PENGUKURAN Draft Perdirjen BPK MRV

- 4 - Pasal 2 1 Kegiatan pemanfaatan hutan oleh pemegang izin harus dapat diukur measurable, dilaporkan reportable dan diverifikasi verifiable atau MRV dalam rangka pengamanan investasi bagi Pemegang Izin, serta untuk mendukung kepentingan Pemerintah dalam memantau kemajuan investasi, perluasan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan dan perbaikan kualitas lingkungan. 2 Hasil pemantauan yang memenuhi kriteria MRV sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat digunakan oleh pemegang izin dan atau pemerintah sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.

BAB II PENGUKURAN

Bagian Kesatu Hutan Tanaman Pasal 3 1 Pengukuran kegiatan penanaman oleh Pemegang Izin dapat dilakukan dengan menggunakan citra satelit danatau pengukuran lapangan. 2 Untuk pengukuran dengan citra satelit sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sekurang- kurangnya menggunakan citra satelit dengan resolusi 20 meter dalam rangka stratifikasi dari tipe dan kerapatan tegakan. 3 Berdasarkan hasil stratifikasi tegakan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, metode stratified systematic sampling . 4 Pengukuran lapangan dilakukan dengan cara inventarisasi hutan untuk : a. Umur tanaman 1 tahun dengan intensitas 0,2 persen; b. Umur tanaman pada paruh daur dengan intensitas 0,5 persen; c. Umur tanaman pada akhir daur dengan intensitas 1 persen; 5 Dalam hal pengukuran sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf c telah dilaksanakan dalam rangka penyusunan URKT UPHHK maka tidak diperlukan pengukuran ulang. Pasal 4 1 Hasil pengukuran sebagaimana dimaksud pada Pasal 3, dipetakan secara digital dengan tema Peta Tanaman pada IUPHHK-HTIHTR sebagai bagian dari peta Rencana Kerja Tahunan RKT UPHHK. 2 Peta digital sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuat dalam format digital Shapefile . shp dengan sistem koordinat geografis latitude-longitude untuk dapat dipergunakan dalam pemantauan monitoring melalui media internet 3 Pemetaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuat secara kumulatif mulai dari paruh daur sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat 3 huruf b sampai pada akhir daur sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat 3 huruf c, dengan memuat informasi mengenai Kelas Umur Tanaman dan Jenis Tanaman. Pasal 5 1 Peta digital sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 harus dilengkapi dengan tabel register atau atribut yang berisi informasi: a. Nomor blok, b. Luas ... - 5 - b. Luas blok, c. Nomor petak, d. Luas petak, e. Koordinat pusat petak, f. Jenis tanaman, g. h. Tahun tanam, Persentase tumbuh 2 Persentase tumbuh sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf h diukur pada tahun ke-1, pada paruh daur, dan pada akhir daur. Bagian Kedua Hutan Alam Pasal 6 1 Kegiatan penanaman pada areal IUPHHK-HARE berupa penanaman pada tanah kosong, tanaman pengayaan enrichment planting , tanaman dalam jalur pada sistem Tebang Pilih Tanam Jalur TPTJ atau Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif TPTII dapat dilakukan dengan penggunaan citra satelit danatau pengukuran lapangan. 2 Pengukuran dengan citra satelit sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan menggunakan citra satelit bersolusi sekurang-kurangnya 20 meter dalam rangka stratifikasi tegakan berdasarkan perbedaan volume biomassa dan kandungan karbon dengan metode stratified random sampling atau stratified systematic sampling . 3 Pengukuran lapangan pada penanaman di tanah kosong dengan tanaman cepat tumbuh fast growing species dilakukan melalui inventarisasi hutan untuk : a. Umur tanaman 1 tahun dengan intensitas 0,2 persen; b. Umur tanaman paruh daur dengan intensitas 0,5 persen; c. Umur tanaman pada akhir daur dengan intensitas 1 persen; 4 Pengukuran lapangan pada penanaman di dalam jalur pada sistem Tebang Pilih Tanam Jalur TPTJ atau Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif TPTII dengan tanaman daur panjang dilakukan melalui inventarisasi hutan untuk : a. Umur tanaman 1 tahun dengan intensitas 0,2 persen; b. Umur tanaman 5,10,15 tahun dengan intensitas 0,5 persen; c. Umur tanaman pada akhir daur dengan timber cruising ; 5 Dalam hal Pemegang izin telah melakukan IHMB atau merencanakan IHMB pada periode berikutnya, maka inventarisasi hutan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf b dan c tidak perlu dilakukan; Pasal 7 1 Hasil pengukuran sebagaimana dimaksud pada Pasal 6, dipetakan secara digital dengan tema Peta Tanaman pada IUPHHK-HARE sebagai bagian dari peta Rencana Kerja Tahunan RKT UPHHK-HARE. Untuk kelengkapan peta digital sebagaimana dimaksud pada Pasal 6, setiap Pemegang IUPHHK-HARE wajib membuat tabel register. 2 Tabel register atau atribut sebagaimana dimaksud pada ayat 1 untuk sistem silvikultur TPTJTPTII berisi informasi : a. Nomor dan tahun blok RKT UPHHK, b. Luas blok, c. Nomor petak, d. Luas ... - 6 - d. Luas petak, e. Koordinat pusat blok, f. Tahun kegiatan penanaman, 3 Tabel register atau atribut sebagaimana dimaksud pada ayat 1 untuk penanaman pada tanah kosong berisi informasi : a. Nomor dan tahun blok RKT UPHHK, b. Luas blok, c. Koordinat pusat blok, d. Tahun kegiatan penanaman, Pasal 8 Pengukuran tanaman sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 dan Pasal 6 dilakukan oleh Tenaga Teknis Penggelolaan Hutan Produksi Lestari GANIS-PHPL bidang Timber Cruising , Perencanaan Hutan dan Pembinaan Hutan. Pasal 9 1 Pengukuran kegiatan pemanenan di IUPHHK-HT atau IUPHHK-HA berupa pemetaan dan pembuatan register mengikuti tata cara penanaman sebagaimana diatur pada Pasal 3 sampai Pasal 6; 2 Pengukuran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh Tenaga Teknis Penggelolaan Hutan Produksi Lestari GANIS PHPL bidang Timber Cruising , Perencanaan Hutan dan Pemanenan Hutan. 3 Pengukuran dan pengujian serta penatausahaan hasil hutan dapat dilakukan secara on- line melalui Sistem Informasi Penataan Usaha Hasil Hutan SI-PUHH on-line dengan alamat www.puhh.dephut.go.id atau www.puhh.dephut.net.

BAB III PELAPORAN