Ekonomi Pendidikan Masalah Prioritas

4 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1. Permasalahan Keluarga

Berdasarkan hasil kunjungan ke rumah kediaman Bapak Mohammad Said selama beberapa kali, dapat disimpulkan bahwa keluarga Bapak Mohammad Said memiliki beberapa masalah. Masalah yang paling utama merupakan masalah ekonomi, di mana keuangan menjadi kendala utamanya. Diikuti dengan permasalahan kebersihan rumah serta masalah pendidikan di keluarga beliau.

2.2. Masalah Prioritas

2.2.1. Ekonomi

Permasalahan utama dan yang paling mendasar yang dialami oleh keluarga Bapak Mohammad Said adalah masalah perekonomian. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa Bapak Mohammad Said sudah tidak bekerja lagi dan kini mengandalkan anaknya yaitu Ibu Sarila dan Bapak Sami Uddin serta empat anaknya yang bekerja tambak di Gerokgak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terkadang anak beliau yaitu Bapak Karam juga ikut membantu perekonomian keluarga beliau. Namun, tetap saja keluarga beliau kesulitan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari mengingat upah mereka bekerja tidak menentu. Keluarga beliau juga beberapa kali mendapatkan informasi serta bantuan beras dari Bulog melalui RT dengan harga Rp 32.00015 kg, namun terkadang dengan tidak adanya biaya, maka beras tidak mampu terbeli. Bahkan terkadang saat sudah terbeli pun, beras Bulog tersebut beberapa tidak layak konsumsi. Masalah selanjutnya yaitu, keluarga beliau tidak memiliki tabungan. Jadi di saat memerlukan uang secara mendadak maka beliau harus berhutang ke tetangganya. 2.2.2. Kebersihan Pekarangan rumah kediaman Bapak Mohammad Said masih beralaskan tanah, begitu juga dengan kamar khusus beliau yang masih beralaskan tanah sehingga kebersihannya kurang terjaga. Ditambah dengan berdekatan dengan kandang entok yang terkadang menimbulkan bau yang kurang sedap. 5

2.2.3. Pendidikan

Pendidikan juga menjadi masalah dalam keluarga Bapak Mohammad Said, di mana beliau sendiri tidak mengenyam pendidikan dari lahir hingga kini, serta anak- anak beliau dan beberapa cucu beliau hanya mengeyam bangku sekolah dasar, sehingga keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik menjadi terhambat akibat minimnya tingkat pendidikan yang dimiliki. Kini, yang menjadi tumpuan masa depan hanya cucu terkecil beliau yaitu Ika yang masih mengenyam bangku sekolah menengah atas. Itu pun harus berjuang untuk membiayainya mengingat kebutuhan sehari-hari pun sulit untuk terpenuhi. 6 BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1. Program