Askes yang menjalani he- modialisis saat dilakukan penelitian adalah 55,96
tahun. Pasien termuda berusia 21 tahun dan tertua berusia 81 tahun.
Pasien yang menjalani hemodialisis berjenis kelamin laki-laki lebih dominan mencapai 64,7
dibandingkan dengan pasien perempuan 35,3. Berdasarkan status kepesertaan Askes, 26 orang
pasien 51,0 merupakan peserta Askes PNS aktif,
Tabel 1. Karakteristik Sosiodemografis dan Geografis Pasien Hemodialisis Peserta Askes di RSUD Tipe B di Provinsi Bali Tahun 2012
Karakteristik Total
RS A RS B
RS C RS D
n n
n n
n
Umur 45 tahun
45 - 60 tahun 60 tahun
0 0,0 5 83,3
1 16,7 4 20,0
11 55,0 5 25,0
2 15,4 7 53,8
4 30,8 2 16,7
7 58,3 3 25,0
8 15,7 30 58,8
13 25,5 Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
4 66,7 2 33,3
12 60,0 8 40,0
8 61,5 5 38,5
9 75,0 3 25,0
33 64,7 18 35,3
Status kepesertaan Penanggung
Tertanggung 5 83,3
1 16,7 15 75,0
5 25,0 11 84,6
2 15,4 11 91,7
1 8,3 42 82,4
9 17,6 Penghasilan
3 Juta 3-4 Juta
4 Juta 2 33,3
1 16,7 3 50,0
12 60,0 4 20,0
4 20,0 6 46,2
6 46,2 1 7,7
7 58,3 4 33,3
1 8,3 27 52,9
15 29,4 9 17,7
Jarak rumah ke rumah sakit 0-5 km
6-10 km 10 km
3 50,0 2 33,3
1 16,7 3 15,0
2 10,0 15 75,0
6 46,2 1 7,7
6 46,2 7 58,3
3 25,0 2 16,7
19 37,3 8 15,7
24 47,1
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 16, No. 1 Maret 2013
39
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
sedangkan pensiunan sebanyak 16 orang 31,4, Istrisuamianak PNS sejumlah 9 orang 17,6.
Penghasilan rerata pasien Askes yang menjalani hemodialisis sebesar Rp3.242.627,00 dengan stan-
dar deviasi mencapai Rp1.271.359,00. Terdapat seorang pasien dengan status kepesertaan sebagai
istri PNS dan seorang pasien dengan status anak PNS tidak memiliki penghasilan, sedangkan penda-
patan tertinggi pasien sebesar Rp6.500.000,00. Jarak yang harus ditempuh pasien untuk meng-
akses fasilitas RS rata 15,82 km, jarak paling dekat 0,1 km dan paling jauh mencapai 80 km jalur trans-
portasi darat merupakan satu-satunya jalur yang ditempuh.
Karakteristik medis pasien Tabel 2 menunjuk- kan bahwa pasien pertama kali menjalani hemodia-
lisis rerata pada usia 52,04 tahun, usia termuda pada usia 18 tahun dan tertua pada usia 78 tahun. Periode
waktu pasien menjalani hemodialisis rerata 3,94 ta- hun, sedangkan periode terlama pasien telah
menjalani hemodialisis adalah selama 12 tahun. Pasien yang menjalani terapi hemodialisis di
empat RSUD tipe B di Provinsi Bali yang tidak meng- alami penyakit penyerta sebanyak 19 orang 37,3,
sedangkan pasien dengan komorbiditasitas men- capai 32 orang 62,7 jenis komorbiditas yang
dialami pasien antara lain DM 7 orang 13,7, hipertensi 17 orang 33,3, penyakit kardiovaskuler
2 orang 3,9, dan beberapa penyakit lainnya stroke, systemic lupus erytematosis SLE, asam
urat, kista ovarium sebanyak 6 orang 11,8. Seluruh pasien yang menjalani terapi hemodiali-
sis menggunakan dialiser untuk beberapa kali pe- makaian reuse. Pemakaian dialiser bervariasi un-
tuk masing-masing pasien. Rerata reuse dialiser mencapai 7,39 kali, reuse paling sedikit 4 kali dan
paling banyak bisa mencapai 10 kali pemakaian. Pemakaian ulang dialiser yang kurang dari 6 kali
sebanyak 10 pasien 19,6, pemakaian 6-7 kali reuse sebanyak 9 orang 17,7, dan pemakaian
lebih dari 7 kali reuse sebanyak 32 orang 62,7 Waktu yang dibutuhkan pasien menjalani hemo-
dialisis di keempat RS selama 4,5 jam dan dilakukan sebanyak dua kali seminggu. Data pelayanan
hemodialisis per Januari sampai dengan Desember 2011 menunjukkan bahwa rerata pasien menjalani
hemodialisis sebanyak 95 kali. Pasien paling sedikit menjalani hemodialisis 51 kali per tahun dan paling
banyak 158 kali. Periode pasien menjalani hemo- dialisis kurang dari 3 tahun mendominasi mencapai
47,1. Pasien dengan frekuensi tindakan HD kurang dari 90 kali per tahun sebanyak 11 orang 21,6,
90–100 kali per tahun sebanyak 17 orang 33,3, dan lebih dari 100 kali per tahun 23 orang 45,1.
Tabel 2. Karakteristik Medis Pasien Hemodialisis Peserta Askes di RSUD Tipe B di Provinsi Bali Tahun 2012 Karakteristik
RS Total
RS A RS B
RS C RS D
n n
n n
n
Usia pertama HD 45 tahun
60 tahun 1 16,7
4 66,6 1 16,7
6 30,0 11 55,0
3 15,0 3 23,1
8 61,5 2 15,4
3 25,0 7 58,3
2 16,7 13 25,5
30 58,8 8 15,7
Komorbid Tanpa komorbiditas
Dengan komorbiditas Diabetes Millitus
Hipertensi Kardiovasculer
Lain-lain 1 16,7
5 83,3 3 60,0
0 0,0 0 0,0
2 40,0 10 50,0
10 50,0 3 30,0
5 50,0 0 0,0
2 20,0 7 53,8
6 46,2 0 0,0
2 33,3 2 33,3
2 33,3 1 8,3
11 91,7 1 9,1
10 90,9 0 0,0
0 0,0 19 37,3
32 62,7 7 13,7
17 33,3 2 3,9
6 11,8 Tingkat CKD
Tingkat 5 6 100,0
20 100,0 13 100,0
12 100,0 51 100,0
Reuse dialiser 6 kali
2 33,3 2 33,3
2 33,3 8 40,0
1 5,0 11 55,0
0 0,0 6 46,2
7 53,8 0 0,0
12 100,0 10 19,6
9 17,7 32 62,7
Adekuasi lama HD per tindakan 4,5 jamtindakan
6 100,0 20 100,0
13 100,0 12 100,0
51 100,0 Periode pasien menjalani HD
3 tahun 4 tahun
5 83,3 1 16,7
0 0,0 7 35,0
5 25,0 8 40,0
5 38,5 3 23,0
5 38,5 7 58,3
3 25,0 2 16,7
24 47,1 12 23,5
15 29,4 Frekuensi HD per tahun
90 kalitahun
1
00 kalitahun 4 66,6
1 16,7 1 16,7
4 20,0 14 70,0
2 10, 1 7,7
1 7,7 11 84,6
2 16,7 1 83,3
9 75,0 11 21,6
17 33,3 23 45,1
0 0,0 45-60 tahun
6-7 kali 7 kali
3-4 tahun 90-100 kalitahun
40
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 16, No. 1 Maret 2013 G.N Catur Wiguna, dkk.: Biaya Pelayanan Hemodialisis Peserta Askes
2. Karakteristik Pendamping Pasien Hemodialisis