b. mengusulkan pejabat pengadaan barangjasa yang selanjutnya ditetapkan dengan Surat Perintah PA atau KPA pada Sekretariat Daerah;
c. menetapkan paket-paket pekerjaan disertai ketentuan mengenai
peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan peningkatan pemberian kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, serta kelompok
masyarakat tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, kesatuan sistem barangjasa, kualitas dan kemampuan teknis usaha kecil termasuk koperasi
kecil;
d. menetapkan dan mengesahkan harga perkiraan sendiri HPS, jadwal, dan tata cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun pejabatUnit
Layanan Pengadaan Procurement Unit; e. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan
barangjasa dimulai. f. menetapkan dan mengesahkan hasil pengadaan pejabat pengadaanUnit
Layanan Pengadaan Procurement Unit sesuai kewenangannya; g. menanggapi sanggahan yang masuk paling lama 5 lima hari kerja setelah
pengumuman pemenang dan dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan Surat Sanggahan;
h. membuat Keputusan Penetapan Penyedia BarangJasa, apabila sampai 5 lima hari kerja setelah pengumuman calon pemenang tidak ada yang
mengajukan sanggahan; i. menetapkan besaran uang muka yang dapat menjadi hak penyedia
barangjasa sesuai ketentuan yang berlaku; j. menyiapkan, menandatangani dan melaksanakan perjanjiankontrak dengan
pihak penyedia barangjasa dalam batasan anggaran yang telah ditetapkan; k. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran
belanja; l. melaporkan pelaksanaan danatau penyelesaian pengadaan barangjasa
kepada pejabat yang mengangkatnya; m. mengendalikan pelaksanaan perjanjiankontrak;
n. menyerahkan aset hasil pengadaan barangjasa dan aset lainnya kepada Walikota dengan berita acara penyerahan;
5. PPTK
PPTK adalah personil pengelola kegiatan yang diangkat oleh PA atau KPA pada Sekretariat Daerah dengan surat perintah untuk melaksanakan sebagain tugas
Pejabat Pembuat Komitmen yang dilimpahkan guna terlaksananya beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.
PPTK bertugas :
a. mengendalikan pelaksanaan kegiatan; b. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan;
c. menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan; dan
d. membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan barangjasa.
6. Sekretariat Proyek
a. Sekretariat proyek wajib dibentuk oleh SKPD yang memiliki anggaran lebih dari Rp. 25.000.000.000,- dua puluh lima milyar rupiah di bawah seorang
koordinator yang diangkat oleh PA atau KPA pada Sekretariat Daerah; b. Sekretariat proyek bertugas membantu Pejabat Pembuat Komitmen
menangani administrasi pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh APBD termasuk laporan realisasi pekerjaan melalui sistem aplikasi e-delivery;
c. dalam menjalankan tugasnya sekretariat proyek berkoordinasi dengan manajemen proyek untuk menyampaikan laporan kemajuan fisik pekerjaan
dan permasalahannya melalui sistem aplikasi e-delivery.
7. Pejabat Pengadaan
a. Pelaksana pemilihan penyedia barangjasa sampai dengan nilai
Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah dilaksanakan oleh pejabat pengadaan di masing-masing SKPD;
b. Pejabat pengadaan yang ditunjuk adalah 1 satu orang yang memahami : 1 tata cara pengadaan;
2 substansi pekerjaankegiatan yang bersangkutan; 3 ketentuan-ketentuan perjanjiansurat perintah kerja.
8. Unit Layanan Pengadaan Procurement Unit
a. Pelaksana pemilihan penyedia barangjasa dengan nilai di atas
Rp. 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan Procurement Unit.
b. Unit Layanan Pengadaan Procurement Unit berada di bawah koordinasi Bagian Perlengkapan melalui Sub Bagian Pengadaan.
c. Unit Layanan Pengadaan Procurement Unit di bawah koordinasi seorang Direktur terdiri dari beberapa kelompok kerja yang disebut gugus tugas
pengadaan yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barangjasa Pemerintah dan ditetapkan dengan Keputusan Walikota.
d. Direktur Unit Layanan Pengadaan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Kepala Bagian Perlengkapan.
e. Gugus tugas pengadaan mempunyai tugas sebagai berikut : 1. melakukan akses login ke portal eProcurement dengan username dan
default password yang didapatkan dari Direktur ULP; 2. melakukan setting paket pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya
dengan mengisikan HPS, klasifikasi, bidang, sub bidang, metode penilaian kualifikasi, metode evaluasi penawaran, metode penyampaian
dokumen, metode kontrak dan PPN dari pekerjaan dimaksud;
3. melengkapi dokumen pengadaan RKS, KAKTOR, dokumen kualifikasi, BQ, gambar, spesifikasi teknis dengan format yang telah ditentukan;
4. menetapkan persyaratan administrasi, teknis, kewajaran harga,
kualifikasi dari pekerjaan dimaksud; 5. menetapkan persyaratan dokumen yang harus dipenuhi oleh penyedia
barang jasa terkait pekerjaan dimaksud;
6. mengisikan rincian pekerjaan dengan format yang telah ditetapkan atau isian manual;
7. melakukan setting jadual terhadap pekerjaan yang akan dilelang; 8. menandatangani pakta integritas untuk tiap – tiap pekerjaan proses
persetujuan pakta integritas ini harus dilakukan oleh semua anggota GTP, bukan hanya ketua GTP saja;
9. melakukan konfirmasi untuk pekerjaan yang telah siap dilelang; 10. melakukan aanwijzing;
11. membuat dan meng-upload BAP dan addendum; 12. melakukan setting persyaratan Berita Acara Pembukaan Penawaran;
13. melakukan pembukaan dokumen prakualifikasi dan pembukaan
penawaran dengan menggunakan software client; 14. membuat berita acara pembukaan penawaran;
15. melakukan evaluasi penawaran sesuai dengan metode evaluasi yang
ditetapkan. 16. melakukan verifikasi terhadap dokumen penawaran penyedia barangjasa;
17. membuat berita acara untuk tiap-tiap tahapan evaluasi dan berita acara hasil pelelangan;
18. membuat usulan perusahaan ber-etika buruk, berdasarkan hasil evaluasi oleh GTP.
9. Pelaksana Pengawasan Teknis