Studi Komunitas Makrozoobenthos sebagai Indikator Kualitas Perairan di Situ Malangnengah, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

STUDI KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS
SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS PERAIRAN
D I SITU MALANGNENGAH, PARUNG, KABUPATEN BOGOR,
JAWA BARAT

Oleh:
Bangbang Erwansah
C02498070

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

PROGRAM STUDI MANAlEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

SKRIPSI

Judul Skripsi


: Studi Komunitas Makrozoobenthos Sebagai Indikator Kualitas Perairan di
Situ Malangnengah, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Nama

: Bangbang Erwansah

NRP

: C02498070

Program Studi

: Manajemen Sumberdaya Perairan

Menyetujui,
I.
Kornisi Pembimbing


/

Ketua

11. Fakultas Perikanan d

Tanggal ujian : 12 Januari 2004

Anggota

.

Bangbang Erwansah C02498070. Studi Komunitas Makrozoobenthos sebagai
Indikator Kualitas krairan di Situ Malangnengah, Parung, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. (Dibawah Bimbingan Yusli Wardiatno dan Sigid Hariyadi)
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas perairan Situ
Malangnengah dari faktor fisika, kimia dan biologi (makrozoobenthos). Hasil yang
diharapkan dari pengamatan ini adalah mampu menjawab tingkat pencemaran oleh
bahan organik yang pada ujungnya dapat dilakukan betbagai upaya dalam

mengembangkan potensi Situ Malangnengah dengan optimal secara berkelanjutan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2002. Pengambilan wntoh
dilakukan pada tanggal 1, 15 dan 29 September 2002. Pengambilan contoh air dan
makrozoobenthos dilakukan pada 3 stasiun. Stasiun A merupakan daerah dekat mata air
yang rnemberikan masukan air secara konstan serta resapan dari penampungan limbah
pabrik kue. Stasiun B mewakili daerah tengah peraimn yang diperkirakan menerima
masukan dari aktifitas jaring tancap dan resapan dari penampungan pemukirnan.
Stasiun C merupakan daerah dekat outlet yang menerima resapan dari perkebunan dan
penampungan limbah domestik/pemukiman. Parameter fisika yang diamati adalah
kedalaman, suhu, kecerahan, dan substrat dasar perairan. Parameter kimia yang diamati
adalah pH, DO, COD, alkalinitas dan sulfide. Parameter biologi yang diamati adalah
kepadatan dan biomassa makrozoobenthos.
Parameter fisika (kecuali susbstrat dasar perairan), kimia dan biomassa
makrozoobenthos dianalisis secara in situdan di Laboratorium Fisika Kimia dan Biologi
Perairan, jurusan Manajemen Sumberdaya perairan, FPIK, PIB. Substrat dasar perairan
dianalisis di Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor. Identifikasi spesies
makrozoobenthos dianalisis di Laboratorium Biomikro, jurusan Manajemen Sumberdaya
Perairan, FPIK-IPB. Terhadap makrozoobenthos dilakukan analisis kepadatan, biomassa
dan kurva ABC (Abundance and Biomass Comparisons)
Kualitas fisika dan kimia perairan Situ Malangnengah selama pengamatan berada

pada kisaran yang rnasih mendukung kehidupan rnakrozoobenthos. Kedalaman perairan
berada pada kisaran 12-120 cm. Kecerahan perairan berada pada kisaran 12-47 cm atau
mencapai 18-100%. Suhu berkisar antara 28"-32°C dan jenis substrat dasar perairan
adalah liat berdebu. Hasil pengamatan parameter kimia adalah: pH berkisar antara 5-6,
DOberkisar antara 1,25-8,5 mg/L, COD berkisar antara 6,81-32,67 mg/L, alkalinitas
berkisar antara 12-36 mg/L dan sulfide