Pengertian Susila Kelas VII PAdB Hindu BS Isi. Database Dadang JSN

59 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 4. Agnida, visadha, atharva, sastraghna, dratikarama, raja pisuna.

A. Pengertian Susila

Kata susila terdiri dari kata su dan sila. Kata “su” artinya baik, dan “sila” artinya perbuatan atau perilaku. Jadi, kata susila berarti perbuatan yang baik. Untuk menilai perbuatan baik dan buruk seorang manusia diukur dengan norma- norma yang berlaku di masyarakat. Norma-norma tersebut antara lain norma agama yang berasal dari wahyu Tuhan, norma kesopanan yang bersumber dari hati nurani, norma kesusilaan yang bersumber dari tata pergaulan di masyarakat dan norma hukum yang dibuat oleh pejabat yang berwenang. Walaupun umat manusia telah diatur dengan banyak norma, kenyataannya kejahatan masih tetap saja terjadi di masyarakat. Secara nyata, terkadang manusia dikuasai oleh naluri ingin mengalahkan pihak lain yang tidak disenanginya. Homo homonilupus, artinya manusia mempunyai kecenderungan untuk menghancurkan musuh-musuhnya. Oleh karena itu, Brahma dalam sakti-Nya sebagai Saraswati menurunkan Veda sebagai pedoman yang paling sempurna untuk menata kehidupan umat manusia agar mencapai kesejahteraan lahir batin, baik semasa hidup maupun setelah ajal. Peta Konsep Susila A. Pengertian Susila B. Pengertian Sad Atatayi C. Bagian-bagian Sad Atatayi

D. Cerita tentang Sad Atatayi

D. Cara Menghindari Akibat dari Sad Atatayi Kata kunci 60 Kelas VII SMP Edisi Revisi Secara umum, membunuh dan menghancurkan sangat dilarang oleh semua agama di dunia. Semua tata nilai yang hidup di masyarakat juga melarang pembunuhan dan penghancuran. Sistem budaya masyarakat yang dibangun pada hakikatnya untuk menghindari pembunuhan dan penghancuran. Semua sistem nilai yang dibangun mengharapkan kehidupan yang penuh dengan rasa welas asih, saling melindungi, dan saling menjaga. Pada hakikatnya, semua masyarakat sangat anti dengan kekerasan. Ketika ada masalah yang muncul, hendaknya diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Walaupun semua orang tidak menghendaki kekerasan, ternyata pembunuhan dan konlik selalu ada di masyarakat. Agama Hindu memperbolehkan adanya pembunuhan yang disebut sebagai Pati Kawenang untuk alasan PancaWida, sebagai berikut: 1. membela diri, hal ini terjadi apabila sudah terdesak dan nyawa kita terancam. Dalam situasi seperti ini, maka membunuh karena membela diri dibenarkan; 2. upacara Yajña, membunuh dalam Yajña bukan semata-mata menghilangkan nyawa mahluk lain, tetapi mempunyai fungsi panyupatan, atau mengangkat derajat kemuliaan hewan atau tumbuhan yang dikorbankan untuk kepentingan Yajña; 3. percobaan ilmu pengetahuan; 4. kesehatan tubuh kita; dan 5. menjaga keseimbangan populasi hewan. Hal ini dilakukan agar populasi hewan tidak banyak sehingga tidak membahayakan keselamatan manusia.

B. Pengertian Sad Atatayi