31
2.4.4.1 Konsep Dasar Pemrograman Dalam Visual Basic 6.0 Konsep dasar pemrograman Visual Basic 6.0, adalah pembuatan form dengan
mengikuti aturan pemrograman Properti, Metode dan Event. Keterangan aturan
tersebut yaitu: 1. Properti
Setiap komponen di dalam pemrograman Visual Basic dapat diatur propertinya sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Property yang tidak boleh dilupakan pada
setiap kompone n adalah “Name”, yang berarti nama variabel komponen yang
akan digunakan dalam scripting. Properti “Name” ini hanya bisa diatur melalui jendela Property, sedangkan nilai peroperti yang lain bisa diatur melalui script
seperti berikut. Command1.Caption=”Play”
Text1.Text=”Visual Basic”
Label1.Visible=False Timer1.Enable=True
2. Metode Bahwa jalannya program dapat diatur sesuai aplikasi dengan menggunakan
metode pemrograman yang diatur sebagai aksi dari setiap komponen. Metode inilah tempat untuk mengekpresikan logika pemrograman dari pembuatan
suatu program aplikasi.
3. Event Setiap komponen dapat beraksi melalui event, seperti event click pada
command button yang tertulis dalam layar script Command1_Click, atau event Mouse Down pada picture yang tertulis dengan Picture1_MouseDown.
Pengaturan event dalam setiap komponen yang akan menjalankan semua metode yang dibuat.
2.5 Bagan Alir Sistem System Flowchart
Bagan alir sistem system flowchart merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan dari sistem secara keseluruhan, menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur
Universitas Sumatera Utara
32
yang ada dalam sistem serta menunjukkan apa yang ada dalam sistem. Adapun sismbol-simbol dalam flowchart seperti pada table 2.2.
Tabel 2.2 Simbol-simbol flowchart program
Simbol Nama
Keterangan Fungsi
TERMINAL Permulaan akhir suatu proses
GARIS ALIR Arah aliran program
PERSIAPAN Proses inilisasipemberian nilai awal
suatu besaran
PROSES Proses pengolahan data
INPUT OUTPUT DATA
proses inputoutput data, prameter, informasi
PROSES TERDEFENISI
Permulaan sub
programproses menjalankan sub program
KEPUTUSAN Perbandingan
pernyataan, seleksi
kondisi di dalam program
PENGHUBUNG Menunjukkan penghubung kehalaman
yang sama atau halaman yang berbeda.
2.5.1 Data flow diagram DFD
Data Flow Diagram DFD adalah alat pembuatan model network dengan menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem yang
bertujuan untuk membantu memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. Data Flow Diagram DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi,
baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan
Universitas Sumatera Utara
33
lingkungan fisik di mana data tersebut berada. Adapun simbol-simbol Data Flow Diagram DFD dapat dilihat pada tabel 2.3.
Table 2.3 Simbol-simbol DFD
Simbol Nama
Fungsi
External Entity External Entity dapat berupa orang,
sekelompok orang, organisasi, dari sistem yang berada lingkungan
luarnya yang akan memberikan inputan atau memberikan output
dari sistem.
ALUR DATA DATA
FLOW Alur ini mengalir diantara proses,
data store,
dan terminator.
Berfungsi untuk menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan
untuk sistem
Process Proses
Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, organisasi, dimana hasil
suatu arus data yang masuk ke dalam keluar dari prioses.
Simpanan data data store
Digunakan untuk
memodelkan kumpulan data atau paket data.
Penyimpanan kadangkala
didefinisikan sebagai
suatu mekanisme diantara dua proses
yang dibatasi oleh jangka waktu tertentu.
Tahapan diagram arus data dibagi dalam beberapa bagian diantaranya: 2.5.1.1
Diagram Konteks Diagram konteks context diagram adalah diagram tingkat atas, merupan diagram
dari sebuah sistem yang menggambarkan aliran data yang masuk dan keluar dari sistem dan yang masuk dan keluar dari entitas luar.
2.5.1.2 Diagram Nol
Diagram nol memberikan pandangan menyeluruh mengenai sistem yang di tangani dengan menunjukan mengenai fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data,
dan eksternal entity. Tujuan dari diagram nol ad alah untuk “Memerinci” sebuah
sistem menjadi “Proses-proses” yang harus dilakukan pada sistem
.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1
Analisis Permasalahan
Pengukuran volume minyak yang dilakukan oleh petugas pengisian bahan bakar minyak pada tanki diesel masih menggunakan cara manual yaitu dengan memantau
secara langsung dengan melihat meteran yang tertulis pada dinding tanki, bagi produksi bahan bakar minyak tidak jarang yang menggunakan tanki diesel yang
jumlahnya lebih banyak. Sehingga petugas pengukuran kewalahan dalam mengukur dan mengawasi pengisian minyak yang dilakukan secara manual tersebut, dan
menimbulkan cukup masalah dan produksi terganggu serta memberikan nilai kerugian.
3.2 Pemecahan Masalah