Alasan pentingnya mempelajari patogenesis Penyakit Tidak Menular PTM :

Patofisiologis merupakan salah satu ilmu kesehatan yang memiliki peran sangat fundamental, karena seringkali diagnosis pasti suatu penyebab penyakit ditegakkan dengan patologi histopatologi. Patofisiologis berasal dari dua kata yaitu patologi dan fisiologi. Patologi adalah ilmu kesehatan yang mempelajari dan mengamati sebab akibat terjadinya sutau penyakit atau kelainan yang terjadi pada tubuh, sedangkan fisiologi merupakan disiplin ilmu biologi yang menjelaskan proses atau mekanisme yang beroprasi dalam suatu organisme. Patofisiologis merupakan ilmu yang mempelajari perubahan fisiologus yang diakibatkan oleh proses patologi. Dengan demikian dapat simpulkan bahwa pengertian dari patofisiologis adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu organisme atau zat yang masuk kedalam tubuh sehingga menyebabkan terjadinya suatu penyakit.

3.1 Alasan pentingnya mempelajari patogenesis Penyakit Tidak Menular PTM :

Penyakit Tidak Menular PTM adalah penyakit yang dianggap tidak dapat ditularkan atau disebarkan dari seseorang kepada orang lain, sehingga bukan merupakan sebuah ancaman bagi orang lain. PTM merupakan beban kesehatan utama di negara-negara berkembang dan negara industri. Kebanyakan PTM merupakan bagian dari penyakit degeneratif dan mempunyai prevalensi tinggi pada orang berusia lanjut. Penyakit tidak menular terjadi akibat interaksi antara agent Non living agent dengan host dalam hal ini manusia faktor predisposisi, infeksi, dan lain-lain dan lingkungan sekitar source and vehicle of agent. Epidemiologi berusaha untuk mempelajari distribusi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya PTM dalam masyarakat. Faktor penyebab dalam PTM dipakai istilah Faktor Risiko risk factor untuk membedakan dengan istilah etiologi pada penyakit menular atau diagnosis klinis. Perlu adanya penelitian atau penyelidikan lebih lanjut mengenai faktro risiko karena : ­ Untuk setiap penyakit, faktor risiko dapat berbeda-beda merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia ­ Satu faktor risiko dapat menyebabkan penyakit yang berbeda-beda 4 3.Pentingnya Mempelajari Patogenesis Penyakit Tidak Menular dan Penyakit Menular 3.Pentingnya Mempelajari Patogenesis Penyakit Tidak Menular dan Penyakit Menular ­ Untuk kebanyakan penyakit, faktor-faktor risiko yang telah diketahui hanya dapat menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi etiologinya secara pasti belum diketahui Adanya pergeseranperubahan konsep epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular menjadi salah satu dasar pentingnya mempelajari patogenesis penyakit tidak menular. Sehingga sangat perlu memahami riwayat alamiah penyakit atau patogenesis PTM. Beberapa alasan pentingnya memahami patogenesis PTM melalui faktor risikonya : 1. Prediksi Untuk meramalkan kejadian penyakit. Misalnya perokok berat mempunyai resiko 10 kali lebih besar terserang Ca Paru daripada bukan perokok. 2. Penyebab Kejelasan dan beratnya suatu faktor risiko dapat ditetapkan sebagai penyebab suatu penyakit dengan syarat telah menghapuskan faktor-faktor penggangu Confounding Factors. 3. Diagnosis Dapat membantu dalam menegakan diagnosa. 4. Prevensi Jika suatu faktor risiko merupakan penyabab suatu penyakit tertentu, maka dapat diambil tindakan untuk pencegahan terjadinya penyakit tersebut. Prinsip upaya pencegahan lebih baik dari sebatas pengobatan. Terdapat 4 tingkatan pencegahan dalam Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, yaitu : 1. Pencegahan Primordial Berupa upaya untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak dapat berkembang karena tidak adanya peluang dan dukungan dari kebiasaan, gaya hidup maupun kondisi lain yang merupakan faktor resiko untuk munculnya statu penyakit. Misalnya : menciptakan prakondisi dimana masyarakat merasa bahwa merokok itu merupakan statu kebiasaan yang tidak baik dan masyarakat mampu bersikap positif untuk tidak merokok. 2. Pencegahan Tingkat Pertama a Promosi Kesehatan Masyarakat : Kampanye kesadaran masyarakat, promosi kesehatan pendidikan kesehatan masyarakat. b Pencegahan Khusus : Pencegahan keterpaparan, pemberian kemopreventif 5 3. Pencegahan Tingkat Kedua a Diagnosis Dini, misalnya dengan screening. b Pengobatan, misalnya dengan kemotherapi atau pembedahan 4. Pencegahan Tingkat Ketiga adalah dengan cara Rehabilitasi.

3.2 Alasan pentingnya mempelajari patogenesis Penyakit Menular PM :