Keterangan: = laki - laki
= klien
= perempuan = anak perempuan klien
meninggal
= bapak klien menderita HT = tinggal dlm satu rumah
2.4 Keadaan kesehatan lingkungan : Klien tinggal dlm lingkungan nelayan
daerah pantai. Kedaan tempat tidur klien bersih dan rapi.
2.5 Riwayat kesehatan lainnya : taa
2.6 Alat bantu yang dipakai: taa
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum : klien sadar CM, masih lemah sehabis operasi, mengeluh
pusing dan mual serta nyeri pada leher.
2. Tanda vital : TD: 12080, N: 80 xmnt, RR: 20 xmnt, T: 37,8
C
3. Body System 3.1 Pernafasan
Hidung : Tidak ada sekret, bentuk simetris.
Dada :
- Bentuk : simetris
- Gerakan : simetris, teratur.
Suara nafas dan lokasi : taa suara nafas tambahan
Batuk : taa
Sputum : taa
Cyanosis : taa
Frekwensi nafas : teratur
3.2 Kardiovaskuler
Nyeri dada : -
Pusing : ya
Kram kaki : -
Sakit kepala : -
Palpitasi : -
Clubing finger : -
Suara jantung : normal, SR
Edema : -
3.3 Persarafan
Kesadaran : CM.
GCS : 456
Kepala dan wajah :
Mata : esoftalmus
Sklera : bersih
Konjunctiva : merah muda
Pupil : isokor
Leher : terdapat bekas luka post operasi yang terbalut da
terpasang drain 2 buah Reflek fisiologis
: baik Reflek patologis
: - Pendengaran
: baik, simetris kiri dan kanan Penciuman
: baik Pengecapan
: baik Penglihatan
: baik Perabaan
: baik
3.4 Perkemihan –Eliminasi Urine
Produksi urine : lk. 800 cc, BAK: 5-6 xhari
Warna urine : kuning jernih
Gangguan saat kencing : -
3.5 Pencernaan - Eliminasi Alvi
Mulut : taa
Tenggorokan : terasa agak sakit jika menelan
Abdomen : Taa
Rectum : taa
Bab : normal, 1 xhari, konsistensi normal
Obat pencahar : - Lavement
: -
3.6 Tulang – Otot – Integumen
Kemampuan pergerakan sendi: bebas Extremitas
: taa, terpasang infus di lengan kiri. Kulit:
- Warna kulit : sawo matang
- Akral :hangat
- Turgor : baik
3.7 Sistem Endokrin
Terapi hormon : Tyraxol 3x1 tablet, PTU 3x1 tab, logolisasi 3x15 tts. Karakteristik seks sekunder: normal.
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik: kekeringan kulit dan rambur +, eksoftalmus +, goiter +, hipoglikemia +, tidak toleran thd panas dan
dingin +, polidipsi +, poliphagi +, kelemahan +.
3.8 Sistem Hematopoietik
Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu: taa Type darah:taa
3.9 Reproduksi
Perempuan: keadaan aat reproduksi dalam batas normal, siklus haid teratur.
4.0 Psikososial
Konsep diri:
Citra diri:
- Tanggapan tentang tubuh:
- Bagian tubuh yang disukai: taa
- Bagian tubuh yang tidak disukai: keadaan mata dan leher yang membesar
- Persepsi thd kehilangan bagian tubuh: taa
Identitas:
- Status klien dalam keluarga: sebagai istri dan ibu
- Kepuasan klien thd status dan posisi dlm keluarga: puas
- Kepuasan klie thd jenis kelamin: puas
Peran:
- tanggapan klien thd perannya: senang
- Kemampuankesanggupan klien melaksanakan perannya:sanggup
- Kepuasan klien melaksanakan perannya:puas
Ideal diriharapan:
- harapan klien thd:
= Tubuh: taa = Posisi dlm pekerjaan: taa
= Status dlm keluarga: ingin menjadi istri dan ibu yang lebih baik. = Tugaspekerjaan: taa
- Harapan klien thd lingkungan: taa
- Harapan klien thd penyakit yg diderita: ingin cepat sembuh dan bisa segera
pulang.
Harga diri:
- Tanggapan klien thd harga dirinya: tinggi
Sosialinteraksi:
- Hubungan dengan klien: kenal
- Dukungan keluarga: aktif
- Dukungan kelompoktemanmasyarakat: aktif
- Reaksi saat interaksi: kooperatif
- Konflik yang terjadi terhadap: taa
3.11 Spiritual:
- Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah
- Sumber kekuatanharapan saat sakit: Allah
- Ritual agama yg berartidiharapkan saat ini: Sholat, membaca kitab suci.
- Saranaperalatanorang yg diperlukan dlm melaksanakan ritual agama yg
diharapkan saat ini: ibadah -
Upaya keseatan yang bertentangan dgn keyakinan agama: taa -
Keyakinankepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dlm menghadapi situasi sakit saat ini: ya
- Keyakinankepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: ya
- Persepsi thd penyebab penyakit: karena pola hidup serta lingkungan tempat
tinggal.
Pemeriksaan penunjang:
1. tanggal 2712-2001 DL: glukosa darah: 109 mgdl; HB: 13,6 grdl; HCT: 41,2 ; PLT: 290 x 10
cgl; SC: 0,48 mgdl 2. Tanggal 2812-2001
Test Elisa: T3: 1,46 ugml; T4: 14,20 ugml 3. tanggal 41 – 2002
Test Elisa: TSH: 0,006 uIuml; T3: 1,26 ugml; T4: 10,60 ugml 4. Tanggal 81-2002
DL: HB: 11,3 grdl; HCT: 34; PLT: 285 x 10 cgl; LED: 38 mmjam 5. Tanggal 2712-2001
Foto thoraks AP dan leher APL, hasil: -
cor: besar, bentuk n -
pulmo: tdk terdapat infiltrat dan kelainan -
kedua sinus phrenicocostalis tajam, tdk tampak soft tissue mass parasteral -
tidak tampak soft tissue mass daerah cervikal -
Tidak tampak pendorongan dan penyempitan trachea, airway baik -
Alignment tulang baik, subchondral bone layer dan trabekulasi n, corpus, pedicle dan spatium intervertebralis n
6. tanggal 2612-2001 Konsul anestesi, hasil: tyrazol 3x1 tab, Frisium 10 mg 0-0-1, Vitamin 1x1 tab
7. tanggal 2712-2001 Konsul kardiologi: ECG: n
Terapi: pada tgl 81-2002: Clyndamycin 3x300 mg; Gentamycin 2x80 mg, Antrain
3x1 tab, Frisium tab 10 mg 0-0-1, PTU 3x1 tab, logol 3x15 tts, IVFD Tutofusin 20 ttsmnt, observasi drain.
Analisa data
Data Etiologi
Patofisiologi Masalah
S: Klien mengeluh mual, kepala
pusing, badan menggigil.
O: Klien menggigil,
klien post op hr I, diet MSS,
TD: 12080, N: 80xmnt,
S:37,8 C
Immobilisasi. Immobilisasi metabolisme menurun kompensasi tubuh
thd sekresi keringat - suhu tubuh meningkat.
Peningkatan suhu tubuh.
S: Klien mengeluh nyeri pada leher
post operasi. O: Klien banyak
berbaring, mobilisasi -,
skala nyeri 5-6. Manipulasi
bedah thd jaringan.
Manipulasi bedah thd jaringan tubuh pemutusan ujung syaraf
merangsang respon nosiseptor
melewati nilai ambang nyeri
nyeri.
Nyeri post operasi.
S: Klien banyak bertanya tentang
penyakitnya. O: -
Kurang informasi
Kurang informasi tidak tahu dan tidak mampu mengenal
masalah penyakit dan perawatan
defisit knowledge. Defisit
knowledge
Rumusan Masalah:
1. Nyeri post operasi bd manipulasi bedah thd jaringan tubuh. 2. Peningkatan suhu tubuh bd immobilisasi.
3. Defisit knowledge bd kurang informasi.
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan prioritas:
1. Nyeri post operasi bd manipulasi bedah thd jaringan tubuh. Data penunjang: S: Klien mengeluh nyeri pada leher post operasi, O:
Klien banyak berbaring, mobilisasi -, skala nyeri 5-6. 2. Peningkatan suhu tubuh bd immobilisasi.
Data penunjang: S: Klien mengeluh mual, kepala pusing, badan menggigil. O: Klien menggigil, klien post op hr I, diet MSS, TD: 12080, N:
80xmnt, S:37,8 C
3. Defisit knowledge bd kurang informasi. Data penunjang: S: Klien banyak bertanya tentang penyakitnya.
Rencana Tindakan Keperawatan: 1.
Nyeri post operasi bd manipulasi bedah thd jaringan tubuh.
Data penunjang: S: Klien mengeluh nyeri pada leher post operasi, O: Klien banyak berbaring, mobilisasi -, skala nyeri 5-6.
Tujuan jangka pendek: klien dapat mengontrol nyeri. Tujuan jangka panjang: setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 hari,
nyeri hilang. Kriteria hasil: Klien mengatakan nyeri berkuranghilang, mobilisasi klien
aktif, klien dapat memenuhi kebutuhan ADL secara mandiri.
No Intervensi
Rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6. Mandiri:
Kaji tanda adanya nyeri, baik verbal maupun
nonverbal, catat lokasi, intensitas skala nyeri 1-
10, lamanya. Letakkan pasien dlm
posisi semifowler dan sokong kepala dengan
bantal. Pertahnakan leherkepala
dlm posisi netral dan sokong selama ada
perubahan posisi.
Instruksikan pasien untuk menggunakan tangan
apabila akan berubah posisi.
Pertahankan meja pasien dalam jarak yang mudah
terjangkau oleh apsien. Berikan minum dingin
serta makanan lunak. Anjurkan klien untuk
Bermanfaat dlm mengevaluasi nyeri, menentukan pilihan intervensi, menentukan
efektifitas terapi.
Mencegah hiperekstensi leher dan melindungi integritas garis jahitan.
Mencegah stres pada garis jahitan dan menurunkan ketegangan otot.
Membatasi ketegangan, nyeri otot pada aderah operasi.
Menurunkan nyeri tenggorok tetapi makanan lunak ditoleransi jika pasien
mengalami kesulitan menelan. Membantu untuk mefokuskan kembali
perhatian dan membantu pasien untuk mengatasi nyeri secara lebih efektif.
7. menggunakan teknik
relaksasi untuk
mengurangi nyeri. Kolaborasi:
Berikan obatanalgetik sesuai instruksi medis.
Menurunkan nyeri dan rasa tidak nyaman, meningkatkan istirahat.
2. Peningkatan suhu tubuh bd immobilisasi.
Data penunjang: S: Klien mengeluh mual, kepala pusing, badan menggigil. O: Klien menggigil, klien post op hr I, diet MSS, TD: 12080, N: 80xmnt,
S:37,8 C
Tujuan jangka pendek: klien dapat mengontrol suhu tubuh yang kompeten. Tujuan jangka panjang: Setelah diberikan asuhan keperaatan selama 1 hari, suhu
tubuh klien normal. Kriteria hasil: S: 36 – 37
C, Mual -, pusing -, klien melaporkan adanya suhu tubuh yang nyaman, tidak menggigil, istirahat cukup.
NO INTERVENSI
RASIONAL
1.
2.
3.
4.
5.
6. Mandiri:
Catat vital sign.
Awasi keluaran urine.
Observasi drainase pada luka operasi.
Ubah posisi klien sesering mungkin sesuai
kenyamanan klien. Anjurkan
utnuk mobilisasi
secara mandiri.
Ciptakan lingkungan yag nyaman bagi klien mis,
sediakan selimut ekstra bila klien menggigil, atur
kecepatan pengatur suhu Mengawasi adanya peningkatan tanda vital
ksususnya suhu tubuh. Urine erupakan salah satu kontrol
pengeluaran caiaran tubuh sehingga dapat ditentukan jumlah cairan yang harus masuk
dalam tubuh klien. Memberikan informasi tentang status
perdarahan. Meningkatkan sirkulasi darah sehingga
kebutuhan tubuh akan panas dan energi lebih merata.
Mobilisasi meningkatkan
proses metabolisme sehingga panas tubuh dapat
lebih terkontrol. Kenyamanan lingkungan akan membantu
meningkatkan suasana psikologis yang nyaman bagi klien. Selimut dapat
membantu mengurangi gejala menggigil.