LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pendataan Jemaat Pada Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENDATAAN JEMAAT
PADA GEREJA KEBANGUNAN KALAM ALLAH INDONESIA
JEMAAT SURABAYA CABANG WIYUNG
Nama : Hans Christianto Andokho Nim : 07.41010.0035
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
(2)
JEMAAT SURABAYA CABANG WIYUNG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata Satu Sistem Informasi
Nama : Hans Christianto Andokho Nim : 07.41010.0035
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
(3)
PADA GEREJA KEBANGUNAN KALAM ALLAH INDONESIA
JEMAAT SURABAYA CABANG WIYUNG
Telah diperiksa, diuji dan disetujui
Surabaya, 19 Juni 2012
Disetujui:
Pembimbing Penyelia
Tony Soebijono, S.E., S.H., M.Ak. Hoo Fung Ming
NIDN 0703127302 Ketua Majelis GKKA-I Jemaat Surabaya Cabang Wiyung
Mengetahui:
Kaprodi S1 Sistem Informasi
Erwin Sutomo, S.Kom NIDN 0722057501
(4)
iv
Sistem Informasi Pendataan Jemaat merupakan sistem informasi yang sangat diperlukan dalam pengelolaan data jemaat. Sistem tersebut menjadikan penyimpanan, penambahan, dan pengubahan data jemaat menjadi semakin mudah, cepat, dan akurat sehingga dapat membantu majelis untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Salah satu upaya Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung untuk meningkatkan pelayanan adalah dengan lebih mengenal para jemaat. Karena itu segala informasi tentang jemaat dan yang diberikan kepada jemaat harus selalu up to date. Di lain sisi, pengelolaan data jemaat selama ini masih dilakukan secara manual, akibatnya banyak terdapat kelemahan. Untuk itulah perlu diterapkan sistem yang terkomputerisasi, yang lebih relevan dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh gereja.
Dengan adanya sistem yang baru maka Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung dapat melakukan pencatatan data-data jemaat yang diperlukan dengan lebih mudah dan cepat.
(5)
vii
Halaman
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6
2.1 Uraian Tentang Perusahaan ... 6
2.1.1 Sejarah Singkat GKKA-I Jemaat Surabaya Cabang Wiyung ... 6
BAB III. LANDASAN TEORI ... 9
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 9
3.1.1 Konsep Dasar Sistem ... 9
3.1.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 9
3.2 Konsep Dasar Basis Data ... 12
3.1.1 Database ... 12
3.2.2 Sistem Basis Data ... 13
3.2.3 Database Managemen System ... 14
3.3 MySQL ... 16
3.4 PHP ... 16
(6)
viii
3.8 Majelis ... 20
3.9 Jemaat ... 21
BAB IV. DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ... 22
4.1 Analisa Permasalahan ... 22
4.2 Perancangan Sistem ... 23
4.2.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Pendataan Jemaat ... 23
4.2.2 Activity Diagram ... 24
4.2.3 Sequence Diagram ... 33
4.2.4 Entity Relationship Diagram ... 43
4.2.5 Struktur Tabel ... 45
4.3 Design Input/Ouput ... 47
4.4 Hasil Dan Implementasi Program ... 55
BAB V. PENUTUP ... 68
5.1 Kesimpulan ... 68
5.2 Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
BIODATA PENULIS ... 70
LAMPIRAN ... 71
Lampiran 1 Listing Program ... 71
Lampiran 2 Kartu Bimbingan Kerja Praktek ... 94
Lampiran 3 Acuan Kerja ... 95
Lampiran 4 Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 96
Lampiran 5 Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja ... 97
(7)
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi di bidang komputer dewasa ini telah menimbulkan dampak yang cukup besar bagi kehidupan manusia. Kemajuan teknologi ini telah menuntun manusia ke dalam era informasi di mana kebutuhan manusia akan informasi sangat besar. Manusia tidak lagi berpikir bagaimana dan dimana mendapat suatu informasi tetapi bagaimana memperoleh suatu informasi dengan efisiensi tanpa banyak kendala yang harus dihadapi. Komputer mampu menjawab tantangan tersebut karena komputer merupakan salah satu hasil dari kemajuan teknologi era informasi. Dengan menggunakan komputer diharapkan mampu mempermudah dan mempercepat kinerja seseorang dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Sebagai salah satu organisasi yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat, Gereja Kebangunan Kalam Allah (GKKA) Jemaat Surabaya Cabang Wiyung yang berlokasi di Jl. Griya Babatan Mukti M-28, mempunyai banyak kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap harinya. Seperti umumnya suatu organisasi pasti mempunyai anggota, demikian pula GKKA Jemaat Surabaya Cabang Wiyung. Anggota dari suatu gereja disebut sebagai jemaat. Setiap jemaat mempunyai data-data antara lain nomor induk, nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan dan status, serta golongan darah. Sedangkan untuk jemaat yang sudah menikah dan berkeluarga masih ditambah dengan data keluarga yang antara lain berisi nama suami/istri, jumlah dan nama anak, tanggal
(8)
pernikahan, dan lain-lain. Di samping itu gereja juga mempunyai data-data jemaat mutasi (pindah), jemaat atestasi (masuk), kematian jemaat. Semua data tersebut disimpan dan ditulis dalam sebuah buku induk, yang selama ini pengelolahannya masih dilakukan secara manual. Di lain sisi kebutuhan akan informasi mengenai jemaat sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah dan program kerja GKKA Jemaat Surabaya Cabang Wiyung di waktu mendatang, akibatnya banyak kesulitan dan ketidakefisienan yang dihadapi oleh pengurus gereja dalam mencari suatu informasi yang dibutuhkan. Berkaitan dengan hal tersebut, tentunya akan sangat berguna jika ada suatu sistem yang dapat melakukan pencatatan data-data yang diperlukan sehingga kesulitan dan masalah yang muncul dapat terselesaikan dengan mudah dan baik.
Dari permasalahan di atas, maka akan dibuat suatu perangkat lunak untuk pencatatan data jemaat yang dapat membantu permasalahan yang dihadapi oleh GKKA Jemaat Surabaya Cabang Wiyung dalam kerja praktek kali ini.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, perumusan masalah pada aplikasi ini adalah bagaimana merancang dan membangun perangkat lunak untuk pencatatan data jemaat pada GKKA Jemaat Surabaya Cabang Wiyung.
(9)
1.3 Batasan Masalah
Dari uraian latar belakang dan rumusan permasalahan di atas maka pembatasan masalah dalam pembuatan aplikasi ini adalah:
1. Sistem ini hanya membahas tentang pencatatan data jemaat dan tidak membahas masalah pencatatan keuangan dan absensi.
2. Sistem ini tidak membahas masalah pembuatan agenda kerja.
3. Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.
1.4 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang ada tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah menghasilkan perangkat lunak untuk pencatatan data jemaat pada GKKA Jemaat Surabaya Cabang Wiyung.
1.5 Manfaat
Sesuai dengan tujuan dari pembuatan aplikasi ini manfaat yang diperoleh bagi pengguna adalah sebagai berikut:
1. Pengguna dapat lebih mudah melakukan proses pencatatan data jemaat. 2. Pengguna dapat melakukan pengawasan/pemantauan informasi jemaat
(10)
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini membahas tentang gambaran umum GKKA Jemaat Surabaya Cabang Wiyung, struktur organisasi, dan deskripsi tugas setiap bagian.
BAB III : LANDASAN TEORI
Pada bab dibahas teori yang berhubungan dengan pembuatan perangkat lunak yaitu antara lain teori tentang Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Basis Data, dan Definisi Gereja.
BAB IV : DESKRIPSI SISTEM
Pada bab ini dibahas mengenai gambaran sistem yang sedang berjalan dalam bentuk Use Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan
Entity Relationship Diagram mengenai perancangan sistem yang dibuat.
Selain itu juga disertai desain struktur tabel database, desain I/O, hingga detail yang ada pada aplikasi.
(11)
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari perancangan dan pembuatan perangkat lunak pencataan jemaat pada GKKA Jemaat Surabaya Cabang Wiyung terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.
(12)
6
2.1 Uraian Tentang Perusahaan
Kerja praktek ini dilakukan di Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung. Dalam kesempatan kali ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan sistem informasi pendataan jemaat. Untuk pengerjaan program hanya dilakukan selama masa kerja praktek berlangsung. Sehingga apabila dalam proses pengerjaan setelah masa kerja praktek berakhir terdapat perubahan-perubahan dengan program yang dibuat, maka sudah tidak menjadi tanggung jawab penulis. Sehingga dalam bab ini akan dijelaskan gambaran umum dari Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung sebagai tempat kerja praktek.
2.1.1 Sejarah Singkat GKKA-I Jemaat Surabaya Cabang Wiyung
Berdirinya Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia (GKKA-I) Jemaat Surabaya Cabang Wiyung bermula dari persekutuan keluarga pada November 1996 yang diprakasai oleh Pdt. Mark Silas, M.Div. dan didukung serta dihadiri oleh para jemaat GKKA-I Jemaat Surabaya yang bertempat tinggal di wilayah Wiyung, diantaranya: Keluarga Bapak Go Hong Ju, keluarga Bapak Antonius, keluarga Bapak Wimayo, keluarga Bapak Chandra, keluarga Bapak Iwan, dan keluarga Bapak Ari Nyoto Santoso dengan bimbingan Ev. Lo Djin Ti.
Persekutuan Doa yang pertama disebut Persekutuan Doa Wilayah bagi GKKA-I Jemaat Surabaya pada tahun 2000. Semula tempatnya berpindah-pindah
(13)
dari rumah jemaat satu ke jemaat yang lain. Karena berkat Tuhan, semakin bertambah-tambah jemaat yang datang dalam persekutuan doa ini maka ditetapkannya untuk tempat yang menetap yaitu rumah keluarga Bapak Go Hong Ju di Jln. Griya Babatan Mukti M-92. Persekutuan doa ini dihadiri kurang lebih 30 jiwa setiap 1 (satu) bulan sekali pada hari Rabu minggu ke-1 dengan bimbingan Ev. Yan Vick. Memperhatikan kerinduan anak-anak Tuhan yang ingin lebih lagi bersekutu dengan Tuhan, maka pada tahun yang sama diadakan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan, yaitu setiap hari Rabu ke-1 dan ke-2.
Jemaat yang hadir pada saat itu merindukan supaya anak-anak mereka juga dapat beribadah di tempat itu, maka mereka membicarakannya ke GKKA-I Jemaat Surabaya untuk membuka Sekolah Minggu. Dengan bertekun dan pantang menyerah dan atas penyertaan Tuhan, akhirnya mendapat jawaban pada bulan September. Sekolah Minggu di buka pada tanggal 9 Februari 2001 dan dihadiri sekitar 20 anak. Dari 20 anak menjadi sekitar 40 anak sehingga dibagi dalam 6 kelas dalam bimbingan 2 orang mahasiswa weekend dari Sekolah Tinggi Alkitab Asia Tenggara juga dibantu 7 orang tenaga guru dari jemaat persekutuan doa di wilayah Wiyung.
Persekutuan doa semakin tahun semakin bertambah jemaat yang datang sehingga pada tanggal 20 Maret 2005 dibuka kebaktian umum yang di hadiri kurang lebih 35 orang. Dalam kesehariannya jemaat di gembalakan oleh Ev. Andri Kosasih dengan istri.
Anak-anak Sekolah Minggu yang sudah mulai bertumbuh menjadi remaja dan mereka mulai enggan untuk datang (karena merasa telah remaja) maka majelis berinisiatif membuka komisi remaja pada tanggal 19 Juni 2004 yang
(14)
dihadiri 10 orang anak remaja dengan bertambahnya anak-anak remaja yang datang maka pada tanggal 6 Februari 2005 dibentuklah kepengurusan komisi remaja dan diketuai Hugosan dan teman-teman.
Tuhan menambahkan jemaat yang hadir pada kebaktian umum setiap hari minggu dari + 25 orang sampai + 40 orang maka pada tanggal 3 September 2005 diresmikanlah menjadi “Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung”. Pdt. Mark Silas, M.Div. meneguhkan majelis I yang diketuai oleh Bpk. Antonius dan teman-teman.
3 (tiga) tahun sudah berjalan kebaktian umum I dengan pertolongan Tuhan sehingga jemaat yang hadir semakin bertambah dan menjadi + 40 s.d + 50 jiwa bahkan + 60 maka atas kesepakatan majelis dibukalah kebaktian umum II pada tanggal 4 April 2008 yang setiap minggu dihadiri + 20 s.d + 30 orang.
Dan sampai saat ini GKKA-I Jemaat Surabaya Cabang Wiyung bertempat di Griya Babatan Mukti M-28 Surabaya dan digembalakan oleh Pdt. Holovernus Mangialu dengan istri dan juga Ev. Ivon Lase. GKKA-I Jemaat Surabaya Cabang Wiyung mempunyai visi untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan Yesus dengan benar.
(15)
9
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
3.1.1 Sistem
Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur , sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
3.1.2 Sistem Informasi
Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti, data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga
(16)
sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.
3.1.3 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari maslah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem: 1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana
di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta reasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri
(17)
entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.
Menurut Marlinda (2004:28), attribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam attribute yaitu:
a. Simple Attribute
Attribute ini merupakan attribute yang unik dan tidak dimiliki oleh
attribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang attribute nya NIM.
b. Composite Attribute
Attribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama
keluarga) dan nama kecil (nama asli).
c. Single Value Attribute
Attribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity
mahasiswa dengan attribute-nya Umur (tanggal lahir).
d. Multi Value Attribute
Multi value attribute adalah attribute yang banyak memiliki nilai
harga, misalnya entity mahasiswa dengan attribute nya pendidikan (SD, SMP, SMA).
e. Null Value Attribute
Null value attribute adalah attribute yang tidak memiliki nilai harga,
misal entity tukang becak dengan attribute nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).
Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan
hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh
(18)
perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara fisikal.
3.2 Konsep Dasar Basis Data
3.2.1 Database
Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non-Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),
(19)
masalah keamanan (security), masalah integrasi, dan masalah data independence
(kebebasan data).
3.2.2 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data, sistem (aplikasi atau perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai (user), dan aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional).
Keuntungan sistem basis data adalah:
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidakkonsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).
(20)
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.
Kerugian sistem basis data adalah:
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
3.23 Database Management System
Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:
1. Data Definition Language (DDL)
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.
2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
(21)
3. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.
2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
5. Data Dictionary
(22)
3.3 MySQL
MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah database pembuatan table yang bersifat open source, artinya setiap orang atau instansi dapat menggunakannya. Keunggulan dari mySQL yaitu :
1. Cepat, MySQL dikembangkan dengan konsep table yang berkecepatan tinggi dalam penyajian data.
2. Tidak mahal, dapat di unduh dengan gratis dan biasanya juga langsung terintegrasi dengan server dimana lokasi kita menyimpan website.
3. Mudah digunakan, dapata berinteraksi dengan menggunakan perintah SQL yang sederhana.
4. Dapat digabungkan dengan sistem operasi apapun. 5. Dukungan situs banyak tersedia.
3.4 PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan untuk pemakaian lain.
Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilhan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystem, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berpa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.
(23)
Berikut ini adalah keunggulan dari PHP :
1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai Apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyak milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahaman PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
3.5 Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan dokumen gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti pada tabel 3.1 berikut:
(24)
Tabel 3.1 Dokumen Flow
NO SIMBOL NAMA SIMBOL
FLOWCHART
FUNGSI
1. Dokumen Untuk menunjukkan
dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer.
2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan
dari operasi program komputer.
3. Database Untuk menyimpan
data.
4. Penghubung Menunjukkan
hubungan di halaman yang sama.
5. Penghubung
Halaman Lain
Menunjukkan
hubungan di halaman lain.
6. Terminator Menandakan awal
/akhir dari suatu sistem.
7. Decision Menggambarkan
(25)
dengan nilai true atau
false.
8. Kegiatan Manual Untuk menunjukkan
pekerjaan yang di- lakukan secara manual.
9. Simpanan Offline Untuk menunjukkan
file non komputer yang diarsip urut angka .
10. Catatan Menunjukan data
catatan
3.6 Gereja
Gereja adalah lembaga ilahi yang didirikan oleh Yesus Kristus dan dibangun di atas dasar Yesus Kristus. Kata gereja berasal dari istilah Portugis Igreja dan diambil dari kata Yunani Eklesia yang berati orang-orang yang “dipanggil keluar” dari sekumpulan orang untuk maksud istimewa (Ichwei G. Indra, 1999 : 175).
Gereja di bagi menjadi dua, yaitu : gereja yang kelihatan (visible-church) dan tak kelihatan (invisible-church). Gereja yang kelihatan adalah gereja yang kita lihat secara organisasi dimana gereja itu punya anggota, punya gedung, punya pengurus, seperti gereja GKI, GPIB, GPDI, Methodist, HKBP, Anglikan, Katholik, Kharismatik, dll. Inilah gereja-gereja yang kelihatan. Tetapi gereja yang tidak kelihatan lebih besar dari gereja yang kelihatan, karena mencakup semua umat Allah, di segala bangsa, di segala wakttu, termasuk yang sudah meninggal
(26)
pada masa lampau dari antara segala suku dan bangsa dan juga termasuk orang-orang percaya di masa yang akan datang, yang saat ini masih belum dilahirkan.
3.7 Gembala Jemaat (Pendeta)
Gembala (Poimen) adalah pelayan yang diberi karunia khusus untuk menggembalakan jemaat. Pada masa kini, seorang gembala biasanya disebut juga sebagai “gembala sidang” atau “pendeta” (Ichwei G. Indra, 1999 : 193).
3.8 Majelis
Majelis Gereja adalah salah satu jabatan kunci yang memegang peranan penting dalam kehidupan Gereja beserta pelayanannya kepada dunia. Kehidupan dan keaktifan jemaat banyak bergantung pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diambil oleh Sidang majelis.
Majelis gereja adalah penatalayan yang mengemban tugas sebagai penanggung jawab dan pemimpin gereja.
Majelis Gereja adalah sebagai ungkapan dari salah satu fungsi utamanya yaitu penggembalaan sebagai wujud perhatian Majelis Gereja sehingga terjalin hubungan yang dekat antara warga jemaat dengan majelis dalam pemeliharaan iman dan ketaatan kepada Allah dan warga jemaat dapat hidup sejahtera dalam melaksanakan tugas panggilannya.
3.9 Jemaat
Jemaat adalah bagian dari satu organisasi gereja yang monolitik, sementara dalam kelompok-kelompok lainnya, masing-masing jemaat adalah sebuah organisasi yang mandiri dan otonom. Perbandingan dengan angka juga dapat
(27)
menjadi masalah.Sejumlah kelompok menghitung keanggotaannya berdasarkan jumlah orang percaya yang dewasa dan anak-anak orang percaya yang dibaptiskan, sementara yang lainnya hanya menghitung orang percaya dewasa yang sudah dibaptiskan.
(28)
22 4.1 Analisa Permasalahan
Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah kebutuhan waktu yang cukup lama dalam proses pencarian ataupun pembuatan laporan data jemaat seperti jemaat yang berulang tahun, jemaat yang mengajukan atestasi keluar, jemaat yang mengajukan atestasi masuk, jemaat yang dibaptis, dan jemaat yang meninggal.
Hingga saat ini proses pembuatan laporan yang ada masih dilakukan secara manual dengan cara mencari dan merekap satu persatu data yang ada, sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak serta tingkat keakuratan data yang kurang maksimal. Untuk proses pendataan jemaat juga masih dilakukan secara manual, yakni pengisian form untuk jemaat yang baru dengan menggunakan kertas biasa. Dimana proses update data jemaat masih dilakukan secara manual berdasarkan penambahan data jemaat yang tercatat pada kertas.
Proses yang dilakukan oleh GKKAI Jemaat Surabaya Cabang Wiyung antara lain adalah pencatatan data jemaat, pencatatan data baptis, pencatatan data atestasti masuk, pencatatan data atestasi keluar, pencatatan data kematian, pencatatan data keluarga.
(29)
4.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan hasil analisa permasalahan di atas, diperlukan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi untuk mendapatkan suatu hasil pendataan jemaat yang lebih cepat dan akurat. Maka dibuatlah sistem informasi pendataan jemaat ini yang dapat menyajikan suatu informasi dalam bentuk laporan data jemaat sehingga mudah dipahami.
4.2.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Pendataan Jemaat
Kemampuan sistem untuk dapat berinteraksi dengan pengguna dapat digambarkan pada use case diagram pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Pendataan Jemaat
uc Sistem Informasi Pendataan Jemaat
Si stem Informasi Pendataan Jemaat
Maj elis
Maintenance Data Jemaat
Maintenance Data Atestasi Masuk
Maintenance User
Administrator Maintenance Data
Baptis
Maintenance Data Keluarga Maintenance Data
Kematian Maintenance Data
(30)
Penjelasan dari use case diagram di atas adalah sebagai berikut : 1. Pengguna sistem adalah majelis dan administrator
2. Majelis berinteraksi dengan use case untuk maintenance data jemaat, maintenance data baptis, maintenance data atestasi masuk, maintenance data atestasi keluar, maintenance data kematian, maintenance data keluarga.
3. Administrator berinteraksi dengan use case untuk maintenance data user.
4.2.2 Activity Diagram
Dari use case yang ada, dibutuhkan activity diagram untuk menjelaskan proses-proses yang terjadi dari tiap use case.
a. Activity Diagram untuk Use Case Maintenance Jemaat
Activity diagram dari use case maintenance jemaat dapat digambarkan
(31)
Gambar 4.2 Activity Diagram untuk use case maintenance jemaat Penjelasan activity diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Activity dimulai dari majelis memilih menu maintenance jemaat.
2. Sistem akan menampilkan data jemaat yang tersimpan.
3. Jika majelis memilih untuk menambah data jemaat, maka sistem akan memproses tambah data jemaat.
4. Jika majelis memilih untuk mengubah data jemaat, maka sistem akan memproses ubah data jemaat
5. Jika majelis memilih untuk menghapus data jemaat, maka sistem akan memproses hapus data jemaat.
act Activ ity Maintenance Data Jemaat
Ubah ?
Hapus ? T ambah ?
End
Majeli s Si stem
Ya
T idak
Ya
T idak
Ya Start
Menginputkan data
Mengubah data
Menghapus data
Pilih maintenance j emaat Menampilkan data j emaat
Data j emaat
Data j emaat Memproses tambah data j emaat
Data j emaat Memproses ubah data j emaat
Data j emaat Memproses hapus data j emaat
(32)
b. Activity Diagram untuk Use Case Maintenance Baptis
Activity diagram dari use case maintenance baptis dapat digambarkan
seperti pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Activity Diagram untuk use case maintenance baptis
Penjelasan activity diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Activity dimulai dari majelis memilih menu maintenance baptis.
2. Sistem akan menampilkan data baptis yang tersimpan.
3. Jika majelis memilih untuk menambah data baptis, maka sistem akan memproses tambah data baptis.
act Activ ity Maintenance Data Baptis
Ubah ?
Hapus ? T ambah ?
End
Majeli s Si stem
Ya
T idak
Ya
T idak
Ya
Menginputkan data
Mengubah data
Menghapus data Start
Pilih maintenance baptis
Menampilkan data baptis
Data baptis
Data baptis Memproses tambah data baptis
Data baptis Memproses ubah data baptis
Data baptis Memproses hapus data baptis
(33)
4. Jika majelis memilih untuk mengubah data baptis, maka sistem akan memproses ubah data baptis
5. Jika majelis memilih untuk menghapus data baptis, maka sistem akan memproses hapus data baptis.
c. Activity Diagram untuk Use Case Maintenance Atestasi Masuk
Activity diagram dari use case maintenance atestasi masuk dapat
digambarkan seperti pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Activity Diagram untuk use case maintenance atestasi masuk
act Activ ity Maintenance Data Atestasi Masuk
Ubah ?
Hapus ? T ambah ?
End
Majeli s Si stem
Ya T idak Ya T idak Ya Menginputkan data Mengubah data Menghapus data Start
Pilih maintenance data atestasi masuk Menampilkan data atestasi masuk Data atestasi masuk Data atestasi
masuk Memproses tambah data atestasi masuk
Data atestasi
masuk Memproses ubah data atestasi masuk
Data atestasi
(34)
Penjelasan activity diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Activity dimulai dari majelis memilih menu maintenance atestasi masuk.
2. Sistem akan menampilkan data atestasi masuk yang tersimpan.
3. Jika majelis memilih untuk menambah data atestasi masuk, maka sistem akan memproses tambah data atestasi masuk.
4. Jika majelis memilih untuk mengubah data atestasi masuk, maka sistem akan memproses ubah data atestasi masuk
5. Jika majelis memilih untuk menghapus data atestasi masuk, maka sistem akan memproses hapus data atestasi masuk.
d. Activity Diagram untuk Use Case Maintenance Atestasi Keluar
Activity diagram dari use case maintenance atestasi keluar dapat
(35)
Gambar 4.5 Activity Diagram untuk use case maintenance atestasi keluar
Penjelasan activity diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Activity dimulai dari majelis memilih menu maintenance atestasi keluar.
2. Sistem akan menampilkan data atestasi keluar yang tersimpan.
3. Jika majelis memilih untuk menambah data atestasi keluar, maka sistem akan memproses tambah data atestasi keluar.
4. Jika majelis memilih untuk mengubah data atestasi keluar, maka sistem akan memproses ubah data atestasi keluar
act Activ ity Maintenance Data Atestasi Keluar
Start
Pilih maintenance atestasi keluar
Menampilkan data atestasi keluar
Ubah ?
Hapus ?
Memproses ubah data atestasi keluar
T ambah ? Memproses tambah data
atestasi keluar
End Data atestasi keluar
Majeli s Si stem
Menginputkan data
Mengubah data
Menghapus data Memproses hapus data
atestasi keluar Data atestasi keluar
Data atestasi keluar
Data atestasi keluar Ya
T idak
Ya
T idak
(36)
5. Jika majelis memilih untuk menghapus data atestasi keluar, maka sistem akan memproses hapus data atestasi keluar.
e. Activity Diagram untuk Use Case Maintenance Kematian
Activity diagram dari use case maintenance kematian dapat digambarkan
seperti pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Activity Diagram untuk use case maintenance kematian
Penjelasan activity diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Activity dimulai dari majelis memilih menu maintenance kematian.
2. Sistem akan menampilkan data kematian yang tersimpan.
act Activ ity Maintenance Data Kematian
Ubah ?
Hapus ? T ambah ?
End
Majeli s Si stem
Ya T idak Ya T idak Ya Start Menginputkan data Mengubah data Menghapus data Pilih maintenance kematian Menampilkan data kematian Data kematian Data kematian
Memproses tambah data kematian
Data kematian Memproses ubah data kematian
Data kematian Memproses hapus data kematian
(37)
3. Jika majelis memilih untuk menambah data kematian, maka sistem akan memproses tambah data kematian.
4. Jika majelis memilih untuk mengubah data kematian, maka sistem akan memproses ubah data kematian
5. Jika majelis memilih untuk menghapus data kematian, maka sistem akan memproses hapus data kematian.
f. Activity Diagram untuk Use Case Maintenance Keluarga
Activity diagram dari use case maintenance keluarga dapat digambarkan
seperti pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Activity Diagram untuk use case maintenance keluarga
act Activ ity Maintenance Data Keluarga
Ubah ?
Hapus ? T ambah ?
End Majelis Sistem Ya Tidak Ya Tidak Ya Pilih maintenance keluarga Menampilkan data keluarga Data keluarga Start Menginputkan data Data keluarga
Memproses tambah data keluarga
Mengubah data
Data keluarga Memproses ubah data keluarga
Menghapus data
Data keluarga Memproses hapus data keluarga
(38)
Penjelasan activity diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Activity dimulai dari majelis memilih menu maintenance keluarga.
2. Sistem akan menampilkan data keluarga yang tersimpan.
3. Jika majelis memilih untuk menambah data keluarga, maka sistem akan memproses tambah data keluarga.
4. Jika majelis memilih untuk mengubah data keluarga, maka sistem akan memproses ubah data keluarga
5. Jika majelis memilih untuk menghapus data keluarga, maka sistem akan memproses hapus data keluarga.
g. Activity Diagram untuk Use Case Maintenance User
Activity diagram dari use case maintenance user dapat digambarkan
seperti pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Activity Diagram untuk use case maintenance user
act Activ ity Maintain Produk
Majelis
Start
Pilih maintainance user Me nampilkan data user
Tambah ?
Ubah ?
Hapus ?
End Memproses ubah user
Memproses hapus user Data user
Memproses tambah user Sistem
Menginputkan data
Mengubah data
Menghapus data
Data user
Data user
(39)
Penjelasan activity diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Activity dimulai dari administrtor memilih menu maintenance user.
2. Sistem akan menampilkan data user yang tersimpan.
3. Jika administrator memilih untuk menambah data user, maka sistem akan memproses tambah data user.
4. Jika administrator memilih untuk mengubah data user, maka sistem akan memproses ubah data user
5. Jika administrator memilih untuk menghapus data user, maka sistem akan memproses hapus data user.
4.2.3 Sequence Diagram
Untuk memberikan penjelasan yang berasal dari masing-masing use case
berdasarkan pada use case diagram sistem informasi pendataan jemaat maka dibutuhkan sequence diagram untuk menggambarkan jalannya suatu proses yang melibatkan object dan instance dari suatu class dalam sistem informasi pendataan jemaat. Untuk lebih detilnya akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Sequence Diagram Maintenance Jemaat
Sequence diagram dari use case maintenance jemaat dapat digambarkan
(40)
Gambar 4.9 Sequence Diagram Maintenance Jemaat Penjelasan sequence diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Proses diawali majelis membuka aplikasi maka akan tampil halaman data jemaat.
2. Majelis dapat memilih untuk menambah data, mengubah data, atau menghapus data.
3. Untuk menambah data, setelah data di masukkan, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
sd Interaction
Maj elis
(from Actors)
Page Data Jemaat Kontrol Page Data Jemaat
Data Jemaat Buka()
Show Data Jemaat()
Pil ih T ambah Data()
Input Data Jemaat()
Si mpan()
Pil ih Ubah Data()
Ubah Data Jemaat()
Si mpan()
Pili h Hapus Data()
Hapus Data Produk()
(41)
4. Untuk mengubah data, setelah data di ubah, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
5. Untuk menghapus data, maka data akan dihapus dari basis data.
b. Sequence Diagram Maintenance Baptis
Sequence diagram dari use case maintenance baptis dapat digambarkan
seperti pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Sequence Diagram Maintenance Baptis
Penjelasan sequence diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut : sd Interaction
Maj el is
(from Actors)
Page Data Baptis Kontrol Page Data Baptis
Data Baptis
Buka()
Show Data Baptis()
Pil ih T ambah Data()
Input Data Baptis()
Si mpan()
Pil ih Ubah Data()
Ubah Data Baptis()
Si mpan()
Pili h Hapus Data()
Hapus Data Baptis()
(42)
1. Proses diawali majelis membuka aplikasi maka akan tampil halaman data baptis.
2. Majelis dapat memilih untuk menambah data, mengubah data, atau menghapus data.
3. Untuk menambah data, setelah data di masukkan, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
4. Untuk mengubah data, setelah data di ubah, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
5. Untuk menghapus data, maka data akan dihapus dari basis data.
c. Sequence Diagram Maintenance Atestasi Masuk
Sequence diagram dari use case maintenance atestasi masuk dapat
digambarkan seperti pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Sequence Diagram Maintenance Atestasi Masuk
sd Interaction
Majelis
(from Actors)
Page Data Atestasi Masuk
Kontrol Page Data Atestasi Masuk
Data Atestasi Masuk
Buka()
Show Data Atestasi Masuk() Pilih Tambah Data()
Input Data Atestasi Masuk()
Simpan()
Pilih Ubah Data()
Ubah Data Atestasi Masuk()
Simpan()
Pilih Hapus Data()
Hapus Data Atstasi Masuk()
(43)
Penjelasan sequence diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Proses diawali majelis membuka aplikasi maka akan tampil halaman data atestasi masuk.
2. Majelis dapat memilih untuk menambah data, mengubah data, atau menghapus data.
3. Untuk menambah data, setelah data di masukkan, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
4. Untuk mengubah data, setelah data di ubah, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
5. Untuk menghapus data, maka data akan dihapus dari basis data.
d. Sequence Diagram Maintenance Atestasi Keluar
Sequence diagram dari use case maintenance atestasi keluar dapat
(44)
Gambar 4.12 Sequence Diagram Maintenance Atestasi Keluar Penjelasan sequence diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Proses diawali majelis membuka aplikasi maka akan tampil halaman data atestasi keluar.
2. Majelis dapat memilih untuk menambah data, mengubah data, atau menghapus data.
3. Untuk menambah data, setelah data di masukkan, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
4. Untuk mengubah data, setelah data di ubah, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
5. Untuk menghapus data, maka data akan dihapus dari basis data.
sd Interaction
Majelis
(from Actors)
Page Data Atestasi Keluar
Kontrol Page Data Atestasi Keluar
Data Atestasi Keluar Buka()
Show Data Atestasi Keluar()
Pilih T ambah Data()
Input Data Atestasi Keluar()
Sim pan()
Pilih Ubah Data()
Ubah Data Atestasi Keluar()
Sim pan()
Pilih Hapus Data()
Hapus Data Atestasi Keluar()
(45)
e. Sequence Diagram Maintenance Kematian
Sequence diagram dari use case maintenance kematian dapat digambarkan
seperti pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Sequence Diagram Maintenance Kematian
Penjelasan sequence diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Proses diawali majelis membuka aplikasi maka akan tampil halaman data kematian.
2. Majelis dapat memilih untuk menambah data, mengubah data, atau menghapus data.
sd Interaction
Majelis
(from Actors)
Page Data Kematian
Kontrol Page Data Kematian
Data Kematian
Buka()
Show Data Kematian()
Pilih Tambah Data()
Input Data Kematian()
Simpan()
Pilih Ubah Data()
Ubah Data Kematian()
Simpan()
Pilih Hapus Data()
Hapus Data Kematian()
(46)
3. Untuk menambah data, setelah data di masukkan, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
4. Untuk mengubah data, setelah data di ubah, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
5. Untuk menghapus data, maka data akan dihapus dari basis data.
f. Sequence Diagram Maintenance Keluarga
Sequence diagram dari use case maintenance keluarga dapat digambarkan
seperti pada Gambar 4.14.
Gambar 4.14 Sequence Diagram maintenance keluarga
sd Interaction
Majeli s
(from Actors)
Page Data Keluarga
Kontrol Page Data Keluarga
Data Keluarga
Buka()
Show Data Keluarga()
Pilih Tambah Data()
Input Data Keluarga()
Simpan()
Pi lih Ubah Data()
Ubah Data Keluarga()
Simpan()
Pil ih Hapus Data()
Hapus Data Keluarga()
(47)
Penjelasan sequence diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Proses diawali majelis membuka aplikasi maka akan tampil halaman data keluarga.
2. Majelis dapat memilih untuk menambah data, mengubah data, atau menghapus data.
3. Untuk menambah data, setelah data di masukkan, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
4. Untuk mengubah data, setelah data di ubah, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
5. Untuk menghapus data, maka data akan dihapus dari basis data.
g. Sequence Diagram Maintenance User
Sequence diagram dari use case maintenance user dapat digambarkan
(48)
Gambar 4.15 Sequence Diagram Maintenance User Penjelasan sequence diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Proses diawali administrator membuka aplikasi maka akan tampil halaman data user.
2. Administrator dapat memilih untuk menambah data, mengubah data, atau menghapus data.
3. Untuk menambah data, setelah data di masukkan, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
4. Untuk mengubah data, setelah data di ubah, maka data akan diproses dan disimpan ke dalam basis data.
5. Untuk menghapus data, maka data akan dihapus dari basis data.
sd Interaction
Admi ni strator
(from Actors)
Page Data User Kontrol Page Data User
Data User
Buka()
Show Data User() Pil i h T ambah Data()
Input Data User()
Si mpan()
Pi li h Ubah Data()
Ubah Data User()
Si mpan()
Pi li h Hapus Data()
Hapus Data User()
(49)
4.2.4 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu desain sistem yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD juga menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data pemakai. Pada gambar berikut akan dijelaskan relasi-relasi atau hubungan antar tabel dalam perancangan sistem ini dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).
a. Conceptual Data Model
Sebuah Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang di rancang untuk suatu aplikasi sebagaimana terlihat pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16 Conceptual Data Model
Relati onship_1 Relati onship_2
Rel ationship_3
Rel ationshi p_4
Relationshi p_5 Relati onship_6 gkka_jemaat # o o o o o o o o o o o o no_jemaat nama_lengkap panggi lan al amat kode_pos telp tempat_l ahir tanggal_lahi r gol_darah jeni s_kelamin status_nikah email foto
Vari able characters (50) Vari able characters (200) Vari able characters (100) Vari able characters (200) Characters (10) Characters (50) Vari able characters (100) Date
Characters (3) Characters (1) Characters (20) Vari able characters (200) Vari able characters (200) gkka_baptis # o o o no_baptis tanggal_bapti s pembaptis tempat_baptis
Variabl e characters (50) Date
Variabl e characters (200) Variabl e characters (100)
gkka_atestasi _masuk # o o no_atestasi _masuk tanggal_masuk asal_gereja
Variabl e characters (50) Date
Variabl e characters (100)
gkka_atestasi _keluar # o o no_atestasi_kel uar tanggal_keluar gereja_tuj uan
Vari abl e characters (50) Date
Vari abl e characters (100)
gkka_kematian # o o no_kematian tanggal_meni nggal tempat_pemakaman
Variable characters (50) Date
Variable characters (100)
gkka_user # o o username password rol e
Variable characters (100) Variable characters (50) Variable characters (10)
gkka_kel uarga # # # o id_kel uarga no_jemaat1 no_jemaat2 hubungan Integer
Variabl e characters (50) Variabl e characters (50) Integer
(50)
b. Physical Data Model
Sebuah Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detil konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu aplikasi. PDM merupakan hasil generate dari CDM. Pada PDM tergambar jelas tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel sebagaimana terlihat pada pada Gambar 4.17.
Gambar 4.17 Phhysical Data Model
gkka_jemaat no_jemaat no_atestasi_keluar username no_atestasi_masuk no_baptis no_kematian nama_lengkap panggilan alamat kode_pos telp tempat_lahir tanggal_lahir gol_darah jenis_kelamin status_nikah email foto varchar(50) varchar(50) varchar(100) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(200) varchar(100) varchar(200) char(10) char(50) varchar(100) date char(3) char(1) char(20) varchar(200) varchar(200) <pk> <fk3> <fk5> <fk1> <fk2> <fk4> gkka_baptis no_baptis no_jemaat tanggal_baptis pembaptis tempat_baptis varchar(50) varchar(50) date varchar(200) varchar(100) <pk> <fk> gkka_atestasi_masuk no_atestasi_masuk no_jemaat tanggal_masuk asal_gereja varchar(50) varchar(50) date varchar(100) <pk> <fk> gkka_atestasi_keluar no_atestasi_keluar no_jemaat tanggal_keluar gereja_tujuan varchar(50) varchar(50) date varchar(100) <pk> <fk> gkka_kematian no_kematian no_jemaat tanggal_meninggal tempat_pemakaman varchar(50) varchar(50) date varchar(100) <pk> <fk> gkka_user username no_jemaat password role varchar(100) varchar(50) varchar(50) varchar(10) <pk> <fk> gkka_keluarga id_keluarga no_jemaat1 no_jemaat2 hubungan int varchar(50) varchar(50) int <pk> <pk> <pk> Relationship_6 no_jemaat no_jemaat1 no_jemaat2 id_keluarga varchar(50) varchar(50) varchar(50) int <pk,fk1> <pk,fk2> <pk,fk2> <pk,fk2>
(51)
4.2.5 Struktur Tabel
Dari PDM yang sudah terbentuk, dapat disusun struktur basis data yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan yaitu:
1. Nama Tabel : gkka_jemaat Primary Key : no_jemaat Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan data jemaat Tabel 4.1 Struktur tabel gkka_jemaat
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Constraint
no_jem aat varchar 50 PK nam a_lengkap varchar 200 panggilan varchar 100 alam at varchar 200
kode_pos char 10
t elp varchar 20
t em pat _lahir varchar 100 t anggal_lahir dat e
jenis_kelamin char 1
gol_darah char 3
st at us_nikah varchar 20
em ail varchar 200
fot o varchar 200
2. Nama Tabel : gkka_keluarga
Primary Key : id_keluarga, no_jemaat1, dan no_jemaat2 Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan data hubungan keluarga Tabel 4.2 Struktur tabel gkka_keluarga
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Constraint
id_keluarga Int eger PK
no_jem aat 1 varchar 50 PK no_jem aat 2 varchar 50 PK hubungan int eger
(52)
3. Nama Tabel : gkka_atestasi_masuk Primary Key : no_atestasi_masuk Foreign Key : no_jemaat
Fungsi : Untuk menyimpan data jemaat yang atestasi masuk Tabel 4.3 Struktur tabel gkka_atestasi_masuk
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Constraint
no_at est asi_m asuk varchar 50 PK no_jem aat varchar 50 FK t anggal_m asuk dat e
gereja_asal varchar 100 ket erangan varchar 200
4. Nama Tabel : gkka_atestasi_keluar Primary Key : no_atestasi_keluar Foreign Key : no_jemaat
Fungsi : Untuk menyimpan data jemaat yang atestasi keluar Tabel 4.4 Struktur tabel gkka_atestasi_keluar
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Constraint
no_at est asi_keluar varchar 50 PK no_jem aat varchar 50 FK t anggal_keluar dat e
gereja_t ujuan varchar 100 ket erangan varchar 200
5. Nama Tabel : gkka_baptis Primary Key : no_baptis Foreign Key : no_jemaat
Fungsi : Untuk menyimpan data jemaat yang dibaptis Tabel 4.5 Struktur tabel gkka_baptis
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Constraint
no_bapt is varchar 50 PK no_jem aat varchar 50 FK
(53)
t anggal_bapt is dat e
pem bapt is varchar 200 t em pat _bapt is varchar 100 ket erangan varchar 200
6. Nama Tabel : gkka_kematian Primary Key : no_kematian Foreign Key : no_jemaat
Fungsi : Untuk menyimpan data jemaat yang telah meninggal Tabel 4.6 Struktur tabel gkka_kematian
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Constraint
no_kem at ian varchar 50 PK no_jem aat varchar 50 FK t anggal_kem at ian dat e
t em pat _kubur varchar 100 ket erangan varchar 200
7. Nama Tabel : gkka_user Primary Key : username Foreign Key : no_jemaat
Fungsi : Untuk menyimpan data kota Tabel 4.7 Struktur tabel gkka_user
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Constraint
usernam e varchar 100 PK passw ord varchar 50 no_jem aat varchar 50 FK
role varchar 10
4.3 Desain Input Output
a. Desain Halaman Login
(54)
Gambar 4.18 Desain Halaman Login
Desain halaman login digunakan untuk masuk ke dalam aplikasi. User harus melakukan login untuk dapat menggunakan aplikasi.
b. Desain Halaman Utama
Berikut ini adalah desain halaman utama : Sist em Inf orm asi Pendat aan Jem aat
Dat a Jem aat
Jem aat Yang Ulang Tahun Bulan Ini Dat a Jemaat
Dat a Bapt is
Dat a At est asi Dat a User
Dat a Keluarga
Dat a Kem at ian
Jumlah At est asi M asuk Jumlah Jem aat Bapt is Jumlah Jem aat
Jumlah At est asi Keluar
Jumlah Jem aat M eninggal
Gambar 4.19 Desain Halaman Utama
Desain halaman utama seperti Gambar 4.19 digunakan untuk mengakses semua menu yang ada di aplikasi. Pada form ini, user dapat melihat jumlah data jemaat, jumlah jemaat yang dibaptis, jumlah jemaat yang atestasi masuk, jumlah jemaat yang atestasi keluar, jumlah jemaat yang meninggal, dan jemaat yang
(55)
berulang tahun. Pada kolom sebelah kiri menampilkan menu yang dapat di akses oleh user.
c. Desain Halaman Tampilan Data
Desain halaman tampilan data digunakan untuk menampilkan data-data yang diinginkan seperti: halaman data jemaat, halaman data baptis, halaman data atestasi masuk, halaman data atestasi keluar, halaman data jemaat meninggal, halaman data keluarga, dan halaman data user.
Untuk tampilan masing-masing desain halaman jemaat, baptis, atestasi masuk, atestasi keluar, kematian, keluarga, user dapat dilihat pada Gambar 4.20, 4.21, 4.22, 4.23, 4.24, 4.25 dan 4.26.
Sist em Inf orm asi Pendat aan Jem aat
Dat a Jem aat Dat a Jemaat
Dat a Bapt is
Dat a At est asi Dat a User
Dat a Keluarga
Dat a Kem at ian
Tam bah Dat a Jem aat
(56)
Sist em Inf orm asi Pendat aan Jem aat
Dat a Bapt is Dat a Jemaat
Dat a Bapt is
Dat a At est asi Dat a User
Dat a Keluarga
Dat a Kem at ian
Tam bah Dat a Bapt is
Gambar 4.21 Desain Halaman Baptis
Sist em Inf orm asi Pendat aan Jem aat
Dat a At est asi M asuk Dat a Jemaat
Dat a Bapt is
Dat a At est asi Dat a User
Dat a Keluarga
Dat a Kem at ian
Tam bah Dat a At est asi M asuk
(57)
Sist em Inf orm asi Pendat aan Jem aat
Dat a At est asi Keluar Dat a Jemaat
Dat a Bapt is
Dat a At est asi Dat a User
Dat a Keluarga
Dat a Kem at ian
Tam bah Dat a At est asi Keluar
Gambar 4.23 Desain Halaman Atestasi Keluar
Sist em Inf orm asi Pendat aan Jem aat
Dat a Kem at ian Dat a Jemaat
Dat a Bapt is
Dat a At est asi Dat a User
Dat a Keluarga Dat a Kem at ian
Tam bah Dat a Kem at ian
(58)
Sist em Inf orm asi Pendat aan Jem aat
Dat a Keluar ga Dat a Jemaat
Dat a Bapt is
Dat a At est asi Dat a User
Dat a Keluarga Dat a Kem at ian
Tam bah Dat a Keluar ga
Gambar 4.25 Desain Halaman Keluarga
Sist em Inf orm asi Pendat aan Jem aat
Dat a User Dat a Jemaat
Dat a Bapt is
Dat a At est asi Dat a User
Dat a Keluarga Dat a Kem at ian
Tam bah Dat a User
Gambar 4.26 Desain Halaman User
d. Desain Halaman Tambah Data
Desain halaman tambah data digunakan untuk menambah data atau mengubah data. Tampilan desain halaman tambah data jemaat, tambah data baptis, tambah data atestasi masuk, tambah data atestasi keluar, tambah data
(59)
kematian, tambah data keluarga, dan tambah data user dapat dilihat pada Gambar 4.27, 4.28, 4.29, 4.30, 4.31, 4.32, dan 4.33.
Gambar 4.27 Desain Halaman Tambah Data Jemaat
(60)
Gambar 4.29 Desain Halaman Tambah Data Atestasi Masuk
Gambar 4.30 Desain Halaman Tambah Data Atestasi Keluar
(61)
Gambar 4.32 Desain Halaman Tambah Data Keluarga
Gambar 4.33 Desain Halaman Tambah Data User
Tombol simpan digunakan untuk menyimpan data baru, sedangkan tombol batal digunakan untuk membatalkan proses tambah data atau ubah data.
4.4 Hasil dan Implementasi
Untuk dapat menjalankan Sistem Informasi Pendataan Jemaat pada Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung, dibutuhkan beberapa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
a. Software
Adapun beberapa perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan Sistem Informasi Pendataan Jemaat pada Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung adalah sebagai berikut:
(62)
2. Sistem Operasi Windows 2000/XP/Vista/7. 3. XAMPP (PHP, MySQL, Apache).
4. Notepad++.
b. Hardware
Rekomendasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan Sistem Informasi Pendataan Jemaat pada Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung adalah sebagai berikut:
1. Prosesor Pentium III atau yang lebih tinggi 2. Memori 256 MB atau lebih
3. Harddisk minimal 40 GB
4. 10/100MBps Ethernet Network Interface Card
4.4.1 Implementasi
a. Halaman Login
Halaman login merupakan tampilan awal pada saat membuka aplikasi Sistem Informasi Pendataan Jemaat pada Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung. User harus melakukan login untuk dapat masuk ke dalam aplikasi. Tampilan untuk halaman login dapat dilihat pada Gambar 4.34.
(63)
Gambar 4.34 Halaman Login b. Halaman Utama
Halaman utama adalah halaman yang muncul ketika user telah sukses melakukan login. Pada halaman utama akan tertampil informasi jumlah seluruh jemaat, jumlah jemaat yang dibaptis, jumlah jemaat yang melakukan atestasi masuk, jumlah jemaat yang melakukan atestasi keluar, jumlah jemaat yang meninggal, dan juga jemaat yang sedang berulang tahun. Pada halaman ini juga terdapat menu-menu antara lain: menu data jemaat, menu data baptis, menu data atestasi masuk, menu data atestasi keluar, menu data kematian, menu data keluarga, dan menu data user. Tampilan halaman utama dapat dilihat pada Gambar 4.35.
(64)
Gambar 4.35 Halaman Utama
c. Halaman Data Jemaat
Halaman data jemaat menampilkan data-data jemaat yang ada. Tampilan halaman data jemaat dapat dilihat pada Gambar 4.36.
Gambar 4.36 Halaman Data Jemaat
Pada halaman ini user dapat menambah, mengubah, dan menghapus data jemaat. Untuk menambah data jemaat, user cukup mengklik tulisan . Ketika user mengklik tulisan tersebut, maka akan muncul
(65)
halaman input data jemaat untuk memasukkan data yang diperlukan, seperti pada Gambar 4.37.
Gambar 4.37 Halaman Input Data Jemaat
User menginputkan data-data jemaat kemudian menekan tombol untuk menyimpan data jemaat. Untuk membersihkan seluruh kontrol pada textbox, cukup menekan tombol .
d. Halaman Data Baptis
Halaman data baptis menampilkan data-data baptis yang ada. Tampilan halaman data baptis dapat dilihat pada Gambar 4.38.
(66)
Gambar 4.38 Halaman Data Baptis
Pada halaman ini user dapat menambah, mengubah, dan menghapus data baptis. Untuk menambah data baptis, user cukup mengklik tulisan . Ketika user mengklik tulisan tersebut, maka akan muncul halaman input data baptis untuk memasukkan data yang diperlukan, seperti pada Gambar 4.39.
(67)
User menginputkan data-data baptis kemudian menekan tombol untuk menyimpan data baptis. Untuk membersihkan seluruh kontrol pada textbox, cukup menekan tombol .
e. Halaman Data Atestasi Masuk
Halaman data atestasi masuk menampilkan data-data atestasi masuk yang ada. Tampilan halaman data atestasi masuk dapat dilihat pada Gambar 4.40.
Gambar 4.40 Halaman Data Atestasi Masuk
Pada halaman ini user dapat menambah, mengubah, dan menghapus data atestasi masuk. Untuk menambah data atestasi masuk, user cukup mengklik tulisan . Ketika user mengklik tulisan tersebut, maka akan muncul halaman input data atestasi masuk untuk memasukkan data yang diperlukan, seperti pada Gambar 4.41.
(68)
Gambar 4.41 Halaman Input Data Atestasi Masuk
User menginputkan data-data atestasi masuk kemudian menekan tombol untuk menyimpan data atestasi masuk. Untuk membersihkan seluruh kontrol pada textbox, cukup menekan tombol .
f. Halaman Data Atestasi Keluar
Halaman data atestasi keluar menampilkan data-data atestasi keluar yang ada. Tampilan halaman data atestasi keluar dapat dilihat pada Gambar 4.42.
(69)
Pada halaman ini user dapat menambah, mengubah, dan menghapus data atestasi keluar. Untuk menambah data atestasi keluar, user cukup mengklik tulisan . Ketika user mengklik tulisan tersebut, maka akan muncul halaman input data atestasi keluar untuk memasukkan data yang diperlukan, seperti pada Gambar 4.41.
Gambar 4.43 Halaman Input Data Atestasi Keluar
User menginputkan data-data atestasi keluar kemudian menekan tombol untuk menyimpan data atestasi keluar. Untuk membersihkan seluruh kontrol pada textbox, cukup menekan tombol .
g. Halaman Data Kematian
Halaman data kematian menampilkan data-data jemaat yang meninggal. Tampilan halaman data kematian dapat dilihat pada Gambar 4.44.
(70)
Gambar 4.44 Halaman Data Kematian
Pada halaman ini user dapat menambah, mengubah, dan menghapus data kematian. Untuk menambah data kematian, user cukup mengklik tulisan . Ketika user mengklik tulisan tersebut, maka akan muncul halaman input data kematian untuk memasukkan data yang diperlukan, seperti pada Gambar 4.45.
(71)
User menginputkan data-data kematian kemudian menekan tombol untuk menyimpan data kematian. Untuk membersihkan seluruh kontrol pada textbox, cukup menekan tombol .
h. Halaman Data Keluarga
Halaman data keluarga menampilkan data-data keluarga yang ada. Tampilan halaman data keluarga dapat dilihat pada Gambar 4.46.
Gambar 4.46 Halaman Data Keluarga
Pada halaman ini user dapat menambah, mengubah, dan menghapus data keluarga. Untuk menambah data keluarga, user cukup mengklik tulisan . Ketika user mengklik tulisan tersebut, maka akan muncul halaman input data keluarga untuk memasukkan data yang diperlukan, seperti pada Gambar 4.47.
(72)
Gambar 4.47 Halaman Input Data Keluarga
User menginputkan data-data keluarga kemudian menekan tombol untuk menyimpan data keluarga. Untuk membersihkan seluruh kontrol pada textbox, cukup menekan tombol .
i. Halaman Data User
Halaman data user menampilkan data-data user yang ada. Tampilan halaman data user dapat dilihat pada Gambar 4.48.
(73)
Pada halaman ini user dapat menambah, mengubah, dan menghapus data user. Untuk menambah data user, user cukup mengklik tulisan . Ketika user mengklik tulisan tersebut, maka akan muncul halaman input data user untuk memasukkan data yang diperlukan, seperti pada Gambar 4.49.
Gambar 4.49 Halaman Input Data User
User menginputkan data-data user kemudian menekan tombol untuk menyimpan data user. Untuk membersihkan seluruh kontrol pada textbox, cukup menekan tombol .
(74)
68
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi Sistem Informasi Pendataan Jemaat pada Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan sistem informasi dari manual ke proses yang terkomputerisasi membuat kinerja sistem menjadi lebih baik, sehingga kesalahan dari pihak pengguna (human error) dapat diminimalkan.
b. Mempermudah untuk melakukan pencatatan transaksi umum yang berkaitan dengan pencatatan data jemaat.
5.2 Saran
Jika suatu waktu sistem informasi pengolahan data ini hendak dikembangkan dan lebih kompleks maka dapat menambah fitur grafik. Diharapkan dapat melakukan pemeliharaan data dengan baik serta selalu melakukan pengisian data atau transaksi secara langsung sehingga manajemen data terpenuhi dengan baik, terintegrasi dan up to date.
(75)
62
Herlambang, Soendoro, Haryanto Tanuwijaya. 2005. Sistem Informasi: Konsep,
Teknologi & Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web Dengan PHP + Database MySQL. Yogyakarta : ANDI.
Kendall, Kenneth E, Julie E Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta : Prenhallindo.
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : ANDI.
Yuswanto. 2005. Mengolah Database Dengan SQL Server 2000. Jakarta : Prestasi Pustaka.
(1)
Gambar 4.44 Halaman Data Kematian
Pada halaman ini user dapat menambah, mengubah, dan menghapus data kematian. Untuk menambah data kematian, user cukup mengklik tulisan . Ketika user mengklik tulisan tersebut, maka akan muncul halaman input data kematian untuk memasukkan data yang diperlukan, seperti pada Gambar 4.45.
(2)
65
User menginputkan data-data kematian kemudian menekan tombol
untuk menyimpan data kematian. Untuk membersihkan seluruh
kontrol pada textbox, cukup menekan tombol .
h. Halaman Data Keluarga
Halaman data keluarga menampilkan data-data keluarga yang ada. Tampilan halaman data keluarga dapat dilihat pada Gambar 4.46.
Gambar 4.46 Halaman Data Keluarga
Pada halaman ini user dapat menambah, mengubah, dan menghapus data keluarga. Untuk menambah data keluarga, user cukup mengklik tulisan . Ketika user mengklik tulisan tersebut, maka akan muncul halaman input data keluarga untuk memasukkan data yang diperlukan, seperti pada Gambar 4.47.
(3)
Gambar 4.47 Halaman Input Data Keluarga
User menginputkan data-data keluarga kemudian menekan tombol
untuk menyimpan data keluarga. Untuk membersihkan seluruh
kontrol pada textbox, cukup menekan tombol .
i. Halaman Data User
Halaman data user menampilkan data-data user yang ada. Tampilan halaman data user dapat dilihat pada Gambar 4.48.
(4)
67
Pada halaman ini user dapat menambah, mengubah, dan menghapus data user. Untuk menambah data user, user cukup mengklik tulisan . Ketika user mengklik tulisan tersebut, maka akan muncul halaman input data user untuk memasukkan data yang diperlukan, seperti pada Gambar 4.49.
Gambar 4.49 Halaman Input Data User
User menginputkan data-data user kemudian menekan tombol
untuk menyimpan data user. Untuk membersihkan seluruh kontrol
(5)
68 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi Sistem Informasi Pendataan Jemaat pada Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan sistem informasi dari manual ke proses yang terkomputerisasi membuat kinerja sistem menjadi lebih baik, sehingga kesalahan dari pihak pengguna (human error) dapat diminimalkan.
b. Mempermudah untuk melakukan pencatatan transaksi umum yang berkaitan dengan pencatatan data jemaat.
5.2 Saran
Jika suatu waktu sistem informasi pengolahan data ini hendak dikembangkan dan lebih kompleks maka dapat menambah fitur grafik. Diharapkan dapat melakukan pemeliharaan data dengan baik serta selalu melakukan pengisian data atau transaksi secara langsung sehingga manajemen data terpenuhi dengan baik, terintegrasi dan up to date.
(6)
62
DAFTAR PUSTAKA
Herlambang, Soendoro, Haryanto Tanuwijaya. 2005. Sistem Informasi: Konsep, Teknologi & Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web Dengan PHP + Database MySQL. Yogyakarta : ANDI.
Kendall, Kenneth E, Julie E Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta : Prenhallindo.
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : ANDI.
Yuswanto. 2005. Mengolah Database Dengan SQL Server 2000. Jakarta : Prestasi Pustaka.