Angin Muson

2) Angin Muson

Benua (daratan) dan samudra (perairan) merupakan dua wilayah yang memiliki sifat fisika berbeda dalam hal menerima energi panas. Sebagai material padat, benua lebih cepat menyerap panas tetapi cepat pula melepaskannya. Sebaliknya, samudra atau wilayah perairan lebih lambat menerima dan melepaskan energi panas. Perbedaan sifat fisik kedua wilayah ini tentunya meng akibatkan perbedaan kerapatan dan tekanan udara. Akibat adanya perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok antara wilayah benua dan samudra, mengalirlah massa udara yang disebut angin muson (monsoon) dari kawasan benua ke samudra atau sebaliknya. Perubahan arah gerakan muson biasanya seiring dengan pergantian musim panas dan dingin.

Kondisi geografis kepulauan Indonesia yang diapit oleh dua

Geografika

benua yaitu Asia di utara dan Australia di selatan serta dua samudera yaitu Hindia di sebelah Barat dan Pasifik di sebelah Timur meng-

Angin muson terjadi karena ada akibatkan di atas wilayah Nusantara terpengaruh oleh sirkulasi

perbedaan suhu dan tekanan udara muson. Akibat adanya gerakan semu tahunan Matahari sepanjang

antara luas daratan dan lautan. Pada bidang ekliptika, pada 21 Juni kedudukan Matahari tepat berada di

musim-musim panas (summer), Garis Balik Utara (lintang 23½°LU). kedudukan Matahari mencapai titik Pada saat itu, Benua Asia sedang mengalami musim panas kulminasi tertinggi. Oleh karena itu, daratan menerima pemanasan yang

(summer) dan menjadi wilayah pusat tekan an minimum, sedangkan maksimum atau suhu udaranya

Benua Australia sedang mengalami musim dingin (winter) dan maksimum. Tetapi, sebaliknya massa menjadi wilayah pusat tekanan maksimum. Akibatnya, mengalirlah

udara yang berkembang itu, tekanan- angin muson timur dari Australia ke Asia melalui laut-laut sempit

nya relatif minimum. di sekitar Kepulauan Indonesia sebelah selatan khatulistiwa. Oleh

Sumber: Meteorologi dan Klimatologi, 1995

karena melewati wilayah laut yang sempit, angin muson timur ini memiliki kadar uap air yang rendah untuk dijatuhkan sebagai hujan.

Cuaca dan Iklim

Oleh karena itu, pada Mei–Agustus ketika berembus angin muson timur, sebagian besar wilayah Indonesia terutama yang terletak di selatan garis khatulistiwa mengalami musim kemarau.

Sebaliknya, pada 22 Desember kedudukan Matahari tepat berada di Garis Balik Selatan (lintang 23½°LS). Pada saat itu, Benua Asia sedang mengalami musim dingin (winter) dan menjadi wilayah pusat tekanan maksimum, sedangkan Benua Australia sedang mengalami musim panas (summer) dan menjadi wilayah pusat tekanan minimum. Akibatnya, mengalirlah angin Muson Barat dari Asia ke Australia melalui Samudra Hindia dan sebagian besar Kepulauan Indonesia. Kadar uap air Muson Barat ini sangat tinggi karena melewati samudra yang luas dan dijatuhkan sebagai hujan dengan intensitas tinggi di atas kepulauan nusantara. Oleh karena itu pada bulan Oktober–Januari ketika berembus Muson Barat, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan.

(a)

(b)

Gambar 4.6 Sumber: Microsoft Encarta Premium DVD , 2006 Perbandingan Penyerapan dan

Pada 21 Maret dan 23 September, kedudukan Matahari tepat

berada di atas garis khatulistiwa. Pada saat ini, kondisi cuaca di atas (a) Benua lebih cepat menyerap dan me-

Pelepasan Panas oleh Benua dan

Samudra

kepulauan Indonesia sedang tidak menentu (tidak stabil) karena lepaskan panas (energi Matahari).

berada pada periode peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke (b) Samudra lebih lambat menyerap dan

penghujan, atau sebaliknya. Ada kalanya pada pagi sampai siang hari melepaskan panas (energi Matahari).

udara cerah, tetapi tiba-tiba berubah berawan tebal kemudian turun hujan lebat. Musim pancaroba juga ditandai dengan banyak terjadi angin puting beliung (angin puyuh). Bulan-bulan peralihan musim di negara kita terjadi antara September–Oktober dan Februari-April.